DYNAMOMETER
LAPORAN
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Electro Drive Sistem
Pada Semester Gasal Tahun 2014/2015 yang diampu Oleh Bapak Moch. Rifai
Oleh
Kelas 3A D4
Brahma Ratih Rahayu F
1241170030
1241170036
1241170000
1241170066
1. Judul Praktikum
Squirrel Cage Induction Motor / Electrodynamometer
2. Tujuan Praktikum
1) Mengetahui cara kerja dari Squirrel Cage Induction Motor / Electrodynamometer
2) Mengetahui bagian-bagian yang ada pada Squirrel Cage Induction Motor /
Electrodynamometer
3) Mengetahui fungsi dari tiap-tiap bagian dari Squirrel Cage Induction Motor /
Electrodynamometer
3. Dasar Teori
Sebuah dinamometer elektro pada dasarnya eksitasi Generator shunt dengan skala
semi dan bar latch menempel sebagai satu set seperti pada gambar3.1. Motor yang diuji, (M)
secara langsung digabungkan ke armature dari electrodynamometer (D) yang bertindak
sebagai generator dengan beban R. Stator mengembangkan (Tc) torsi karena bereaksi
terhadap gerakan dinamo. Torsi ini berada di arah yang berlawanan dari angker dan memiliki
besarnya sama dengan torsi yang dihasilkan oleh motor yang diuji. Lebih khusus, tc torsi
dinyatakan sebagai:
Dimana, L adalah Jarak antara tengah dari Electrodynamometer dengan skala spring pada
meteran
W adalah Beban pada stator dalam Kg
N adalah RPM dari electrodynamometer
P adalah Daya dalam Watt
Oleh karena itu, ketika N, W, dan L dikenal untuk R (dalam), T torsi dan daya P
dapat ditemukan. masukan dari motor ac tunggal fase 110V dan output generator DC 100 /
120V, 24A
besi tuang atau pelat baja yang dipabrikasi. Lilitan-lilitan kumparan stator diletakkan dalam
alur stator yang terpisah 120 derajat listrik. Lilitan fasa ini dapat tersambung dalam hubungan
delta ataupun bintang. Batang rotor dan cincin ujung motor sangkar tupai yang lebih kecil
adalah coran tembaga atau aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor. Dalam motor yang
lebih besar, batang rotor tidak di cor melainkan dibenamkan ke dalam alur rotor dan
kemudian di las dengan kuat ke cincin ujung. Batang rotor motor sangkar tupai tidak selalu
ditempatkan paralel terhadap poros motor tetapi kerapkali dimiringkan. Hal ini akan
menghasilkan torsi yang lebih seragam dan juga mengurangi derau dengung magnetik
sewaktu motor sedang bergerak.
Berikut ini contoh gambar motor induksi tiga fasa sangkar tupai :
S = slip
= rad/sec
n = kecepatan (rpm)
Diakhir lilitan dihubung singkat dimana kumparan satu dengan lainnya jadi satu.
Bagian
1.
AC 0 110 V source
2.
j1 j2 ( M- 2 )
3.
Voltmeter AC indikator
4.
M-2
5.
Amperemeter AC indikator
6.
Daya AC indikator
7.
8.
Watt meter
Pulse meter
Fungsi
Sebagai input AC pada squirrel cage
induction motor / dynamometer.
Port untuk mengukur tegangan AC pada
sumber.
Menampilkan hasil keluaran dari
pengukuran tegangan AC sumber.
Mengukur arus yang melewati pada
rangkaian paralel start winding dan main
winding.
Menampilkan hasil keluaran dari
pengukuran arus yang lewat.
Menampilkan hasil keluaran dari
pengukuran daya.
Port untuk mengukur daya (V, C1, dan C2).
Menampilkan besar kecepatan motor (rpm).
Memutus rangkaian kumparan bantu (start
winding) setelah motor berputar mendekati
putaran nominal dan mencegah arus lebih
9.
Centrifugal switch
10.
11.
12.
Excited source
13.
RH 1
14.
NFB
15.
Load control
dinamometer.
Menginduksi, mengatur tegangan yang
masuk ke shunt-field.
Memutus arus beban lebih secara otomatis
( maksimal arus 10 Ampere ).
Saklar ON / OFF untuk menghubungkan
dengan beban.
16.
ON / OFF motor
17.
ON / OFF main
18.
19.
20.
21.
22.
Start
Stop
Motor contactor ( MC )
Start capasitor
ARM ( Armature )
dynamometer.
Menghidupkan MC.
Mematikan MC.
Sebagai switch start dan stop.
Mendorong torsi awal.
Membangkitkan medan magnet pada rotor.
Menguatkan fluks magnetic pada dinamo
23.
Shunt field
24.
25.
26.
ON / OFF exciting
output.
Mengatur tegangan pada saat eksitasi
Mengatur tegangan sumber eksitasi.
Saklar untuk menghidupkan dan mematikan
27.
Amperemeter DC indikator ( M 1 )
28.
Amperemeter DC indikator ( M 2 )
motor.
Saklar utama untuk menghidupkan dan
sumber eksitasi.
Menampilkan hasil keluaran dari
pengukuran arus pada rangkaian eksitasi.
Menampilkan hasil keluaran dari
pengukuran arus pada output
electrodynamometer.
Manampilkan hasil keluaran dari
29.
30.
31.
32.
33.
NFB Electrodynamometer
RL 1 (480) seri S1
pada electrodynamometer.
RL 1 beban yang terhubung seri dengan
RL 2 (480) seri S2
saklar S1.
RL 2 beban yang terhubung seri dengan
34.
RL 3 (480) seri S3
35.
RL 4 (480) seri S4
36.
37.
RL
Load control
saklar S2.
RL 3 beban yang terhubung seri dengan
saklar S3.
RL 4 beban yang terhubung seri dengan
saklar S4.
Mengatur arus output.
Mengatur beban pada tegangan keluaran
( output ).
8. Cara Kerja
Motor induksi satu fasa memiliki sebuah Start Winding (kumparan bantu) disamping
main stator windings (kumparan stator utama). Tujuan kumparan bantu adalah untuk
memberikan beda fasa diantara 2 arus belitan, sehingga mampu untuk membangkitkan torsi
awal. Dalam pembagi motor fasa, 2 kumparan stator yang impedansinya tidak sama
dihubungkan secara parallel dengan jarak 90o dalam fasa. Susunan tersebut membuat medan
menghasilkan putaran, dn motor akan menyala. Kecepatan putaran motor kira-kira 70% dari
kecepatan dasarnya, dan centrifugal switch dibuka untuk memutuskan belitan/kumparan
awal. Lalu motor akan berputar otomatis yang dikontrol antara stator utama dan rotor.
Kapasitor dari motor bekerja dengan prinsip yang sama, kapasitor diseri dengan
kumparan awal untuk mendorong torsi awal. Kecepatan putaran motor kira-kira 70% dari
rata-rata RPMnya. Centrifugal switch digunakan untuk memutus antara kapasitor dan
kumparan bantu. Factor daya dari pembagi motor fasa/kapasitor kumparan bantu
menampilkan factor daya yang seharusna meninggikan induktansi pada motor.
Arus pada kumparan bantu biasanya mendahului tegangan dengan 45 o . Dengan artian
arus pada kumparan bantu akan menghasilkan perbedaan fasa senilai 90
dari kumparan
stator utama. Dengan demikian 2 arus tersebut akan berfungsi secara efektif menghasilkan
sistem 2 fasa yang akan menimbulkan putaran pada starting field.
Bagian dari eksperimen tersebut dilakukan untuk mengukur arus awal, yang membuat
sulit adalah mengukur arus awal yang hanya ada pada periode waktu singkat. Juga ketika
rotor dipaksa berhenti, maka kumparan bantu akan menghasilkan panas yang berlebihan dan
dapat merusak kumparan. Oleh karena itu pengukuran harus dilakukan secara berkala. Juga
putaran motor pada tegangan rendah akan memastikan bahwa motor aman dari kelebihan
panas/overheat. Torsi diuku pada tegangan rendah dan sebaiknya harus disesuaikan terlebih
dahulu berdasarkan rata-rata dari 2 tegangan (rata-rata & tegangan yang sudah dihasilkan.
Karena torsi tersebut akan sesuai dengan perubahan tegangan yang dihasilkan. Presentase slip
pada motor adalah perbedaan antar keceptan rotor dan kecepatan sinkron. Rumusnya:
x 100%
Dimana Kecepatan Sinkron adalah kecepatan putaran medan magnet
Motor induksi tidak bisa menghasilkan kecepatan yang sinkron. Tetapi dibutuhkan
untuk menghitung slip motor. Saat keadaan Start, slip bernilai 1 (100%) dan frekuensi arus
rotor adalah 60Hz dimana frekuensi statornya itu sama. Itu merupakan frekuensi maksimal
dari rotor. Oleh karena itu reaktansi induktif pada rotor dapat menjangkau nilai yang
maksmial dan dalam keadaan on tegangan maksimal masuk ke rotor pada saat awal. Juga
aliran daya dari stator akan menaikkna torsi awal dengan syarat
Dimana K= Konstanta
= fluks medan magnet
Ir= Arus rotor
Kecepatan sinkron berada diatas dari kecepatan putar medan magnet, kecepatan sinkron
dihitung melalui rumus:
Hasil dari 2 untuk P diperoleh ketika 4 dari masing-masing kutub diperlakukan sebagai 2
pasang kutub ketika satu pasang dari kutub terdefinisi sebagai satu N dan satu S.
9. Analisa
10. Kesimpulan
1) Squirrel cage induction motor/electrodynamometer adalah salah satu tipe dari motor
induksi yang dilihat/dibedakan dari tipe rotornya.
Fluks yang berputar pada stator akan menginduksi ke rotor, sehingga rotor juga
akan berputar mengikuti medan putar stator. Diantara putaran rotor (Nr) dan
putaran stator (Ns) tidak sama. Perbedaan putaran antara stator dan putaran motor
disebut slip (S).
b. Rotor
Merupakan bagian dari motor yang bergerak. Rotor jenis ini disusun dari batangbatang konduktor yang kudua ujungnya disatukan oleh cincin hubung singkat (end
ring). Batang rotor adalah terhubung secara permanen, oleh karena itu tidaklah
menambah suatu resistan dari luar secara seri dengan rotor, yang bertujuan
digunakan pada saat starting.
3) Squirrel cage induction motor/electrodynamometer memiliki sebuah Start Winding
(kumparan bantu) disamping Main Stator Windings (kumparan stator utama). Tujuan
kumparan bantu adalah untuk memberikan beda fasa diantara 2 arus belitan, sehingga
mampu untuk membangkitkan torsi awal.
4) pCentrifugal switch dibuka untuk memutuskan belitan/kumparan awal. Lalu motor
akan berputar otomatis yang dikontrol antara stator utama dan rotor.
5) Keuntungan Squirrel cage induction motor/electrodynamometer :
Mempunyai konstruksi yang sederhana
Biaya dan waktu perawatan yang rendah
Pengaturan starting yang sederhana
Kerugian Squirrel cage induction motor/electrodynamometer :
Kecepatan akan meurun bila ada kenaikan beban
Torsi starting yang lebih rendah daripada motor DC shunt
11. Daftar Pustaka
http://ares-electricaleng.blogspot.com/2012/01/motor-induksi.html
http://blogs.itb.ac.id/motorinduksi/2013/04/28/hello-world/
http://www.ece.umn.edu/users/riaz/animations/sqmoviemotgen.html