Anda di halaman 1dari 1

ABSTRACT

Latar Belakang : Minyak jelantah adalah minyak limbah yang berasal dari berbagai jenis
minyak goreng, minyak jelantah ini merupakan minyak bekas yang sudah dipakai untuk
menggoreng berbagai jenis makanan dan sudah mengalami perubahan pada komposisi
kimianya. Dengan pemanasan minyak yang tinggi dan berulang-ulang, juga dapat
terbentuk akrolein, di mana akrolein adalah sejenis aldehida yang dapat menimbulkan rasa
gatal pada tenggorokan, membuat batuk konsumen dan yang tak kalah bahaya adalah dapat
mengakibatkan pertumbuhan kanker dalam hati dan pembengkakan organ, khususnya hati
dan ginjal.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak jelantah
terhadap kerusakan epitel pharynx pada tikus galur wistar.
Luaran yang diharapkan : Sebagai luaran kami harap artikel ilmiah dapat dipublikasikan
melalui jurnal ilmiah dan dapat dipaparkan dalam seminar nasional.
Metode : Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental dengan
menggunakan rancangan penelitian post test only control group design. Penelitian ini
menggunakan 15 ekor tikus jantan galur wistar yang dibagi menjadi 3 kelompok (tiap
kelompok berjumlah 5 ekor). Kelompok pertama sebagai kontrol. Kelompok kedua diberi
minyak jelantah selama 14 hari dengan frekuensi 5 kali penggorengan. Kelompok 3 diberi
minyak jelantah selama 14 hari dengan frekuensi 10 kali penggorengan. Data yang
diperoleh dari hasil eksperimen dengan melakukan pemberian minyak jelantah selama 14
hari pada tikus galur wistar. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji
Chi Square.

Anda mungkin juga menyukai