Anda di halaman 1dari 18

TUGAS ELEKTROKIMIA

MAKALAH BATERAI DAN FUEL CELL


Dosen Pengampu : Tias Ernawati

Disusun Oleh :
Agus Eko Prasetyo
(2012016036)
Desi Purnamasari
(20120160 )
Marhayati Ali
(2012016035)
Ririn
(20120160 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN ALAM


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2014

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas elektrokimia untuk
menyusun makalah tentang baterai

dan fuel cell ini dengan baik sesuai dengan waktu yang

telah di tentukan.
Makalah ini merupakan hasil dari diskusi kelompok kami dan dari buku referensi serta
beberapa sumber dari situs di internet yang bisa dipertanggungjawabkan.
Besar harapan kami untuk makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami juga tidak
lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
tugas ini dengan baik.
Dalam penyusunan tugas elektrokimia ini tentunya masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam
pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita
dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan alam.

Yogyakarta , 14 Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. 1


KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar belakang....................................................................................................4
2. Rumusan masalah...............................................................................................4
3. Tujuan.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pengertian baterai dan sejarahnya ...................................................................5


Macam-macam baterai .....................................................................................6
Konstruksi baterai............................................................................................ 8
Reaksi kimia pada baterai................................................................................ 10
Rangkaian instalasi pemakaian baterai.......................................................... 11
Rangkaian instalasi pengisian baterai...................................................... 12
Rating kapasitas baterai..................................................................... 13
Pemeriksaan baterai........................................................................... 14
Perawatan dan perbaikan baterai ...................................................... 17

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan........................................................................................ 20
2. Saran.................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 21

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Dewasa ini kemajuan dan perkembangan terknologi sangatlah cepat. Banyak sekali
penemuan hasil dari produk teknologi yang sering kita lihat dan gunakan untuk membantu
aktivitas kita. Misalnya yaitu alat-alat kelistrikan yang secara langsung ataupun tidak
langsung dapat memberikan pengaruh positif yang sangat besar dalam memaksimalkan dan
merealisasikan tujuan dari kegiatan kita.
Alat-alat elektronik tersebut bisa digunakan dengan dukungan baterai sebagai sumber
energi. Seperti halnya handphone, laptop, center, bahkan TV pun ada yang menggunakan
baterai. Namun bagaimana cara kerja baterai, komponenen apa saja yang terdapat dalam
baterai.
Dalam artikel yang didapat dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedi bebas,
baterai merupakan alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya
dalam bentuk listrik. Tentunya sebagai alat yang mengeluarkan energi listrik, baterai
mempunyai fungsi yang sangat banyak dan beraneka ragam. Dalam dunia teknologi
khususnya dalam hal ini dunia otomotif, baterai berperan sangat penting sebagai penyedia
energi yang utama dalam proses pembakaran mesin diesel dan mesin bensin. Dan tentunya
masih banyak lagi fungsi dari bateri.
Tentunya dalam makalah ini akan dibahas tentang baterai beserta fungsi, macammacam baterai, sejarah baterai, perkembangan baterai hingga saat ini.

B.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan baterai dan sejarahnya?
2. Apa sajakah komponen-komponen Baterai ?
3. Apa saja jenis-jenis baterai?
4. Bagaimana prinsip kerja baterai ?
5. Bagaimana rangkaian pemakaian dan pengisian baterai ?
6. Bagaimana pemeriksaan dan perawatan baterai ?
7. Apa yang dimaksud dengan fuel cell?
8. Apa saja jenis-jenis dari fuel cell?
9. Apa saja komponen utama fuel cell?
10. Bagaimana prinsip kerja fuel cell?

C.

Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan sejarah baterai
2. Mengetahui komponen-komponen pada baterai
3. Mengetahui jenis-jenis baterai
4. Mengetahui prinsip kerja baterai
5. Mengetahui rangakain dalam pemakaian dan pengisian baterai
6. Mengetahui cara pemeriksaan dan perawatan baterai
7. Mengetahui pengertian fuel cell
8. Mengetahui jenis-jenis fuel cell
9. Mengetahui komponen utaman fuel cell
10. Mengetahui prinsip kerja fuel cell

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian baterai dan sejarahnya


Baterai merupakan alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem
starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Alat ini

menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila dierlukan dan
mensuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan atau alat yang memerlukannya.
Di Baghdad pada tahun 1930, dari penemuan artifak kuno yang menemukan baterai
dalam bentuk sangat sederhana sederhana. Hal ini menarik para penemuan untuk
pengembangan baterai serta cara pembuatan baterai. Penemuan artifak di Baghdad tersebut
menunjukkan bahwa awal mula ditemukannya baterai adalah di Baghdad di mana ilmuwan
Islamlah yang mempunyai kontribusi terbesar pada sejarah awal perkembangan baterai.
Namun, yang tercatat secara pasti dalam sejarah adalah yakni jenis-jenis baterai awal yang
dibuat oleh manusia yakni sel Daniell, sel Leclanche, dan sel aki.
Kajian-kajian mendalam mengenai konsep dasar yang dikembangkan dengan
penelitian berkelanjutan akhirnya menuju pada suatu hal yang semakin maju seperti yang kita
rasakan sekarang. Konsep-konsep dasar itu antara lain hantaran elektrolit, oksidasi-reduksi,
dan sel elektrokimia. Hantaran elektrolit mencakup kemampuan suatu larutan untuk
menghantarkan listrik akibat dicelupnya dua buah elektroda (katoda dan anoda). Oksidasireduksi adalah suatu konsep untuk menyatakan kemampuan suatu sel elektrokimia untuk
mengadakan serah-tertima elektron. Adapun sel elektrokimia adalah sel yang mampu
mengubah energi listrik menjadi energi kimia atau sebaliknya serta terdiri dari dua buah
elektroda (katoda dan anoda) yang dicelupkan pada suatu larutan elektrolit dengan atau tanpa
jembatan garam.
Dalam mengembangkan suatu penelitian khususnya dalam hal baterai, sangat perlu
untuk menengok akan sejarah penemuan dan pembuatan baterai karena dengan berbekal
sejarahlah seseorang dapat mengembangkan sesuatu yang lebih maju dan inovatif. Sejarah
menjadi sebuah modal penting dalam perkembangan zaman. Dalam makalah ini, akan
dibahas mengenai sejarah baterai (awal mula ditemukannya baterai) serta dalam makalah ini
pula akan dibahas mengenai tiga jenis baterai yang lebih awal ditemukan yakni sel Daniell,
sel Leclanche, dan sel timbal-asam. (google,artikel kimia)
Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Baterai yang digunakan
untuk motor, mobil maupun truk adalah baterai jenis basah. Pada kendaraan secara umum
baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih
detail maka fungsi baterai adalah:
1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan,
dsb.
2. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat
hidup energi listrik bersumber dari alternator.

B.

Komponen Baterai
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif

dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasa dari timah. Karena itu baterai
tipe ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi beberapa sel
(biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan di dalam masing-masing sel terdapat beberapa
elemen yang terendam dalam elektrolit.

1.

Elemen Baterai
Antara plat-plat positif dan plat-plat negatif masing-masing dihubungkan oleh
plate strap (pengikat plat) terpisah. Ikatan plat-plat positif dan negatif ini dipasangkan
secara berselang-seling yang dibatasi oleh separator dan fiberglass. Jadi satu kesatuan
dari plat, separator dan fiberglass disebut elemen baterai. Penyusunan plat-plat seperti
ini tujuannya memperbesar luas singgungan antara bahan aktif dan elektrolit, agar
listrik yang dihasilkan besar. Dengan kata lain kapasitas baterai menjadi besar.
Gaya elektromotif (EMP) yang dihasilkan satu sel kira-kira 2,1 V, pada segala
ukuran plat. Karena baterai mobil mempunyai 6 sel yang dihubungkan secara seri,
EMP output yang dihasilkan ialah kira-kira 12 Volt.

2.

Elektrolit
Elektrolit baterai ialah arutan asam sulfat dengan air sulingan. Berat jenis
elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan pnuh ialah 1,260 atau 1,280 (pada
temperatur 20 C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air sulingan dengan
asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260
mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan elektrolit yang berat
jenisnya 1,380 mengandung 63% air sulingan dan 37% asam sulfat.
Elektolit baterai adalah asam yang kuat, sehingga dapat membakar kulit, mata
dan merusak pakaian. Bila elektrolit mengenai kulit atau pakaian, basuhlah segera
dengan air, dan netralkan asam dengan campuran soda (sodium bicarbonate
[NaHCO3]) dan air. Bila asam mengenai mata, bilaslah dengan air beberapa menit,
kemudian hubungilah dokter.

3.

Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai.
Ruangan dalamnya dibagi menjadi 6 ruangan atau sel. Pada kotak baterai terdapat
garis tanda permukaan atas dan bawah (upper level dan lower level).

Plat-plat posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi penyekat, tujuannya agar
tidak terjadi hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-lain) terjatuh
dari plat.
4. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi adalah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Di samping
itu untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam
sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang
ventilasi sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes
kembali ke bawah.
C. Jenis-Jenis Baterai
1. NiCD (nickel-cadmium battery / Nicad )
Baterai jenis ini merupakan generasi pertama. Berkapasitas besar, baterai ini
cocok untuk ponsel lama yang bertenaga besar. Sesuai dengan ukuran dan
kapasitasnya. Proses pengisian ulang pun cukup merepotkan, misalnya pengisian
ulang harus dilakukan pada saat daya baterai benar-benar habis. Karena baterai NiCD
memiliki memory effect, semakin lama kapasitasnya akan menurun jika pengisian
belum benar-benar kosong.
Singkatan NiCad adalah merek dagang terdaftar dari SAFT Corporation,
meski produk ini umumnya digunakan untuk menjelaskan seluruh baterai nikelkadmium. Di sisi lain, singkatan NiCd berasal dari simbol kimia dari nikel (Ni) dan
kadmium (Cd), oleh karena itu jangan menjadi bingung dengan rumus kimia .
Ada dua jenis baterai NiCd: disegel dan diberi ventilasi

2. NiMH (Nickel Metal Hydride)


Generasi selanjutnya dari baterai adalah NiMH. Baterai isi ulang ini masih
memiliki memory effect namun hanya bersifat sementara. Jadi lebih fleksibel
dibanding dengan NiCD. Untuk pengisian ulang baterai ini tidak perlu menunggu
benar-benar habis, namun dengan konsekuensi akan terasa cepat habis. Namun hal ini

hanya berlangsung sementara, saat habis isi kembali dan kemampuannya akan
kembali normal lagi.
Pembuangan baterai NiMH yang tidak benar menimbulkan bahaya lingkungan
kurang dari baterai NiCd karena tidak adanya kadmium.

3. Li-Ion ( Lithium Ion)


Dibanding dengan 2 generasi sebelumnya, type ini tidak lagi memiliki
memory effect. Jadi anda bisa mengisi ulang tanpa menunggu baterai habis. Baterai
Li-Ion memiliki life cycle (siklus hidup) yang lebih pendek. Bahkan apabila
dicharges berlebihan baterai lithium ion akan menurun kemampuannya dibanding
NiCD atau NiMH.
Lithium-ion adalah salah satu jenis yang paling populer, dengan salah satu
yang terbaik energy-to-weight ratios , tidak ada efek memori , dan lambat dalam
penurunan daya jika tidak digunakan. Selain digunakan untuk peralatan elektronik,
baterai lithium-ion yang semakin meningkat popularitasnya juga dipergunakan untuk
pertahanan, otomotif, dan aplikasi ruang angkasa karena kepadatan energi yang tinggi.
Namun,

beberapa

jenis

konvensional dapat meledak.

4. Li-po (Lithium polymer)

perlakuan

dapat

menyebabkan

baterai

lithium-ion

Polimer ion baterai-Lithium, lithium ion polimer, atau lebih umum baterai
lithium polymer (disingkat Li-poli, Li-Pol, LiPo, LIP, PLI atau LiP) adalah baterai isi
ulang (baterai sel sekunder). Biasanya baterai ini terdiri dari beberapa sel sekunder
yang identik di samping paralel untuk meningkatkan kemampuan debit saat ini.
Tipe ini telah berevolusi dari teknologi baterai lithium-ion . Perbedaan utama
adalah bahwa lithium salt elektrolit tidak ditempatkan dalam organic solvent tetapi
dalam polimer padat komposit misalnya polietilen oxide atau polyacrylonitrile .
Keuntungan dari polimer Li-ion atas desain lithium-ion berpotensi lebih rendah
termasuk biaya pembuatan, kemampuan beradaptasi terhadap berbagai bentuk
kemasan, dan kekasaran. Lithium-ion baterai polimer mulai muncul dalam peralatan
elektronik konsumen sekitar tahun 1996. Ini generasi paling baru dari baterai isi
ulang. Selain ramah lingkungan, keunggulannya diatas baterai Li-ion, untuk
perawatan baterai Lithium Polymer, tak jauh berbeda dengan Lithium Ion. Namun
penanganannya harus ekstra hati-hati mengingat sifatnya yang cukup liquid dengan
tekanan cukup keras bisa menyebabkan bentuk baterai berubah.
Kelemahan Li-po justru mengharuskan kita mengisi ulang baterai jangan
sampai menunggu ponsel mati dengan sendirinya. Atau sebisa mungkin ketika ponsel
memberikan peringatan baterai lemah. Jika tidak, ponsel akan susah untuk diaktifkan
karena baterai belum pulih.

D.

Prinsip Kerja Baterai


Baterai adalah suatu proses kimia
listrik,

dimana

pengisian/cas/charge

pada

saat

energi

listrik

diubah menjadi energi kimia dan saat


pengeluaran/discharge
diubah

menjadi

energi
energi

kimia
listrik.

Baterai(dalam hal ini adalah aki; aki


mobil/motor/mainan) terdiri dari sel-sel
dimana tiap sel memiliki tegangan
sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel
yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V
memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V). Antara satu sel dengan sel
lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak Baterai, artinya tiap

ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak
berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh bocor atau merembes.
Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif
(antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang
digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat
dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah (Pb)
berpori (seperti bunga karang). Pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu
asam sulfat (H2SO4).

E. Rangakain Dalam Pemakaian Dan Pengisian Baterai


Reaksi Kimia pada Baterai
Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia. Listrik dibangkitkan akibat
reaksi kimia antara plat positip, elektrolit baterai dan plat negatip. Saat baterai
dihubungkan dengan sumber listrik arus searah maka terjadi proses pengisian (charge).
Proses tersebut secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2 H2O + PbSO4

Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)


PbO2 + 2H2SO4 + Pb

Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan di baterai akan mengalir
ke beban, proses ini sering disebut proses pengosongan (discharge). Proses pengosongan
secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2H2SO4 + PbSO4

Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)


PbO2 + 2 H2O + Pb

Dari reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas baterai
penuh dan kosong, dimana saat baterai penuh elektroli terdiri dari 2H2SO4, sedangkan saat
kosong elektrolit batarai adalah 2H2O.
Rangkaian instalasi pemakaian baterai
1. Rangkaian seri
Pada Rangkaian Seri jika dua buah baterai di jumper menjadi satu rangkaian,
maka tegangannya akan bertambah tetapi arusnya tetap
2. Rangkaian paralel

Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu, maka
tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.
3. Rangkaian seri parallel
Pada Rangkaian Seri-Paralel, jika tiga buah baterai di jumper menjadi satu,
maka tegangannya bertambah, (terakumulasi hanya dua buah baterai) dan arusnya
pun bertambah lebih besar.
Rangkaian instalasi pengisian baterai
1. Pengisian lambat : Pengisian lambat membutuhkan waktu 6 - 8 jam
2. Pengisian cepat : Pengisian cepat membutuhkan waktu 3 jam
Rating Kapasitas Baterai
Energi yang tersimpan dalam baterai harus cukup kuat untuk starter, untuk itu baterai
harus terisi penuh. Kapasitas baterai menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang
dapat dilepaskan sebagai sumber listrik. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat,
jumlah plat, jumlah sel dan jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran yang sering
menunjukkan kapasitas baterai, yaitu:
1. Cranking Current Ampere (CCA)
2. Reserve Capacity
3. Ampere Hour
1. Cranking Current Ampere (CCA)
Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan dengan
larutan elektrolit, bukan hanya jumlah plat tetapi besar ukuran (luas permukaan
singgung) pada plat yang akan menentukan kapasitasnya. The Internasional standard
memberikan nilai untuk capasitas baterai dengan SAE Cranking Current atau Cold
Cranking Current (CCA Cold Cranking Ampere). Nilai CCA dari suatu baterai adalah
arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh sehingga dapat memberikan arus
untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap menjaga tegangan setiap sel
1.2 volt atau lebih.
2. Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang
diisi penuh dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Celsius setelah
sistim pengisian dilepas. Tegangan tidak boleh turun dibawah 1.75 volt per sel (10.5
volt total untuk baterai 12 volt). Kapasitas baterai adalah banyaknya arus pada baterai

yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius,
tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt. Sebagai contoh: Sebuah Baterai
yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam dinilai memiliki 60
AH. Rumus menentukan kapasitas baterai adalah:
AH = A (amper) x H (Jam)
JIS mendefinisikan kapasitas baterai sebagai jumlah listrik yang dilepaskan
sampai tegangan pengeluaran akhir menjadi 10,5 V dalam 5 jam. Sebagai contoh
baterai dalam keadaan terisi penuh dikeluarkan muatannya secara terus menerus 10 A
selama 5 jam sampai mencapai tegangan pengeluaran akhir (10,5 V). Maka kapasitas
baterai ialah 50 AH (10 x 5 jam) 1 Oc.
F. Bagaimana Pemeriksaan Dan Perawatan Baterai
Memeriksa Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3
kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:
1. Pemeriksaan Visual
2. Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3. Pengujian Beban
Pemeriksaan Visual Baterai
Pemeriksaan visual meliputi :
1. Kotak baterai :
Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual,
jenis kerusakan kotak baterai antara lain:

kotak

retak

akibat benturan,

mengembang akibat over charging, bocor akibat keretakan atau mengembang


2. Sel-sel baterai :
Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sell yang mengembang akibat over
charging maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang
kurang baik maupun usia baterai
3. Terminal baterai dan konektor kabel:
Terminal baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering mengalami
kerusakan, bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh
uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor
4. Jumlah elektrolit:
Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian berlebihan (over
charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan.
Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat
dari plastic yang tembus pandang. Jumlah elektrolit harus berada diantara garis
Upper Level dan Lower Level.

5. Kabel Baterai:
Kabel baterai dialiri arus yang sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat
mencapai 250 500 A, tergantung dari daya motor starter, dengan arus sebesar itu
kabel akan panas. Panas pada kabel menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator
muda pecah dan terkupas, hal ini terjadi terutama pada isolator dekat dengan
terminal baterai.
6. Pemegang Baterai:
Pemengang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar goncangan
baterai dapat dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama. Gangguan pada
pemegang baterai antara lain kendor akibat mur pengikat karat untuk itu lindungi
mur dengan mengoleskan vaselin/ grease.
G. Pengertian fuel cell
Fuel cell merupakan suatu pembangkit listrik yang mengubah energi kimia langsung
menjadi listrik dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya dan oksigen
sebagai oksidannya. Fuel cell berfungsi seperti batere yaitu menghasilkan tegangan listrik.
Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh fuel cell adalah tegangan searah. Tegangan
output berbeban dari satu sel fuel cell berkisar antara 0,7V, lebih kecil dari tegangan yang
dikeluarkan batere kering. Gambar 1 menunjukkan masukan dan keluaran dari blok fuel
cell.
Fuel cell akan terus menerus memberikan energi listrik selama hidrogen kontinyu
disalurkan kepadanya. Jadi tegangan yang dihasilkan oleh fuel cell tidak akan habis selama
bahan bakar hidrogen masih ada.

H. Jenis-jenis Fuel Cell


Ada bermacam-macam jenis fuel cell. Jenis fuel cell tergantung dari elektrolitnya.
Berikut ini adalah macam-macam fuel cell yaitu:
1. Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC). Fuel cell jenis ini
menggunakan membran sebagai elektrolitnya dan bahan bakarnya adalah
hidrogen. Daerah kerjanya berkisar antara 30oC 100oC.

2. Direct Methanol Fuel Cell (DMFC). Sama seperti PEMFC, DMFC mengguna
kan membran sebagai elektrolitnya tetapi menggunakan methanol sebagai
bahan bakarnya. Daerah kerjanya berkisar antara 20oC 90oC.
3. Phosphoric Acid Fuel Cell (PAFC). Fuel cell jenis ini menggunakan
phosphoric acid cair sebagai elektrolitnya dan bahan bakarnya adalah hidrogen.
Daerah kerjanya kira-kira 200oC.
4. Molten Carbonate Fuel Cell (MCFC). Fuel cell jenis ini menggunakan molten
dengan campuran lithium, sodium dan potassium carbonate sebagai
elektrolitnya dan bahan bakarnya adalah hidrogen. MCFC bekerja pada
temperatur tinggi kira-kira 650oC.
5. Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Fuel cell jenis ini menggunakan bahan keramik
sebagai elektrolitnya dan bahan bakarnya adalah hidrogen. Daerah kerjanya
berkisar antara 500oC 1000oC.
I. Prinsip Kerja Fuel Cell
Fuel-cell adalah prinsip elektrolis hydrogen untuk membangkitkan listrik yang
nantinya digunakan sebagai penggerak motor listrik. Teknologi ini dianggap sebagai solusi
ideal

transportasi

karena

emisi

yang

dihasilkan

hanya

uap

air.

Fuel Cell Vehicle (FCV) yang didukung oleh sel bahan bakar, yang menghasilkan listrik
dari hidrogen, yang tidak hanya ramah lingkungan dan sangat hemat energi, tapi juga
dapat diproduksi dengan menggunakan berbagai bahan baku tersedia. Berkat karakteristik
ini, bahan bakar kendaraan sel yang ideal untuk mencapai mobilitas yang berkelanjutan.
Pada kecepatan jelajah yang stabil , motor ini didukung oleh energi dari sel-sel bahan
bakar. Ketika Anda membutuhkan lebih banyak daya, misalnya saat akselerasi berat,
output dari baterai melengkapi sel bahan bakar. Sebaliknya, pada kecepatan rendah bila
kurang diperlukan, kendaraan berjalan hanya pada baterai. Selama perlambatan fungsi
motor sebagai generator untuk menangkap pengereman energi, yang tersimpan di baterai.
Salah satu mobil fuel cell Toyota yang sudah diperkenalkan ke publik adalah Toyota
Highlander FCHV (Fuel Cell Hydrogen Vehicle). Mobil ini sudah teruji melakukan
perjalanan jauh. Di Jepang, Toyota Highlander FCHV terbukti mampu melakukan
perjalanan Tokyo-Osaka sejauh 560 km dengan satu tangki hydrogen. Sampai saat ini
teknologi fuel-cell masih mahal karena teknologi yang dipakai dan fakta bahwa masih
belum ada teknologi yang bisa menyimpan hydrogen dalam mobil agar mobil ini memiliki
daya jelajah sejauh mobil konvensional.
Fuel cell atau sel tunam adalah sel elektrokimia yang secara sinambung mengkonversi
energi kimia suatu bahan bakar dan suatu oksidator menjadi energi listrik dengan proses
yang melibatkan sistem elektrodaelektrolit. Fuel cell merupakan suatu bentuk teknologi

sederhana seperti baterai yang dapat diisi bahan bakar untuk mendapatkan energinya
kembali. Kebutuhan bahan bakar fuel cell bergantung pada jenis elektrolit yang
digunakan. Beberapa sel tunam, dengan oksigen dan hidrogen sebagai bahan bakarnya,
membutuhkan hidrogen yang murni. Pemenuhan kebutuhan bahan bakar hydrogen murni
ini semakin mengalami perkembangan, salah satunya dengan penggunaan reformer
metanol.
Kerusakan-kerusakan pada baterai
1. Kotak baterai retak atau pecah
2. Sel baterai rusak
3. Tutup baterai tersumbat sehingga baterai melembung
4. Terminal baterai korosif
5. Air aki selalu kering
6. Tegangan baterai selalu turun

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan
tenaganya dalam bentuk listrik. Tentunya sebagai alat yang mengeluarkan energi listrik,
baterai mempunyai fungsi yang sangat banyak dan beraneka ragam.
Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Di dalam baterai mobil
terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam bentuk plat. Plat-plat
dibuat dari timah atau berasal dari timah. Pemeriksaan baterai dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu pemeriksaan secara visual baterai dan pemeriksaan elektrolit.

B.

Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi pembaca mengenai baterai ,
saran penulis untuk menjaga agar baterai dapat awet dan tahan lama maka perlu dilakukan
pemeriksaan dan perawatan baterai secara berkala.

DAFTAR PUSTAKA

http://jojontor.blogspot.com/2014/06/makalah-baterai-accu.html

http://jenigalih.blogspot.com/2013/05/makalah-bateray-aki-smk-otomotif-milik.html
http://fathurrahmanbima.blogspot.com/2012/08/makalah-tentang-baterai.html
http://teknikmesin-antonjepry.blogspot.com/2013/02/makalah-baterai_5.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html
http://dunia-otomotif-mobil.blogspot.com/2013/04/pengertian-baterai-accu-aki-mobil.html
http://raswo.com/product/15/38/Buku-Pengetahuan-Baterai-Mobil
Kadarisman, pribadi Ir.Wahyudin sarimun N current Transmorment (Trafo Arus), PT.PLN
(Persero) jasa pendidikan dan pelatihan.
Pribadi Kadarisman. 2001 . Koordinasi relai OCR dan GFR pada jaringan distribusi . Jakarta
Sears-Zemansky , College Physich , Add. Wesley
Tyler F , A Laboratory Manual of physich , Adward Arnold , 1967

http://suparyani.blogspot.com/2014/05/tugas-kelistrikan-otomotif-makalah.html
(selasa, 14 oktober 2014, 16:05)

Anda mungkin juga menyukai