CA RECTI
03.26 | Diposkan oleh Keigo Sikawa |
TINJAUAN
TEORITIS
CA. RECTI
1.
DEFINISI
Ca. Recti adalah keganasan jaringan epitel pada daerah rektum.
Kanker colorectal berasal dari jaringan kolon (bagian terpanjang di usus besar) atau
jaringan rektum (beberapa inci terakhir di usus besar sebelum anus). Sebagian besar
kanker colorectal adalah adenocarcinoma (kanker yang dimulai di sel-sel yang
membuat serta melepaskan lendir dan cairan lainnya).
( Parkwaycancercentre.com )
2.
Usia di atas 50: Kanker colorectal biasa terjadi pada mereka yang berusia lebih
tua. Lebih dari 90 persen orang yang menderita penyakit ini didiagnosis setelah usia
50 tahun ke atas.
( parkwaycancercentre.com )
1.
JENIS KLASIFIKASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menurut klasifikasi duke berdasarkan atas penyebaran sel karsinoma dibagi menjadi :
Kelas A
: Tumor dibatasi mukosa dan submukosa.
Kelas B
: Penetrasi atau penyebaran melalui dinding usus.
Kelas C
: Invasi kedalam sistem limfe yang mengalir regional.
Kelas D
: Metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas.
( Brunner & Suddarth,buku ajar keperawatan medikal bedah,hal. 1126 ).
2.
ANATOMI, PATOFISIOLOGI
Patofisiologi :
Kanker kolon dan rektum terutama ( 95 % ) adenokarsinoma ( muncul dari lapisan
epitel usus). Di mulai sebagai polip jinak (dapat diakibatkan pola diet rendah serat)
tetapi dapat menjadi ganas karena faktor mutasi (sesuai dengan teori seleksi sel,dr.
Jan tambayong,patofisiologi hal. 69) dan menyusup serta merusak jaringan normal
serta meluas kedalam struktur sekitarnya, sel kanker dapat terlepas dari tumor dan
menyebar ke bagian tubuh yang lain terutama yang paling sering ke hati. Melalui
proses invasi dengan cara tumbuh menyebar keluar lokasi asalnya, dilanjutkan
pemisahan sel dengan menembus pembuluh darah,kemudian menetap pada
endotelium yang disebut proses diseminasi akhirnya sel kanker ini menetap pada area
baru dan menyasuaikan diri untuk pertumbuhan selanjutnya yang disebut proliferasi.
Sumber : Patofisiologi untuk keperawatan hal.67-72 (dr. Jan tambayong) dan brunner
&
sudarth,hal. 1136.
3.
Ca. Recti dapat bermetastasis ke organ lain seperti hati, paru-paru, limfe hal ini dapat
menyebabkan gangguan atau kerusakan fungsi organ tersebut.
4.
MANIFESTASI KLINI
Sigmoidoskopi: Dokter akan memeriksa rektum Anda dan bagian bawah kolon
dengan tabung cahaya (sigmoidoskop). Jika ditemukan polip (pertumbuhan jinak yang
dapat menjadi kanker), maka polip bisa diangkat.
Penghisapan nasogastrik
Jika didapati pasien dengan obstruksi usus dan terjadi perdarahan yang cukup berarti.
Terapi ajufan
1. Kemoterapi
2. Terapi radiasi
3. Imunotropi
Dilakukan/dapat digunakan pada periode pre operatif,intraoperatif dan post operatif.
Kelas D
: Metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas
( Brunner & Suddarth,buku ajar keperawatan medikal bedah,hal. 1126 ).
Penatalaksanaan bedah :
Kolonoskopi
Untuk kanker yang terbatas pada satu sisi.
Polipektomi
Metode dalam kolostomi laparoskopik agar dapat meminimalkan area pembedahan
pada beberapa usus.
Laser Nd:YAG
Efektif untuk lesi A,B dan C
Tipe pembedahan tergantung pada lokasi dan besarnya tumor. Pemilihan prosedur
pembedahan tumor sebagai berikut (menurut Duoghty & Jackson,1993)
1. Reseksi segmental : anastomosis ( pengngkatan tumor dan porsi usus
pada sisi pertumbuhan,pembuluh darah dan nodus limfatik.
2. Reseksi abdominoperineal dengan kolostomi sigmoid permanen
(pengangkatan tumor dan persi sigmoid dan semua rektum dan sfingter
anal).
3. Kolostomi sementara dengan reseksi segmental dan anastomosis serta
reanastomosis lanjut dari kolostomi (memungkinkan dekompresi usus awal
dan persiapan usus sebelum reseksi).
4. Kolostmi permanen atau ileostomi (untuk menyembuhkan lesi obstruksi
yang tidak dapat direseksi).
(Brunner & suddarth,buku ajar keperawatan medikal bedah ed.8,hal. 1127).
1.
KOMPLIKASI
Hemmoragi (perdarahan)
Syok
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN SEHUBUNGAN DENGAN
NEOPLASMA, Ca. RECTI
1.
PENGKAJIAN
1.
1.
2.
2.
1.
1.
2.
3.
Anamnese
Identitas pasien.
Identitas penanggung jawab.
Keluhan utama
Dilihat dari tanda dan gejala penyakit.
Riwayat penyakit sekarang
Dengan format P Q R S T
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pola kebiasaan
1. Pemeliharaan kesehatan.
2. Pola pelatihan aktivitas.
3. Pola nutrisi.
4. Pola istirahat dan tidur.
5. Pola eliminasi.
6. Riwayat spiritual,sosial dan konsep diri.
KELUHAN UTAMA PASIEN
Nyeri abdomen / rektum.
1.
Kolonoskopi
PRE OPERASI
NO
1
DS
:
DO
:
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
Ca. Recti
Nyeri
klien tampak
meringis menahan
sakit.
klien tampak
lemah
Mendesak jaringan
disekitarnya
mengeluarkan zat
neurotransmiter
Medulla spinalis
Medulla oblongata
Korteks serebri
DS
:
Nyeri
Ca. Recti
Takut mati, takut
Berduka /
antisipasi
DO
:
klien tampak
cemas
klien gelisah
DS
:
wajah klien
tampak murung
Klien mengatakan
badannya terasa lemah
perubahan pada
kehidupan sosial
Gangguan konsep diri
Berduka
Ca. Recti
nutrisi tubuh
kurang dari
kebutuhan
Metastasis
klien tampak
lemah
klien tampak
pucat
DO
:
hipermetabolik dan
asupan nutrisi tetap
nutrisi tubuh kurang dari
kebutuhan
POST OPERASI
NO
1
DS
:
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
Pembedahan
Nyeri
terputusnya kontinuitas
jaringan
DO
:
klien tampak
meringis menahan nyeri
nyeri skala 8
mengeluarkan zat
neurotransmiter
Medulla spinalis
Medulla oblongata
Korteks serebri
DS
:
DO
:
Nyeri
Pembedahan
Terputusnya kontinuitas
jaringan
Port de entry
Resiko infeksi
DS
:
Resiko infeksi
Ca. Recti
Defisit
perawatan diri
pembedahan
Tampak badan klien kotor
dan kurang terawat
DO
:
Imobilisasi/
Bedrest (istirahat total)
ADL terganggu
Defisit perawatan diri
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN SEHUBUNGAN DENGAN
NEOPLASMA, Ca. RECTI
PRE OPERASI
DIAGNOSA 1
Nyeri sehubungan dengan adanya kanker pada daerah rektal.
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
diharapkan nyeri yang
Kaji tingkat
nyeri.
Berikan
tehnik distraksi
dan relaksasi
Berikan
lingkungan yang
nyaman pada
klien.
Berikan
analgetik sesuai
prosedur/instruk
si dokter.
Untuk
mengetahui
seberapa dalam
nyeri yang
dirasakan.
Agar
membantu
mengurangi rasa
sakit.
Meningkatkan
relaksasi dan
membantu
memfokuskan
kembali perhatian.
Nyeri adalah
komplikasi serng
pada kanker,dengan
memberi analgetik
dapat mengurangi
rasa nyeri.
EVALUASI
Nyeri yang
dirasakan
klien tidak
dirasakan lagi.
DIAGNOSA 2
Berduka sehubungan dengan kurangnya pengetahuan dan rasa takut karena resiko
kematian.
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
EVALUASI
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan klien
dapat informasi
yang diperukan
dan dapat
mengembalikan
kepercayaan diri
seperti semula.
Kaji
klien/orang
terdekat
terhadap duka
yang dialami.
Jelaskan
sesuai
kebutuhan.
Perkiraka
n syok awal
dan ketidak
yakinan
setelah
diagnosis
kanker
dan/atau
prosedur yang
menimbulkan
trauma.
Diskusika
n informasi
yang
diperlukan
klien
Dorong
pengungkapan
pikiran/masala
h dan
penerimaan
ekspresi
kesedihan,mar
ah dan
penolakan
Pengetahu
an tentang
proses berduka
memperkuat
normalitas
perasaan/reaksi
terhadap apa
yang dialami
dan dapat
membantu
pasien
menghadapi
lebih efektif
dengan mereka.
Sedikit
pasien yang
benar-benar
siap untuk
realita
perubahan yang
dapat terjadi.
Untuk
menyampaikan
informasi yang
dibutuhkan oleh
pasien.
Pasien
merasa
terdukung
mengekspresika
n perasaan
dengan
memahami
bahwa konflik
emosi yang
dalam dan
sering adalah
normal dan
dapat dialami
oleh orang lain
dalam situasi
sulit.
Klien memperoeh
pengetahuan akan
penyakitnya dan klien
dapat beraktivitas
dengan
normal,merencanakan
masa depan.
DIAGNOSA 3
Nutrisi kurang dari kebutuhan sehubungan dengan hipermetabolik akibat kanker.
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
EVALUASI
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan BB
stabil dan
pemahaman
pengaruh
Pantau
masukan
makanan tiap
hari, biarkan
pasien
menyimpan
buku harian
Mengidentifikasi
kekuatan/defisiensi
kekuatan.
Kebutuhan
jaringan metabolik
ditingkatkan begitu
BB stabil dan
pemahaman
pengaruh
individual pada
masukan
adekuat dan
klien mampu
individual pada
masukan adekuat
dan pasien dapat
berpartisipasi
dalam intervensi
spesifik untuk
merangsang nafsu
makan.
tentang
makanan sesuai
indikasi.
Dorong
pasien untuk
makan diet
tinggi kalori
kaya nutrien
dengan
masukan cairan
adekuat dan
dorong
penggunaan
suplemen dan
makan
sering/lebih
sedikit dibagibagi selama
sehari.
Ciptakan
suasana makan
malam yang
menyenangkan.
Dorong pasien
untuk berbagi
makanan
dengan
keluarga/teman.
Dorong
komunikasi
terbuka
mengenai
masalah
anoreksia.
POST OPERASI
DIAGNOSA 1
Nyeri pada post operasi sehubungan dengan pembedahan.
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan nyeri
yang dirasakan
oleh klien hilang
atau tidak
dirasakan lagi.
Kaji
tingkat nyeri.
Atur
posisi pasien
senyaman
mungkin.
Ajarkan
tenik distraksi
dan relaksasi.
Kolabora
si dengan tim
Bermanfaat
dalam evaluasi.
Nyeri
menentukan
efektivitas terapi.
Meningkatk
an relaksasi dan
meningkatkan
kemampuan
koping pasien.
Membantu
berpartisipasi
dalam intervensi
spesifik untuk
merangsang
nafsu makan.
EVALUASI
Klien mengungkapkan
tidak nyeri lagi,nyeri
berkurang dan klien
tidak tampak meringis
dan menahan sakit
lagi.
dokter dalam
pemberian
terapi
analgetik
memfokuskan
perhatian dan
membantu
pasien untuk
mengatasi nyeri.
DIAGNOSA 2
Resiko infeksi sehubungan dengan adanya luka akibat pembedahan.
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan
klien tidak akan mengalami
infeksi akibat
mikroorganismelalui luka
pembedahan.
Observasi
tanda-tanda
infeksi.
Gunakan
tehnik septik
dalam setiap
tindakan
keperawatan
terhadap luka
pembedahan.
Tekankan
higiene
personal.
Pengontro
lan tanda-tanda
infeksi sejak
dini.
Mencegah
masuknya
mikroorganisme
melalui luka
pembedahan.
Membantu
potensial
sumber infeksi
dan/atau
pertumbuhan
sekunder.
DIAGNOSA 3
Defisit perawatan diri sehubungan dengan keterbatasan aktivitas fisik.
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
diharapkan defisit
keperawatan diri
pasien
dapat teratasi.
Dengan kriteria hasil :
Ajakan pada
keluarga untuk
membantu
pemenuhan
kebutuhan dasar klien
seperti mandi dan
makan.
Bantu perawatan
diri/personal hygiene
klien seperti
perawatan
kuku,rambut dan kulit.
EVALUASI
Salah
satu
pemenuhan
rasa
nyaman.
Salah
satu
pemenuhan
rasa
nyaman.
Tanda-tanda
infeksi tidak
terjadi.
EVALUASI
Kebutuhan
dasar aktivitas
pasien
terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta :
EGC.
Potter, Patricia A Perry, Anne Griffin. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
Doenges, Marlynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
Ramali, Ahmad. 2003. Kamus Kedokteran : Arti dan keterangan Istilah. Jakarta : EGC.
www.google.com//kanker rectum/PCC (Parkway Cancer Centre).