Anda di halaman 1dari 13

SOSIO-ANTROPOLOGI PENDIDIKAN

3 WUJUD DAN 7 UNSUR KEBUDAYAAN

Disusun Oleh:
Fajar Sidik Utomo

(14518241014)

Dosen Pembimbing:
Dra. Widyaningsih, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia tidak lepas dengan yang namanya kebudayaan. Kebudayaan
merupakan aspek penting pada kehidupan manusia yang memberikan arah dan tujuan kepada
tindakan dan karya yang dihasilkan manusia. Meskipun wujud dari kebudayaan telah berubah
tetapi kebudayaan itu sendiri akan tetap ada. Kebudayaan meliputi berbagai hal yang mencakup
seluruh bagian kehidupan manusia untuk membentuk tananan atau strukrur yang diharapkan.
Dalam kebudayaan tentu ada faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya yaitu unsur-unsur
kebudayaan. Pada prosesnya, unsur-unsur kebudayaan yang terkandung dalam suatu kebudayaan
akan memberikan arah bagaiamana terjadinya pembentukan wujud dari kebuadayaan.
Berdasarkan hal tersebut dalam paper ini akan membahas mengenai unsur-unsur kebudayaan
serta wujud kebudayaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek-aspek yang merupakan wujud dari kebudayan?
2. Apa saja aspek-aspek yang merupakan unsur dari kebudayaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami wujud kebudayaan.
2. Untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur kebudayaan.

BAB II
2

WUJUD DAN UNSUR KEBUDAYAAN


A. Wujud Kebudayaan
Pengertian Wujud Kebudayaan
Wujud merupakan sesuatu yang dapat dilihat. Menurut Koentjaraningrat (2000:181)
kebudayaan yang berawal dari kata dasar budaya yang berasal dari bahasa sansakerta
buddhayah, yaitu berarti budi atau akal. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya
sebagai daya budi yang dapat berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil
dari cipta, karsa dan rasa itu.
Koentjaraningrat juga menjelaskan bahwa banyak sekali sarjana yang mencoba untuk
membedakan pengertian antara budaya dan kebudayaan, dimana budaya merupakan
perkembangan majemuk (banyak dan komplek) budi daya, yang berati daya dari budi. Namun,
pada kajian Antropologi, budaya dianggap sebagai singkatan dari kebudayaan, tidak ada
perbedaan dari definsi.
Jadi, kebudayaan atau disingkat budaya, menurut Koentjaraningrat berarti keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar.
Kebudayaan juga merupakan sebuah fungsi transmisi, maksudnya yaitu dalam terjadinya
kebudayaan ada proses peralihan/perubahan dari suatu bentuk ke bentuk yang lain.

Wujud Kebudayaan
Wujud kebudayaan merupakan bentuk yang dihasilkan oleh pemikiran kebudayaan.
Adapun wujud kebudayaan menurut J.J. Hoenigman, ada tiga wujud kebudayaan, yakni:
a. Gagasan
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, normanorma, peraturan dan sebagainya biasa disebut sistem budaya. Ini merupakan wujud ideal dari
kebudayaan yang mempunyai ciri-ciri abstrak, tak dapat diraba, atau difoto. Misalnya sebuah

hasil pemikiran yang tertuang dalam buku atau artikel maka keberadaan lokasi kebudayaan ideal
ada pada buku atau artikel tersebut.
b. Aktivitas
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat, disebut sistem sosial. Terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan lain menurut waktu dan pola tertentu
berdasarkan adat tata kelakuan.
c. Artefak
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Ini jelas sekali karena
merupakan kebudayaan fisik, dapat terlihat, diraba seperti Candi Borobudur. Candi Borobudur.
Candi merupakan salah satu kebudayaan yang berbentuk material yang merupakan hasil karya
manusia. Candi Borobudur merupakan salah satu tujuh keajaiban dunia yang sangat terkenal.
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen,
menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
1. Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu
penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan
material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,
pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
2. Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
3. Lembaga sosial
Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek
berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbantuk dalam suatu
Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh Di
4

Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi
bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota kota besar hal tersebut terbalik, wajar
seorang wanita memilik karier
4. Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau
keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam
masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang
hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
5. Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari
tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap
masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala
peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di
beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus
meletakan janur kuning dan buah buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda.
Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan
cara tersebut.
6. Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah,
bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa
merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan
komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan
kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif
dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.

B. Unsur Kebudayaan
Unit terkecil dari kebudayaan disebut unsur. Tetapi ada yang mengatakan bahwa traits itu
dapat dibagi lagi menjadi unsur yang lebih kecil disebut items. Menurut Hoebel, unsur adalah
suatu kesatuan corak perilaku yang dipelajari dan dianggap tak dapat diperkecil lagi atau produk
nyata yang dihasilkan oleh perilaku tersebut. Setiap kebudayaan terdiri dari ribuan unsur.
Misalnya saja kesenian karawitan apakah dapat disebut sebagai unsur kebudayaan? Bukan,
karena kesenian karawitan merupakan sekumpulan unsur yang terdiri dari irama, alat-alat
karawitan, lagu, lirik, dan lain-lain. Gabungan semua unsur itu akan membentuk kompleks
kebudayaan yang merupakan sekelompok unsur budaya yang saling berhubungan. Kompleks
kebudayaan terletak di tengah-tengah unsur dan lembaga.
Ingatkah kalian apa yang dimaksud dengan lembaga sosial itu? Suatu lembaga sosial
adalah serangkaian kompleks kebudayaan yang terpusat pada kegiatan yang penting. Beberapa
kompleks kebudayaan merupakan bagian dari lembaga. Dari pemahaman konsep-konsep di atas
maka dapat diurutkan bahwa dinamika kebudayaan dimulai dari items - traits - unsur - kompleks
kebudayaan dan yang terakhir adalah lembaga sosial.

Menurut C. Kluckhon yang dikutip dari buku Koentjaraningrat (1999) membagi unsur
kebudayaan menjadi tujuh yang terkenal dengan sebutan Universal Categories of Culture yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Peralatan dan perlengkapan hidup manusia


Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem
Sistem kemasyarakatan
Bahasa
Sistem pengetahuan
Religi
Kesenian

Betapapun kehidupan suatu kelompok manusia, pasti ia mengembangkan bahasa sebagai


sistem lambang dan sebagai alat komunikasi untuk mempermudah sesama anggota
menyampaikan

pengalaman,

pemikiran

dan

perasaan.

Karena

kemampuan

manusia

mengembangkan lambang-lambang yang penuh makna itulah maka ia dapat menempatkan diri
6

sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya. Sistem religi adalah unsur kebudayaan yang
memberikan pedoman pada anggota masyarakat dalam memahami lingkungan semesta dan
hubungannya dengan kekuatan gaib. Sistem pengetahuan sangat penting artinya sebagai
pedoman dalam menanggapi tantangan yang timbul dan harus dihadapi dalam proses
penyesuaian masyarakat terhadap lingkungannya dalam arti luas. Sistem teknologi berfungsi
memberikan pedoman anggota masyarakat dalam usahanya menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan cara memanfaatkannya demi kesejahteraan bersama. Sedang sistem kesenian
merupakan unsur kebudayaan yang memberikan pedoman bagi anggota masyarakat yang
bersangkutan untuk menyatakan rasa keindahan yang dapat dinikmati secara bersama.
1. Hubungan antara Unsur-unsur Kebudayaan
a. Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Teknologi)
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara
segala

peralatan

dan

perlengkapan.

Teknologi

muncul

dalam

cara-cara

manusia

mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam


memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari
pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem
peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu sebagai berikut.
1. Alat-alat produktif.
2. Senjata.
3. Wadah.
4. Alat-alat untuk menyalakan api.
5. Makanan.
6. Pakaian.
7. Tempat berlindung dan perumahan.
8. Alat-alat transportasi.

b. Sistem Mata Pencaharian Hidup


7

Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah
mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
1. Berburu dan meramu.
2. Beternak.
3. Bercocok tanam di ladang.
4. Menangkap ikan.
c. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
1) Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. M,
Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk
menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unitunit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan
perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik,
paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok
kekerabatan seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
2) Organisasi Sosial
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Organisasi sosial
adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun
yang tidak berbadan hukum, berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara.
d. Bahasa
Bahasa merupakan alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat),
dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang
lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata
krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai berikut:
8

1. Alat berekspresi.
2. Alat komunikasi.
3. Alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk:
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari (fungsi praktis).
2. Mewujudkan seni (fungsi artistik).
3. Mempelajari naskah-naskah kuno (fungsi filosofis).
4. Untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

e. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat
manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang
mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang
sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Berdasarkan jenis nilai estetika yang ditampilkan kesenian (budaya seni) dapat dibedakan
menjadi 4 macam, yaitu:
1. Seni rupa adalah benda-benda seni yang menampilkan keindahannya dalam bentuk wujud atau
bentuk misalnya lukisan, seni patung, seni lukis, atau seni fotografi.
2. Seni suara adalah seni yang menampilkan keindahannya dalam bentuk suara, seni suara ini
terdiri dari seni suara vokal (manusia), seni suara instrumental (alat musik), dan seni suara
campuran (perpaduan antara suara manusia dengan alat musik).
3. Seni gerak adalah seni yang menampilkan keindahannya dalam bentuk gerakan atau aktivitas.
Misalnya seni tari, gerak dan lagu, senam berirama dan sebagainya.
4. Seni drama adalah seni yang menampilkan keindahannya dalam bentuk visualisasi pementasan
adegan cerita. Misalnya ketoprak, wayang orang, lenong, ludruk, dan sebagainya.

Benda-benda seni memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1. Mengandung nilai estetika.
2. Berfungsi memberikan penghiburan.
3. Melekat dengan unsur-unsur kebudayaan yang lain seperti seni rupa melekat pada model
rumah, model mobil, sepeda motor, dan lain-lain.
4. Berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan atau harapan dari kelompok
masyarakat yang satu kepada kelompok masyarakat yang lain.

f. Sistem Ilmu dan Pengetahuan


Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang
benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di
dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir
menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
1. Pengetahuan tentang alam.
2. Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya.
3. Pengetahuan tentang tubuh manusia.
4. Pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia.
5. Pengetahuan tentang ruang dan waktu.

g. Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai
dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan
akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia
sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun
hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada
penguasa alam semesta.
10

Koentjaraningrat membagi hal ini menjadi:


1. Sistem kepercayaan/religi
2. Kesusastraan suci
3. Sistem upacara
4. Magic
5. Umat agama.

C. Relasi Wujud dan Unsur Kebudayaan dengan Pendidikan


Wujud dan unsur-unsur kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam
kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan yang ada akan mempengaruhi pembentukan wujud
kebudayaan proses terjadinya kebudayaan.
Dalam dunia pendidikan tentu ada relasi atau hubungan antara wujud dan unsur-unsur
kebudayaan dengan pendidikan. Hubungan antara wujud dan unsur kebudayaan dengan
pendidikan adalah bahwasanya dengan mengamati dan mempelajari wujud dan unsur
kebudayaan dapat menambah pengetahuan mengenai bentuk-bbentuk unsur dan kebudayaan
yang ada di dunia.
Selain itu, dengan adanya wujud kebudayaan berupa benda-benda yang dapat dilihat dan
dirasakan manusia maka dapat menambah pengetahuan hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia
pada zaman dahulu sehingga dapat mempelajari sejarah secara lebih mendalam dan berupaya
menciptakan kebudayaan yang baru di masa yang akan datang.

11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kebudayaan adalah sesuatu yang merupakan hasil dari akal budi


Kebudayaan mencakup dan meliputi segala aspek kehidupan
Wujud kebudayaan ada tiga, yaitu:gagasan, aktivitas dan artefak
Unsur-unsur kebudayaan ada 7 yaitu: sistem religi dan upacara kebudayaan, sistem
organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian hidup,

sistem teknologi dan alat, bahasa dan kesenian.


Pengaruh kebudayaan terhadap kehidupan masyarakat sangat besar.

12

DAFTAR PUSTAKA

Perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/dinamika-dan-pewarisan-budaya-di-indonesiamasyarakat-tradisional-modern.html?m=1
mardian-stai.blogspot.com/2012/06/makalah-wujud-dan-unsur-kebudayaan.html?m=1
abdulsyukurpakro.blogspot.com/2013/01/makalah-unsur-unsur-kebudayaan.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai