Persalinan Normal
Persalinan Normal
Normal
Pertemuan Ke-10
PENGERTIAN
Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan yang disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (bayi (fetus) dan
plasenta), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan
lahir atau dengan jalan lain (Rustam, 1998)
Persalinan Normal: Persalinan yang dimulai secara spontan,
berisiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama
proses persalinan, dimana bayi dilahirkan secara spontan dalam
presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37 42 minggu
lengkap dan setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam
kondisi baik
TEORI
PROGESTERON
PROGESTERON
TEORI
OKSITOSIN
TEORI
PROSTAGLANDIN
TEORI
TEORI REGANGAN
REGANGAN
MIOMETRIUM
MIOMETRIUM
TEORI
PENGARUH
PENGARUH FETUS
FETUS
TEORI
TEORI
GABUNGAN
GABUNGAN
POWER
His: kontraksi miometrium pada persalinan dan
menimbulkan nyeri. Nyeri ini disebabkan karena (1) anoksia
jaringan otot saat kontraksi, (2) tekanan pada ganglia dalam
serviks dan SBR oleh serabut otot yang berkontraksi dan
(3) regangan serviks atau regangan dan tarikan pada
peritoneum saat kontraksi
Tenaga mengejan ibu: setelah pembukaan lengkap dan
selaput ketuban pecah, selain his ada tenaga yang
mendorong anak keluar, yang disebabkan karena kontraksi
otot-otot dinding perut sehingga meningkatkan tekanan
intraabdominal
VASOKONSTRIKSI
POWER
Saat kepala bayi sampai pada dasar panggul, timbul refleks
yang mengakibatkan ibu menutup glottisnya dan
mengkontraksikan otot-otot perutnya dan menekan
diafragma ke bawah
Tenaga mengejan hanya dapat berhasil, jika pembukaan
serviks sudah lengkap dan paling efektif dilakukan pada
saat timbulnya his
Otot-otot uterus tidak mengadakan relaksasi sampai nol, akan tetapi masih
mempunyai tonus sehingga tekanan di dalam ruang amnion masih terukur
antara 6 12 mmHg.
His yang sempurna mempunyai kejang otot paling tinggi di fundus uteri
yang lapisan ototnya paling tebal, dan puncak kontraksi terjadi simultan di
seluruh bagian uterus. Sesudah tiap his, otot-otot korpus uteri menjadi
lebih pendek dari sebelumnya. Secara fisiologis, otot-otot tersebut
mengalami brakhistasis atau retraksi. Serviks kurang mengandung otot,
tertarik dan terbuka, lebih-lebih jika ada tekanan bagian besar janin yang
keras misalnya kepala yang merangsang plekus saraf setempat
HIS PALSU
HIS PERSALINAN
Tidak teratur
Teratur
PASSENGER
LETAK: letak sumbu
panjang bayi terhadap
sumbu panjang ibu. Ada 3
jenis letak bayi yaitu LETAK
MEMANJANG (Longitudinal)
Lie), LETAK LINTANG
(Transverse Lie), dan LETAK
SERONG (Oblique Lie)
PASSENGER
SIKAP: kedudukan bagian-bagian dari bayi
terhadap yang lain. Ada 2 jenis sikap bayi yaitu
FLEKSI dan DEFLEKSI
PRESENTASI: bagian yang terendah dari bayi. Ada
banyak jenis presentasi, tergantung sikap dan
letak, ada presentasi belakang kepala, presentasi
puncak kepala, presentasi dahi, presentasi muka,
presentasi bokong, presentasi bahu, dan
sebagainya
PASSENGER
POSISI: hubungan antara denominator dari presentasi bayi
dengan 6 titik pada panggul. Sering digambarkan posisi
ANTERIOR dan POSTERIOR. Posisi Anterior merupakan
posisi paling mudah sebab ketika punggung bayi di depan,
maka posisi bayi sesuai dengan tingkat kecekungan dari
dinding perut ibu dan dengan demikian dapat melakukan
fleksi lebih baik. Pada saat punggung terfleksikan, maka
kepala cenderung untuk ikut fleksi dan menunjukkan diameter
terkecil yang dapat terpresentasikan pada PAP. Dengan
demikian lebih banyak ruang pada bagian anterior dari PAP
untuk dimasuki diameter biparietal dari kepala bayi.
PRESENTASI
DENOMINATOR
Belakang Kepala
Occiput
Bokong
Sacrum
Muka
Mentum
Bahu
Acromion
1. Sutura sagitalis
2. Sutura koronaria
Os frontalis
3. Sutura lamboidea
Os parietalis
4. Sutura frontalis
Os temporalis
Os occipitalis
Os sphenoidalis (dalam)
Os ethmoidalis (dalam)
Antara tulang-tulang tersebut,
terdapat sela yang disebut
sebagai sutura.
Ukuran Melintang
Diameter biparietalis (diameter terbesar 9 cm) pada presbelkep
diameter ini melalui conjugata vera pada PAP
Diameter bitemporalis (jarak terbesar antara sutura coronaria
kanan dan kiri 8 cm) pada letak defleksi ukuran ini melalui CV
Ukuran Lingkaran
Circumferentia suboccipitobregmatica (32 cm)
Circumferentia frontooccipitalis (34 cm)
Circumferentia mentooccipitalis (35 cm)
PASSAGE
(1) TULANG PANGGUL
LIGAMENTUM
1. Rasa nyeri karena his yang datang lebih kuat, sering, dan
teratur
2. Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih
banyak disebabkan karena robekan-robekan kecil pada
serviks
3. Kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan
pembukaan telah ada
His Kala 1: 4 5 kali per 10 menit (akhir kala 1), dengan lama
lebih dari 40 detik.
Moulage
Adanya membran pada sutura dan fontanella di
kepala janin memungkinkan kepala berubah
bentuk dengan jalan penyisipan os parietalis,
serta os oksipitalis dan os frontalis di bawah os
parietalis. Hal ini disebut moulase.
Jika selaput ketuban sudah pecah, tekanan dari
cervix terhadap skalp dapat menyebabkan
terjadinya caput succadeneum dan akan
menghilang beberapa hari post-partum