Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kevin Labbeik

NIM : 156020301111016
Kelas : BP
INVESTIGASI ILMIAH
Suatu organisasi membutuhkan keputusan manajerial yang kiritis. Keputusan manajerial
yang dihasilkan melalui penelitian ilmiah akan menghasilakan hasil yang lebih efektif.
Investigasi ilmiah/penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti metode
langkah demi langkah yang logis, terorganisir, dan ketat untuk mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menarik kesimpulan yang valid dari hal tersebut.
Informasi dari investigasi ilmiah akan lebih obyektif ketimbang subyektif dan membantu
manajer menyoroti hal-hal mendasar yang sifatnya kritis yang membutuhkan perhatian khusus
untuk menghindari dampak negatif.
KARAKTERISTIK PENELITIAN ILMIAH
1. Tujuan jelas
Sebuah penelitian dijalankan karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
harus bersifat jelas agar memberikan dampak secara langsung kepada lingkungan bisnis.
2. Ketepatan
Tujuan yang jelas akan membawa peneliti pada cara yang tepat dalam mengidentifikasi
masalah sehingga tidak terburu-buru menganalisis data dan informasi yang diperoleh. Hal ini
akan meningkatkan level ketelitian dalam penelitian. Dengan demikian akan menghasilkan
informasi yang akurat.
3. Dapat diuji
Penelitian yang dilakukan bisa berdasarkan hasil penelitian atau data penelitian
sebelumnya. Penelitian ilmiah harus dapat diuji kebenarannya dengan melakukan uji statistik
atas penelitian yang telah dilakukan sebelumya.
4. Dapat ditiru
Pada dasarnya, penelitian bisa berujung pada hasil yang hampir mirip. Perbedaannya
terdapat pada kemampuan mendukung hipotesa yang telah ada jika penelitian dilakukan pada
lingkungan bisnis yang bergerak pada bidang yang sama.
5. Ketelitian dan Keyakinan
Seorang peneliti harus mendesain suatu metode penelitian yang terstruktur dan objektif
agar hasil penelitian sedapat mungkin dekat dengan realitas agar pengguna informasi dapat
menaruh kepercayaan terhadap hasil penelitian. Selain itu perlu ada ketelitian dalam mendesain
metode penelitian tersebut proses yang dipilih dapat teridentifikasi dengan jelas. Ketelitian
mengacu pada kedekatan temua dengan realitas berdasarkan sebuah sample. Dengan kata lain,
ketelitian mencerminkan tingkat keakuratan atau keyakinan hasil berdasarkan sample.
Keyakinan mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi manajer atau peneliti. Tingkat
keyakinan ini ditandai dengan tingkat presentase. Dengan demikian, desain sampling dan metode
ilmiah yang tepat akan menjadikan investigasi lebih mendalam dan akurat.
6. Objektivitas
Penelitian harus didasarkan ada fakta yang didukung oleh data yang actual sehingga tidak
bersifat subjektif atau berdasarkan perasaa dan intuisi peneliti. Subjektifitas harus dihindari

karena tidak akan memberikan dampak yang besar bagi lingkungan organisasi bisnis. Semakin
objektif penelitian maka semakin ilmiahlah penelitian.
7. Dapat Digeneralisasi
Hasil penelitian ilmiah harus dapat digeneralisasi pada berbagai konteks yang berkaitan.
Semakin luas konteksnya, semakin berguna penelitian ilmiah yang dilakukan bagi para pengguna
informasinya. Untuk mencapai hal ini, seorang peneliti harus mendesain secara logis dan
melakukan perincian dan analisis data dengan cermat.
8. Hemat
Seorang peneliti harus mendesain metode dan struktur proses penelitiannya secara
sederhana. Hal ini untuk menghindari sifat kompleks yang membuat pengguna merasa sulit
untuk mengerti hasil penelitian. Variabel penelitian harus diperhatikan agar informasi menjadi
sederhana dan mudah dipahami oleh pengguana untuk digunakan sesuai dengan kepentingan.
KETERBATASAN PENELITIAN ILMIAH DALAM BIDANG MANAJEMEN
Penelitian dalam bidang sosial memiliki keterbatasan karena tidak selalu menghasilkan
informasi yang pasti. Kesulitan juga mungkin ditemui dalam memperoleh sampel yang
representatif, membatasi kemampuan generalisasi dari temuan. Tetapi tidak berarti bahwa
penelitian dalam bidang sosial termasuk manajemen tidak dapat mencapai taraf ilmiah. Hanya
karena dalam bidang social terdapat penggunaan intuisi dan perasaan sehingga data yang
diperoleh bersifat subjektif. Sampai sebatas bahwa penelitian ini dirancang untuk memastikan
kebermaksudan, ketelitian, dan kemungkinan testability maksimum, pengulangan, generalisasi,
objektivitas, penghematan, dan presisi dan keyakinan, kita akan berusaha untuk terlibat dalam
penyelidikan ilmiah.
METODE HIPOTESIS-DEDUKTIF
Tujuh Langkah Metode Hipotesis-Deduktif
Tujuh langkah yang termasuk dalam metode penelitian hipotesis-deduktif yang berakar
dari rintangan yang di bahas di atas dan di daftarkan dan di bahas di bawah ini.
1. Pengamatan
Pengamatan adalah tahap pertama, di mana seseorang merasakan bahwa perubahan
tertentu sedang terjadi, atau bahwa perilaku, sikap, dan perasaan baru sedang mengemuka dalam
lingkungan seseorang (dalam hal ini, tempat kerja). Ketika fenomena yang diamati tersebut
tampaknya mempunyai konsekuensi penting, orang tersebut akan melanjutkan ke langkah
berikut.
2. Pengumpulan Informasi Awal
Pengumpulan informasi awal meliputi informasi secara mendalam mengenai hal yang
diamati. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara secara informal dengan beberapa orang dalam
konteks kerja atau klien, atau kepada sumber relevan lain, dengan demikian dapat
mengumpulkan informasi mengenai apa dan mengapa seseuatu hal terjadi. Banyak informasi
akan diperoleh melalui wawancara dan penelitian pustaka. Langkah selanjutnya adalah
mengartikan factor-faktor yang telah diidentifikasi dalam tahap pengumpulan informasi dengan
memilahnya bersama dalam beberapa cara yang bermakna.

3. Perumusan Teori
Yaitu usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara yang logis, sehingga
factor-faktor yang berkaitan dengan masalah dapat dikonseptualisasi dan diuji. Kerangka teoritis
yang dirumuskan sering dituntun oleh pengalaman dan intuisi. Pada langkah ini, variable kritis
diuji kontribusi dan pengaruhnya dalam menjelaskan mengapa masalah terjadi dan bagaimana
hal tersebut dapat diselesaikan.
4. Penyusunan Hipotesis
Penyusunan hipotesis adalah langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori. Dari
jaringan asosiasi teori diantara variable, hipotesis atau perkiraan tertentu yang dapat diuji pun
bisa dihasilkan.
Pengujian hipotesis disebut penelitaian deduktif (deductive). Terkadan, hipotesis yang
tidak dirumuskan secara orisinil dihasilkan melalui proses induksi (induction). Yaitu, setelah data
diperoleh, beberapa gagasan kreatif muncul, dan berdasarkan hal tersebut, hipotesis baru pun
bisa dihasilkan untuk diuji kemudian.
5. Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut
Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut adalah diperlukan untuk menguji hipotesis yang
dihasilkan dalam studi. Data pada setiap variable dalam kerangka teoritis di mana hipotesis di
hasilkan juga harus dikumpulkan. Data tersebut kemudian menjadi dasar untuk analisis data
lebih lanjut.
6. Analisis Data
Dalam langkah analisis data, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistic untuk
melihat apakah hipotesis terbukti. Hampir serupa, hipotesis lain dapat diuji dengan analisis
statistic yang tepat. Analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap data dapat dilakukan jika sejumlah
perkiraan terbukti. Data kualitatif mengacu pada informasi yang diperoleh dalam bentuk naratif
melalui wawancara dan pengamatan.
7. Deduksi
Deduksi adalah proses tiba pada kesimpulan dengan menginterprestasikan arti dari hasil
analisi data. Ringkasnya, ada tujuh langkah yang termasuk dalam pengidentifikasian dan
pemecahan persoalan yang problematik.
TIPE PENELITIAN LAINNYA
Studi kasus dan penelitian tindakan kadang-kadang digunakan untuk mempelajari jenis
persoalan tertentu.
Studi Kasus
Studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terghadap situasi yang mirip
dalam organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang
dialami dalam situasi saat ini. Studi kasus, sebagai teknik oemecahan masalah, tidak sering
dilakukan dalam organisasi karena studi seperti itu berurusan dengan masalah serupa yang
dialami oleh sebuah organisasi, terkait ukuran dan dalam jenis konteks tertentu adalah sulit untuk
dilakukan. Selain itu, studi kasus yang otentik adalah suka ditemukan karena banyak perusahaan
memilih untuk melindungi sebagai data rahasia.

Penelitian Tindakan
Metodologi penelitian tindakan adalah paling tepat ketika berkenaan dengan perubahan
yang direncanakan. Disini, peneliti memulai dengan sebuah masalah yang telah diidentifikasi
dan mengumpulkan data yang relevan untuk menyediakan solusi masalah sementara. Dengan
demikian, penelitian tindakan merupakan proyek yang berkembang secara terus-menerus dengan
saling memengaruhi antara masalah, solusi, pengaruh atau konsekuensi, dan solusi baru.

Anda mungkin juga menyukai