Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENUTUP
3.1

Kesimpulan

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 bukan hanya sekedar tempat bertemunya semua negara
ASEAN tapi bisa dilihat sebagai ajang pertandingan ekonomi. Mengenai kesiapan Indonesia
dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 mungkin banyak penilaian bahwa
Indonesia belum siap tapi terlepas dari kesiapan Indonesia sangat mempunyai potensi dan
juga modal yang kuat karena memiliki wilayah geografis yang luas serta ditunjang dengan
Sumber Daya Alam yang melimpah, apabila dapat dikelola dengan baik bukan hal yang tidak
mungkin Indonesia menjadi pemenang di era perdagangan bebas nanti. Dari sisi lain kita
harus menghilangkan keraguan dan kekhawatiran mengenai kurang siapnya SDM di
Indonesia, Infrastruktur, serta ketakutan akan matinya sektor usaha khususnya kelas mikro,
kecil dan menengah. Semua itu mempunya jalan keluar yang sudah bisa direalisasikan hanya
butuh kesadaran, komitmen, fokus dan kerja keras dari semua pihak untuk bersama-sama
mensukseskan program ini, sehingga Indonesia akan mendapatkan manfaat lebih banyak
yang tercermin dari tumbuh pesatnya pembangunan ekonomi di Indonesia.
Beberapa tantangan MEA, seperti lapangan tenaga kerja yang ada di Indonesia hanya akan
menaikkan angka pengangguran itu sendiri, karena tidak berdampak pada peningkatan taraf
hidup masyarakat Indonesia, khususnya buruh yang tidak memiliki sertifikasi pendidikan
seperti buruh-buruh yang didatangkan dari China, bahkan Vietnam yang tidak lebih baik
tingkat kesejahteraan pekerjanya dari Indonesia. Bila Indonesia tidak siap, maka aliran bebas
barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan modal, terlihat sebagai ancaman daripada
peluang. Tantangan lainnya adalah jurang horizontal antara negara dengan kelas ekonomi
maju dan yang masih menengah dan maju. Jurang vertikal antara negara yang demokratis
liberal dan masih otoriter. Bagaimana kita membangun komunitas kalau nilai-nilai yang
menjadi pengikat berbeda dan taraf kehidupan berbeda. ASEAN Economic Community yang
dibentuk dengan misi menjadikan perekonomian di ASEAN menjadi lebih baik serta mampu
bersaing dengan Negara-negara yang perekonomiannya lebih maju dibandingkan dengan
kondisi Negara ASEAN saat ini. Selain itu juga dengan terwujudnya ASEAN Community
yang dimana di dalamnya terdapat AEC, dapat menjadikan posisi ASEAN menjadi lebih
strategis di kancah Internasional, kita mengharapkan dengan terwujudnya komunitas
masyarakat ekonomi ASEAN ini dapat membuka mata semua pihak, sehingga terjadi suatu
dialog antar sektor yang dimana nantinya juga saling melengkapi diantara para stakeholder
sektor ekonomi di Negara negara ASEAN ini sangat penting. Tantangan Indonesia ke depan
adalah mewujudkan perubahan yang berarti bagi kehidupan keseharian masyarakatnya.
Semoga seluruh masyarakat Indonesia kita ini bisa membantu untuk mewujudkan kehidupan
ekonomi dan sosial yang layak agar kita bisa segera mewujudkan masyarakat ekonomi
ASEAN tahun2015.
Peluang yang sudah terbuka ini, kalau tidak segera dimanfaatkan, kita akan tertinggal, karena
proses ini juga diikuti gerak negara lain dan hal itu terus bergulir. Kita harus segera berbenah

diri untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang kompetitif dan berkulitas
global. Menuju tahun 2015 tidaklah lama, Sudah siapkah kita akan Tantangan dan peluang
bagi kalangan profesional muda kita/mahasiswa untuk tidak terbengong-bengong
menyaksikan lalu-lalang tenaga asing di wilayah kita?. Bapak I Wayan Dipta, Deputi Bidang
Pengkajian Sumberdaya UKM menyampaikan apabila Indonesia tidak mendorong daya saing
dan nilai tambah atas barang/produk yang diproduksi, maka Indonesia dapat kehilangan
perannya di kawasan dan menjadi objek kemajuan pembangunan di kawasan tanpa
memperoleh keutungan yang maksimal.
3.2

Saran

Menurut penulis dalam menghadapi MEA dengan sistem ekonomi Islam. Hanya dengan
Islam, Indonesia akan menjadi sejahtera dan terlepas dari berbagai permasalahan yang
mendera saat ini. Jika Indonesia menerapkan Islam, maka seperti janji Allah, Allah pasti akan
menurunkan keberkahan. Dan meningkatkan SDM yang berkualitas serta meningkatkan
pemahaman bahasa Asing terhadap Masyarakat Indonesia. Dalam hal ini indonesia harus
membuat satu sistem baru terhadap Masyarakat keterbelakangan ekonomi dalam
meningkatkan Kualiatas SDM.
Atas dasar itu, tak ada alasan bagi seorang muslim melirik solusi selain sistem Islam untuk
menjadi tatanan ekonomi dunia. Ketika ia menyatakan beriman pada Allah, sudah sepatutnya
pula keimanan itu mengembalikan pemahamannya terhadap Islam sebagai ideologi (tatanan
kehidupan) dengan pemahaman yang benar.
Sudah saatnya kaum muslimin mengembalikan penerapan Islam Ideologi dalam sistem
Khilafah Islamiyah yang ditetapkan oleh nash syara, bukan sistem demokrasi buatan
manusia. Khilafah Islamiyah institusi Islam yang terbukti hampir 13 abad mampu
mewujudkan tatanan kehidupan dunia yang menyejahterakan dan menghantarkan Islam
sebagai rahmatan lil alamin. Saatnya kembali kepada Islam dengan mengikuti toriqoh
Rasulullah SAW dalam menegakkan khilafah Islamiyah dalam suatu pergerakan politik di
seluruh dunia bersatu dengan satu tujuan yang sama.
Jika Indonesia mampu mengantisipasi, pengaruh liberalisasi akan mengarah pada efisiensi
pasar jasa. Dampaknya adalah pilihan bagi konsumen meningkat, produktivitas meningkat,
serta persaingan yang lebih sehat di dorong. Pencapaian MEA dilakukan melalui empat
tahapan strategis, meliputi : pencapaian pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, kawasan
ekonomi yang berdaya saing, pertumbuhan ekonomi yang merata dan terintegrasi dengan
perekonomian global. Menghadapi tantangan itu HIPMI mulai menyiapkan sejumlah langkah
menghadapi persaingan ekonomi pada 2020. Indonesia harus menjadi pemain dalam
komunitas ekonomi ASEAN.
Ditingkatkan kualitas industri kegiatan menengah (IKM) dalam sisis makanan dan munuman.
Karena pada indonesia sendiri kegiatan ini sering terjadi masalah. Dalam hal kebersihan
maupun kehigienisan dalam pengemasan. Apakah dalam hal ini dapat bersiang di pasar

ASEAn padahal lebih dari 2 juta lebih kegiatan IKM beroperasi di Indonesia dan mempunyai
lebih dari 4 juta tenaga kerja. Jika tidak dapat bersaing maka pengangguran akan bertambah.
Dalam hal ini indonesia harus menemukan solusi dalam menanggapi hal prospek kedepan
IKM terhadap MEA 2015.

Anda mungkin juga menyukai