Pembimbing :
dr. Reni Zuraida, M. Si
LATAR BELAKANG
Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (ADA 2013; Perkeni, 2011).
Berdasarkan data Global Esimates of Diabetes Prevalence for 2013 and
Projections for 2035, terdapat 381,8 juta orang di dunia menderita
DMT2 dengan kematian mencapai 8,3 juta orang. Indonesia, pada
tahun 2013, menduduki peringkat ketujuh dunia dengan jumlah
penderita DMT2 sebanyak 8,5 juta orang dan pada tahun 2035
diproyeksikan menempati posisi keenam dengan perkiraan sebanyak
14,1 juta orang (Guardiguata, 2013). Menurut data badan kesehatan
dunia (WHO) tahun 2013 Indonesia menempati peringkat ketujuh
dalam jumlah penderita diabetes di dunia. Terdapat sekitar 12 juta
jiwa penduduk Indonesia yang mengidap diabetes melitus (Kemenkes
RI 2013)
2
TUJUAN PENULISAN
Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis
evidence based medicine pada pasien dengan
mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta
penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka
penyelesaian masalah pasien dengan
pendekatan pasien centre dan family approach.
ILUSTRASI KASUS
Tn. S, 72 tahun, yang telah dinyatakan terkena penyakit
kencing manis selama 8 (delapan) tahun
datang ke Puskesmas Panjang pada tanggal 17
September 2015 dengan keluhan badan terasa lemas
sejak 4 hari terakhir.
Pasien mengaku kepala terasa berat dan badan terasa
linu-linu. Sejak 4 (empat) bulan yang lalu, kedua kaki dan
ujung jari-jari tangan pasien mulai sering terasa
kesemutan dan pasien mengabaikannya.
METODE
Studi ini adalah Case Report. Data primer diperoleh
melalui anamnesis (autoanamnesis dan alloanamnesis),
pemeriksaan fisik dan tes laboratorium di puskesmas.
Kunjungan rumah, melengkapi data keluarga, data
okupasi dan psikososial serta lingkungan. Penilaian
berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses dan akhir
studi secara kuantitatif dan kualitatif.
HASIL
Anamnesa:
Keluhan badan terasa lemas dan sering kesemutan
pada ujung kaki
Pemeriksaan Fisik :
Penampilan normal, tampak sakit ringan. Berat
badan 72 kg, tinggi badan 170 cm., IMT 24,91
(kegemukan). Tekanan darah 130/80mmHg, nadi
80x/menit, frekwensi napas 18x/menit, suhu
36,70C.
8
Status generalis :
Kepala, mata, hidung, mulut, dan telinga dalam batas
normal. Tenggorokan, leher, abdomen, paru, dan jantung
dalam batas normal. Ekstremitas superior dekstra et
sinistra dalam batas normal. Ekstremitas inferior dekstra
tertera dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjang : Gula dasar sewaktu pada saat
pasien datang ke klinik adalah 259 mg/dl
Pemeriksaan gula darah puasa 170 mg/dl, Pemeriksaan
gula darah 2 jam postprandial 325 mg/dl.
DATA KELUARGA
Bentuk keluarga pada pasien ini adalah keluarga
inti. Menurut siklus Duvall, siklus keluarga ini
berada pada tahap VIII, dimana keluarga dalam
masa pensiun dan lansia.
10
GENOGRAM
11
12
14
15
16
PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa :
Konseling pasien bahwa penatalaksanaan yang dilakukan harus
dilakukan seumur hidup.
Menginformasikan segala hal tentang diabetes melitus serta pola
hidup yang dianjurkan untuk pasien. Mengenai olahraga yang
minimal dilakukan 2-3x/minggu selama 30 menit dan makanan yang
rendah lemak serta diet bagi pasien DM.
Konseling kepada keluarga tentang pentingnya memberi dukungan
pada pasien dan mengawasi pengobatan seperti diet pasien, kapan
harus kontrol kembali, dan berolahraga.
Konseling kepada keluarga pasien tentang pentingnya memberi
dukungan pada pasien terkait masalah stressor
Konseling kepada keluarga pasien mengenai pentingnya prinsip
preventif dari pada kuratif
17
MEDIKAMENTOSA :
Golongan Sulfonilurea: Glibenclamid 5 mg diminum satu
kali sehari saat malam secara terus menerus
18
Aspek Personal
Pemberian edukasi tentang diabetes melitus serta
pola hidup yang dianjurkan. Mengenai olahraga
yang minimal dilakukan 2-3x/minggu selama 30
menit dan makanan yang rendah lemak serta diet
bagi pasien diabetes melitus, untuk
menggendalikan gula darah dan mencegah
komlikasi.
Aspek Klinik
Pemberian intervensi medikamentosa.
19
PEMBAHASAN
Studi kasus dilakukan pada pasien Tn. S, usia 72
tahun. Pada kunjungan pertama pasien ke
puskesmas, diagnosis yang ditetapkan terhadap
pasien ini adalah diabetes melitus
Pada 1 Oktober 2015, dilakukan kunjungan ke
rumah pasien untuk mencari dan mengetahui pola
makan yang selama ini pasien lakukan dan
pengetahuan pasien mengenai gizi seimbang.
21
SIMPULAN
Diagnosis dari Diabetes melitus berdasarkan anamnesis yang meliputi
adanya poliuri, poli dipsi dan polifagia untuk diabetes melitus. pemeriksaan
penunjang, pemeriksaan penunjang berupa kadar gula darah sewaktu yang
pernah mencapai >350 mg/dl dan sudah sesuai dengan beberapa teori.
SARAN
Bagi pasien :
Tetap melakukan intervensi yang tela diberikan.
Memeriksakan kadar gula darah minimal sebulan sekali
Bagi keluarga :
Tetap memberikan dukungan dan menjadi pelaku rawat
bagi pasien.
Tetap melakukan intervensi yang telah diberikan.
24
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
dr. Reni Zuraida, M.Si atas bimbingan
dalam penulisan manuskrip ini, dr. Ida
Salfantina sebagai pembimbing selama di
Puskesmas Panjang.
25
TERIMAKASIH
26