Anda di halaman 1dari 17

HAK ASASI MANUSIA

(HAM)
KELOMPOK 6
Nama:
I
I
I
I
I

Wayan Alit Rangkan Nuaja


Wayan Andika Dananjaya
Made Arta Purniawan
Putu Septian Aryadana
Gede Eka Artha Putra

(1404505057)
(1404505067)
(1404505074)
(1404505084)
(1404505089)

BAB I

Latar belakang

Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa


yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Penegakan HAM yang kuat terjadi ketika bangsa ini
memperjuangkan hak asasinya, yaitu: kemerdekaan, yang telah
berabad-abad dirampas oleh penjajah.
Para pendiri negeri ini telah merasakan sendiri bagaimana
penderitaan yang dialami karena hak asasinya diinjak-injak oleh
penjajah. Oleh karena itu, tidak mengherankan setelah berhasil
mencapai kemerdekaan, para pendiri negeri ini mencantumkan prinsipprinsip HAM dalam Konstitusi RI (Undang-undang Dasar 1945 dan
Pembukaannya) sebagai pedoman dan cita-cita yang harus dilaksanakan
dan dicapai.
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap
manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak
persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara
individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus
diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan
dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung
tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum
reformasi. HAM juga merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat
pada diri manusia sejak lahir sebagai anugerah dari tuhan. Oleh karena
itu, HAM wajib dilindungi dan dihormati baik secara hukum, agama, dan
pemerintah. Sebagaimana telah dicantumkan dalam Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia (DUHAM) yang di proklamasikan PBB pada tahun
1948, setiap orang tanpa terkecuali berhak atas HAM dan kebesarannya.

Pembahasan Masalah

Bagaimana sejarah Hak Asasi Manusia


(HAM) ?
Apa yang dimaksud dengan HAM ?
Jenis jenis HAM!
Apa yang dimaksud dengan Hak Asasi
Manusia dalam Pancasila ?
Permasalahan dan Penegakan HAM di
Indonesia
Contoh HAM

PEMBAHASAN

Sejarah
HAM

Pengertia
n HAM

Jenis
jenis HAM

HAM
Dalam
Pancasila

Permasal
ahan
HAM

Contoh
HAM

Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM).

Latar belakang timbulnya HAM, pada dasarnya karena adanya manusia terhadap harga diri, harkat dan
martabat kemanusiannya, kesadaran manusia tersebut muncul karena adanya tindakan yang sewenangwenang dari penguasa, perbudakan, penjajahan, ketidak adilan, kedzaliman, dan lain-lain yang melanda umat
manusia pada umumnya. Sejarah umat manusia sejak awal sejarah mesir kuno sampai sekarang sudah
hamper 60 abad atau 600 tahun, sedangkan pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia barulah berumur 1/3
abad atau 300 tahun. Jadi pengakuan atau kesadaran manusia akan hak asasinya secara menyeluruh dan
meliputi segenap umat manusia memerlukan waktu perkembangan berpuluh-puluh abad.
Adapun dua peristiwa dalam sejarah dunia yang menghasilkan rumusan yang mirip dengan rumusan hak-hak
asasi manusia ialah Revolusi Amerika yang dimulai pada tahun 1776 dan Revolusi Perancis pada tahun
1789. Refolusi Amerika menghasilkan pernyataan kemerdekaan. Ketika itu, tiga belas daerah jajahan Inggris
di pantai timur benua Amerika Utara melepaskan diri dari kekuasaan kerajaan Inggris. Dalam perkembangan
Revolusi Perancis menghasilkan beberapa pernyataan yang lazim disebut pernyataan hak-hak manusia dan
warga negara. Dalam pernyataan itu terdapat rumusan, .manusia di lahirksn di lahirkan sama merdeka
dan memiliki hak-hak yang sama. Dengan adanya pernyataan itu hilangkah hak-hak istimewa golongan
bangsawan dan gereja. Suasana persamaaan hak di Perancis makin mantap pada zaman napoleon. Ketika itu
dinyatakan bahwa segenap penduduk Perancis mendapat perlakuan hukum yang sama .

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM).

Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap
manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak
dapat diganggu gugat oleh siapa pun. Sebagai warga negara yang
baik kita mesti menjunjung tinggi nulai hak asasi manusia tanpa
membeda-bedakan suatu golongan, keturunan, jabatan dan lain
sebagainya. Dalam UUD No. 39 Tahun 1999 Pasal 1 angka 1
ditegaskan bahwa Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai mahluk
Tuhan YME dan merupakan anugerah Nya, yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi oleh negara, hukum dan pemerintah dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.


Secara Teoritis Hak Asasi Manusia
(HAM) adalah hak yang melekat
pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai
suatu anugerah tuhan yang harus
dihormati, dijaga dan dilindungi.

Secara etimolgi Hak merupakan


unsur normatif yang berfungsi
sebagai pedoman perilaku,
melindungi kebebasan, kekebalan
serta menjamin adanya peluang
bagi manusia dalam menjadi
harkat dan martabatnya.

Jenis jenis Hak Asasi Manusia yang dikenal di dunia

Hak asasi pribadi / Personal Right:


Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat.
Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan.
Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing.

Hak asasi politik / Political Right:


Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi
politik lainnya.
Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.

Hak asasi hukum / Legal Equality Right:


Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
Hak untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil / PNS.
Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

Hak asasi Ekonomi / Property Rigths:


Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutangpiutang, dll.
Hak kebebasan untuk memiliki susuatu.
Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

Hak asasi Peradilan / Procedural Rights:


Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan,
penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.

Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right:


Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan.
Hak mendapatkan pengajaran.
Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan
bakat dan minat.

Hak Asasi Manusia dalam Pancasila.

Hubungan antara Hak Asasi Manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan sebagai berikut:
Sila ketuhanan yang maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama, melaksanakan
ibadah dan menghormati perbedaan agama.
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara pada kedudukan
yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat
jaminan dan perlindungan undang-undang.
Sial persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga negara dengan
semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi atau golongan, hal ini sesuai dengan prinsip HAM dimana hendaknya sesama manusia
bergaul satu sama lainnya dalam semangat persaudaraan.
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara dan bermasyarakat yang demokratis.
Menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya
tekanan, paksaan ataupun intervene yang membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
Sila keadilan sosial bagi seluruh rayat Indonesia mengakui hak milik perseorangan dan dilindungi
pemanfaatannya oleh negara serta member kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat.

Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia

Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:

Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009 sebagai
gerakan nasional

Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga yang
fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia

Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depan hukum
melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/ menaati
hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen

Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia dalam
rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat berjalan
sewajarnya.

Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi Nasional


Pemberantasan Korupsi.

Peningkatan penegakan hukum terhadao pemberantasan tindak pidana terorisme dan


penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.

Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara serta badan
pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.

Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum dan
HAM.

Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.

Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan proses
hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang terjangkau oleh


Contoh Hak Asasi Manusia (HAM).

JK: Demo Buruh Kita Hargai, Asal Tak Langgar HAM Orang Lain

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan ribu buruh se-Jabodetabek, Karawang dan Purwakarta menggelar demo di beberapa titik
di Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK pun mempersilakan demo asalkan tidak melanggar undang-undang.
"Demo nggak apa-apa, menyampaikan pendapat itu kita hargai. Asal jangan melanggar undang-undang, menutup jalan,
merusak," kata JK di Jakarta, Rabu (10/12/2014).
Dalam aksinya kali ini, buruh menyampaikan beberapa tuntutan, antara lain menolak kenaikan harga bahan bakar minyak
atau BBM bersubsidi, menolak kenaikan tarif listrik 2015, menuntut Gubernur DKI Jakarta BasukiTjahaja Purnama dan
gubernur provinsi lain merevisi besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) sebagai dampak kenaikan harga BBM.
Terkait UMP, JK hanya memberikan komentar singkat. "UMP kan selalu naik," ucap dia.
Selain itu, JK juga mengingatkan agar para pendemo tidak melupakan UUD 1945 Pasal 28 J ayat 1 yang berbunyi; setiap
orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menurut JK, demo tidak dilarang. Tapi bila aksi tersebut mengganggu orang lain, sebenarnya termasuk melanggar HAM.
"Orang boleh menyatakan mendapat tapi jangan lempar kantor-kantor. Itu yang pelanggaran HAM. Jadi selalu saya ingatkan
itu bahwa ada 9 hak dan 1 kewajiban dan itu tidak terpisah di Pasal 28 itu."
"Jadi kalau kadang polisi dianggap melanggar HAM, Saudara baca dulu Pasal 28 J, karena kalau Anda kemudian menahan
orang atau apa... orang. Padahal orang itu bersalah melempar rumah bupati, melempar mobil orang, kemudian Anda tangkap
itu bukan melanggar HAM? Karena pelanggaran HAM itu juga tidak boleh melanggar hak-hak orang lain, tidak boleh
melanggar hukum," tandas JK. (Rmn/Mut)

Kasus Penembakan Papua Hendak Dibawa ke Pengadilan HAM

Liputan6.com, Papua - Ratusan warga memenuhi Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat untuk
menyambut kedatangan pimpinan organisasi Republik Federal Papua Barat Eliezer Awom.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (11/12/2014), petugas bandara sempat kewalahan
melarang massa yang mencoba memasuki areal bandara.
Terkait insiden di Kabupaten Paniai, menurut Eliezer sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi. Eliezer pun
berencana membawa kasus itu ke Pengadilan HAM Internasional.
Adanya konflik berujung kerusuhan di Paniai, Papua karena adanya sebagian pemikiran orang di
Papua soal kekayaan Papua yang diambil untuk pusat.
Padahal dijelaskan Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa pemerintah masih memperhatikan kesejahteraan
berimbang dan juga menyubsidi daerah Papua.
Anggaran negara diberikan sebesar Rp 35 triliun per tahun dan subsidinya Rp 17 triliun. Seluruh dana
itu untuk pembanganunan di Papua sekaligus untuk mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lain.
(Vra/Sss)

SIMPULAN

Indonesia sebagai negara hukum sangat menjunjung tinggi


Hak Asasi Manusia dan Pancasila sebagai dasar negara dan
landasan yang fundamental mengandung nilai-nilai bahwa
negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia sebagai mahluk yang beradab dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hak asasi
manusia merupakan seperangkat hak yang melekat pada
hakekat keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan
sertta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Anda mungkin juga menyukai