Kampus Bukan Sekolah
Kampus Bukan Sekolah
yang seakan phobia dengan organisasi. Phobia adalah istilah bagi orang
yang mengalami ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu, baik
benda, situasi atau kondisi yang ada disekitarnya. Begitulah fakta yang
dialami mahasiswa zaman sekarang, takut dengan sebuah himpunan atau
organisasi mahasiswa, takut dengan dosen, takut tidak mendapat nilai
istimewa dan takut dengan hal-hal lain di arena kampus. Padahal jika kita
teliti lebih lanjut, dengan berorganisasi berarti telah mengembangkan
sekaligus mengaplikasikan setiap ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Mahasiswa harus kembali ke Khittahnya sebagai agen of change,
agen of control dan gerakan pembaharu. Kita harus menyadari apa tugas
dan tanggungjawab kita sebagai mahasiswa dan berupaya menghilangkan
mindset terhadap gangguan jiwa tersebut.
Hal-hal yang harus dilakukan adalah mancoba menghilangkan rasa
takut dan was-was terhadap sebuah produk organisasi yang ditawarkan
dan mencoba membuka diri menerima hal-hal yang dianggap baik dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perlu diingat bahwasanya
berorganisasi adalah mencoba mempraktikkan ilmu yang sudah dituntut
selama ini. Ilmu pengetahuan yang berguna akan menjadi berkah
kehidupan jika tidak hanya menjadi simpanan belaka.
Manjadi faktor pertimbangan bagi sebagian mahasiswa selama ini
jika diajak untuk berorganisasi adalah banyaknya kegagalan para senior
dalam menyelesaikan pendidikan mereka. Namun penulis menyarankan
kepada kita semua agar tidak mencontohi yang tidak baik. Mari melihat
sejauh mana sepak terjang tokoh-tokoh Indonesia yang dibesarkan oleh
organisasi semenjak kuliah hingga sekarang.
Organisasi dapat dianalogikan sebagai sebuah keluarga. Jika berada
dilingkungan keluarga yang baik tentu akan memperoleh output insan
yang baik pula. Begitu pula dengan organisasi, jika proses pengkaderan
yang dilakukan organisasi itu baik maka akan memperoleh kader-kader
yang baik yang akan mengabdi pada ummat dengan baik pula.
Hal positif lainnya yang kita dapat dalam sebuah perkumpulan
organisasi adalah tidak hanya berhimpun sebagai sahabat namun bisa
melebihi dari pada saudara kandung sendiri. Ini terbukti jika sudah satu
visi dan misi dalam mengemban amanah yang diharapkan organisasi
tersebut.
Mari hilangkan pemikiran kita terhadap dampak negatif dari
organisasi. Buktikan bahwa semua pikiran itu belum tentu kebenarannya.
Namun kita sebagai mahasiswa tetap melakukan yang terbaik untuk diri
kita, keluarga, negara dan seluruh Bangsa Indonesia dengan
mengabdikan diri pada organisasi yang sesuai dengan bakat dan minat
selama kesempatan kita sebagai mahasiswa masih kita peroleh. Buktikan
bahwa kampus bukanlah dunia sekolah, namun lebih daripada itu.
Semoga!
Dessayani Putri,
Malikussaleh.
Mahasiswi
Prodi
Email : dessayaniputri@gmail.com
Teknik
Informatika
Universitas
No.Hp : 085294957879