Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
s'
d=600 mm
=10 mm
=22 mm
ds
ds-s'/2
ds
Gambar 1. Model kurva tegangan vs regangan untuk beton tidak terkekang dan terkekang metode Kent & Park
Dari Gambar 1, dapat dilihat bahwa penggambaran kurva tegangan-regangan metode Kent &
Park terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
1) Kurva AB dengan c < 0,002
Untuk kurva AB dengan c < 0,002, persamaan yang digunakan yaitu:
2
2 c
c
f c f 'c
.................................................(1)
0, 002 0, 002
Jika mutu beton 30 Mpa dan, maka didapat fc seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai regangan dan tegangan untuk kurva AB dengan c < 0,002
fc (MPa)
0
0.00025
0.00050
0.00075
0.00100
0.00125
0.00150
0.00175
0.00200
0.00
7.03
13.13
18.28
22.50
25.78
28.13
29.53
30.00
50u
0,5
......................................................(3)
50u 50 h 0, 002
3 0, 002 f 'c
dalam psi .............................................(4)
f 'c 1000
3
4
50 h s
ds
...........................................................(5)
s
Dengan s pada Kent and Park didefinisikan sebagai rasio volume tulangan melintang dengan
rasio volume beton.
50u
3 0,002(30)
0.0035
4354.13 1000
1
4 ( 102 )
4
s
5.92 103
ds s
530 100
4 Asp
Sehingga,
3
4
50 h s
ds 3
530
5.92 103
1.02 102
s 4
100
0.5
0.5
42.66
50u 50 h 0.002 0.0035 1.02 102 0.002
Kemudian dengan persamaan tersebut didapat nilai regangan dan tegangan sebagai berikut.
Tabel 2. Nilai regangan dan tegangan untuk kurva BC dengan 0,002 < c < 20c
fc (MPa)
c
0.002
30.00
0.005
26.16
0.010
19.76
0.020
6.96
0.021
6.00
3) Kurva CD dengan c 20c
fc (MPa)
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0
0.0025
0.005
0.0075
0.01
0.0125
0.015
0.0175
0.02
0.0225
c
Unconfined
Confined
co
0.5f'c
0.2f'c
f'c
50u
20c
Gambar 2. Kurva tegangan-regangan untuk beton penampang lingkaran tidak terkekang dan terkekang metode Kent &
Park
Kurva tegangan regangan pada Gambar 2 merupakan hasil analisis beton tidak terkekang
dan beton terkekang dengan penampang lingkaran. Pada metode Kent & Park beton
terkekang memiliki nilai regangan yang lebih besar (lebih daktail) daripada beton tidak
terkekang akan tetapi tidak menaikkan mutu betonnya.
1.254 .....................................(8)
f 'c
f 'c
Dimana,
fl ' ke s f yh .............................................................(9)
Model kurva tegangan regangan metode Mander dapat dilihat pada Gambar 3.
Analisis beton terkekang dengan metode Mander menghasilkan kurva tegangan regangan seperti
pada Gambar 3 dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Mencari Confinenement effectiveness coefficient (ke)
1 s '/ 2d s .....................................................(10)
A
ke e
Acc
1 cc
2
cc
long
ds
22
530
0.014
ke
1 90 / 2 530
1 0.014
0.849
1
4 ( 102 )
4
s
5.92 103
ds s
530 100
4 Asp
3
Maka, fl ' ke s f yh 0.849 5.92 10 400 1.01 MPa
4) Regangan
Ultimate strain (cu)
cu 0.004
1.4 s f yh sm
f cc '
.....................................................(11)
f cc '
1 ................................................(12)
fc '
cc 0.002 1 5
36.46
1 4.15 103
30
cc 0.002 1 5
5) Mencari nilai fc
Nilai fc dihitung dengan persamaan:
fc
fcc ' xr
...........................................................(13)
r 1 xr
Dimana,
c
..............................................................................................................(14)
cc
Ec
....................................................................................................(15)
Ec Esec
f cc '
cc
.......................................................................(16)
Maka,
f cc '
Esec
r
cc
36.46
8778.468 Mpa
4.15 103
Ec
27386.13
1.47
Ec Esec 27386.13 8778.468
Jadi, persamaan untuk menentukan nilai fc pada beton terkekang penampang lingkaran pada
contoh kasus ini adalah :
36.46
1.47
3
4.15
10
fc
1.47
c
1.47 1
3
4.15 10
Dari analisis di atas, maka didapatkan kurva tegangan regangan model Mander untuk penampang
lingkaran pada kasus ini yang tercantum pada Gambar 4.
fc (MPa)
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0.0000
0.0025
0.0050
0.0075
0.0100
0.0125
0.0150
0.0175
0.0200
c
Unconfined
Mander
f'cc
cu
co
2co
sp
Gambar 4. Kurva tegangan regangan beton tidak terkekang dan terkekang penampang lingkaran model Mander
Berdasarkan Gambar 4, pada kurva model Mander regangan yang terjadi pada beton yang
terkekang meningkat sehingga beton menjadi lebih daktail dibandingkan dengan beton yang
tidak dikekang. Selain itu pada model Mander, beton terkekang mengalami kenaikan pada mutu
betonnya. Apabila dibandingkan dengan model Kent & Park, maka dapat dilihat pada Gambar 5.
fc (MPa)
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0.0000
0.0025
0.0050
0.0075
0.0100
0.0125
0.0150
0.0175
0.0200
c
Unconfined
Kent&Park
Mander
f'cc
cu
co
2co
sp
Gambar 5. Kurva tegangan regangan model Kent & Park dan Mander dalam plot yang sama pada beton terkekang
penampang lingkaran
Dapat dilihat pada Gambar 5 bahwa dengan metode Mander selain daktilitas beton meningkat,
mutu beton setelah dipasang pengekang juga ikut meningkat. Tidak seperti metode Kent & Park.
Jika mutu beton setelah dikekang naik dan daktilitas juga naik, maka luas area di bawah kurva
Mander lebih besar dari model Kent & Park.
b=600 mm
bc
22 mm
177
d=500 mm
dc
w2'
s'
w1'
102.5
10 mm
10 mm
10 mm
bc-s'/2
bc
: 600 mm
: 500 mm
: 30 Mpa
: 400 Mpa
: 30 mm
: 22 mm
: 10 mm
: 12 buah
: 530 mm
: 430 mm
: 100 mm
Ditanya :
a) Kurva tegangan-regangan beton menggunakan persamaan Kent and Park
b) Kurva tegangan-regangan beton menggunakan persamaan Mander dalam Plot yang sama
Penyelesaian :
A. Analisis Beton Terkekang Penampang Segi Empat dengan Metode Kent & Park
Metode Kent and Park memberikan hasil berupa kurva tegangan vs regangan yang dapat dilihat
pada Gambar 1. Pada beton berpenampang segi empat analisis beton terkekang dengan metode
Kent & Park yaitu:
1) Kurva AB dengan c < 0.002
2
2 c
c
f c f 'c
0, 002 0, 002
Tabel 3. Nilai regangan dan tegangan untuk kurva AB dengan c < 0,002
c
0
0.00025
0.00050
0.00075
0.00100
0.00125
0.00150
0.00175
0.00200
fc (MPa)
0.00
7.03
13.13
18.28
22.50
25.78
28.13
29.53
30.00
3 0,002(30)
0.0035
4354.13 1000
b " b (2 sb ) 600 (2 30) 540 mm
50u
6.48 103
b " d " S h
540 440 100
3
4
50 h s
b" 3
540
6.48 103
1.12 102
s
4
100
50u
0.5
0.5
39.458
50 h 0.002 0.0035 1.12 102 0.002
f c 30 1 39.458( c 0.002)
Dengan persamaan tersebut didapat nilai regangan dan tegangan sebagai berikut.
Tabel 4. Nilai regangan dan tegangan untuk kurva BC dengan 0,002 < c < 20c
fc (MPa)
c
0.002
30.00
0.005
26.45
0.010
20.53
0.020
8.69
0.0225
6.00
Adapun kurva tegangan vs regangan hasil perhitungan dapat dilihat pada
fc
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0.0000
0.0050
0.0100
0.0150
0.0200
0.0250
0.0300
c
Unconfined
Confined
co
f'c
0.5f'c
0.2f'c
50u
20c
Gambar 6. Kurva tegangan-regangan untuk beton penampang segi empat yang tidak terkekang dan terkekang metode
Kent & Park
Kurva tegangan regangan pada Gambar 6 merupakan hasil analisis beton tidak terkekang
dan beton terkekang dengan penampang lingkaran. Pada metode Kent & Park beton
terkekang memiliki nilai regangan yang lebih besar (lebih daktail) daripada beton tidak
terkekang akan tetapi tidak menaikkan mutu betonnya.
B. Analisis Beton Terkekang Penampang Segi Empat dengan Metode Mander
Berdasarkan model dari Mander (Mander et al., 1988), dengan adanya penambahan kekangan
maka kuat tekan dari beton akan naik. Solusi umum pada model Mander untuk penampang
persegi dapat dilihat pada persamaan (8), hanya untuk penampang persegi terdapat dua daerah
lateral terkekang, umumnya dinotasikan berdasarkan arah x dan y. Untuk penampang
sembarang, terdapat confining strength ratio sembarang penampang yang harus diperhitungkan.
10
w1'
177
w2'
Kekangan efektif
beton
102.5
Gambar 8. Kekangan efektif dari beton penampang segi empat
Jumlah luas daerah yang tidak efektif berbentuk parabola dinyatakan dalam rumus:
( wi ')2
.............................................................(17)
Ai
6
i 1
n
2
n w 'ix 2 n w 'iy
Ai
i 1 6
6
i
s '
s'
Ae bc d c Ai 1
1
.............................................(18)
2bc 2d c
Acc adalah area bersih beton didalam kekangan dengan rumus:
Acc Ac 1 cc bc d c 1 cc
cc
4
long
bc d c
12 x
22
4
0.02
530 x 430
wi
s '
s'
1
1
1
i 1 6bc dc 2bc 2d c
......................................(19)
ke
(1 cc )
102.52
8
6 14008.33 0.061467
w
'
1
bc d c
530 430
177 2
4
6 20886 0.091645
w
'
2
bc d c
530 430
ke
1 (0.061467 0.091645) 1
(1 0.02)
90
90
1
2 530 2 430
0.708
11
f 'lx ke x f y ...........................................................(20)
f 'ly ke y f y ..........................................................(21)
Dimana,
A
x sx
sd c
Asy
sbc
px
4
2
sd c
qx
4
2
sbc
3x
10
4
2
100 430
5.48 103
102
4
7.41103
100 530
5x
f 'lx 1.55
0.052 0.05
fc '
30
f 'ly
f 'c
2.10
0.070 0.07
30
f 'cc
1,38 sehingga didapat fcc = 1.38 x 30 = 41.4 Mpa
f 'c
4) Regangan
Nilai Ultimate strain dan Confined concrete strain dihitung dengan menggunakan rumus (11)
dan (12).
12
cu 0.004
cu 0.004
1.4( x y ) f yh sm
f cc '
f cc '
1
fc '
cc 0.002 1 5
41.4
1 5.80 103
30
cc 0.002 1 5
6) Mencari nilai fc
Dengan menggunakan model mander akan didapat titik fc dan c dengan rumus (13).
Parameter-parameter yang harus dicari terlebih dahulu adalah:
Esec
r
f cc '
cc
41.4
7137.931 MPa
5.80 103
Ec
27386.13
1.35
Ec Esec 27386.13 7137.93
Jadi, persamaan untuk menentukan nilai fc pada beton terkekang penampang lingkaran pada
contoh kasus 2 adalah :
fc
41.4
1.35
5.80 103
1.35
c
1.35 1
3
5.80 10
Pada Tabel 5 dapat dilihat nilai tegangan dan regangan pada beton terkekang dengan metode
Mander.
Tabel 5. Nilai tegangan dan regangan beton terkekang dengan metode Mander
fc (MPa)
0.0000
0.0005
0.0010
0.0015
0.0020
0.0025
0.0030
0.0040
0.0050
0.0058
0.00
12.41
21.68
28.22
32.76
35.87
37.98
40.33
41.23
41.40
Ket
co
2co
cc
13
c
0.0060
0.0070
0.0080
0.0090
0.0100
0.0200
0.0301
fc (MPa)
41.39
41.15
40.70
40.15
39.54
33.95
30.18
Ket
cu
fc (MPa)
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
0.000 0.003 0.005 0.008 0.010 0.013 0.015 0.018 0.020 0.023 0.025 0.028 0.030 0.033
c
Unconfined
Mander
f'cc
co
2co
sp
Gambar 9. Kurva tegangan regangan beton tidak terkekang dan terkekang dengan metode Mander pada penampang segi
empat
14
fc (MPa)
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
0.000 0.003 0.005 0.008 0.010 0.013 0.015 0.018 0.020 0.023 0.025 0.028 0.030 0.033
c
Kent & Park
Unconfined
Mander
f'cc
co
2co
sp
0.5f'c
0.2f'c
Gambar 10. Kurva tegangan regangan model Kent & Park dan Mander dalam plot yang sama pada beton terkekang
penampang segi empat
Dapat dilihat pada Gambar 10 bahwa dengan metode Mander selain daktilitas beton
meningkat, mutu beton setelah dipasang pengekang juga ikut meningkat. Semakin dikekang
maka mutu beton dan daktilitasnya semakin besar. Berbeda dengan teori Kent & Park yang
hanya daktilitasnya saja yang mengalami peningkatan. Jika mutu beton setelah dikekang naik
dan daktilitas juga naik, maka luas area di bawah kurva Mander lebih besar dari model Kent &
Park.
15
LAMPIRAN 1
ANALISIS BETON TIDAK TERKEKANG
Sesuai dengan model Mander et al. (1988) untuk beton tidak terkekang maka:
fcc = fc
cc = co
maka dengan rumus (13).
fc
f 'co ( x)( r )
r 1 xr
Dimana,
c
co
Ec
Ec Esec
f 'co
co
30
15000 MPa
0, 002
Akan didapat nilai tegangan dan regangan untuk beton tidak terkekang metode Mander pada
Tabel 6
Tabel 6. Nilai tegangan dan regangan beton tidak terkekang metode Mander
fc (MPa)1
0.0000
0.0005
0.0010
0.0015
0.0020
0.0025
0.0030
0.0035
0.0040
0.0045
0.0050
0.0060
0.0070
0.0080
0.0090
0.00
13.19
23.24
28.58
30.00
29.10
27.17
24.92
22.71
20.75
18.86
15.84
13.52
11.71
10.28
Untuk medapatkan nilai sp dimana fc = 0 yang disebabkan akibat selimut, kita akan
mengasumsikan sebuah garis lurus ketika c > co. Dengan menggunakan 2 titik c, 0.0035 dan
0.004 maka kita dapat mengekstrapolasi sebagai berikut :
0 22.71
sp
16
Sehingga didapatkan nilai-nilai untuk grafik garis lurus akibat selimut beton seperti pada Tabel 7.
Tabel 7. Nilai sp saat tegangan = 0 untuk beton unconfined
0.0040
0.0091
fc (MPa)
22.71
0.00
17