1 KARBON AKTIF
Adsorpsi merupakan suatu proses transfer massa antara fase liquid ke fase padat.
Adsorpsi ada biasa berupa padatan, cairan ataupun fase gas yang mampu sebagai penyerap.
Proses adsorpsi ini tidak selalu digunakan dalam pengolahan air limbah, tapi hanya
untuk menjadikan kualitas efluent lebih baik termasuk mereduksi racun. Salah satu bahan adsorpsi
adalah activated carbon. Karbon di sini digunakan untuk meremoval bahan-bahan organik yang
terlarut (DO).
Bahan yang sering dipergunakan dalam proses penyerapan adalah :
1. Karbon aktif
2. Molekul sieres
3. Aluminium aktif
Dari bahan tersebut di atas yang paling sering dipergunakan sebagai bahan adsorbent
adalah activated karbon atau lebih dikenal sebagai arang batok kelapa.
Pengolahan air limbah dengan menggunakan karbon aktif biasanya dipergunakan sebagai
proses kelanjutan dari pengolahan secara biologis. Di samping inti dari pengontakan karbon dengan
air maka benda-benda partikel juga bisa ikut dihilangkan. Proses ini biasanya dipergunakan untuk
melengkapi proses pengolahan secara biologi dari limbah industri yang mana proses biologisnya
tidak lengkap, sehingga masih terdapay masalah pada air limbah.
Activated Carbon
Activated carbon pada dasarnya digunakan untuk meremoval bahan-bahan organik,
maupun bahan-bahan anorganik seperti nitrogen, sulfida dan logam-logam berat lainnya. Jika pada
proses biologis mempunyai kandungan carbon yang rendah dalam carbon contactor ataupun di unit
proses biologis yang lain, maka air limbah ini akan sulit diremoval dengan menggunakan activated
carbon.
Pada kondisi yang normal, setelah pengolahan dengan menggunakan activated carbon,
maka efluent BOD berkisar antara 2-7 mg/l dan ufluent COD antara 10-20 mg/l di bawah kondisi
optimum maka COD dapat diremoval sekitar 10 mg/l.
Karbon aktif alamiah adalah berupa butiran karbon dan bubuk karbon untuk pengolahan
air limbah dan setelah dipergunakan perlu diaktifkan kembali. Persiapan karbon dipergunakan
melalui pembuatan arang dari bahan kayu atay batubara. Bahan ini kemudian dibakar sampai
berwarna merah. Partikel batubara kemudian diaktifkan dengan menambah gas oksigen pada
tekanan tinggi. Gas ini mengembangkan struktur rongga yang ada pada batu bara / arang sehingga
memperluas permukaan.
Gambar 7.1 Gambaran karbon aktif sebelum dan sesudah diaktifkan kembali
Dalam pelaksanaannya, pemakaian karbon aktif ini dapat dipergunakan secara granula.
Ada beberapa type dari reaktor Activated.Carbon yang digunakan untuk pengolahan air
limbah. Type-type itu antara lain :
-
Down flow atau up flow fixed bed, tipe ini mempunyai 2 s/d 3 kolom dalam satu serinya
bagian atas bak kemudian akan turun ke bagian bawah / dasar bak seperti terlihat pada gambar 4.16.
Karbon aktif tertahan di tempatnya sedangkan air limbah akan mengalir melalui sistem
pengering yang ada di bagian bawah. Pencucuian kembali dapat dilakukan pada saat diperlukan
melalui pipa yang telah disediakan. Masalah utama yang ada pada sistem ini adalah terjadinya
penyumbatan. Apabila sudah dirasakan tidak mampu lagi menyerap partikel maka karbon yang ada
dapat juga diganti seluruhnya.
Berikut adalah diagram alir proses Granular Activated Carbon.
Fixed Bed
Fixed bed kolom biasanya digunakan untuk mengalirkan air limbah dengan Granular
Activated Carbon. Fixed Bed dapat dioperasikan secara single, seri ataupun pararel. Type contactor
Granular Activated Carbon dapat dilihat pada gambar berikut :
kemudian turun ke bawah. Reaktor ini dilengkapi dengan sistem underdran dasar kolom untuk
pencucian media.
Keuntungan mengeluarkan aliran ke bawah ( down flow ) untuk mengadsorpsi bahanbahan organik adalah hanya memerlkan single step kolom, meskipun up flow ke atas fixed Bed ini
juga sering digunakan. Type aliran ke bawah ini digunakan, dimana biasanya terjadi akumulasi
bahan-bahan di dasar bed, sehingga bahan-bahan tersebut sulit untuk dilakukan pencucian
(bachwash). pH, temperatur aliran air limbah sangat terpengaruh dalam pengolahan Activated
Carbon.
carbon didasar kolam telah digunakan untuk meremoval maka carbon baru diletakkan di atas kolam,
kemudian pada proses EBK bahan carbon yang ada dieffluen mengikuti aliran turun ke dasar kolam
ini dikarenakan adanya bed expansion. Pada umumnya hanya sedikit yang menggunakan reaktor ini
untuk mengolah air limbah
karbon aktif ini yang paling sulit untuk regenerasi adalah apabila mengolah karbon aktif yang
berbentuk bubuk.
. PAC dapat digunakan untuk effluent dari proses pengolahan secara biologis dan dari
pengolahan secara fisik atau kimia.
Proses pengolahan ini adalah setelah effluent
Activated Carbon ditempatkan ke air limbah pada suatu bak / tangki setelah beberapa waktu atau
setelah mengalami waktu kontak, karbon mengendap di dasar bak / tangki yang kemudian
dikeluarkan dari tangki. Karena karbon sangat halus, maka keunggulan seperti polyelectrolyte
diperlukan untuk membantu partikel-partikel karbon untuk meremoval . pembakaran Powder
Activated Carbon dalam tangki Activated Carbon sangat effektif untuk membantu meremoval
bahan-bahan organik. Dalam physical maupun kemikal proses, Powder Activated Carbon digunakan
bersama bahan-bahan kimia lain sebagai proses pengendapan.
DAFTAR PUSTAKA
Gordon M Fair, John C geyer, Daniel A Okun. Water and Wastewater Engineering. John Wiley &
Sons, 1968.
Metcalf & Eddy. Wastewater Treatment and Reuse, Fourth Edition. Mc-Graw Hill Higher
Education, 2003.
Metcalf & Eddy. Wastewater Engineering : Treatment Disposal Reuse, Second Edition. Tata
Mc-Graw Hill Publishing Company LTD, New Delhi, 1979.
Mark J Hammer. Water & Wastewater Technology. Upper Saddle River New Jersey Colombus,
Ohio, 2004.
Reynold / Richards Unit Operations and Processes in Environmental Engineering, , second
edition, 1996
Ronald L Droste Theory and practice of water and waste water Treatment , 1997
W.Wesley Eckenfelder, Jr. Industrial Water Pollution Control, second Edition. Mc Graw Hill
Book Company.