Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI UNIT DEPOSITO DAN TABUNGAN

1. DEPOSITO
Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya
dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpanan dengan
bank yang bersangkutan. Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu
menurut jatuh temponya. Deposito disajikan sebagai kewajiban jangka pendek bila sejak
tanggal pelaporan hingga jatuh temponya tidak melebihi 1 tahun. Sedangkan deposito
yang jatuh tempo lebih dari satu tahun sejak tanggal pelaporan, dapat dicatat sebagai
kewajiban jangka panjang.
A. Deposito Berjangka
1. Pembukaan Deposito
Untuk membuka deposito, deposito dapat menggunakan setoran tunai, dengan cek,
bilyet Giro, bukti transfer masuk, wesel, atau warkat lainnya yang disepakati oleh
bank.
Contoh :
Tanggal 1 Januari 2014 Made membuka deposito berjangka di Bank Saya
dengan nominal Rp. 100.000.000, bunga 12% pa, jangka waktu 3 bulan. Untuk itu
Made menyerahkan bilyet giro atas nama Bapak Made sebesar Rp 50.000.000 dan
sisanya dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Pencatatannya adalah:
Tanggal
1 Januari 2014

Rekening
Giro Bapak Made

Debit
Rp.

Kas

50.000.000
Rp.

Kredit

50.000.000
Deposito Berjangka

Rp.100.000.000

2. Bunga Deposito Berjangka


Artinya berapa haripun deposito mengendap akan diberikan bunga sebagaimana
tabungan, hanya saja tetap terikat jangka waktu deposito.
Contoh:
Bapak Made mengambil bunga deposito setiap tangal 5 dan pajak bunga 15%
dibayarkan setiap tanggal 10 kepada kantor kas negara, maka pencatatannya:
Keterangan

Tgl

Rekening

Debit

Kredit

Bunga ke-1

Biaya bunga

Rp.

Feb

1.000.000
Bunga DB harus dibayar

Penarikan Bunga

5
Feb

Pelipahan pajak

10

Rp. 1.000.000

Bunga DB harus dibayar


Hutang PPh
Kas/Giro

Rp. 1.000.000

Hutang PPh
Giro Kantor Kas Negara

Rp. 150.000

Rp. 150.000
Rp. 850.000

Feb
Demikian seterusnya sampai dengan bulan April.

Rp. 150.000

3. Pencatatan Deposito jatuh tempo


Apabila bunga dan deposito ditarik tepat pada saat tanggal jatuh tempo, maka bank
hanya membukukan sekali yaitu (asumsi bunga pada bulan ke-1 dan ke-2 telah
ditarik nasabah):

Keterangan
Penarikan Bunga

Tgl
5
April

Rekening
Deposito berjangka
Biaya bunga
Kas
Hutang PPh

Debit
Rp. 100.000.000
Rp. 1.000.000

Kredit
Rp. 100.850.000
Rp. 150.000

4. Perpanjangan Deposito Berjangka


Perpanjangan deposito yang telah jatuh tempo bisa diperpanjang dengan 2 cara
yaitu:
-

Perpanjangan Otomatis
Perpanjangan ini dilakukan karena permintaan deposan yang sudah dibuat
atau diperjanjikan pada saat pembukaan deposito. Dengan demikian bank
tidak perlu menghubungi deposan atau sebaliknya deposan tidak perlu
menghubungi bank untuk memperpanjang deposito.

Perpanjangan Biasa
Perpanjangan ini terjadi bila ada kesepakata antara bank dengan deposan di
kemudian hari saat jatuh tempo. Perpanjangan ini bisa inisitaif deposan atau
inisiatif bank (home service) untuk nasabah deposan.

Bank akan mendebit rekening deposito lama dan mengkredit deposito baru. Nomor
rekening deposito dan bilyet deposito tetap sama (menggunakan yang lama),
kecuali suku bunga deposito yang mungkin berubah.
Contoh:
Jika deposito Bapak Made diperpanjang pada saat jatuh tempo, maka bank akan
mencatat:
Deposito Berjangka (lama)
Deposito Berjangka (baru)

Rp. 100.000.000
Rp. 100.000.000

5. Penarikan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo


Biasanya deposito ditarik setelah jatuh tempo. Jika deposan menarik deposito
sebelum jatuh tempo, maka bank akan memberikan penalty tertentu. Kebijakan
bank mengenai penalty secara umum yaitu:
-

Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak

Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga setelah pajak

Penalty dihitung sekian persen tertentu dari nominal deposito

Contoh:
Pak Made menarik deposito pada tanggal 15 Maret 2014. Perhitungan dan
pencatatan jurnalnya adalah:

Penalty dihitung 20% dari bunga sebelum pajak.


Keterangan
Bunga deposito
Pajak bunga
Bunga setelah pajak
Penalty = 20% x Rp. 1.000.000
Bunga Deposito yg dibayar bank

Jumlah
Rp. 1.000.000
Rp. 150.000
Rp. 850.000
Rp. 200.000
Rp. 650.000

Jurnalnya adalah:
Rekening
Deposito berjangka
Biaya bunga

Debit
Rp. 100.000.000
Rp. 1.000.000

Kredit

Pendapatan lain-lain - penalty


Hutang PPh
Kas

Rp. 200.000
Rp. 150.000
Rp. 100.650.000

Penalty dihitung 20% dari bunga setelah pajak.


Keterangan
Bunga deposito
Pajak bunga
Bunga setelah pajak
Penalty = 20% x Rp. 850.000
Bunga Deposito yg dibayar bank

Jumlah
Rp. 1.000.000
Rp. 150.000
Rp. 850.000
Rp. 170.000
Rp. 680.000

Jurnalnya adalah:
Rekening
Deposito berjangka
Biaya bunga
Pendapatan lain-lain - penalty
Hutang PPh
Kas

Debit
Rp. 100.000.000
Rp. 1.000.000

Kredit
Rp. 170.000
Rp. 150.000
Rp. 100.680.000

Penalty dihitung 0,5% dari nominal deposito.


Keterangan
Bunga deposito
Pajak bunga
Bunga setelah pajak
Penalty = 0,5% x Rp. 100.000.000
Bunga Deposito yg dibayar bank

Jumlah
Rp. 1.000.000
Rp. 150.000
Rp. 850.000
Rp. 500.000
Rp. 350.000

Jurnalnya adalah:
Rekening
Deposito berjangka
Biaya bunga
Pendapatan lain-lain - penalty
Hutang PPh
Kas

Debit
Rp. 100.000.000
Rp. 1.000.000

6. Perpindahan Deposito Berjangka Antar Kantor Cabang

Kredit
Rp. 500.000
Rp. 150.000
Rp. 100.350.000

Deposito yang telah dibuka di cabang bank tertentu dapat dipindahkan ke cabang
bank yang sama di kota lain. Perpindahan ini biasanya atas permintaan deposan.
Contoh:
Deposito Bapak Made yang dibuka di Bank Saya cabang Denpasar dipindahkan ke
bank Saya cabang Surabaya pada tanggal 10 Februari 2014.
Alokasi beban bunga perpindahan deposito di Bank Saya adalah:
Lama Pengandapa Deposito
1 s.d. 7 hari
8 s.d. 15 hari
16 s.d. 21 hari
22 s.d. akhir bulan

Alokasi Beban Bunga Di Cabang


25%
50%
75%
100%

Perhitungannya adalah:
Kantor cabang
Bank
Saya

Perhitungan
Bunga = Rp. 1.000.000 x 50%

Jumlah
Rp 500.000

Pajak = Rp. 500.000 x 15%


Bunga setelah pajak bln Feb 2014

Rp. 75.000
Rp. 425.000

Bunga = Rp. 1.000.000 x 50%

Rp 500.000

Pajak = Rp. 500.000 x 15%


Bunga setelah pajak bln Feb 2014

Rp. 75.000
Rp. 425.000

Denpasar

Bank

Saya

Surabaya

Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:


Keterangan
Bank
Saya

Tgl
10

Denpasar

Feb

Rekening
Deposito berjangka
Biaya bunga
Hutang PPh
RAK cabang Surabaya

Bank

Saya

Surabaya

10

RAK cabang Denpasar

Feb

Debit
Rp.

Kredit

100.000.000
Rp. 500.000
Rp. 75.000
Rp. 100.425.000
Rp.
100.425.000

Deposito Berjangka
Bunga DB harus

Rp. 100.000.000
Rp. 425.000

dibayar
1

Biaya Bunga

Mar
7. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka yaitu
simpanan dana pihak ketiga/ masyarakat dan terikat oleh jangka waktu.

Perbedaannya adalah sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk , sedangkan deposito


berjangka diterbitkan atas tunjuk. Sebagai deposito yang diterbitkan atas pembawa
berarti siapa saja boleh menarik sertifikat deposito selama bisa menunjukkan
sertifikat deposito tersebut kepada bank penerbit. Di samping itu sertifikat deposito
dapat diperdagangkan oleh masyarakat setelah mendapat izin dari bank indonesia.
Perbedaan yang lain dengan deposito berjangka adalah bahwa bunga sertifikat
deposito diperhitungkan dan di bayar di muka. Dengan demikian deposan untuk
sertifikat deposito pada saat membuka deposit tersebut hanya membayar sebesar
nilai tunai sertifikat deposito ditambah sejumlah pajak bunga yank diperhitungkan di
muka. Walaupun demikian pencatatan sertifikat deposito tetap sebesar nilai
nominalnya. Nilai tunai sertifikat deposito ditentukan dengan rumus:

Nilai TunaiSertifikat Deposito=

P x 360
360+(i x t)

Keterangan :
P = nilai nominal sertifikat deposito
i = tingkat suku bunga sertifikat deposito
t = jangka waktu (dalam hari)

Contoh:
Tanggal 1 Maret 2014 Pak Wayan membeli serifikat deposito seri A sebanyak 10 lembar
@Rp. 10.000.000 secara tunai pada Bank Saya dengan jangka waktu 3 bulan dangan suku
bunga 20% pa dan pajak bunga 15%.
No

Keterangan

Jumlah

.
1
2
3
4
5

Nominal sertifikat deposito


Nilai tunai (Rp. 100.000.000 x 360)/(360+(0,20 x 90))
Bunga dibayar dimuka (diskonto)
Pajak Bunga
Bunga Bersih yang dibayar oleh Bank

Rp. 100.000.000
Rp. 95.238.095
Rp. 4.761.905
Rp. 714.286
Rp. 4.047.619

Jurnal Transaksi ini adalah:


Keteranga

Tgl

Rekening

Debit

Kredit

n
Penerbitan

1/3

Sertifikat
Deposito
Amortisasi

1/2

bunga
Amortisasi

1/3

bunga
Amortisasi

1/4

bunga dan

Kas
Biaya bunga dibayar di muka
Hutang PPh
Sertifikat Deposito

Rp. 95.952.381
Rp. 4.761.905

Biaya bunga
Biaya bunga dibayar di muka

Rp. 1.587.302

Biaya bunga
Biaya bunga dibayar di muka

Rp. 1.587.302

Biaya bunga
Sertifikat deposito

Rp. 1.587.302
Rp.

Rp. 714.286
Rp. 100.000.000
Rp. 1.587.302

Rp. 1.587.302

100.000.000

penarikan

Biaya bunga dibayar dimuka


Kas/giro Diana

sertifikat

Rp. 1.587.302
Rp. 100.000.000

deposito

2. TABUNGAN
Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya
hanya dapat dilakukkan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak
bisa ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau yang dipersamakan dengan itu.
Pada awalnya tabungan di Indonesia hanya tiga jenis yaitu Tabanas, Taska, dan
tabungan ONH. Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989 Bank Indonesia
memberikan kebebasan kepada bank-bank komersial untuk menciptakan produk
tabungan. Produk tabungan tersebut pada prinsipnya mengikuti ketentuan BI yang
dalam SK Dir. BI No. 22/63 Kep. DIR. Tanggal 01-12-1989 bahwa syarat-syarat
penyelenggaraan tabungan adalah sebagai berikut:
1. Bank hanya dapat menyelenggarakan tabungan dalam bentuk rupiah.
2. Ketentuan mengenai penyelenggaraan tabungan ditetapkan oleh bank masingmasing.
3. Penarikan tabungan tidak dapat menggunakan cek, bilyat giro, serta surat
perintah bayar lainnya yang sejenis.
4. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang
disediakan untuk keperluan tersebut misalnya Automatic Teller Machine (ATM).

5. Bank penyelenggara tabungan diperkenankan untuk menetapkan sendiri cara


pelayanan, sistem administrasi, setoran, frekuensi pengambilan, tabungan pasif,
tingkat suku bunga, cara perhitungan dan pembayaran bunga, pemberian
hadiah, nama tabungan.
6. Bunga tabungan dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar 15% final untuk
penduduk

dan

20%

untuk

bukan

penduduk.

(Kep.

Menteri

Keu.No.1308/KMK.04/1989).
A. Pencatatan Transaksi Tabungan
Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan
selanjutnya disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditambah
bunga yang diperhitungkan dikurangi pajak. Setiap bunga yang diperhitungkan
dikreditkan ke rekening tabungan. Untuk setor tabungan, seorang penabung bisa
menggunakan uang tunai, warkat, transfer masuk, dan sebagainya yang disetujui
bank.
Contoh:
1 Januari 2014 Bapak Made membuka rekening di Bank Saya Cabang Denpasar,
setoran sebesar Rp. 300.000.000,00 secara tunai.

1/1/2014

Kas

Rp. 300.000,00
Tabungan Bapak Made

Rp. 300.000,00

Jurnal:

Penyetoran tabungan tidak hanya bisa dilakukan pada bank tempat penabung membuka
tabungan, namun bisa dilakukan di kantor cabang yang lain. Bila ini yang terjadi maka akan
dicatat pada Rekening Antar Kantor (RAK).

Contoh:
Bapak Made melakukan setoran tunai untuk tabungan pada tanggal 6 Januari 2014 sebesar
Rp. 100.000,00 pada Bank Saya cabang Nusa Dua. Pencatatannya adalah:

Di Cabang Nusa

Kas

Rp.

Dua

100.000,00
RAK Cabang Denpasar

Di Cabang

RAK Cabang Nusa Dua

Denpasar

Rp. 100.000,00
Rp.
100.000,00

Tabungan Bapak Made

Rp. 100.000,00

B. Penarikan Tabungan
Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai di setiap countercounter cabang bank yang bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu
berupa kartu ATM. Kartu ATM merupakan kartu tunai (cash card) yang hanya bisa
digunakan umntuk penarikan tunai disetiap tempat yang tersedia Automatic Teller
Machine (ATM). Penarikan di cabang lain akan dicatat pada Rekening Antar Kantor
(RAK).
Contoh:
Pada tanggal 12 Januari 2014 Bapak Made mencairkan tabungan di Cabang
Denpasar sebesar Rp. 100.000,00 dan mencairkan tabungan sebesar Rp.
100.000,00 di Cabang Klungkung pada tanggal 16 Januari 2014. Pencatatannya
adalah sebagai berikut:

12/1/201

Di Cabang

Denpasar

Tabungan

Rp.
100.000,00

Kas
16/1/201

Di Cabang

Klungkung

Rp. 100.000,00

RAK Cabang Denpasar

Rp.
100.000,00

Kas
Di Cabang

Rp. 100.000,00

Tabungan

Rp.

Denpasar

100.000,00
RAK Cabang Klungkung

Rp. 100.000,00

Daftar Mutasi Tabungan Bapak Made:


Tanggal
1/1/2014

Keterangan
Setor pembukaan

Debit

Kredit
Rp.

Saldo
Rp. 300.000,00

300.000,00
Rp.

6/1/2014

Setor dari Cab Nusa

Rp. 400.000,00

12/1/201

Dua
Penarikan Tunai

Rp.

Rp. 300.000,00

4
16/1/201

Penarikan Tunai di Cab

100.000,00
Rp.

Rp. 200.000,00

Klungkung

100.000,00

100.000,00

C. Bunga Tabungan dan Perhitungannya.


Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke
rekening tabungan. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo
tabungan. Perhitungan bunga bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan
mendasarkan pada saldo terendah, suku bunga tetap atau berubah, atau kombinasi
dari kedua hal tersebut.
a. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku
bunga berubah-ubah. Bila peendekatan ini digunakan, lamanya waktu mengendap
dihitung sejak perubahan sampai terjadi perubahan bunga.
b. Perhitungan bunga berdasarkan lamanya saldo mengendap dan tingkat suku
bunga tetap.
c. Perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo terendah dalam bulan yang
bersangkutan dengan bunga berjenjang.
D. Hadiah Untuk Penabung
Bank sering menyelenggarakan tabungan berhadiah. Hadiah yang diberikan
ini dalam pandangan akuntansi dicatat sebagai biaya. Biaya ini umumnya
diperhitungkan proporsional dengan kemampuan suatu cabang dalam menghimpun
dana melalui tabungan. Kemampuan itu tercermin dari posisi saldo tabungan di
neraca bank. Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana tabungan
yang dihimpun dari seluruh cabang (termasuk kantor pusat) ditambah sumbangan
untuk sosial melalui pemerintah dan pajak undian. Pajak undian ini adalah pajak
yang ditanggung bank. Nilai hadiah undian sebelum sumbangan sosial berkisar
antara 0,1% hingga 0,5% dari posisi saldo tabungan bank yang bersangkutan.
Sumbangan sosial sekitar 10% dan pajak undian sekitar 25%. Bila dalam undian
terdapat penabung yang memenangkan hadiah, maka cabang akan mendebet
Rekening Antar Kantor (RAK) kantor pusat dan mengkredit rekening tabungan
nasabah yang bersangkutan.

E. Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH)


Tabungan ONH diselenggarakan baik oleh Bank Konvensional maupun Bank
Syariah. Pada bank konvensional tabungan ONH tidak diberikan bunga, namun jasa
tabungan diberikan dalam bentuk lain. Sedangkan pada Bank Syariah, tabungan
ONH mendapatkan bagi hasil.

DAFTAR PUSTAKA
1. Taswan.2012. Akuntansi Perbankan.UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
2. https://www.scribd.com/doc/216101866/TABUNGAN

Anda mungkin juga menyukai