Anda di halaman 1dari 13

DAYA HANTAR PANAS / KALOR

I.

TUJUAN
1. Mempelajari konsep daya hantar panas.
2. Mengukur daya hantar panas dari bahan yang mempunyai daya
hantar panas rendah.

II.

DASAR TEORI

Deskripsi kalor ( Panas )


Kalor adalah merupakan salah satu bentuk energi yang sangat penting
artinya bagi umat manusia. Kalor tidak sama dengan suhu. Pengertian suhu yaitu
menyatakan derajat panas suatu benda. Energi kalor berpindah dari benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Dengan kata lain, jika
benda yang suhunya lebih rendah disentuhkan dengan benda yang suhunya lebih
tinggi, maka benda yang suhunya lebih rendah akan menyerap kalor. Hal ini dapat
dilihat pada kasus tangan seseorang yang kena spritus. Spritus akan menyerap
kalor dari tangan seseorang tersebut, dan orang tersebut akan kehilangan kalor
sehingga tangannya terasa dingin. Sebagian besar energi yang dipergunakan
manusia saat ini adalah energi dalam bentuk kalor. Mesin-mesin pabrik, dan
mesin-mesin penggerak kendaraan bermotor, kapal laut, dan pesawat terbang
memanfaatkan energi dalam bentuk kalor. Energi kimia yang tersimpan di dalam
bahan bakar diubah lebih dahulu menjadi kalor, sebelum diubah menjadi energi
kinetik untuk menggerakkan mesin-mesin itu.

Konsep Kalor
Apabila benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan, akan
ada aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu
rendah. Aliran kalor akan terhenti setelah kedua benda yang bersentuhan
mencapai suhu yang sama. Misalnya kalau kita mencampur air panas dengan air
dingin, biasanya kalor mengalir dari air panas menuju air dingin. Kalor berhenti
mengalir jika campuran air panas dan air dingin telah berubah menjadi air hangat.
1

Ketika kita memasukkan besi panas ke dalam air dingin, kalor mengalir dari besi
menuju air. Kalor akan berhenti mengalir setelah besi dan air mencapai suhu yang
sama. Ketika dokter atau perawat menempelkan termometer ke tubuhmu,kalor
mengalir dari tubuh menuju termometer. Kalor akan berhenti mengalir kalau
tubuhmu dan termometer telah mencapai suhu yang sama. Kalau termometernya
pakai air raksa, maka ketika tubuhmu dan termometer mencapai suhu yang sama,
air raksa tidak jalan-jalan lagi. Angka yang ditunjukkan permukaan air raksa
merupakan suhu tubuhmu saat itu. Kalau termometer yang dipakai berupa
termometer digital, angka pada bagian tengah termometer akan terhenti setelah
tubuhmu dan termometer mencapai suhu yang sama. Angka yang ditunjukkan
termometer adalah suhu tubuhmu.
Biasanya kalor mengalir dengan sendirinya dari benda yang bersuhu tinggi
menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran kalor cenderung menyamakan suhu
benda yang bersentuhan. Pada abad ke-18, para ilmuwan berpikir bahwa aliran
kalor merupakan gerakan suatu fluida, suatu jenis fluida yang tidak kelihatan.
Fluida tersebut dinamakan Caloric. Teori mengenai Caloric ini akhirnya tidak
digunakan lagi karena berdasarkan hasil percobaan, keberadaan si caloric ini tidak
bisa dibuktikan.
Pada abad ke-19, seorang pembuat minuman dari Inggris yang bernama
James Prescott Joule (1818-1889) mempelajari cara bagaimana agar air yang ada
di dalam sebuah wadah bisa dipanaskan menggunakan roda pengaduk. Berikut ini
kilasan singkat percobaan yang dilakukan oleh om Jimi.

Tataplah gambar di atas dengan penuh kelembutan. Pengaduk menempel dengan


sumbu putar. Sumbu putar dihubungkan dengan beban menggunakan tali. Ketika
2

beban jatuh, tali akan memutar sumbu sehingga pengaduk ikut-ikutan berputar.
Jika jumlah lilitan tali sedikit dan jarak jatuhnya beban kecil, maka kenaikan suhu
air juga sedikit. Sebaliknya, jika lilitan tali diperbanyak dan benda jatuh lebih
jauh, maka kenaikan suhu air juga lebih besar.
Ketika pengaduk berputar, pengaduk melakukan usaha alias kerja pada air.
Besarnya kerja alias usaha yang dilakukan oleh pengaduk pada air sebanding
dengan besarnya kerja alias usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi terhadap
beban hingga beban jatuh sejauh h. Ingat rumus usaha alias kerja : Usaha (W) =
Gaya (F) x perpindahan (s) = Gaya berat beban (w) x perpindahan beban (h) =
massa beban (m) x percepatan gravitasi (g) x ketinggian (h). Ketika melakukan
kerja terhadap air, pengaduk menambahkan energi pada air (ingat konsep usaha
dan energi). Karenanya kita bisa mengatakan bahwa kenaikan suhu air disebabkan
oleh energi yang dipindahkan dari pengaduk menuju air. Semakin besar kerja
yang dilakukan, semakin banyak energi yang dipindahkan. Semakin banyak
energi yang dipindahkan, semakin besar kenaikan suhu air (air semakin panas).
Ingat : Usaha atau kerja = W = Gaya dorong (F) x Perpindahan (s). Ketika
bergerak, juga mempunya energi kinetik, dengan perumusan secara matematis:
EK = mv2. m
m= massa motor, v = kecepatan.
Energi sepeda motor ini sebenarnya berasal dari energi tubuhmu.
Kesimpulan : kita bisa mengatakan bahwa ketika dirimu melakukan usaha/kerja
pada motor, energi dari tubuhmu dipindahkan pada sepeda motor. Kasus ini mirip
dengan percobaan Joule di atas. Ketika berputar dalam air, pengaduk melakukan
kerja/usaha pada air sehingga energi pengaduk dipindahkan ke air. Adanya
tambahan energi dari pengaduk ini yang membuat air kepanasan (suhu air
meningkat).
Berdasarkan hasil percobaannya, Joule membuat perbandingan. Ketika ibu
kesayangan hendak memanaskan air di dapur, wadah yang berisi air disentuhkan
dengan nyala api yang menyembur dari kompor. Ketika nyala api dan wadah yang
berisi air bersentuhan, kalor mengalir dari api (suhu tinggi) menuju air (suhu
rendah). Aliran kalor mampir sebentar di wadah, Karena adanya aliran kalor dari
api menuju air, maka air yang pada mulanya kedinginan menjadi kepanasan (suhu
air meningkat). Amati gambar di bawah.

Setelah membuat perbandingan antara meningkatnya suhu air karena


bersentuhan dengan api dan meningkatnya suhu air akibat adanya kerja yang
dilakukan oleh pengaduk, om Jimi menyimpulkan bahwa kalor sebenarnya
merupakan pemindahan energi. Ingat ya, kalor bukan energi (kalor bukan suatu
jenis energi tertentu). Kalor adalah energi yang berpindah. Jadi ketika kalor
mengalir dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah,
sebenarnya energilah yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju
benda yang bersuhu rendah. Proses perpindahan energi akan terhenti ketika benda
yang bersentuhan mencapai suhu yang sama. Berdasarkan penjelasan kita bisa
menyimpulkan bahwa kalor merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke
benda yang lain akibat adanya perbedaan suhu.
Satuan kalor adalah kalori (disingkat kal). Kalori adalah jumlah kalor yang
diperlukan untuk menaikan suhu 1 gram air sebesar 1 C o (Tepatnya dari 14,5 oC
menjadi 15,5 oC). Jumlah kalor yang diperlukan berbeda2 untuk suhu air yang
berbeda. Untuk jumlah kalor yang sama, kenaikan suhu air sebesar 1 oC hanya
terjadi antara suhu 14,5 oC sampai 15,5 oC. Satuan kalor yang sering digunakan,
terutama untuk menyatakan nilai energi makanan adalah kilokalori (kkal). 1 kkal
= 1000 kalori. Nama lain dari 1 kkal = 1 Kalori (huruf K besar).
Satuan kalor untuk sistem Bristish adalah Btu (British thermal unit = satuan
termal Inggris). 1 Btu = jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1
pound air sebesar 1 Fo (Tepatnya dari 63 oF menjadi 64 oF) .
4

Kalor memiliki keterkaitan dengan energi (Dalam hal ini, kalor merupakan
energi yang berpindah), karenanya kita perlu mengetahui hubungan antara
satuan kalor dengan satuan energi. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh
om Jimi dan percobaan2 sejenis lainnya, diketahui bahwa usaha alias kerja
sebesar 4,186 Joule setara dengan 1 kalori kalor.
1 kalori = 4,186 Joule
1 kkal = 1000 kalori = 4186 Joule
1 Btu = 778 ft.lb = 252 kalori = 1055 Joule
(1 kalori = 4,186 Joule dan 1 kkal = 4186 dikenal dengan julukan tara kalor
mekanik).
Gradient suhu disembarang titik dan disembarang waktu dirumuskan

sebagai berikut:

Gradien su hu=

dt
dx

Setiap saat, baik dalam keadaan peralihan ataupun dalam keadaan tetap,
akan terdapat aliran panas sepanjang batang dari kiri ke kanan. Dengan

perumusan sebagai berikut:

H=

dQ
dT
=k . A .
dt
dx

Dengan k adalah koefisien konduktivitas panas dari zat.

Bahan dengan suhu T2 disebut penerima panas. Jika suhu penerima lebih
tinggi dari suhu di sekelilingnya, maka bahan tersebut akan memancarkan kalor
per satuan waktu yang besarnya sama dengan:
dQ
dT
=m. c
dt
dt

Dalam keadaan setimbang, jumlah kalor yang diterima dan dipancarkan


penerima harus sama, sehingga :
Ts
T 1
dT

k = m . c . ( dt
. [ A ]
d

III.

ALAT DAN BAHAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.

IV.

Penerima panas dari tembaga


Termometer -10 ~ 1000C
Lempengan Tembaga
Bejana logam
Heater
Jangka sorong

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tebal lembaran zat, diameter penerima, massa penerima diukur
2. Air dalam bejana dididihkan, kemudian alat disusun seperti pada
gambar di bawah!
Termometer
Air panas
B
Gabus
Termometer
Tembaga
Susunan alat mengukur daya hantar panas
3. Suhu Cu (T2) dicatat hingga penunjukan thermometer pada Cu
tidak naik lagi selama 5 menit (suhu setimbang, Ts)
4. Lembaran zat dilepas, sehingga Cu mendapat pemanasan langsung
hingga suhu menunjukkan 50C di atas suhu setimbang (T2 Ts)
5. Bejana pemanas dipindahkan dan lembaran zat diletakkan kembali
di atas penerima
6. Penurunan suhu setiap 30 detik dicatat dari yang diperlukan
penerima dari 50C di atas Ts sampai 50C di bawah Ts setiap 30 detik
6

V.

DATA PENGAMATAN
BAHAN

LEMPENG TEMBAGA

MASSA
TINGGI
LEBAR
PANJANG
LUAS
CP

9,32 gram
3,32 mm
12,37 mm
30,48 mm
0,001 m2
0,093 kk/ kgC

LEMPENG TEMBAGA
SETELAH PEMANASAN

9,35 gram
3,39 mm
12,45 mm
30,51 mm
0,001 m2
0,093 kk/kgC

Kenaikan Suhu Lempengan Tembaga

t (sekon)
0
15
30
45
60
75
90
105
120
135
150
165
180
195
t ( Sekon ) s
210
225
240
255
270
285
300

VI.

Suhu (0C)
70
70
69
69
68
68
67
67
67
66
66
65
65
65
( Suhu ) C
64
64
64
63
63
62
62

PERHITUNGAN DATA
1. Luas lempeng tembaga

L = (2PL) + (2PT) + (2LT)


= ( 2 30,4810-3m 12,3710-3m ) + ( 2 30,4810-3m 3,3210-3m ) + ( 2 12,3710-3m 3,3210-3m )
= 754,07510-6 m2 + 203,38710-6 m2 + 82,3510-6 m2
= 1038,596 10-6 m2
= 0,001038596 m2
= 0,001 m2

Lempeng Tembaga
7

Q
T
=K A
t
X

Q = m c T
= ( 9,3210-3kg 0,093 kk/kgC (70C - 63C))
= 0,006 kk
0,006 kk
=k
300 s

( 0,001 m )

0,00002 kk/s

(70 63)
3 105 m

= k ( 233,3 mC )

8,57 10-8 kk/s mC = k

2. Luas lempeng tembaga setelah pemanasan


L = (2PL) + (2PT) + (2LT)
= ( 2 30,5110-3m 12,4310-3m) + ( 2 30,5110-3m 3,3910-3m) + ( 2 12,4310-3m 3,3910-3m)
= 1049,49 10-6 m2
= 0,00104949 m2
= 0,001 m2

Lempeng tembaga setelah pemanasan


Q
T
=K A
t
X

Q = m c T
= ( 9,3510-3kg 0,093 kk/kgC ( 70 62 ) C
= 0,00695 kk

0,00695 kk
2 70 62
=k ( 0,001 m )
300 s
3 105 m
0,0000232 kk/s

= k ( 266,6 mC )

8,7010-8 kk/s mC = k

Y1 =

Q
t
0,006 kk
300 s

= 0,00002 kk/s

Y2 =

X1 =

Q
t
0,00695 kk
300 s

= 0,0000232 kk/s

T
X

8
3 105 m

= 266,6 C/m

X2 =

T
X
7
3 105 m

= 233,3 C/m

Slope =

Y
X

( 2,321052 105 ) kk /s
( 266,6233,3 ) /m
6

3,2 10 kk /s
33,3 /m

= 9,6 10-8 kk m/sC

VII.

ANALISIS PERCOBAAN
Percobaan daya hantar kalor (panas) ini memerlukan ketelitian yang sangat

tinggi dimana kesalahan dalam pengukuran. Pengamat mencatat data mempunyai


peran penting dalam menentukan hasil percobaan. Pada percobaan ini dilakukan
dengan daya hantar kecil. Sehingga jika ingin melakukan pecobaan dengan daya
hantar besar maka percobaan seperti ini tidak relavan hal ini dikarenakan
percobaan daya hantar kalor ini menggunakan rumus perubahan waktu yang
sangat kecil.
10

Suhu yang mempengaruhi daya hantar kalor ini hanya suhu bejana logam
yang sudah dipanaskan dan suhu dari Cu. Sedangkan suhu lingkungan tidak
berpengaruh besar, oleh sebab itu suhu lingkungan tidak diperhitung dalam
percobaan ini. Perpindahan kalor terjadi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah. Hal seperti itulah yang terjadi dalam percobaan ini.
VIII. KESIMPULAN
1. Kalor mengalir dari benda yang suhu yang lebih tinggi ke benda
yang bersuhu yang lebih rendah sampai terjadi kesetimbangan
suhu antara kedua benda tersebut.
2. Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas melalui lapisan
bahan satuan waktu.
3. Slope yang didapat sebesar 9,6 10-8 kk/mC
4. Konduktivitas Thermal lempeng tembaga
Sebelum pemanasan sebesar 8,75 10-8 kk/mC
Setelah pemanasan sebesar 8,70 10-8 kk/mC
5. Konduktivitas Thermal terakhir sebesar 4,810-4 kk/mC

DAFTAR PUSTAKA
http://toko.infoanak.com/search/suhu_dan_kalor
http://id.wikipedia.org/wiki/kalor
Satriya Wibawa, I Made . 2008, Penuntun Pratikum Fisika Dasar. Jimbaran:
Universitas Udayana.
Sears, F. W. dan Mark W. Zemansky. 1982. Fisika untuk Universitas 1. Bandung:
Binacipta

Ditmann, R. H dan Mark W. Zemansky. 1986. Kalor dan Termodinamika. Badung


: Penerbit ITB
Atkins, P .W. 1999. Kimia Fisika Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta : Erlangga
www.google.com
Jobsheet Praktikum Fisika Terapan Politeknik Negeri Sriwijaya 2014

11

GAMBAR ALAT

MULTITESTER

STOPWATCH

HOT PLATE

MIKROMETER SEKRUP

GELAS KIMIA

12

LAPORAN TETAP FISIKA TERAPAN


DAYA HANTAR KALOR (PANAS)

INSTRUKTUR : Tahdid,S.T.,M.T.
DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

ADHI PRAYOGATAMA
ADI AGUSTIANSYAH
AGUNG ADITYA
AKHMAD HAFIZ ADITIA
APRIANSYAH
CANDRA PURNA
CHERLY MEIGITA
DELI KUSUMA WARDANI

(061440411693)
(061440411694)
(061440411695)
(061440411696)
(061440411697)
(061441402034)
(061440411698)
(061440411699)

KELAS : 1 EGC
POLITEKNIK NEGERI

SRIWIJAYA PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2014-2015

13

Anda mungkin juga menyukai