1.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Alamat
Pendidikan
Agama
Suku
Status
MRS
: Tn. MF
: 22 tahun
: Laki-laki
: Jl. Mambulau RT.4 Kuala Kapuas
: SMA
: Islam
: Banjar/Indonesia
: Belum menikah
: 20 Oktober 2010
Saat gejala muncul, pasien sering minta untuk dikawinkan. Pasien tidak
bekerja, di rumah tinggal bersama kedua orang tua, kakak tertua dan ipar, serta
adik bungsu pasien.
Autoanamnesis dengan pasien :
Pasien merasa mudah tersinggung dan ingin marah-marah. Kadang
merasa ingin memukul dan menampar orang yang tidak disenangi walaupun
tidak dikenalnya. Pasien juga mengaku sering mendengar bisikan-bisikan
seperti menyuruh berkelahidan menyuruh untuk kawin. Pasien mengeluh
sering sulit tidur dan bila tidur akan bermimpi buruk.
Pasien mengaku merokok sejak kelas 1 SMA (tahun 2004), sehari bisa
sampai 1 kotak. Sejak kelas 2 SMA (tahun 2005) pasien mulai mengkonsumsi
obat-obatan seperti DMP, pil koplo. Pasien juga mengaku meminum alkohol
atau mixadine yang dicampur minuman kratingdaeng. Pasien juga pernah
menggunakan shabu-shabu. Pasien mengetahui, belajar menggunakan, serta
mendapatkan minuman dan obat-obatan tersebut dari teman-teman
pergaulannya di kampung.
Pasien juga masih mengingat pertama kali dia mengamuk setelah pergi
rekreasi ke Batakan bersama teman-temannya. Di sana pasien mengkonsumsi
berbagai obat-obatan yang disodorkan teman-temannya dan pasien tidak ada
makan nasi sama sekali sampai akhirnya ketika pulang pasien merasa badan
panas dingin lalu mengamuk. Sejak itu pasien mulai sering mendengar bisikan
serta menjadi temperamental.
C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
- Pasien pernah dirawat di RS Ansari Saleh sebelumnya sebanyak 2 kali
dengan keluhan yang sama, terakhir pada akhir September 2010
(kakak ipar pasien lupa waktu pertama kali dirawat di RS)
- Tidak pernah kecelakaan yang menyebabkan trauma kepala
- Tidak pernah ada riwayat demam dengan penurunan kesadaran
- Tidak ada riwayat kejang atau sakit berat lainnya.
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat Perinatal
Lahir cukup bulan, spontan, tidak ada kesulitan saat dilahirkan dengan
bantuan bidan di rumah. Lahir langsung menangis. Berat badan lahirnya ibu
lupa. Selama os dalam kandungan, ibu pasien tidak pernah mengalami
masalah kesehatan yang serius.
2. Riwayat Masa Bayi ( 0-3 tahun)
Riwayat tumbuh kembang baik seperti anak seusianya, namun pasien sering
sakit dan kelihatan kurus, tidak bisa gemuk.
3. Riwayat Masa Kanak-Kanak (3-12 tahun )
Riwayat tumbuh kembang selama anak-anak baik sesuai umur.
2
Keterangan :
= Penderita
= Laki-laki
= Perempuan
Pasien adalah anak ke-4 dari 5 orang bersaudara. Tidak terdapat riwayat
gangguan jiwa dalam keluarga pasien.
F. RIWAYAT SITUASI SEKARANG
Saat ini pasien tinggal dengan orang tua, kakak tertua, ipar, dan adik
bungsu. Keluarga pasien memahami keadaan pasien dan selalu berusaha
menolong pasien. Semenjak sakit, pasien tidak bekerja lagi.
G. PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN LINGKUNGANNYA
Pasien sadar bahwa dirinya sakit. Pasien menggambarkan sakitnya
sebagai orang yang mudah tersinggung dan tidak bisa mengendalikan emosi.
Pasien merasa ada yang membisikinya dan menyuruhnya untuk berkelahi dan
segera kawin.
III. STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
3
EKSPRESI
AFEKTIF,
C. FUNGSI KOGNITIF
1. Kesadaran : komposmentis
2. Orientasi : Waktu :Baik
Tempat
: Baik
Orang : Baik
3. Konsentrasi
: Terganggu
4. Daya ingat : Jangka pendek : baik
Jangka panjang : baik
Segera
: baik
5. Intelegensia dan Pengetahuan Umum : Sesuai dengan tingkat
pendidikan formal pasien
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : Halusinasi auditorik (merasa ada bisikan yang menyuruh
pasien untuk berkelahi dan segera menikah)
2. Depersonalisasi/ Derealisasi : (-)
E.PROSES PIKIR
1. Arus pikir : a. Produktivitas : Pasien spontan menjawab bila ditanya
b.
Kontinuitas : Koheren dan relevan dengan
pertanyaan
4
2. Isi Pikir
F. PENGENDALIAN IMPULS
Tidak terganggu
G. DAYA NILAI
a. Daya norma sosial
: baik
b. Uji daya nilai
: baik
c. Penilaian realita
: baik
H. TILIKAN
T5
: sadar bahwa dirinya sakit dan membutuhkan bantuan terapi
I. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LANJUT
1. STATUS INTERNUS
Keadaan Umum : Baik
Tanda vital
: TD : 140/100 mmHg
N : 128 x/menit
RR : 21 x/menit
T : 36,5 C
Kepala Mata : palpebra tidak edema, konjungtiva tidak anemis, mata
tampak kemerahan, refleks cahaya +/+
Telinga : sekret -/Hidung : sekret -/- epistaksis (-)
Mulut : mukosa bibir kering, pucat (-), lidah tidak tremor
Leher : KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat
Thoraks
I : bentuk simetris
P : fremitus raba simetris
P : Pulmo : sonor
Cor
: batas jantung normal
A : Pulmo : vesikuler, Ronki/wheezing -/Cor
: S1S2 tunggal
Abdomen I : simetris
P : hepar/lien/massa tidak teraba
P : timpani
A : BU
(+) normal
5
Ekstremitas
Superior : edema -/- parese -/- tremor -/Inferior
: edema -/- parese -/- tremor -/2. STATUS NEUROLOGIS
N I-XII
: normal
Gejala rangsang meningeal
:
Gejala TIK meningkat : tidak ada
Refleks patologis
: tidak ada
Refleks fisiologis
: normal
tidak ada
Daya ingat
: baik
Intelegensi
: baik
Halusinasi
: auditorik (+)
Arus pikir
: menjawab bila ditanya
Preocupasi
: (-)
Waham
: (-)
Derealisasi
: (-)
Tilikan
: T5
Penilaian realita : baik
Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya
VI. EVALUASI MULTIAKSIAL
1. Aksis I
: Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
multipel dan penggunaan zat psikoaktif lainnya (F19.5)
2. Aksis II
: Tidak ada diagnosis
3. Aksis III
: Tidak ada diagnosis
4. Aksis IV
: Masalah pergaulan
5. Aksis V
: GAF scale 60-51 (beberapa gejala sedang, disabilitas sedang)
VII. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik
Status internus dan kelainan neurologi tidak ada kelainan
2. Psikologik
Kesadaran komposmentis, perilaku dan aktivitas psikomotorik
normoaktif, konsentrasi terganggu, halusinasi auditorik, tilikan derajat
5.
3. Sosial Keluarga
Stresor pergaulan
.
VIII. PROGNOSIS
Diagnosis penyakit
: dubia ad malam
Perjalanan penyakit : dubia ad malam
Ciri kepribadian
: dubia
Stressor psikososial : dubia ad bonam (pergaulan salah)
Riwayat herediter
: tidak ada riwayat
Usia saat menderita : dubia ad malam (sejak 20 tahun)
Pendidikan
: dubia ad bonam (SMA)
Perkawinan
: belum kawin
Ekonomi
: dubia ad malam
Lingkungan sosial
:
dubia ad malam
Organobiologi
: dubia ad bonam (tidak ada penyakit fisik)
Pengobatan psikiatrik :
dubia ad bonam (rutin kontrol)
Ketaatan berobat
: dubia ad bonam (rutin minum obat)
7
Kesimpulan
: dubia ad malam
Stelosi 3 x 5 mg tablet
Trihexypenidil 3 x 2 mg tablet
Alprazolam (k/p)
Psikoterapi
: Support terhadap penderita dan keluarga
Religius
: Bimbingan /ceramah agama, shalat berjamaah, pengajian
Rehabilitasi : sesuai bakat dan minat
Usul pemeriksaan penunjang:
- Laboratorium darah dan urine
- Tes psikologi
X. DISKUSI
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat didefinisikan
sebagai gangguan yang bervariasi luas dan berbeda tingkat keparahannya
akibat penggunaan satu/lebih zat psikoaktif (dengan atau tanpa resep
dokter).
Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan psikiatri, dengan
berdasarkan kriteria diagnostik dari PPDGJ III menunjukkan bahwa
penderita mengalami gangguan psikotik akut akibat penggunaan zat
multiple dan penggunaan zat psikoaktif lainnya (F19). Kriteria diagnostik
secara umum telah terpenuhi yaitu adanya riwayat penderita dalam
penggunaan zat psikoaktif yang bercampur baur, bukan akibat sindrom
ketergantungan dan bukan keadaan putus zat, tetapi tampak adanya
gangguan psikotik yang jelas yaitu adanya waham keartisan dan
gangguan psikomotor dengan manifestasi mengamuk
Psikosa didefinisikan sebagai suatu gangguan jiwa dengan
kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Hal ini diketahui dengan
terdapatnya gangguan pada hidup perasaan (afek dan emosi), proses
berfikir, psikomotorik dan kemauan sedemikian rupa sehingga semua ini
tidak sesuai dengan kenyataan lagi.
Pada penderita ini fase prodormal dimulai pada tahun 2006 yang
ditandai dengan penderita mulai menarik diri dari pergaulan, mulai sering
melamun dan diam.
Fase aktif pada penderita ini dimulai pada bulan agustus 2007
dimana penderita mengamuk dengan mengusir keluarga dan merusak
barang-barang yang bukan miliknya.
2005
Januari 2008
10