Anda di halaman 1dari 2

Batuan Piroklastik

Batuan piroklastik adalah batuan yang berasal dari hasil letusan


gunung berapi dan disusun oleh material-material yang dihasilkan oleh
gunung berapi. Kemudian batuan tersebut mengalami pengendapan
sesuai dengan bidang pengendapannya, lalu setelah proses pengendapan
tersebut terjadilah proses kompaksi/litifikasi dan setelah itu baru menjadi
batuan piroklastik.
Awal pembentukan batuan prioklastik ini sendiri yaitu diawali oleh
meletusnya gunung berapi, lalu gunung berapi mengeluarkan magma dari
dalam bumi diakibatkan dari energi yang sangat besar yaitu gaya dari
dalam pusat bumi (gaya endogen). Selanjutnya magma yang keluar dari
gunung tersebut terhempas ke udara sehingga magma tersebut
mengalami pendinginan dan membeku serta berlanjut membentuk
gumpalan yang keras. Lalu batu-batu tadi mengalami transportasi oleh
angin dan air, maka batuan tersebut disebut batuan epiklastik. Batuan
epiklastik ini terdapat pada dataran rendah, disebabkan oleh angin dan air
yang membawanya ke tempat yang rendah di sekitar gunung berapi.
Berdasarkan penjelasannya batuan piroklastik ini bisa digolongkan
menjadi batuan beku dan batuan sedimen. Bisa digolongkan menjadi
batuan beku karena dia berasal dari hasil letusan gunung berapi dan
pembekuan magma. Sedangkan jika dilihat dari adanya proses
pengangkutan atau transportasi oleh media angin dan air, batuan
piroklastik ini dapat digolongkan menjadi batuan sedimen.
Batuan piroklastik dapat dibedakan berdasarkan klasifikasi
endapannya, ada tiga jenis yaitu endapan jatuhan piroklastik (pyroclastic
fall deposit), endapan aliran piroklastik (pyroclastic fall deposit), dan
endapan surge piroklastik (pyroclastic surge deposit). Berikut penjelasan
lebih detailnya:
1. Endapan jatuhan piroklastik (pyroclastic fall deposit)
Merupakan endapan jatuhan piroklastik yang terjadi dari letusan
gunung berapi yang meledak dan kemudian terlempar pada suatu
permukaan, memiliki ketebalan endapan yang relative berukuran
sama. Sebarannya juga mengikuti topografi. Ukuran butirnya juga
menghalus dan lapisannya menipis menjauhi pusat erupsi. Struktur
pada endapan jatuhan ini ada yang graded bedding normal dan ada
juga yang berkebalikannya atau disebut graded bedding reverse.
Komposisi dari endapan jatuhan piroklastik ini ada beberapa
macam, diantaranya ada pumice, scoria, abu/debu, dan sedikit

lapilli. Endapan jatuhan piroklastik ini juga ada beberapa jenisnya,


yaitu scoria-fall deposit, pumice-fall deposit, ash-fall deposit.

2. Endapan aliran piroklastik (pyroclastic flow deposit)


Endapan piroklastik pada umumnya mengalir ke bawah dari pusat
letusan gunung berapi dan memiliki kecepatan yang tinggi pada
saat adanya longsoran. Endapan aliran ini berisikan batu yang
berukuran bongkah dan abu. Endapan aliran ini dapat dibagi lagi
menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Endapan aliran debu dan balok/blok
Endapan ini terdiri dari lapilli vesikuler dan debu. Sortase pada
endapan ini buruk, dan butirannya cenderung menyudut.
Sebarannya tidak merata, biasanya menebal pada bagian
lembah. Lalu endapan ini sering ditemukan berasosiasi dengan
lava riolitik, dasitik, dan andesitic.
b. Endapan aliran scoria
Endapan ini didominasi oleh lapilli scoria. Komposisi endapan ini
yaitu komposisi andesitic dan basaltic.
c. Endapan aliran pumice
Endapan ini tersusun atas lapilli, blok, dan pecahan gelas
bertekstur pumice. Komposisi endapan ini yaitu dasitik dan
riolitik.
3. Endapan surge piroklastik (pyroclastic surge deposit).
Endapan surge piroklastik dihasilkan dari letusan gunung berapi
yang kemudian mengalir karena adanya penyatuan dari jatuhan dan
aliran. Endapan surge ini dibagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Endapan base surge
Endapan ini berasosiasi dengan endapan jatuhan.
b. Endapan ground surge
Endapan ini berasosiasi dengan endapan aliran piroklastik.
c. Endapan ash-clouds surge
Endapan ini biasanya terdapat pada bagian atas endapan aliran
piroklastik.

Anda mungkin juga menyukai