BAB III
METODE STUDI
3.1. Langkah-langkah Studi
Langkah-langkah dalam penyusunan Analisis Dampak Lingkungan secara garis
besar terdiri atas pengumpulan data dan informasi, identifikasi dampak,
prakiraan dampak, evaluasi dampak, serta rekomendasi dalam pengelolaan
lingkungan hidup (Gambar 3.1).
a. Pengumpulan Data dan Informasi
Tahapan awal penyusunan studi ANDAL adalah berupa pengumpulan data
dan informasi tentang:
Kegiatan Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun
Kota Medan
Rona lingkungan hidup awal
b. Identifikasi Dampak
Identifikasi dampak adalah merupakan tahapan untuk menjaring dampak
dengan
melakukan
penelaahan
terhadap
komponen
kegiatan
yang
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 1
Metode Studi
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 2
Metode Studi
PRA STUDI
PENGUMPULAN DATA
RANCANGAN DAN
MODIFIKASI METODA
PENGUMPULAN DATA
SEKUNDER
KOMPILASI DATA
ANALISIS LABORATORIUM
ANALISIS DATA
Gambar 3.1.
Bagan Alir Metode Pengumpulan Data
Amdal Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun
Kota Medan
3.2.1 Keterlibatan Masyarakat
Metode
pengumpulan
data
sehubungan
dengan
kegiatan
keterlibatan
III - 3
Metode Studi
jenis data sekunder yang diperlukan dalam ANDAL ini meliputi data deskripsi
kegiatan, pengadaan tanah, peta topografi dan peta geologi, data iklim,
hidrologi, data kependudukan, kesehatan dan sosial ekonomi masyarakat,
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan. Data sekunder yang
dibutuhkan menurut jenis dan sumbernya selengkapnya disajikan pada tabel
berikut :
Sumber Data
Dinas Kebersihan Kota Medan
Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi
Lingkungan
Badan Meteorologi dan Geofisika setempat
dilakukan
pengukuran
beberapa
parameter
bersamaan
dengan
pengambilan sampel udara. Parameter iklim mikro yang diukur adalah curah
hujan, kecepatan angin dan arah angin. Temperatur udara diukur dengan alat
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 4
Metode Studi
Komponen/
Parameter
Curah Hujan
Jumlah hari
hujan
Kecepatan
Angin
Arah angin
Satua
n
mm
Hr
Km/ja
m
-
Peralatan
Cara Analisa *)
Pluviometer
Catatan
Pengukuran
Perhitungan
Anemometer
Pengukuran
Windvane
Pengukuran
Lokasi
Lokasi pengumpulan data iklim yaitu untuk wilayah di lokasi dan sekitar lokasi
kegiatan yang termasuk kedalam wilayah studi.
Kualitas Udara dan Kebisingan
Pengumpulan Data
Pengumpulan data kualitas udara dilakukan dengan pengambilan contoh melalui
absorbsi gas NOx, H2S, NH3, SO2, CO, Pb, Debu (TSP). Hasil absorbsi dianalisis di
laboratorium dengan menggunakan metode dan peralatan seperti disajikan pada
tabel 3.3. Sedangkan kebisingan diukur dengan alat Sound Level Meter.
Pengambilan contoh uji udara dan kebisingan dilakukan pada siang hari/jam
sibuk.
Tabel 3.3. Metode Analisis dan Peralatan Sampling Kualitas Udara
dan Kebisingan
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 5
Metode Studi
Parameter
Metode
Analisis
SO2
Pararosanilin
NOx
Saltzman
CO
NDIR
H2S *)
Merkuritiosiana
NH3 *)
t
Pb
Nessler
TSP (debu)
Gravimetrik
Kebisingan **)
Gravimetri
Audio Pressure
Sumber : PP RI No. 41 Tahun 1999; *)
Alat Analisis
Alat Sampling
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Analitik Balance
Potensiometer
Gas Sampler
Gas Sampler
Gas Sampler
Gas Sampler
Gas Sampler
High Volume Sampler
High Volume Sampler
Sound Level Meter
48/MENLH/11/1996
Analisis Data
Hasil analisis laboratorium terhadap parameter seperti disajikan pada tabel
diatas kemudian dibandingkan dengan baku mutu udara ambien sesuai
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup
Baku
Tingkat Kebisingan
serta
lokasi
titik
sampel
pengamatan
kualitas
udara
dan
diakibatkan
oleh
penyebaran
zat
pencemar,
baik
yang
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 6
Metode Studi
B.
Hidrologi
di
daerah
studi.
Pendekatan
persamaan
empirik
keadaan
menggunakan
dan
masing-masing
baku
mutu
dalam
Peraturan
Menteri
Kesehatan
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 7
Metode Studi
Data hasil analisis laboratorium kualitas air tanah akan disajikan dalam bentuk
tabel, kemudian dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku sebagai tolok
ukur. Baku mutu yang digunakan untuk analisis kualitas air tanah berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/Per/IV/2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.
Parameter
FISIK
Bau
Warna
Residu Terlarut (TDS)
Satuan
Peralatan
Metode Analisis
TCU
Organoleptik
MP-F.A-Kekeruhan
Kekeruhan
Rasa
Temperatur
KIMIA ANORGANIK
Arsen
NTU
oC
Organoleptik
Kolorimetrik
Timbangan analitik dan
kertas saring
Nephelometrik
Termometer
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
Barium
Kadmium
mg/L
Nitrit (NO2-N)
Nitrat (NO3-N)
Sianida
Selenium
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
Spektofotometer, Serapan
Atom
Spektrofotometrik (AAS)
Spektrofotometer
Spektofotometer, Serapan
Atom
Spektofotometer, Serapan
Atom
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Iodometrik
Spektofotometer, Serapan
Atom
Gravimetrik
SNI 06-2413-1991
Pemuaian
SM 4500 - F D **
Spektrofotometer (AAS)
Spektrofotometrik
SM 3500 - Hg C **
SNI 06-6989.19-2004
Spektrofotometrik
Spektrofotometrik
SNI 19-1504-1989
SNI 06-6989.43-2005
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 8
Metode Studi
No
11
Parameter
Aluminium
Satuan
mg/L
Besi (Fe)
12
mg/L
13
14
15
16
17
18
19
Kesadahan
Chlorine
Klorida (Cl-)
Mangan (Mn)
Keasaman (pH)
Nikel
Seng (Zn)
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
20
Sulfat (SO )
Tembaga
mg/L
Amoniak (NH3)
Timbal (Pb)
Detergen (MBAS)
Zat Organik (KMnO4)
MIKROBIOLOGI
Coliform
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
21
22
23
24
25
1
2
24
mg/L
mg/L
Peralatan
Spektofotometer, Serapan
Atom
Atomic Absorption
Spektrofotometrik (AAS)
Titrimetrik, EDTA
Buret
AAS
pH Meter
Spektofotometer, Serapan
Atom
Spektrofotometer
Spektofotometer, Serapan
Atom
Spektrofotometer
Spektrofotometrik
Spektrofotometer
Buret
Metode Analisis
Atomic Absorption
Spektrofotometrik
(AAS)
SM 3500 - Cr B **
Titrimetrik
AAS
Potensiometrik
SNI 06-6989.20-2004
Spektrofotometrik
SNI 06-6989.22-2004
Spektrofotometrik
Spektrofotometer
Spektrofotometrik
Gravimetrik
Jml/100
Tabel MPN
MPN atau Filtrasi
ml
E. Coli
Jml/100
Tabel MPN
JPT (MPN)
ml
Sumber : Parameter yang dianalisis berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
No.492/MENKES/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
- Metoda pengambilan contoh uji kualitas air SK.SNI.M-02-1989-F dan Metode
Pengujian Kualitas Fisika Air Departemen Pekerjaan Umum No. SK.SNI.M-031989-F
Lokasi
Pengambilan sampel air tanah dilakukan pada lokasi kegiatan dan sumur
penduduk Kelurahan Terjun sebagai rona awal sebelum ada kegiatan.
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 9
Metode Studi
Peningkatan kuantitas air larian (run of) dapat disebabkan oleh adanya air larian
(run of) dari kegiatan Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA)
Terjun Kota Medan yang semula berupa lahan TPA, sawah dan rawa. Perhitungan
besarnya debit air larian (run of) dengan menggunakan metode rasional (Chow,
1964 dan Harijaya et al, 1990), yaitu:
Q = 0, 2778 C.I.A.
dimana :
Q = laju aliran permukaan (m2/ha)
I
= nilai intensitas curah hujan (mm/hari)
C = nilai koefisien pengaliran
A = luas penampang (ha)
Lokasi
Lokasi pengamatan yaitu pada lokasi kegiatan dan sekitarnya yang termasuk ke
dalam wilayah studi.
Kualitas Air Permukaan
Pengumpulan Data
Komponen air yang diukur terdiri dari sifat fisik, kimia dan mikrobiologi yang
direncanakan akan diambil dari sekitar lokasi kegiatan, khususnya yang
diprakirakan tidak terkena pengaruh kegiatan. Pengambilan contoh berpedoman
pada SNI 06-2421-1991, tentang Pedoman Pengambilan Contoh untuk pengujian
kualitas air. Jumlah titik sampling ditentukan setelah dilakukan pengukuran debit
aliran sungai. Sungai dengan debit 0-15 m 3/detik jumlah titik sampling sebanyak
2 (dua) titik, debit 15-30 m3/detik jumlah titik sampling sebanyak 4 (empat) buah
dan debit lebih besar dari 30 m 3/detik jumlah titik sampling sebanyak 6 (enam)
buah. Pengambilan sampel dilakukan secara place and time composite, yaitu
contoh air dari beberapa titik
sampling
diambil
kemudian dicampur secara merata dalam satu wadah untuk selanjutnya dicuplik
sebanyak 2 (dua) liter. Selanjutnya sampel diawetkan dengan menggunakan
H2SO4 dan HNO3 yang disesuaikan dengan parameternya. Untuk menjamin mutu
kualitas (QA) pengambilan sampel, akan digunakan sampel blanko berupa blanko
alat dan wadah masing-masing sebanyak 1 (satu) buah untuk seluruh lokasi.
Sampel Blanko tersebut akan diperlakukan sebagaimana sampel biasa. Jenis
parameter yang diukur dan alat ukur dapat dilihat pada tabel 3.5.
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 10
Metode Studi
Analisis Data
Hasil analisis parameter fisika dan kimia air tersebut kemudian dibandingkan
dengan baku mutu kualitas air sesuai dengan peruntukannya menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Tabel 3.5. Metode Analisis Kualitas Air Permukaan
Satuan
Metode
Analisis
Pemuaian
No
Parameter
FISIK
Temperatur
mg/L
Gravimetrik
mg/L
Gravimetrik
Kekeruhan
mg/l
Turbidimetrik
Peralatan
Termometer
Timbangan analitik dan kertas
saring
Timbangan analitik dan kertas
saring
Turbidimeter
KIMIA ANORGANIK
Spektrofotometri
k
Spektrofotometri
k
Turbidimetrik
(AAS)
Spektrofotometri
k
Spektrofotometri
k
Titrimetrik
AAS
Spektrofotometri
k (AAS)
Spektrofotometri
k
Spektrofotometri
k
Potensiometrik
Spektrofotometri
k
Spektrofotometri
k
Spektrofotometri
k
Spektrofotometri
k
Amoniak (NH3)
mg/L
Arsen (As)
mg/L
3
4
mg/L
mg/L
Fluorida (F)
mg/L
Kadmium (Cd)
mg/L
7
8
Klorida (Cl )
Mangan (Mn)
mg/L
mg/L
Mercury (Hg)
mg/L
10
Nitrat (NO3-N)
mg/L
11
Nitrit (NO2-N)
mg/L
12
Keasaman (pH)
13
Seng (Zn)
mg/L
14
Sulfat (SO42-)
mg/L
15
Tembaga (Cu)
mg/L
16
Timbal (Pb)
mg/L
mg/L
Titrimetrik
KIMIA ORGANIK
Biochemical Oxygen Demand
(BOD)
Chemical Oxygen Demand (COD)
mg/L
mg/L
Detergen (MBAS)
mg/L
mg/L
Titrimetrik
Buret
Titrimetrik,
Buret, DO meter
Potensiometrik
Spektrofotometri
Spektrofotometer
k
Timbangan analitik dan kertas
Gravimetrik
saring
1
2
MIKROBIOLOGI
Coliform
E. Coli
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Turbidimeter
(AAS)
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Buret
AAS
Spektrofotometer (AAS)
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Potensiometrik
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Buret
Tabel MPN
Tabel MPN
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 11
Metode Studi
Keterangan : - PP. RI. No. 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air
- KepMenLH No. 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Kualitas Air Permukaan dan
Pengambilan contoh air permukaan
Lokasi
Lokasi pengukuran dan pengambilan contoh untuk kualitas air permukaan
dititikberatkan pada perairan sungai yang diperkirakan akan terkena dampak
dari adanya kegiatan yaitu Sungai di lokasi kegiatan pada lokasi up stream dan
down stream masing-masing 1 (satu) titik.
D. Transportasi
Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer mengenai aktivitas transportasi akan dilakukan antara
lain
melalui
penelitian/pengamatan
secara
intensif
terhadap
sarana
dan
terhadap
berbagai
kegiatan
penduduk,
khususnya
pada
pola
penentuan
ruas
jalan
yang
akan
terpengaruh
oleh
kegiatan
Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan ini.
2. Pengumpulan data primer
Pada tahap ini dilakukan pencatatan volume kendaraan (traffic counting)
yang melalui titik pengamatan yang telah ditetapkan, terutama pada jam
puncak (peak hour). Untuk kedua jalan tersebut di atas diamati, pagi pukul
07.00 09.00, siang pukul 12.00 14.00, dan sore pukul 16.00 18.00.
3. Pengumpulan data sekunder
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data instansi maupun studi literatur
untuk mencari beberapa analogi bangkitan dan tarikan.
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 12
Metode Studi
pengembangan
prasarana
jalan
pada
ruas
jalan
yang
berpengaruh
- Jalan alternatif Kota Medan
Analisis Data
Analisis Lalu Lintas
Kinerja lalulintas ruas jalan yang terpengaruh kegiatan Perencanaan Tempat
Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan akan dinilai dengan
menggunakan parameter lalulintas sebagai berikut:
1. VCR menunjukkan kondisi ruas jalan dalam melayani volume lalulintas yang
ada
2. Kecepatan perjalanan rata-rata juga dapat menunjukkan waktu tempuh dari
titik asal ke titik tujuan di dalam wilayah pengaruh.
3. Tingkat pelayanan yang merupakan indikator akan mencakup gabungan
beberapa parameter baik secara kuantitatif maupun kualitatif dari ruas jalan.
VCR (Volume Capacity Ratio). Nilai VCR untuk ruas jalan terpengaruh kegiatan
Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan ini
akan didapatkan berdasarkan hasil survey volume lalulintas serta survey
geometrik untuk mendapatkan besarnya kapasitas pada saat ini. Kapasitas (C)
adalah volume maksimum yang dapat ditampung ruas jalan atau persimpangan.
Perhitungan
besarnya
kapasitas
ruas
jalan
yang
terpengaruh
kegiatan
Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan ini
akan digunakan rumus menurut metode IHCM (Indonesian Highway Capacity
Manual, 1997). Jaringan jalan di lokasi kegiatan dikategorikan jalan perkotaan
dan rumus yang digunakan :
C = Co x FCw x FSsp x FCsf x FCcs (smp/jam)
dimana: Co
III - 13
Metode Studi
Rasio antara volume lalu lintas maksimum yang dapat ditampung oleh
jalan tersebut (V/C).
Tingkat pelayanan (LOS) = V/C ditentukan dalam suatu interval yang terdiri
dari 6 tingkat, yaitu A, B, C, D, E, dan F. Klasifikasi tingkat pelayanan jalan di
kelompokkan dalam beberapa bagian, yaitu :
Tabel 3.6. Klasifikasi Tingkat Pelayanan Jalan
Tingkat
Pelayanan
Jalan
A
Nilai
Derajat
Kejenuhan
0,4
0,4 0,49
0,5-0,59
No
Karaktristik
Arus bebas, volume rendah, kecepatan tinggi,
pengemudi bebas memilih kecepatan (> 50
km/jam)
Arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu
lintas, volume lalu lintas rendah.
Arus stabil, kecepatan dikontrol oleh lalu lintas,
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 14
Metode Studi
No
Tingkat
Pelayanan
Jalan
Nilai
Derajat
Kejenuhan
Karaktristik
0,6-0,89
Lokasi
Lokasi pengamatan lalu lintas yaitu pada jalan yang berada di sekitar lokasi
rencana kegiatan yaitu Jl. Kapten Rahmat Buddin dan Jl. Paluh Nibung
3.2.3.2 Komponen Biologi
A. Flora dan Fauna
Pengumpulan Data
Biologi yang ditelaah meliputi flora dan fauna, baik darat maupun perairan.
Metoda pengamatan biologi seperti terlihat pada Tabel 3.6. Sedangkan lokasi
pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Analisis Data
Metode analisis flora dan fauna baik di lokasi maupu di sekitar lokasi kegiatan
dapat dilihat pada tebel 3.7 berikut:
Tabel 3.7 Metoda Analisis dan Peralatan Komponen Hayati
Parameter
Metoda
Peralatan
Lokasi Pengambilan
Sampling
1.
Ekosistem
Terestial
- Flora
Observasi
Alat Tulis
Pada lokasi tapak dan
sekitarnya
- Fauna
- Satwa liar
Observasi
Alat Tulis
Pada lokasi tapak dan
sekitarnya
- Satwa Domestik
Observasi
Alat Tulis
Pada lokasi tapak dan
sekitarnya
B. Biota Air
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 15
Metode Studi
net, mesh size 60 , diameter mulut jaring 30 cm). Air yang tersaring
diawetkan dengan formalin 4%, dan selanjutnya diidentifikasi di laboratorium
menggunakan metode APHA (1981), Davis (1995), Nedham (1963), Mizuno
(1964), Prescott (1970) dan Wickstead (1963). Contoh plankton diawetkan
dengan larutan Lugol (1:100).
Pengumpulan
makrobenthos
sungai
yang
berarus
dilakukan
dengan
diidentifikasi
binokuler
di
dan
laboratorium,
loupe.
melalui
Beberapa
pengamatan
litelatur
untuk
dengan
benthos
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 16
Metode Studi
A
1
x
B C
dimana :
N
Jumlah
kelimpahan
organisme
benthos
dihitung
dengan
menggunakan
n x 10.000
A
dimana :
N
Indeks Keragaman
Keragaman jenis makrozoobenthos dan plankton dihitung dengan Indeks
Shanon-Wiener (Krebs, 1985) yaitu :
s
n
i
i
H = log 2
N
I=1 N
dimana :
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 17
Metode Studi
= jumlah taksa
jenis
mikrozoobenthos
dan
plankton
dihitung
dengan
E=
dimana :
E
Hmaks
sama.
Bila nilai E mendekati 0 berarti penyebaran individu antar jenis relatif
tidak sama dan ada sebuah kelompok jenis individu tertentu yang
melimpah.
Indeks Dominasi Jenis
Dominasi
jenis
mikrozoobenthos
dan
plankton
diukur
menggunakan
C=
[ Ni ]
I=1
dimana :
C
jumlah taksa
Indeks Dominasi Jenis (C) berkisar antara 0 hingga 1 dengan nilai maksimum
untuk
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 18
Metode Studi
Budaya
a. Sosial Ekonomi
Pengumpulan Data
Untuk memperoleh informasi yang memadai dalam mendukung analisis aspek
sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat dilakukan beberapa
metode.
Jenis Data
Metode
Pengumpulan
Metode Analisis
Sekunder
Dokumentasi
Analisis presentase
dan tabulasi silang
Analisis ratio
Analisis presentase
dan tabulasi silang
Analisis presentase
dan tabulasi silang
Sekunder
Sekunder
Dokumentasi
Dokumentasi
Sekunder
Dokumentasi
PrimerSekunder
KuesionerDokumentasi
Analisis presentase
dan tabulasi silang
Primer
Kuesioner
Sekunder
Dokumentasi
Analisis presentase
dan tabulasi silang
Analisis presentase
dan tabulasi silang
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 19
Metode Studi
Parameter/Komponen
Lingkungan
1. Pendidikan
Jenis Data
Sekunder
2. Persepsi masyarakat
Primer
3. Kehidupan budaya dan
Primer
agama
D. Kesehatan Masyarakat
1. Pola penyakit
Primersekunder
2. Jumlah dokter/para
Primer
medis
sekunder
3. Jumlah fasilitas
Primer
kesehatan
Sekunder
Metode
Pengumpulan
Kuesioner
Metode Analisis
Kuesioner
Kuesioner
Analisis Presentase
dan tabulasi silang
Analisis kuantitatif
Analisis presentase
Kuesioner
-Dokumentasi
Kuesioner
-Dokumentasi
Kuesioner
-Dokumentasi
Analisis presentase
dan tabulasi silang
Analisis presentase
dan tabulasi silang
Analisis presentase
dan tabulasi silang
kegiatan
(penduduk di Kelurahan
pemulung.
b. Faktor-faktor dampak lingkungan yang bersifat penting.
c. Ketersediaan tenaga, waktu, dan dana.
2. Metoda Pengumpulan Data Yang Digunakan
a. Pengumpulan data dengan observasi langsung atau pengamatan langsung,
yaitu suatu metode yang dilakukan untuk mencatat keadaan sosial,
ekonomi dan budaya masyarakat serta perilaku tipikal dari obyek studi
tanpa menggantungkan data dari ingatan seseorang yang diamati.
Suatu metode yang dilakukan untuk memperoleh data dari obyek studi baik
yang tidak bersedia maupun yang bersedia berkomunikasi secara verbal.
b. Pengumpulan data dengan wawancara dan melalui daftar pertanyaan
(questioner)
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan dengan cara tanya
jawab dengan responden. Guna efektifnya teknik pengumpulan data, maka
dalam kegiatan ini dilengkapi dengan daftar pertanyaan yang berisi :
-
III - 20
Metode Studi
Profil/Monografi Kelurahan.
struktur
penduduk
(menurut
jenis
kelamin,
umur,
dan
Sosial ekonomi dan budaya: kesempatan kerja dan berusaha serta persepsi
masyarakat terhadap kegiatan.
III - 21
Metode Studi
6.505 KK
8
Lingkungan
813 KK
menggunakan
dua
pendekatan
tersebut
diharapkan
aspirasi
III - 22
Metode Studi
dampak
aspek
sosial
ekonomi
dan
budaya
serta
kesehatan
menerapkan
metode
wawancara
dengan
menggunakan
daftar
III - 23
Metode Studi
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 24
Metode Studi
Gambar 3.2.
Lokasi Pengambilan Sampel
KA ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 25
Metode Studi
3.3.
Prakiraan dampak merupakan salah satu kegiatan dalam studi Amdal yang
bertujuan untuk menduga besarnya perubahan kualitas lingkungan yang
ditimbulkan oleh kegiatan yang akan dilaksanakan. Besarnya perubahan kualitas
lingkungan tersebut merupakan selisih antara kualitas lingkungan sebelum
adanya kegiatan dan kualitas lingkungan setelah adanya kegiatan.
Berdasarkan Pedoman Umum dan Pedoman Teknis yang berlaku, maka sasaran
prakiraan dampak penting adalah :
a. Memprakirakan
besarnya
perubahan
yang
terjadi
terhadap
komponen
lingkungan pada "kondisi tanpa proyek (Rona Awal)" dan pada kondisi setelah
ada proyek (Rona Proyek)"
Secara
sistematis
besarnya
perubahan
terhadap
lingkungan
dapat
Dimana :
Dn
Ktn
Kktn
Kto
budaya.
Hubungan
antara
komponen
lingkungan
dan
kegiatan
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 26
Metode Studi
Komponen
Lingkungan
Kualitas udara
Metode Formal
Saat Mobilisasi Alat dan material
C x, z
H
Exp 0,5
0,5
2 z
z
2QL
dimana :
C(x,z) = Konsentrasi pencemar di udara ambient
(atmosfer), /m3
X
= jarak antara jalan dengan receptor, m
Z
= tinggi receptor di atas permukaan tanah,m
Q
= emission rate per unit jarak, /s.m
= koefisien 3,14
u
= rata-rata kecepatan Angin pada sumbu x,
m/dt
H = tinggi sumber titik gas buang dari kendaraan, m
z = koefisien Disperse vertical Gaussian, m
Sumber : - Kiely, G. 1998. Environmental Engineering.
McGraw-Hill International Editions. Singapore.
- De Nevers, N. 1995. Air Pollution Control
Engineering. McGraw-Hill Book Co. International
Edition.
Kuantitas debu
0,7
(w/4)
0,5
(d/365)
Kebisingan
4.
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 27
Metode Studi
Komponen
Lingkungan
No
Metode Formal
Cp = koefisien air larian
Ca = koefisien air larian rona awal
I = Intensitas curah hujan (m/hari hujan)
A = luas daerah (m2)
Otto Sumarwoto, 1998
fenomena
di
lapangan.
Cara
ini
dipergunakan
apabila
Kesempatan Kerja
Kesempatan berusaha
Persepsi masyarakat
Kesehatan masyarakat
penilaian
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 28
Metode Studi
Penelusuran
komponen kegiatan
dengan
3.
4.
5.
baik
yang
positif
maupun
negatif,
terutama
dari
aspek
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 29
Metode Studi
b.
c.
d.
Pendekatan
teknologi
merupakan
tata
cara
atau
c.
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 30
Metode Studi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
(RPL)
dapat
digunakan
untuk
Rencana
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
(RPL)
disusun
untuk
institusi
pemantauan
lingkungan
hidup
(pelaksana,
pengawas,
penerima laporan).
Dokumen RKL diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengelolaan
lingkungan Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota
Medan guna meminimalkan dampak negatif penting dan mengembangkan
dampak positif penting yang diperkirakan akan timbul, sehingga rencana
kegiatan tersebut dapat berkelanjutan/ sustainable.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka dalam suatu dokumen RKL akan
memuat informasi dan ketentuan mengenai pengelolaan lingkungan yang
meliputi:
1. Dampak Lingkungan (dampak penting dan dampak lingkungan lainnya)
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 31
Metode Studi
komponen/parameter
lingkungan
tertentu
yang
tidak
terduga
secara
sistematis
langkah-langkah
pelaksanaan
RPL
yang
Indicator/parameter
Sumber dampak
III - 32
Metode Studi
Pelaksana
Pengawas
Penerima Laporan
yang
digunakan
untuk
mengukur
tingkat
keberhasilan
pelaksanaan RKL
c. Menyebutkan tujuan pemantauan lingkungan secara secara jelas dan terukur
d. Memilih dan menetapkan metode pemantauan yang paling praktis dan
mudah dilalaksanakan dengan tidak mengabaikan persyaratan teknis yang
berlaku.
e. Melengkapi peta petunjuk lokasi pemantauan dengan skala yang memadai.
f.
g. Merumuskan
dan
menetapkan
instansi
pelaksana
RPL
dengan
3.6.
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 33
Metode Studi
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
III - 34
Metode Studi
Tabel 3.10. Ringkasan Metode Studi Terhadap Dampak Penting Hipotetik Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPA) Terjun
Kota Medan
No
1.
Dampak Penting
Hipotetik
Penurunan
Udara
Kualitas
Metode Prakiraan
Dampak
Saat Mobilisasi alat dan
material:
C x, z
Kuantitas debu
H
Exp 0,5
z
z
2QL
0,5
2.
Peningkatan
Kebisingan
Sumber:
Midwest
Research Institute (MRI,
1979)
Sumber titik/diam yang
bersumber dari genset:
LP2 = LP1 20 x Log
(r2/r1)
Sumber garis/bergerak
yang bersumber dari
Metode
Pengumpulan Data
Untuk Prakiraan
a. Data Sekunder dari
BMG
b.
Jumlah
ritasi
kendaraan
a.
Hasil
kebisingan
Hasil
pengukuran
kebisingan
pengukuran
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
Data
jenis tanah
b.Data Sekunder dari
BMG
III - 35
Metode Evaluasi
Pendekatan
formal
dengan matematis
Matrik
Dampak
Penting dan Bagan
Alir (Flow Chart)
Pendekatan
formal
dengan matematis
Matrik
Dampak
Penting dan Bagan
Alir (Flow Chart)
Pendekatan
formal
dengan matematis
Matrik
dampak
penting dan Bagan
Alir (Flow Chart)
Metode Studi
No
Dampak Penting
Hipotetik
Metode Prakiraan
Dampak
kegiatan transportasi :
LP2 = LP1 10 x Log (r2/r1)
Sumber : Kiely, G. 1998.
Environmental
Engineering. McGraw-Hill
International
Editions.
Singapore
Q = (Cp-Ca) x I x A
3.
Peningkatan Air
Larian (run of)
4.
Penurunan Kualitas
air permukaan
Peraturan
Pemerintah
Republik Indonesia No. 82
Tahun
2000
tentang
Pengelolaan Kualitas Air
dan
Pengendalian
Pencemaran Air
5.
Peningkatan
Kuantitas air
permukaan
Q = V x A
6.
Penurunan Kualitas
Air Tanah
Peraturan
Menteri
Kesehatan
No.492/MENKES/Per/IV/20
10, tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum
a.kecepatan
alran
air
permukaan
b.Luas
badan
air
permukaan
Hasil analisa laboratorium
dengan parameter sesuai
dengan Peraturan Menteri
Kesehatan
No.492/MENKES/Per/IV/20
10, tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum (tabel
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
Metode
Pengumpulan Data
Untuk Prakiraan
Data
sekunder
meliputi data curah
hujan
maksimum,
jumlah hari hujan, luas
penggunaan
lahan
saat kondisi eksisting
dan kondisi rencana,
permeabilitas
tanah,
serta
data
nilai
koefisien
pengaliran/run of
a. Pengambilan contoh
berpedoman
pada
SNI 06-2421-1991
b Pengambilan sampel
Kualitas Air Permukaan
Data
primer
lapangan
di
Pengambilan
sampel
Kualitas Air Tanah
III - 36
Metode Evaluasi
Metode Rasional :
Q = 0,2778 C.I.A
Matrik
dampak
penting dan Bagan
Alir (Flow Chart)
a. Termometer
b. Gravimetrik
c. Spektrofotometrik
d. Titimetrik
e. Turbidimetrik
f. Potensiometrik
g. MPN
h. Filtrasi
Q=VxA
Matrik
dampak
penting dan Bagan
Alir (Flow Chart)
Organoleptik
Kolorimetrik
Gravimetri
Nephelometrik
Termometer
Spektrofotometrik
Serapan Atom
Matrik
Sederhana
dan
Bagan
Alir
(Flow Chart)
Matrik
dampak
penting dan Bagan
Alir (Flow Chart)
Metode Studi
No
Dampak Penting
Hipotetik
Metode Prakiraan
Dampak
7.
Penurunan Kuantitas
Air Tanah
Membandingkan
studi terdahulu
8.
9.
Biota Perairan
(plankton, nekton,
benthos)
dengan
Metode
Pengumpulan Data
Untuk Prakiraan
Metode Evaluasi
Data sekunder
studi terdahulu
dari
Membandingkan dengan
data dari studi terdahulu
dan hasil pengamatan lalu
lintas
Data
primer
pengukuran di jalan
yang dilalui kendaraan
Analisis deskriptif
Pengamatan Lapangan
Analisis deskriptif
A
1
N n x
x
B
C
Matrik
Sederhana
dan
Bagan
Alir
(Flow Chart)
Matrik
dampak
penting dan Bagan
Alir (Flow Chart)
Matrik
dampak
penting dan Bagan
Alir (Flow Chart)
Indeks Keragaman:
s
H=
Ni log
I 1
10.
Kesempatan kerja
dan berusaha
Meotde
non
formal
(Professional
Judgment)
oleh ahli Sosekbud
a.Hasil wawancara
b.Hasil kuisioner
11.
Persepsi masyarakat
Meotde
non
formal
(Professional
Judgment)
a.Hasil wawancara
b.Hasil kuisioner
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
a.
Pengamatan
Lapangan
b. Wawancara
c. Kuisioner
a.
Pengamatan
Lapangan
III - 37
n
i
N
Analisis kualitatif
kuantitatif
dan
Matrik
dampak
penting dan Bagan
Alir (Flow Chart)
Analisis kualitatif
kuantitatif
dan
Matrik
dampak
penting dan Bagan
Metode Studi
No
Dampak Penting
Hipotetik
Metode Prakiraan
Dampak
Terganggunya
Kesehatan
Masyarakat
Meotde
non
formal
(Professional
Judgment)
oleh
ahli
kesehatan
masayrakat
a. Data
10
penyakit
tebanyak diderita warga
sekitar
b.Hasil wawancara
c. Hasil kuisioner
13.
Pola Penyakit
Meotde
non
formal
(Professional
Judgment)
oleh
ahli
kesehatan
masayrakat
a. Data
10
penyakit
tebanyak diderita warga
sekitar
b.Hasil wawancara
c. Hasil kuisioner
KA-ANDAL Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Terjun Kota Medan
Metode
Pengumpulan Data
Untuk Prakiraan
b. Wawancara
c. Kuisioner
a. Data sekunder dari
puskesmas terdekat
b. Pengamatan
Lapangan
c. Wawancara
d. Kuisioner
a. Data sekunder dari
puskesmas terdekat
b. Pengamatan
Lapangan
c. Wawancara
d. Kuisioner
III - 38
Metode Evaluasi
Alir (Flow Chart)
Analisis deskriptif
Matrik
dampak
penting dan Bagan
Alir (Flow Chart)
Analisis deskriptif
Matrik
dampak
penting dan Bagan
Alir (Flow Chart)