Anda di halaman 1dari 9
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 33 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR ADMINISTRATOR TERMINAL PETI KEMAS PADA STASIUN KERETA API GEDEBAGE ~ BANDUNG, PADA STASIUN KERETA API JEBRES ~ SURAKARTA, DAN PADA STASIUN KERETA API RAMBIPUJI - JEMBER, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang, : a. bahwa dengan dibentuknya Direktorat Jenderal Perkeretaapian berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomior 80 Tahun 2005, maka kedudukan Unit Pelaksana Teknis Kantor Administrator Terminal Peti Kemas pada Stasiun Kereta Api Gedebage - Bandung. Stasiun Kereta Api Jebres ~ Surakarta. dan Stasiun Kereta Api Rambipuji - Jember yang semula berada di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat perlu dialihkan menjadi berada di bawah Direktorat Jenderal Perkeretaapian; b. bahwa schubungan dengan hal tersebut huruf a, _perlu menyempurnakan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 61 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Administrator Terminal Peti Kemas; Mengingat Memperhatikan : Menetapkan 1. Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1987 tentang Terminal Peti Kemas; 2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005; 3. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2005; 4. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 279/KA 101/PHB-87 tentang Penetapan Stasiun Kereta Api Gedebage di Propinsi Jawa Barat Sebagai Terminal Peti Kemas Bandung; 5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 49 Tahun 1989 tentang Penetapan Stasiun Kereta Api Rambipuji di Propins Jawa Timur Sebagai Terminal Peti Kemas Jember; 6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 51 Tahun 1989 tentang Penetapan Stasiun Kereta Api Jebres di Propinsi Jawa Tengah Sebagai Terminal Peti Kemas Surakarta; 7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pethubungan Nomor KM. 62 Tahun 2005; Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/932/M.PAN/4/2006 tanggal 12 April 2006; MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA — KANTOR ADMINISTRATOR TERMINAL PETI KEMAS PADA STASIUN KERETA API GEDEBAGE ~ BANDUNG, PADA STASIUN KERETA API JEBRES ~ SURAKARTA, DAN PADA. STASIUN KERETA API RAMBIPUJI - JEMBER. BABI KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSL Pasal 1 (1) Kantor Administrator Terminal Peti Kemas pada Stasiun Kereta Api Gedebage — Bandung, pada Stasiun Kereta Api Jebres ~ Surakarta, dan pada Stasiun Kereta Api Rambipuji — Jember, yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut Kantor Administrator Terminal Peti Kemas adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian. (2) Kantor Administrator Teminal Peti Kemas dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 Kantor Administrator Terminal Peti Kemas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, supervisi dan pemantauan kegiatan pelayanan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan maupun _teknis operasional di daerah lingkungan kerja Terminal Peti Kemas. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana, dimaksud dalam Pasal 2, Kantor Administrator Terminal Peti Kemas menyelenggarakan fungsi a, penyusunan rencana dan program kerja Kantor Administrator ‘Terminal Peti Kemas; b. koordinasi kelancaran pelaksanaan kerja _operasional angkutan peti kemas yang meliputi kegiatan bea cukai, karantina, angkutan dan unit kerja lainnya; ¢. pengawasan kelaikan fasilitas dan keselamatan kegiatan bongkar dan muat peti kemas di daerah lingkungan kerja terminal peti kemas; d.pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan_ kelaikan sarana dan prasarana kereta api dalam mengangkut peti kemas dari dan ke pelabuhan tujuan; , pemantauan pelaksanaan penumpukan, pergudangan dan alih muatan peti kemas di daerah lingkungan kerja terminal peti kemas; f, pelaksanaan keamanan dan ketertiban di daerah lingkungan kerja terminal peti kemas; g. _penyelenggaraan sistem informasi angkutan peti kemas; h, pelaksanaan tata usaha, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga Kantor Administrator Terminal Peti Kemas. Pasal 4 Kantor Administrator Terminal Peti Kemas sebagaimana diatur dalam Keputusan ini, terdiri dari : a. Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Pada Stasiun Kereta Api Gedebage ~ Bandung: b. Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Pada Stasiun Kereta Api Jebres ~ Surakarta; ¢. Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Pada Stasiun Kereta Api Rambipuji — Jember. BABII SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Pada Stasiun Kereta Api Gedebage — Bandung Pasal 5 Kantor Administrator Terminal Peti Kem: Gedebage — Bandung terdiri dari : s pada Stasiun Kereta Api a, Subbagian Tata Usaha; b. — Seksi Administrasi Angkutan; Seksi Fasilitas Terminal: = Seksi Teknis Operasional; e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 6 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, suratmenyurat, kearsipan, — hubungan masyarakat, kerumahtanggaan, evaluasi dan penyusunan laporan. (2) Scksi Administrasi Angkutan mempunyai tugas melakukan fasilitasi_ pelayanan angkutan di terminal peti kemas, pemantauan pelaksanaan tarif, serta pengelolaan sistem informasi angkutan peti kemas. (3) Seksi Fasilitas Terminal mempunyai tugas melakukan tata pengaturan fasilitas terminal peti kemas serta pengawasan kelaikan fasilitas dan keselamatan kegiatan bongkar muat peti kemas. (4) Seksi Teknis Operasional mempunyai tugas melakukan pembinaan, pengendalian dan pemantauan keamanan dan ketertiban di daerah lingkungan kerja terminal peti kemas, serta pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan kelaikan sarana dan prasarana Kereta api dalam mengangkut peti kemas. Bagian Kedua Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Pada Stasiun Kereta Api Jebres-Surakarta dan Pada Stasiun Kereta Api Rambipuji-Jember Pasal 7 Kantor Administrator Terminal Peti Kemas pada Stasiun Kereta Api Jebres-Surakarta dan Kantor Administrator Terminal Peti Kemas pada Stasiun Kereta Api Rambipuji-Jember terdiri dari a. Petugas Tata Usaha; b. — Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 8 Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, urusan kepegawaian, keuangan, _ perlengkapan, surat-menyurat, kearsipan, hubungan—masyarakat, kerumahtanggaan, evaluasi dan penyusunan laporan. Bagian Ketiga Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 9 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Pasal 10 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas keahliannya —erdasarkan __peraturan perundang-undangan yang berlaku (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Administrator Terminal Peti Kemas. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) _Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat’ (1) diatur—berdasarkan —_peraturan penundang-undangan yang berlaku. BAB IIL TATA KERJA Pasal 11 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kantor Administrator Teminal Peti Kemas, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Petugas Tata Usaha wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Kantor Administrator Terminal Peti Kemas, sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 12 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 13 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kantor Administrator Terminal Peti Kemas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 14 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertangoung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 15 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut, dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Pasal 16 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 17 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu olch kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala BABIV ESELON Pasal 18 (1) Kepala Kantor Administrator Terminal Peti Kemas pada Stasiun Kereta Api Gedebage — Bandung adalah jabatan Eselon IIIa. (2) Kepala Kantor Administrator Terminal Peti Kemas pada Stasiun Kereta Api Jebres — Surakarta dan Kepala Kantor Administrator Terminal Peti Kemas pada Stasiun Kereta Api Rambipuji — Jember adalah jabatan Eselon IV.a. (3) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi pada Kantor Kepala Kantor Administrator Terminal Peti Kemas pada Stasiun Kereta Api Gedebage — Bandung adalah jabatan Eselon IV.a. BABV. LOKASI Pasal 19 Lokasi Kantor Terminal Peti Kemas sebagai berik a. Kantor Administrator Terminal Peti Kemas pada Stasiun Kereta Api Gedebage berlokasi di Stasiun Kereta Api Gedebage Bandung, Jawa Barat; b. Kantor Administrator Terminal Peti Kemas pada Stasinn Kereta Api Jebres berlokasi di Stasiun Kereta Api Jebres Surakarta, Jawa Tengah; c Kantor Administrator Terminal Peti Kemas pada Stasiun Kereta Api Rambipuji berlokasi di Stasiun Kereta Api Rambipuji Jember, Jawa Timur. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Perubahan atas organisasi dan tata kerja menurut Peraturan ini, ditetapkan oleh Menteri Perhubungan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara Pasal 21 Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Administrator Terminal Peti Kemas dinyatakan tidak berlaku. Pasal 22 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di: JAKARTA Pada Tanggal: 14 Juli 2006 MENTERI PERHUBUNGAN ttd. M. HATTA RAJASA SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada: aver Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; Menteri Keuangan; Kepala Badan Kepegawaian Negara; Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal, para Kepala Badan di lingkungan Departemen Perhubungan, dan para Staf Ahli Menteri Pethubungan; Para Kepala Biro, Sekretaris Inspektorat Jenderal, para Sekretaris Direktorat Jenderal, dan para Sekretaris Badan di lingkungan Departemen Perhubungan, Salinam-resmpi sesuai dengan aslinya um dan KSLN

Anda mungkin juga menyukai