Dosen Pengajar :
Azka Roby Antari, ST
PROGRAM STUDI
TEKNIK ANALISIS LABORATORIUM MIGAS
TEKNIK PENGOLAHAN MIGAS
TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA
IDENTITAS PRAKTEK
1) Pokok Praktek
2) Sub-pokok Praktek
3)
2.
Penilaian
:
:
TUJUAN PRAKTEK
Mahasiswa mengenali definisi, fungsi dan cara penyusunan JSA.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahaya di lingkungan tempat belajarnya (kampus).
Mahasiswa mampu menyusun JSA dengan baik.
3. DASAR TEORI
3.1 Definisi JSA
Job Safety Analysis (JSA) atau disebut juga Job Hazard Analysis (JHA) yang dikembangkan
oleh beberapa lembaga standar K3 adalah suatu teknik atau prosedur yang memusatkan perhatian
pada pengidentifikasian potensi bahaya yang melekat pada suatu langkah kerja atau pekerjaan.
Dalam aplikasinya, JSA berbentuk dokumen tertulis yang disebut Lembar JSA atau JSA Sheet.
JSA mengembangkan identifikasi bahaya yang keterkaitan antara pekerja (worker),
kerja/tugas yang dilakukan (task), peralatan yang digunakan (tools), dan lingkungan kerja (work
environment). JSA dibuat dengan konsep bahwa bahaya dari masing-masing langkah kerja dikenali
agar prosedur kerja yang aman dapat disusun dan tindakan pengendalian bahaya dapat
ditentukannya, hasil kajian JSA ini kelak akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam Sistem
Manajemen K3 (SMK3).
Penyusunan JSA diperlukan dikarenakan beberapa alasan yaitu :
Diperlukannya Standar Operating Procedures (SOP) yang tepat yang dapat memberikan rasa
aman kepada para pekerja dalam melaksanakan pekerjaan.
Perlunya manajemen melakukan pengendalian bahaya, mempelajari dan mencegah potensi
bahaya pada suatu pekerjaan yang dapat mengakibatkan penyakit, luka, bahkan kematian
pada pekerja.
Perlunya petunjuk kerja yang konsisten untuk keperluan orientasi training dan retraining
pekerja baru, pekerja pindahann dan atau pekerja lama yang mengerjakan pekerjaan baru
(pre-job instruction on irregular jobs)
Perlunya kegiatan kaji ulang (review) terhadap prosedur kerja setelah terjadinya suatu
kecelakaan.
3.2
Manfaat JSA
Idealnya dari sudut pandang Ahli K3, suatu pekerjaan tidak dilaksanakan tanpa SOP yang
jelas dilengkapi dengan prosedur kerja yang aman. SOP sedemikian bisa disusun bila JSA pekerjaan
tersebut telah lebih dahulu disusun dan menjadi sumber referensi bagi penyusunan SOP. Itulah salah
satu manfaat JSA, adapun manfaat lainnya adalah :
Dapat menjadi bahan evaluasi pelaksanaan pekerjaan lama dan pertimbangan dalam
pelaksanaan pekerjaan baru.
Dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja pegawai/pekerja.
Dapat mengidentifikasi kerja tidak aman sebelum munculnya kecelakaan yang pada
gilirannya menurunkan resiko kerja.
Pengendalian bahaya dapat lebih preventif daripada kuratif.
Dapat mengkombinasikan dua atau lebih proses atau prosedur kerja yang berlainan menjadi
satu secara mulus dan berkesinambungan.
Meningkatkan kenyamanan pekerja dan faktor keamanan yang bermuara pada peningkatan
produktifitas.
Dapat mengurangi masa pelatihan baik bagi pekerja baru (trainee) dan maupun pekerja
lama.
Membangun komunikasi yang baik antar fungsi supervisi operasi birokrasi.
3.3
Aplikasi JSA
Meskipun idealnya JSA diterapkan pada semua pekerjaan yang memiliki potensi bahaya
sekecil apapun. Penyusunan JSA lebih diprioritaskan pada pekerjaan dengan karakteristik :
Tingkat resikonya relatif tinggi, terutama yang memiliki riwayat kecelakaan ataupun near
misses.
Memiliki kekerasan potensial dan tingkat cedera yang menyebabkan cacat seperti
kebakaran, ledakan, paparan kimia, atmosfir beracun, kondisi rendah oksigen.
Pekerjaan-pekerjaan lama yang dilakukan di lingkungan yang baru.
Pekerjaan-pekerjaan baru terutama yang masih dalam tahap perencanaan dan desain.
Pekerjaan dilakukan oleh pekerja baru.
Terdapat perubahan dalam langkah kerja.
Pekerjaan-pekerjaan yang sangat jarang dilakukan.
Semua pekerjaan yang membutuhkan Surat Ijin Kerja atau Work Permit (contoh ; ruang
tertutup, kerja panas, ketinggian, LOTO).
3.4
Patut menjadi perhatian bahwa penyusunan JSA tersebut tidak hanya dilakukan oleh
manajemen saja tetapi juga harus melibatkan pekerja sebagai garda terdepan operasi kerja yang
tahu dan berhadapan langsung dengan obyek kerja, dan setelah identifikasi bahaya serta langkah
pengendalian bahaya ditentukan, monitoring dan kontrol atas jalannya JSA harus rutin dilakukan
untuk memastikan pekerjaan berlangsung dengan aman dan benar.
Uraian dari empat langkah diatas adalah sebagai berikut :
1. Seleksi pekerjaan dan pengumpulan informasi ;
Mula-mula penyusun JSA (Pengawas K3) harus memilih dahulu pekerjaan apa yang
akan dikerjakan dan membutuhkan analisa dan membuat prioritas. Mulai dari langkah
ini, manajemen melibatkan pekerja terutama operator dalam penyusunan JSA.
Tips bagi Penyusun JSA dalam memilih pekerjaan adalah dengan memperhatikan
aspek kompleksitas dan peringkat resiko :
Kompleksitas :
> Jangan terlalu rumit. Seperti : mendirikan pabrik, membangun gedung.
> Jangan terlalu sederhana. Seperti : mengencangkan baut, memencet
tombol.
Peringkat resiko : lakukan penilaian peringkat resiko.
Sebagai contoh pada stasiun pengumpul migas, pekerjaan seperti mengoperasikan
kompressor, heater treater, heat exchanger, dan beragam bejana tekan tentu
mengandung resiko tinggi terpapar bahaya mekanis, panas dan kebakaran. Pekerjaan
seperti pengisian (loading) cairan kimia aditif kedalam tangki penampung cairan kimia
(chemical tank) tentu tinggi akan resiko paparan bahaya kimia. Pekerjaan berbahaya
seperti inilah yang prioritas penyusunan JSA-nya melebihi pekerjaan yang tingkat resiko
lebih rendah bahkan dapat diabaikan seperti penyusunan arsip atau ATK di kantor, atau
membersihan ruang kerja dan taman.
Selain itu, Penyusun JSA harus memperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang
mencederai pekerja dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari :
Laporan insiden atau kecelakaan pekerja sebelumnya.
Peralatan bergerak :
Kimiawi :
Penggilingan :
Debu :
Tingkat pencahayaan :
Kejatuhan :
Benda tajam :
Terpeleset :
Cuaca :
Api/Ledakan :
Akses keluar-masuk :
Alur proses :
Faktor manusia :
Gerakan berulang-ulang :
Penilaian resiko (risk assesment) sendiri dilakukan melalui matriks resiko secara
kualitatif antara probability atau occurence yaitu berapa sering kemungkinan bahaya
dapat terjadi dan severity yaitu tingkat keparahan yang dapat terjadi atau bagaimana
seriusnya dampak kejadian sebagai konsekuensinya, dengan formulasi :
RISK = SEVERITY X PROBABILITY
SEVERITY
PROBABILITY
RISK
20
16
15
12
12
10
Dimana :
H = High
M = Medium
L
= Low
Standar range penilaian probability dan severity beberapa institusi memiliki sedikit
perbedaan, namun mengarah pada formulasi yang sama. Sebagaimana salah satunya
sebagai berikut :
Probability :
5 Frequently, likely to occur frequently
(High)
4 Probable, will occur several times
(Medium)
3 Occasional, likely to occur
(Low)
2 Remote, unlikely but possible
(Very Low)
1 Improbable, so unlikely it can be assumed that it will
not occur
PROBABILITY
(KEMUNGKINAN)
PENGERTIAN
LOW (RENDAH)
MEDIUM (SEDANG)
HIGH (TINGGI)
SEVERITY
(KONSEKWENSI)
KESELAMATAN
LOW
RENDAH
P3K
MEDIUM
SEDANG
Pertolongan Dokter
(High)
(Medium)
(Low)
HIGH
TINGGI
Hilang hari kerja (loss time
SEVERITY
(KONSEKWENSI)
LOW
RENDAH
MEDIUM
SEDANG
HIGH
TINGGI
acc), kematian (fatal)
LINGKUNGAN
Dampak terhadap
lingkungan
KESEHATAN
PRODUKSI
Dalam aplikasi di lapangan dan dalam penyusunan JSA, Penyusun JSA dapat
merekomendasikan kombinasi dari tingkat pengndalian yang ada (combination of
controls).
3.5
Lembar JSA
Lembar JSA yang memiliki komponen beragam tergantung standar yang dirujuk dan
kebutuhan dari Penyusun JSA. Format yang digunakan dalam praktek K3 ini dapat dilihat pada
Lampiran 1.
3.6
Contoh JSA.
Praktikan memposisikan diri sebagai bagian dari tim yang ditugasi menyusun JSA.
Contoh 1 : JSA Mengganti Lampu di Plafon Kamar Mandi :
Lembar Kerja Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (JSA)
Diperiksa Oleh :
Disetujui Oleh :
Tanggal :
Tanggal :
Tanggal :
Rangkaian Langkah
Potensi Bahaya
Langkah Preventif
Mematikan Sakelar
Kena setrum
Pakai sandal
Terpeleset
Keringkan lantai,
Jangan pakai sandal yang licin
Terjatuh
Terjatuh dan
terpeleset
LANGKAH KEGIATAN
BAHAYA (HAZARD)
REKOMENDASI PENGENDALIAN
PERSIAPAN
1.
Menyiapkan drum
bekas untuk
menampung kotoran.
- Terjepit , tergores,
terpukul,
- Tertimpa peralatan
- Terpukul
2.
Menurunkan level
minyak sampai batas
minimal.
- Terpapar gas
hydrocarbon & toxic
gas
3.
Memasang spade
blank diantara valve
- Bahaya kebakaran
NO
LANGKAH KEGIATAN
BAHAYA (HAZARD)
REKOMENDASI PENGENDALIAN
sparking materials
Membuka manhole
bawah dan manhole
atas
5.
Memasang blower
- Terkena baling-baling
blower
6.
Melepas peralatan
listrik dan instrument
PELAKSANAAN
(CLEANING BAGIAN DALAM)
7.
Mentransfer sisa
minyak ke tanki lain
- Bahaya kebakaran
8.
Mengeluarkan kotoran
/ sludge dari dalam
tanki dan ditampung
didalam drum
kemudian dibuang /
ditampun di dalam
sludge pond
- Terpapar gas
hydrocarbon, toxic gas
dan kekurangan O2
- Terjepit drum
9.
Membersihkan bagian
dalam tanki
menggunakan kain
majun & serbuk
gergaji
FINISHING
10.
Mengeluarkan semua
peralatan kerja dari
dalam tanki
- Terjepit, tertimpa
peralatan
- Peralatan kerja
tertinggal didalam tanki
11.
Memasang kembali
semua peralatan listrik
dan instrument
12.
Menutup kembali
semua manhole
- Bahaya terjepit
13.
Mencabut semua
spade blank
- Bahaya kebakaran
- Spade blank tertinggal
10
NO
LANGKAH KEGIATAN
BAHAYA (HAZARD)
REKOMENDASI PENGENDALIAN
tertinggal (sesuai dengan prosedur
Pemasangan dan Pencabutan Sorokan
Buta)
Date:
Title of Job/Operation:
Change tire on pickup truck
Log Number:
Division/Bureau/Section:
Struck by vehicle
2. Raise vehicle
Struck by vehicle
Struck by jack
Contact with hot exhaust
Same as step 2.
Same as step 2.
5. Replace
Materials
Same as step 3.
11
Same as Step 1.
Caught On (CO)
Caught In (CI)
Caught Between (CBT)
Fall - Same Level (FS)
PRAKTEK
Praktek JSA terbagi atas tiga bagian yang harus dilakukan oleh kelompok Praktikan yaitu :
KERJA
Mengganti ban motor yang pecah tertusuk paku.
Mengantar anak-anak sekolah menyeberang jalan
Menyambung rantai motor yang putus di tengah jalan
Menebang pohon di samping rumah
Membuat bangku dari limbah kayu
Memperbaiki atap seng yang bocor
Mengecat genteng
Memperbaiki pompa air yang tersumbat
Merubuhkan pagar beton
Mengganti terminal listrik di dinding kamar.
Mengganti kaca jendela kamar yang pecah
12
NO
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
KERJA
Memanen durian di halaman tempat anak-anak bermain
Membersihkan kandang bebek
Mengangkat mobil yang selip di got
Membersihkan semak di kebun salak di belakang rumah
Menggiling ikan gabus segar untuk dijadikan bahan pempek
Membersihkan ceceran minyak di lantai dapur
Mengambil bangkai kucing di loteng
Membakar sampah dedaunan di samping kamar
Memindahkan lemari kaca ke lantai atas
Berkendara di jalan licin
Memasang gorden di ruang tamu
Mengganti ban truk yang bocor di jalan menanjak saat hujan deras
13
Mula-mula, cantumkan gambar/foto hasil temuan, Kemudian, diuraikan dalam tabel JSA
berikut ini secara 1 foto temuan 1 uraian (masing-masing terpisah).
Pekerjaan/ Kondisi-perilaku (6.1)
Bahaya (6.2)
R (6.3)
=FxS
Rekomendasi (6.4)
Uraian rekomendasi
Dimana :
6.1 Pekerjaan dan uraian langkah kerja atau kondisi dan perilaku tidak aman.
Berisikan penjelasan proses pemilihan disertai pertimbangan yang mendasari dan
pengelolaan informasi terkait pekerjaan pilihan tersebut. Juga menguraikan langkahlangkah kerjanya secara memadai.
6.2 Identifikasian bahaya
Berisikan uraian tentang kategori bahaya yang dikandung dari masing-masing langkah
kerja.
6.3 Penilaian resiko
Berisikan pengelompokkan nilai resiko (R) masing-masing langkah kerja yang besarnya
dapat diasumsikan dengan merujuk pada occurence atau frecuency (F) dan severity (S)
diatas (boleh juga dari referensi lain).
6.4 Rekomendasi pengendalian resiko.
Berisikan penjelasan tentang langkah-langkah pengendalian yang tersedia dan dapat
diterapkan dalam rangka mencegah kecelakaan.
7. Kesimpulan
Berisikan kesimpulan yang bisa Praktikan ambil dari rangkaian kegiatan observasi JSA ini.
8. Daftar Pustaka
Berisikan daftar buku pegangan yang menjadi sumber referensi penulisan laporan.
9. Lampiran
Berupa lembar JSA hasil pengamatan (lihat Lampiran 1 tentang format Lembar JSA) serta
lampirkan data penunjang laporan.
14
Lampiran 1.
JSA No. :
Tanggal :
:
:
:
:
Langkah kegiatan
1
2
3
:
:
:
Lokasi
Tanggal pekerjaan
No
Revisi No. :
Halaman :
1
2
Bahaya
dari
Disusun oleh
Petugas
Pengawas
Safety Inspector
Disetujui oleh
Kepala Bagian
Ahli Teknik
Risk Assesment
Prob.
Seve.
Rank
PAP
halaman
Nama
Tanda tangan
:
:
:
(
(
(
)
)
)
:
:
(
(
)
)
Rekomendasi
Dilaksanakan Oleh
Result of Risk
Prob. Seve.
R
Lampiran 1.
No
Langkah kegiatan
Bahaya
Risk Assesment
Prob.
Seve.
Rank
Rekomendasi
Dilaksanakan Oleh
Result of Risk
Prob. Seve.
R