Anda di halaman 1dari 11

PSIKOLOGI DASAR MANAJEMEN

NAMA KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.

Mohammad Hanief: 1412010256


Intania Parameswari
: 1412010134
Farida Dwiyanti
: 1412010079
Okta Tri Prastia
: 1412010080
:

ANGKATAN TAHUN 2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN
Istilah Psykologi berasal dari bahasa yunani yang berarti Psycho berarti jiwa dan
logos berarti ilmu.
Psykologi adalah ilmu yang memperlajari perilaku dan proses mental manusia.
perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan , aksi dan reaksi yang tampak.
Proses Mental sendiri adalah pengalaman yang dialami manusia, yaitu
perasaan, memori, dan fikiran.
ada 3 komponen pembentukperilaku direncanakan :
1. Kognitif : Segala sesuatu yang dilakukan manusia dengan fikiran.
2. Afektif
: Segala sesuatu manusia yang mengutamakan Perasaan.
3. Psikomotorik
: Segala sesuatu yang dilakukan Manusia dengan
mengutamakan Perilaku.

BAB II
PERMASALAHAN
Dari pengertian pengertian diatas dan didapati 3 perilaku. dapat dilakukan
pengamatan tentang mengobserfasikan perilaku organisasi dan perilaku
konsumen.

PO
: Amati dan catat perilaku dari masing masing 2 subyek pelaku
organisasi
Bekerja / kegiatan lainnya dalam 1 organisasi non formal (Karang
taruna/ Remaja
Masjid) dan formal (Perusahaan besar).
PK
: Amati dan catat 2 perilaku pembeli saat membeli di 3 toko, dari
toko kecil (Warung
Pasar/toko kelontong), Sedang (Alfamart/girimart), besar
(Hypermart/ SOGO).
Amati dan catat aspek kognitif, afektif, psykomotorik subyek.

BAB III
PEMBAHASAN
PERILAKU ORGANISASI
1. PO (Perilaku Organisasi) NonFormal

Didalam kegiatan Karang taruna yang bertempat di desa Sadang Jemundo,


Balai desa memiliki luas 37m x 42m yang didominasi oleh laki-laki, dan
kebetulan
di
saat
kami
Meneliti isi "A" dengan sosial ekonomi yang sederhana, perkiraan usia 18
tahun,
penampilan
Fisik Cantik, dengan berat badan 51kg, tinggi badan 156cm, jenis kelamin
perempuan,
warna kulit sawo matang, cara berdiri tegak, setelah rapat dimulai disitu
dia
sedang
aktif

berkomunikasi, bertukar ide dengan anggota karang taruna yang lain, dia
terlihat
lebih
cepat
Menanggapi Diskusi yang ada, disini yang kami lihat adalah unsur kognitif
si
"A"
dengan
cara
dia berfikir yang cepat, mungkin dikarenakan terlalu sering mengikuti
kegiatan
Rapat
forum
maupun Karang taruna, sehingga memudahkan si "A" untuk cepat
tanggap
menanggapi
Masalah. berbeda dengan si "X" dengan sosial ekonomi lebih dari cukup,
dengan
perkiraan
usia 22 tahun, penampilan fisik lumayan, dengan berat badan 67kg,
tinggi
badan
159cm,
jenis kelamin Laki-laki, Warna kulit putih, cara berdiri tegap tapi kadang
agak
bungkuk,
si
"X"
lebih cenderung menghindari rapat dan ikut ke forum apabila sudah
selesai
diskusi,
si
"X"
hanya ikut berfoto-foto dengan teman teman lainnya, disini aspek
psikomotorik
lebih
terlihat ketika dalam forum si "X" ketika di lempar pertanyaan sama orang
dalam
forum
dia
suka diam dan menunggu dilempar ke teman lainnya, berbeda dengan si
"A"
yang
aktif
menyalurkan pendapatnya dalam forum, hal ini sudah dapat diketahui
untuk
menghilangkan
gerogi. si "X" lebih suka diam agar dirinya tetap tenang dalam forum.
Suasana cukup ramai
pada saat acara berlangsung.

2.PO(Perilaku Organisasi) Formal

Didalam kegiatan Transaksi,yang bertempat di Bank BTN, kebetulan kami


Meneliti si "A"
dengan sosial ekonomi yang lebih dari cukup, perkiraan usia
34
tahun,
penampilan
Fisik Cantik, dengan berat badan 63kg, tinggi badan 140cm, jenis kelamin
perempuan,
warna kulit putih, cara berdiri tegak, dalam melakukan transaksi di bank
BTN,
si
"A"
lebih
cenderung cepat mengisi angket kemudian langsung antri untuk
membayar
cicilan.
disini
aspek kognitif dan psikomotorik terlihat pada saat si "A" lebih cepat
berfikir dan tanggap
dalam melakukan pembayaran dan antrian.Berbeda
dengan
si
"B"
dengan
kebetulan
kami
juga meneliti beliau yang akan melakukan transaksi di bank BTN yang
sama,
dari
segi
sosial
terlihat kelas menengah, perkiraan usia 22 tahun, penampilan lumayan,
dengan berat badan
58Kg, tinggi badan 155cm, jenis kelamin perempuan,
warna
kulit
gelap
kecoklatan,
cara
berdiri tegak, dalam melakukan transaksi pada saat awal masuk, si"B"
bertanya
kesatpam
untuk metode pembayaran yg harus dilakukan di bank, setelahnya dalam

pengisian
angket
untuk disetorkan, beliau juga masih bingung dalam pengisian angket,
mana
yang
harus
diisi
dengan Rekening nama dan seterusnya, hingga pada saat sampai ke
teller,
si
"B"
masih
kaku
dan ragu dalam berbicara dengan teller. hal ini merupakan contoh sikap
psikomotorik
yang
ditunjukkan oleh si "B". dalam melakukan transaksi terlihat bahwa si "B"
gugup
dan
masih
Ragu dalam melakukan transaksi, disaat yang sama saat mengisi angket,
si
"B"
juga
menunjukkan aspek afektif. dimana beliau menggunakan perasaan untuk
mengira
ngira,
apakah yang diisi oleh beliau benar. ukuran gedung 38m x 40m suasana
cukup ramai pada saat pembayaran berlangsung.

BAB IV
PEMBAHASAN
PERILAKU KONSUMEN
1. PK (Perilaku Konsumen) Toko kecil

Didalam kegiatan transaksi pada toko kecil, bisa dilihat tidak ada pegawai
kecuali
pemilik
toko dan pembeli, luas toko ini sendiri seluas 7m x 12m, suasana toko
sepi,
dikarenakan
toko yang berada disebuah desa, disini kami mengobserfasi seseorang
bernama
"U".
umur 16 tahun, kulit sawo matang, kelas ekonomi menengah kebawah,
penampilan
lumayan
Dia membeli jajan tanpa harus membanding bandingkan dengan uang
sakunya, seperti hal
yang dia butuhkan saat ini, si "U" langsung membeli
jajanan
yang
pertama
kali
ia
tunjuk,
tanpa melihat jajanan yang lain. berbeda dengan si "W" berumur 13
tahun,
kulit
sawo
matang, posisi berdiri tegap, fisik gendut, kelas ekonomi menengah
kebawah,
dia
membeli
jajanan ditoko dengan membanding-bandingkan dahulu antara harga,
kualitas,
dan
isi.
disini dapat kami simpulkan bahwa si "W" lebih terlihat unsur kognitifnya
dalam
memilih
jajanan, berbeda dengan si "U" yang lebih menggunakan unsur afektifnya
dalam
membeli
jajanan.

2.PK (Perilaku konsumen) Toko menengah

Disini kami meneliti toko sedang seperti Indomart,luas indomart sendiri


40m x 53m, suasana
dalam indomart sendiri sangat ramai, terlihat bahwa
disini
kami
mengobserfasi
si
"I"
dengan
ciri ciri kulit putih, umur 18 tahun, ekonomi diatas rata-rata, penampilan
rapi,
posisi
berdiri
Tegap. Dia membeli sikat gigi dan alat kesehatan dengan membandingkan
satu
merk
dengan
merk lainnya, disini telah terlihat aspek kognitif si "I" dalam memilih alat
kesehatan,
metode
metode pembayaran yang dilakukannya yaitu Cash.dikarenakan belum
memiliki
Kartu
kredit.
sama dengan si "P", berusia 22 tahun, ciri ciri kulit putih, posisi tegap,
penampilan rapi, ekonomi diatas rata-rata. beliau juga membeli tisu untuk
keluarga juga memilih dengan cermat, tentang harga, dan kualitas. dari sini
metode
pembayaran
yang
dia
gunakan
Kredit.
dapat disimpulkan dari keduanya memiliki aspek kognitif yang sama
dengan
memandingkan
beberapa barang dengan yang lainnya. namun dari segi pembayaran "I"
menggunakan
cash
sedangkan "P" menggunakan kartu kredit, aspek yang muncul merupakan
aspek
psikomotorik, dimana si "P" dengan instan mengeluarkan kartu
kreditnya untuk membayar
mungkin dikarenakan tidak sedang membawa
uang fisik berupa cash untuk membayar.

3.PK (Perilaku Konsumen) Toko Besar

Disini kami mengambil obserfasi di Hypermart yang memiliki luas ~m x


suasana
di
Hypermart sendiri sangat ramai dikunjungi pembeli. disini kami
mengobserfasi
seseorang
bernama "E" keadaan ekonomi sangat berkecukupan, umur 27 tahun, ciri
ciri
putih,
Penampilan Rapi, menarik, posisi tegap. si "E" dalam berbelanja, selalu
bingung
dengan
apa
yang dia beli hingga menanyakan kualitas produk kepada SPG toko, disini
aspek
psikomotorik lebih terlihat dikarenakan ditimbulkannya perasaan
gelisah
jika
salah
memilih
Produk terbaik untuk keluarganya. berbeda dengan si "R" ,dia memilih
produk
kecantikan
tanpa membandingkan dengan produk lain, disini aspek afektif sangat
terlihat
dikarenakan
mungkin sudah terpaku kepada satu merk yang menurut dia bagus, dan
ini merupakan aspek
afektif juga. metode yang keduanya gunakan adalah
cash / atau pembayaran fisik.
~m.

BAB V
KESIMPULAN
Simpulan dari dua obserfasi yang kami teliti sebagai berikut :
1.

Kesimpulan dari PO (Produk Konsumen) formal dan non formal


Sudah terlihat jelas perbedaan formal dan non formal mulai dari
tatapan muka,
kegiatan, cara berbicara, sebagai contoh yang
kami
ambil
di
kaarang
taruna.
dalam
karang taruna lebih cenderung bercanda dan serius. berbeda
dengan suasana dalam
Bank yang serba serius dikarenakan kegiatan
formal.

2.

Kesimpulan dari PK (Produk Konsumen) dari segi toko kecil , sedang,

besar.
disini yang dapat kami simpulkan beberapa orang yang membeli ke
kecil
lebih
pada kalangan orang menengah kebawah, berbeda dengan toko
besar
yang
Pembelinya lebih pada posisi menengah ke atas, selain itu pada
toko
sedang.
yang memiliki ekonomi menengah bawah atau atas tetap banyak
belanja di
Swalayan. selain dekat, juga harga yang lebih
terjangkau.
pembayaran
dari
toko
kecil
adalah cash dikarenakan keterbatasan, berbeda dengan sedang dan
besar
yang
dapat menggunakan cash atau kredit untuk membayar barang yang
diinginkan.
toko

Anda mungkin juga menyukai