NAMA KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah Psykologi berasal dari bahasa yunani yang berarti Psycho berarti jiwa dan
logos berarti ilmu.
Psykologi adalah ilmu yang memperlajari perilaku dan proses mental manusia.
perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan , aksi dan reaksi yang tampak.
Proses Mental sendiri adalah pengalaman yang dialami manusia, yaitu
perasaan, memori, dan fikiran.
ada 3 komponen pembentukperilaku direncanakan :
1. Kognitif : Segala sesuatu yang dilakukan manusia dengan fikiran.
2. Afektif
: Segala sesuatu manusia yang mengutamakan Perasaan.
3. Psikomotorik
: Segala sesuatu yang dilakukan Manusia dengan
mengutamakan Perilaku.
BAB II
PERMASALAHAN
Dari pengertian pengertian diatas dan didapati 3 perilaku. dapat dilakukan
pengamatan tentang mengobserfasikan perilaku organisasi dan perilaku
konsumen.
PO
: Amati dan catat perilaku dari masing masing 2 subyek pelaku
organisasi
Bekerja / kegiatan lainnya dalam 1 organisasi non formal (Karang
taruna/ Remaja
Masjid) dan formal (Perusahaan besar).
PK
: Amati dan catat 2 perilaku pembeli saat membeli di 3 toko, dari
toko kecil (Warung
Pasar/toko kelontong), Sedang (Alfamart/girimart), besar
(Hypermart/ SOGO).
Amati dan catat aspek kognitif, afektif, psykomotorik subyek.
BAB III
PEMBAHASAN
PERILAKU ORGANISASI
1. PO (Perilaku Organisasi) NonFormal
berkomunikasi, bertukar ide dengan anggota karang taruna yang lain, dia
terlihat
lebih
cepat
Menanggapi Diskusi yang ada, disini yang kami lihat adalah unsur kognitif
si
"A"
dengan
cara
dia berfikir yang cepat, mungkin dikarenakan terlalu sering mengikuti
kegiatan
Rapat
forum
maupun Karang taruna, sehingga memudahkan si "A" untuk cepat
tanggap
menanggapi
Masalah. berbeda dengan si "X" dengan sosial ekonomi lebih dari cukup,
dengan
perkiraan
usia 22 tahun, penampilan fisik lumayan, dengan berat badan 67kg,
tinggi
badan
159cm,
jenis kelamin Laki-laki, Warna kulit putih, cara berdiri tegap tapi kadang
agak
bungkuk,
si
"X"
lebih cenderung menghindari rapat dan ikut ke forum apabila sudah
selesai
diskusi,
si
"X"
hanya ikut berfoto-foto dengan teman teman lainnya, disini aspek
psikomotorik
lebih
terlihat ketika dalam forum si "X" ketika di lempar pertanyaan sama orang
dalam
forum
dia
suka diam dan menunggu dilempar ke teman lainnya, berbeda dengan si
"A"
yang
aktif
menyalurkan pendapatnya dalam forum, hal ini sudah dapat diketahui
untuk
menghilangkan
gerogi. si "X" lebih suka diam agar dirinya tetap tenang dalam forum.
Suasana cukup ramai
pada saat acara berlangsung.
pengisian
angket
untuk disetorkan, beliau juga masih bingung dalam pengisian angket,
mana
yang
harus
diisi
dengan Rekening nama dan seterusnya, hingga pada saat sampai ke
teller,
si
"B"
masih
kaku
dan ragu dalam berbicara dengan teller. hal ini merupakan contoh sikap
psikomotorik
yang
ditunjukkan oleh si "B". dalam melakukan transaksi terlihat bahwa si "B"
gugup
dan
masih
Ragu dalam melakukan transaksi, disaat yang sama saat mengisi angket,
si
"B"
juga
menunjukkan aspek afektif. dimana beliau menggunakan perasaan untuk
mengira
ngira,
apakah yang diisi oleh beliau benar. ukuran gedung 38m x 40m suasana
cukup ramai pada saat pembayaran berlangsung.
BAB IV
PEMBAHASAN
PERILAKU KONSUMEN
1. PK (Perilaku Konsumen) Toko kecil
Didalam kegiatan transaksi pada toko kecil, bisa dilihat tidak ada pegawai
kecuali
pemilik
toko dan pembeli, luas toko ini sendiri seluas 7m x 12m, suasana toko
sepi,
dikarenakan
toko yang berada disebuah desa, disini kami mengobserfasi seseorang
bernama
"U".
umur 16 tahun, kulit sawo matang, kelas ekonomi menengah kebawah,
penampilan
lumayan
Dia membeli jajan tanpa harus membanding bandingkan dengan uang
sakunya, seperti hal
yang dia butuhkan saat ini, si "U" langsung membeli
jajanan
yang
pertama
kali
ia
tunjuk,
tanpa melihat jajanan yang lain. berbeda dengan si "W" berumur 13
tahun,
kulit
sawo
matang, posisi berdiri tegap, fisik gendut, kelas ekonomi menengah
kebawah,
dia
membeli
jajanan ditoko dengan membanding-bandingkan dahulu antara harga,
kualitas,
dan
isi.
disini dapat kami simpulkan bahwa si "W" lebih terlihat unsur kognitifnya
dalam
memilih
jajanan, berbeda dengan si "U" yang lebih menggunakan unsur afektifnya
dalam
membeli
jajanan.
BAB V
KESIMPULAN
Simpulan dari dua obserfasi yang kami teliti sebagai berikut :
1.
2.
besar.
disini yang dapat kami simpulkan beberapa orang yang membeli ke
kecil
lebih
pada kalangan orang menengah kebawah, berbeda dengan toko
besar
yang
Pembelinya lebih pada posisi menengah ke atas, selain itu pada
toko
sedang.
yang memiliki ekonomi menengah bawah atau atas tetap banyak
belanja di
Swalayan. selain dekat, juga harga yang lebih
terjangkau.
pembayaran
dari
toko
kecil
adalah cash dikarenakan keterbatasan, berbeda dengan sedang dan
besar
yang
dapat menggunakan cash atau kredit untuk membayar barang yang
diinginkan.
toko