Anda di halaman 1dari 15

Analisis Sinyal

201
2
MODUL II

OPERASI DASAR PADA SINYAL


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Konsep utama dalam melakukan analisis sinyal adalah transformasi sinyal.
Sebagai contoh, pada sinyal yang berasal dari ledakan dinamit ditransformasikan
ke system listrik dan mekanik ke dalam perekam sinyal Seismik. Selanjutnya
sinyal ini dimodifikasi dengan tujuan untuk menghilangkan derau/noise. Di
samping itu, analsis sinyal dapat ditemukan pada intrumentsi Geofisika yang lain
seperti seperti Geolistrik, Very Low Frekuensi (VLF) dll.
Sinyal yang ada dalam intrumentasi di atas biasanya terdapat dua jenis
sinyal. Yaitu, nilai sinyal diskrit atau kontinyu. Sinyal kontinyu dicirikan pada
nilai sinyal dalam interval yang tak terbatas pada waktu tertentu. Sinyal diskrit
memiliki nilai yang terbatas pada interval tertentu atau dapat dikatakan sinyal
diskrit memiliki himpunan nilai pada skala yang tertentu.
Ketika sinyal melalui medium, sinyal akan mengalami pelemahan hal ini
keranakan terjadi disipasi energy agar sinyal tidak kehimgan energy sinyal
tersebut perlu diberi penguatan. Proses penguatan dapat dicapai dengan
penjumlahan sinyal dengan sinyal pembangkit atau perkalian sinyal dengan
pembangkit. Tanda-tanda dari pelemhan sinyal dapat diketahui dari amplitude
dalam fungsi tegangan listrik, jika amplitude sinyal ketika melawati medium
menurun maka sinyal tersebut dapat dikatakan mengalami pelemahan sebaliknya
jika amplitude sinyal terus menerus meninggi maka terjadi penguatan sinyal.
Untuk menjaga amplitude dalam posisi sebenarnya perlu kiranya amplitude
dikena proses demodulator. Adapun untuk proses demodulator dapat digunakan
sebagai operasi perkalian dua sinyal atau lebih sedang dalam penjumlahan dapat
lebih dari dua sinyal.

pg. 20

Analisis Sinyal

201
2

B. Ruang Lingkup Isi


- Operasi aritmatika sinyal
- Penguatan sinyal
- Pelemahan sinyal
- Penjumlahan dan perkalian dua buah sinyal.
C. Kaitan Modul
Modul ini merupakan Modul Kedua setelah mahasiswa memahami kaitan
antara aljabar linear dengan analisis sinyal. Selanjutnya diperkenan mengikuti
pembelajaran dengan judul oprerasi dasar pada sinyal. Pada modul ini terdapat
kaitan antara aljabar linear dengan persamaan gelombang mekanis. Hal dapat
diartikan bahwa karakteristik sinyal dipengaruhi keberadaan gelombang mekanis.
D.Sasasaran Pembelajaran Modul
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami operasi aritmatika
2. Mengetahui penguatan dan pelemahan sinyal
3. Menjelaskan penjumlahan dua buah sinyal

pg. 21

Analisis Sinyal

201
2
BAB II
PEMBELAJARAN

A. Macam-macam Sinyal
Sinyal didefinisikan sebagai kuantitas fisik yang membawa informasi.
Suatu hal yang membedakan antara sinyal dan gelombang adalah maslaha
informasi, sinyal membawa informasi sedangkan gelombang tidak. Sinyal
dipresentasikan secara matematik dalam bentuk fungsi satu atau lebih variable.
Sinyal yang membawa satu informasi disebut sinyal satu dimensi (1-D), variable
bebasnya berupa waktu dan sinyal yang membawa lebih dari satu informasi
disebut sinyal multidimensi (M-D). sebagai contoh sinyal dari seismic, seismic
mempunyai variable bebas berupa ruang dan waktu.
Ada bermacam-macam sinyal antara lain,
1. Sinyal waktu kontinu, waktu diskrit, analog dan digital
Sinyal kontinu dicirikan mempunyai waktu bebas secara kontinu, yang
terdifinisikan secara continue, sedang sinyal waktu diskrit didefisikan
sinyal yang dibentuk oleh sederetan angka-angkan. Sinyal analog adalh
sinyal waktu kontinu dengan amplitude yang kontinu. Sinyal digital adalah
waktu-diskrit yang digambarkan dalam bentuk digit yang terbatas.
2. Sinyal genap dan sinyal ganjil
Sinyal waktu-kontinu x(t) disebut sinyal genap jika
x(-t) = x(t) untuk semua t
dan disebut sinyal ganjil jika
x(-t) = -x(t) untuk semua t
3. Sinyal periodic
Sinyal periodic jika memenuhi
X(t) = (t + T).

pg. 22

Analisis Sinyal

201
2

A.1 Operasi Dasar Sinyal


Pada analisis system pemrosesan sinyal diskrit, deretnya dapat
dimanipulasi dalam beberapa cara. Perkalian (product) dan penambahan
(sum) dari dua deret x dan y dinyatakan sebagai sample perkalian dan
pembagian dimana
x.,y = {x(n)y(n)}

(product}

(1)

x+y = (x(n)+y(n)}

(sum)

(2)

Perkalian dari deret x dengan sebuah nilai dinyatakan sebagai

.x = x(n-n0)

(3)

dimana n0 adalah bilangan integer.


Dalam realita kehidupan sehari-hari, khususnya dalam dunia electronic
communication engineering, proses aritmatika pada sinyal yang meliputi
-

penguatan sinyal

pelemahan sinyal

penjumlahan dua buah sinyal

perkalian dua buah sinyal

B. Penguatan Sinyal
Fenomena pelemahan dan penguatan sinyal dapat juga direpresentasikan
secara sederhana sebagai sebuah operasi matematika sebagai berikut:
y(t) = amp x(t)

(4)

dimana:
y(t) = sinyal output
amp = konstanta penguatan sinyal
x(t) = sinyal input
Bentuk diagram blok dari sebuah operasi penguatan sinyal dapat diberikan
pada gambar berikut ini,
Besarnya nilai konstanta sinyal amp1, dan penguatan sinyal seringkali
dinyatakan dalam besaran deci Bell, yang didefinisikan sebagai:

pg. 23

Analisis Sinyal

201
2

amp_dB=10log(ouput/input).(5)
alam domain waktu, bentuk sinyal asli dan setelah mengalami penguatan adalah
seperti gambar berikut:

C. Pelemahan Sinyal
Apabila sebuah sinyal dilewatkan suatu medium seringkali mengalami
berbagai perlakuan dari medium (kanal) yang dilaluinya. Ada satu mekanisme
dimana sinyal yang melewati suatu medium mengalami pelemahan energi yang
selanjutnya dikenal sebagai atenuasi (pelemahan atau redaman) sinyal.
Bentuk diagram blok dari sebuah operasi penguatan sinyal dapat diberikan
pada gambar berikut ini.
Dalam bentuk operasi matematik sebagai pendekatannya,peristiwa ini
dapat diberikan sebagai berikut:
y(t) = att x(t)

(6)

Dalam hal ini nilai att < 1, yang merupakan konstanta pelemahan yang terjadi.
Kejadian ini sering muncul pada sistem transmisi, dan munculnya
konstanta pelemahan ini dihasilkan oleh berbagai proses yang cukup komplek
dalam suatu media transmisi.

pg. 24

Analisis Sinyal

201
2

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa proses penguatan dan pelemahan
sinyal merupakan dua hal yang hampir sama. Dalam penguatan sinyal amplitudo
sinyal output lebih tinggi dibanding sinyal input, sementara pada pelemahan
sinyal amplitudo sinyal output lebih rendah disbanding sinyal input. Tetapi pada
kedua proses operasi ini bentuk dasar sinyal tidak.
D. Penjumlahan Dua Buah Sinyal
Proses penjumlahan sinyal seringkali terjadi pada peristiwa transmisi
sinyal melalui suatu medium. Sinyal yang dikirimkan oleh pemancar setelah
melewati medium tertentu misalnya udara akan mendapat pengaruh kanal, dapat
menaikkan level tegangan atau menurunkan level tegangannya tergantung
komponen yang dijumlahkan. Sehingga pada bagian penerima akan mendapatkan
sinyal sebagai hasil jumlahan sinyal asli dari pemancar dengan sinyal yang
terdapat pada kanal tersebut. mengalami perubahan.

pg. 25

Analisis Sinyal

201
2

Secara matematis dapat diberikan sebagai berikut:


y(t) = x1(t) + x2(t)..(7)
Dalam hal ini, setiap komponen sinyal pertama dijumlahkan dengan komponen
sinyal kedua.

E. Perkalian Dua Buah Sinyal


Perkalian merupakan bentuk operasi yang sering anda jumpai dalam
kondisi real. Pada rangkaian mixer, rangkaian product modulator dan frequency
multiplier, operasi perkalian merupakan bentuk standar yang seringkali dijumpai.

pg. 26

Analisis Sinyal

201
2

Bentuk diagram blok operasi perkalian dua buah sinyal dapat diberikan seperti
pada Gambar 7 berikut.

F. TUGAS INDIVIDU
Sebeleum pembelajaran berlangsung mahasiswa diharuskan membaca
MODUL II.Akan tetapi masing-masing individu diharuskan sudah memahami
analisis sinyal dalam MATLAB seperti dalam MODUL I.
G. TUGAS KELOMPOK
Setiap kelompok terdiri dari 2 (dua) orang mahasiswa, satu mahasiswa
mengetik dan satunya membacakan text yang akan diketik.
G.1 Penguatan Sinyal
1. Bangkitkan gelombang pertama dengan langkah berikut:
T=100;
t=0:1/T:2;
f1=1;
y1=sin(2*pi*t);
subplot(2,1,1)
plot(t,y1)

pg. 27

Analisis Sinyal

201
2

2. Lanjutkan dengan langkah berikut ini


a=input('nilai pengali yang anda gunakan (> 0): ');
y1_kuat=a*sin(2*pi*t);
subplot(2,1,2)
plot(t,y1_kuat)
Jangan lupa anda masukkan sebuah nilai untuk a, misalnya 1.5 atau yang
lain. Apa yang anda dapatkan? Apakah gambar seperti berikut? Nilai
penguatan sinyal juga seringkali dituliskan dalam dBell (dB), untuk penguatan
1.5 kali berapa nilainya dalam dB?
3. Ulangi langkah 1 dan 2, tetapi dengan nilai a berbeda misalnya 1.7, 2.5, 3.0
atau yang lain. Dan jangan lupa anda simpan gambarnya dan buatlah analisa
dari apa yang anda amati dari gambar tersebut? Jangan lupa dalam setiap
penggambaran anda cantumkan nilai dB setiap percobaan.
G.2 Tugas Pelemahan Sinyal
Telah diketahui bahwa pelemahan merupakan penguatan negatif, atau
dalam hal ini konstanta penguatan bernilai <1. Berdasar pemahaman ini coba anda
susun sebuah program pelemahan sinyal dengan memanfaatkan contoh program
yang sudah anda buat pada langkah G.1.

pg. 28

Analisis Sinyal

201
2

G. 3 Penjumlahan Dua Sinyal


Mengacu pada penjelasan yang ada di dasar teori, operasi penjumlahan
dua buah sinyal dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini
1. Buat sebuah program baru dengan perintah:
T=100;
t=0:1/T:2;
f1=1;
y1=sin(2*pi*t);
subplot(3,1,1)
plot(t,y1)
2. Bangkitkan gelombang kedua dengan langkah tambahan berikut ini:
f2=2;
pha2=pi/2;
y2=sin(2*pi*t+pi);
subplot(3,1,2)
plot(t,y2)
3. Lakukan proses penjumlahan pada kedua sinyal y1 dan y2 diatas.
Selengkapnya bentuk programnya adalah seperti berikut:
T=100;
t=0:1/T:2;
f1=1;
f2=2;
pha2=pi/2;
y1=sin(f1*pi*t);

pg. 29

Analisis Sinyal

201
2

subplot(3,1,1)
plot(t,y1)
y2=sin(f2*pi*t+ pha2);
subplot(3,1,2)
plot(t,y2)
y3=y1+y2;
subplot(3,1,3)
plot(t,y3)
5. Coba anda rubah nilai f2menjadi 3, 4, 5,10. Perhatikan apa yang terjadi
dan catat hasilnya.
6. Lakukan perubahan pada pha2 sehingga nilainya menjadi 0.1*pi, 0.25*pi,
0.5*pi, dan 1.5*pi. Apa yang anda dapatkan dari langkah ini?
G.4 Tugas Kelompok
Tulislah pada MATLAB List program di bawah ini, (tugas ini dikerjakan
di laboratorium).
1.Memggambarkan fungsi step
% Menggambarkan fungsi unit step diskrit
% Menentukan panjang signal
N= input(masukan panjang sinyal = )
x = 0 : N-1;
y = ones(1,N);
% Malakukan plot sinyal
Stem (x,y)
axis([-1 N -0.2 1.2])
xlabel(sampel)
ylabel(amplitudo)
2. Membangkitkan fungsi eksponensial
% Membangkitkan fungsi ekoponensial compels
% Menentukan konstanta-konstanta

pg. 30

Analisis Sinyal

201
2

C = input(masukan konstanta C =)
k = input(masukan konstanta k =)
N = input (masukan panjang sinyal = )
n = 1:N;
y = C*exp(j*k*N);
%Melakukan plot sinyal
Stem(n,real(y),b)
hold on
stem(n.imag(y).rd)
xlabel(waktu)
ylabel(amplitudo)
legend(bagian Real,Bagian Imajiner)
Dengan menggunakan dua buah sinyal sinus, langkah yang harus
dilakukan adalah seperti berikut:
3. Bangkitkan gelombang pertama dengan langkah berikut:
T=100;
t=0:1/T:2;
f1=1;
y1=sin(2*pi*t);
subplot(3,1,1)
plot(t,y1)
4. Bangkitkan gelombang kedua dengan langkah tambahan berikut ini:
f2=2;
pha2=pi/2;
y2=sin(2*pi*t+pi);
subplot(3,1,2)
plot(t,y2)
5. Lakukan proses perkalian pada kedua sinyal y1 dan y2 diatas. Selengkapnya
bentuk programbya adalah seperti berikut:
T=100;

pg. 31

Analisis Sinyal

201
2

t=0:1/T:2;
f1=1;
f2=2;
pha2=pi/2;
y1=sin(f1*pi*t);
subplot(3,1,1)
plot(t,y1)
y2=sin(f2*pi*t+ pha2);
subplot(3,1,2)
plot(t,y2)
y3=y1.*y2;
subplot(3,1,3)
plot(t,y3)
6. Coba anda rubah nilai f2 menjadi 3, 4, 5,10. Apa yang terjadi dan catat
hasilnya.
7. Lakukan perubahan pada pha2 sehingga nilainya menjadi 0.1*pi, 0.25*pi, dan
1.5*pi. Apa yang anda dapatkan dari langkah ini?
G.5 Tugas Individu
Data n dimulai 1 dan diakhir dua angka nomor induk mahasiswa dan banyak
data 100. Data tersebut digunakan pada 2 persamaan gelombang sinus, persamaan
gelombang 1, y = 2 sin 2n dan pesamaan ke dua x = 5 cos 2n, kekalikan ke dua
persamaan gelombang tersebut,
a. plot persamaan gelombang pertama
b. plot persamaan gelombang ke dua
c. plot hasil perkalian gelombang tersebut dalam satu lembar kertas kerja
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
H.1 Kuliah Pengantar

pg. 32

Analisis Sinyal

201
2

Kuliah pengantar menggunakan modul ini yang disajikan pada pertemuan ke


tiga dalam materi pembelajaran Perkalian, Penguatan dan Pelemahan sinyal
dengan durasi 30 menit.
H.2 Tugas Kuliah
Pada setiap pertemuan, mahasiswa mengumpulkan laporan hasil percobaan
yang telah didiskusikan.
H.3 Evaluasi Singkat
Evaluasi dalam bentuk uraian yang diberikan kepada mahasiswa untuk
membuat program dengan materi kuliah yang telah didiskusikan. Dalam hal
ini diharapkan mahasiswa dapat memahami macam-macam sinyal, perkalian
sinyal, penguatan dan pelemahan sinyal Selain itu, mahasiswa dapat membuat
pembangkit sinyal atau menghilang noise dari sinyal.
I. Indikator Penilaian
Indikator penilaian berupa kemuthiran algoritma, kreativitas dan kerjasama tim
alam menemukan jawaban dari masalah yang diberikan oleh fasilitator.
Komponen penilaian meliputi ;

Aktifitas perkuliahan (15 %), terdiri dari :


- Keaktifan dalam diskusi (10 %)
- Kehadiran (5 %)

Penguasaan materi (50 %), terdiri dari :


- Kemampuan mengusai bahasa pengatur di MATLAB (15 %).
- Kemampuan membedakan macam-macam sinyal (15%)
- Kemampuan mengoperasikan for sebelum dan end (20 %)

Tugas-tugas kuliah (35 %), terdiri dari :


- Ketepatan waktu pengumpulan tugas (10 %)
- Tingkat kebenaran tugas (25 %)
- Kerapian pekerjaan (10 %)

pg. 33

Analisis Sinyal

201
2

BAB III
PENUTUP
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu
memahami pelemahan sinyal, penguatan sinyal dan menjumlahkan dua atau lebih
sinyal serta perkalian dua atau dua lebih sinyal

DAFTAR PUSTAKA
Proakis.G.,

John.

Et

all.,1995,Prinsip-prinsip,

algoritma

dan

aplikasi.

Terjemahan. Prentice-Hall, New Yersey


Oppenheim.V., Alan.,1997.,Signal and System. Prentice-Hall, New Yersey
Santoso, T.B.,Dan Huda. M, 2007, Dasar-dasar Operasi Pada Matlab,
Politenik Elektronik Negeri Surabaya.

pg. 34

Anda mungkin juga menyukai