Anda di halaman 1dari 8

HAND OUT

MATAKULIAH FISIOLOGI OLAHRAGA I

OLEH:
NINING WIDYAH KUSNANIK
NIP. 196912051994032001

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013

STRUKTUR DAN FUNGSI OTOT SKELET


Bila kita memotong otot, maka yang pertama kita potong adalah:
1.

Epimysium, lapisan jaringan penghubung (connective tissue) terluar, yang


membungkus otot secara keseluruhan.

2. Setelah terbuka, terlihat beberapa kelompok otot yang membentuk fasciculi. Jaringan
pembungkus setiap fasciculus disebut perimysium. Tendon adalah jaringan fibrous
yang menghubungkan tulang dengan otot. Gaya yang dibuat oleh otot diteruskan ke
tulang.
3. Bila kita potong melalui perimysium, maka akan terlihat serat otot, yang merupakan
sel otot tunggal, yang dibungkus oleh endomysium. Otot terbagi atas kompartemen2
yang dibatasi oleh jaringan fibrous transversal. Karena kompartemen2 tadi, panjang
otot paling panjang hanya sekitar 12 cm, terdiri atas 500.000 sarcomere, yang
merupakan unit fungsional terkecil otot skelet.

GAMBAR 1.1 Serat otot, diambil dari http://academic.kellog.com

SERAT OTOT
Serat otot berdiameter antara 10-120 mikrometer, sehingga tidak terlihat oleh mata telanjang.
Serat otot terdiri atas bagian2, yaitu:

Plasmalemmma, atau plasma membrane, merupakan bagian dari sarcolemma.


Sarcolemma terdiri atas plasmalemma dan membran dasar. Di ujung otot,
plasmalemma bergabung dengan tendon, yang berinsersi di tulang. Tendon adalah
tali-tali fibrous dari jaringan penghubung, yangmeneruskan gaya yang dihasilkan otot
ke tulang, sehingga terjadi gerakan. Plasmalemma mempunyai lipatan2 di permukaan,
sehingga kontraksi otot tidak merusak plamalemma. Plasmalemma juga membantu
kesetimbangan asam basa dan mentransport bahan2 metabolisme dari pembuluh darah
ke sel otot.

Sarcoplasma, adalah bahan seperti gelatin yang mengisi seluruh bagian sel sebelah
dalam, didalam dan diantara myofibrils. Sarcoplasma sedikit berbeda dengan
cytoplasma dalam hal dia mengandung sejumlah besar cadangan glikogen dan juga
myoglobin, senyawa yang berikatan dengan oksigen (serupa dengan hemoglobin).

Didalam sarcoplasma ini terdapat jaringan tubulus transversal (T-tubulus),


merupakan perpanjangan dari plasmalemma yang lewat secara lateral melalui serat
otot. Tubulus yang saling berhubungan ini menyebabkan impuls saraf dengan cepat
diteruskan ke sel otot individu. Tubulus ini juga menyediakan jalan bagi bahan
makanan masuk ke sel dan bahan sisa keluar sel.

Bentuk longitudinal dari tubulus dikenal dengan nama sarcoplasmic reticulum (SR).
Sarcoplasmic reticulum berfungsi sebagai gudang kalsium yang berperan penting
dalam proses kontraksi otot.

MYOFIBRIL (SERAT OTOT)


Myofibril terlihat sebagai untaian panjang dari subunit; sarcomere. Sarcomere adalah unit
fungsional dasar dari myofibril dan juga unit kontraktil dasar dari otot. Tiap myofibril terdiri
atas banyak sarcomere dan terikat ujung ujungnya pada Z disk. Myofibril tunggal terdiri atas
actin dan myosin. Dalam gambaran mikroskop elektron kedua filamen membentuk band,
yaitu I band, A band, H zone, dan M line ditengah H zone. M line terdiri atas protein dan
berfungsi sebagai daerah perlekatan myosin dan membantu menstabilkan struktur sarcomere,
sedangkan titin dan nebulin memberikan titik perlekatan dan stabilitas filamen actin.

GAMBAR 1.2 T-tubulus, sarcoplasmic reticulum (SR), diambil dari


http://content.answcdn.com

FILAMEN TEBAL
Sekitar dua pertiga protein otot adalah myosin, yang merupakan filamen tebal. Tiap filamen
myosin terdiri atas sekitar 200 molekul myosin. Terdapat juga filamen titin yang berjalan
mulai Z-line sampai M-line untuk membantu stabilitas filamen myosin sepanjang poros
longitudinal.
FILAMEN TIPIS
Filamen tipis, yang sering disebut sebagai filamen actin, sebenarnya terdiri atas 3 molekul
protein, yaitu: actin, tropomysin dan troponin. Tiap filamen actin mempunyai sisi aktif
dimana kepala myosin dapat memegang actin tersebut pada sisi aktif tersebut. Ujung tiap
filamen tertanam di Z-disk, dengan ujung lainnya memanjang kearah pusat sarcomere.
Nebulin, suatu protein jangkar untuk actin, berperan mengatur interaksi antara actin dan
myosin. Actin merupakan protein globuler (G-actin), yang ber-sama2 membentuk untaian
molekul actin. Dua untaian membentuk plintiran bentuk heliks. Troponin dan tropomyosin

bekerja ber-sama2 dengan ion kalsium untuk mempertahankan relaksasi dan memulai
kontraksi myofibril.

KONTRAKSI OTOT
POTENSIAL AKSI
Pemicu kontraksi otot adalah sinyal listrik atau potensial aksi dari otak atau sumsum tulang
belakang / spinal ke -motor neuron. Bila potensial aksi tiba di axon terminal, maka ujung
saraf ini akan mengeluarkan neurotransmitter acetylcholine (Ach), yang bergabung dengan
reseptor di plasmalemma. Bila Ach cukup banyak, maka potensial aksi akan diteruskan ke
serat otot bersamaan dengan terbukanya kanal ion natrium. Proses ini dinamakan
depolarisasi.
PERAN KALSIUM DI SERAT OTOT
Selain terjadi depolarisasi membran sel, potensial aksi berjalan ke jaringan tubulus (Ttubulus) ke arah sel sebelah dalam, menyebabkan sarcoplasmic reticulum (SR) terdekat
melepaskan sejumlah besar ion kalsium ke dalam sarcoplasma. Kalsium ini bergabung
dengan troponin, dan menyebabkan molekul tropomyosin pindah dari tempat bertemunya
myosin dengan actin (myosin binding site). Karena letak tropomyosin menutupi binding site
myosin, maka dia mem-blok myosin cross bridge untuk bertemu dengan actin.

SLIDING FILAMENT THEORY (TEORI PERGESERAN FILAMEN)


Bila myosin cross-bridge aktif dan bergabung dengan actin, maka actin akan digeser kearah
tengah, myosin memendek dan membentuk gaya (power stroke). Perlekatan berulangkali ini
diistilahkan sebagai sliding filament theory. Selama kontraksi ini, filament tipis bergerak
kearah pusat sarcomere sampai kearah H-zone.
ENERGI UNTUK KONTRAKSI OTOT
Kepala myosin mempunyai bonding site terhadap adenosine triphosphate (ATP). Kepala
myosin harus mengambil ATP dahulu untuk keperluan kontraksi. Ensim adenosine

triphosphatase pada kepala myosin akan memecah ATP menjadi ADP + P inorganic + energi.
Energi inilah yang dipakai untuk melakukan kontraksi.
AKHIR KONTRAKSI OTOT
Pada akhir kontraksi, kalsium dipompa kembali ke sarcoplasmic reticulum (SR). Kalsium
dikembalikan ke SR melalui pompa kalsium, sebuah proses yang memerlukan energi. Jadi
energi diperlukan saat kontraksi dan relaksasi.

OTOT SKELET DAN OLAHRAGA


Kekuatan, daya tahan, dan kecepatan saat melakukan olahraga tergantung pada kemampuan
otot untuk menghasilkan energi dan gaya.
JENIS SERAT OTOT
Dulunya, istilah yang sering dipakai untuk membedakan jenis otot adalah slow twitch dan fast
twitch, walaupun istilah ini masih sering dipakai, ilmuwan cenderung memakai terminologi
tipe I dan tipe II. Tipe II masih dikasifikasikan sebagai tipe IIa dan IIx. Tipe IIa sering
direkrut. Perbedaannya terletak pada ensim ATPase. Pada otot tipe II, ATPase bekerja sangat
cepat dalam memecah ATP, sedangkan pada tipe I ATPase bekerja lambat. Kecepatan
pemendekan tipe II lima sampai enam kali lebih cepat. Alpha- motor neuron yang mensarafi
tipe I mempunyai cell body yang lebih kecil, sedangkan pada tipe II lebih besar, sehingga
tegangan puncak tipe II lebih cepat dicapai. Tipe I mempunyai daya tahan aerobik, sedangkan
tipe II mempunyai ketahanan anaerobik, sehingga tipe II lebih cocok dipakai untuk aktivitas
jarak pendek dengan intensitas tinggi. Nampaknya kualitas
secara genetik dari orang tua ke anak.

-motor neuron ditentukan

GAMBAR 1.3 Kontraksi otot, diambil dari http://www.biog1105-1106.org


http://www.biog1105

JENIS KONTRAKSI OTOT


Pada umumnya gerakan otot dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Kontraksi eccentric.. Yang dimaksud eccentric adalah otot menghasilkan gaya sambil
memanjang. Contohnya adalah saat menggerakkan lengan

kebawah saat angkat

beban, disini biceps brachii melakukan eccentric contraction,, dan filamen actin
menghasilkan /membuat gaya sambil menjauhi pusat sarcomere.
2. Kontraksi statis atau isometric.
isometric. Otot bekerja tanpa bergerak, atau sudut sendinya tidak
berubah. Contoh kontraksi isometrik ialah apabila menggerakkan benda yang lebih
kuat dari gaya yang dihasilkan oleh otot, seperti contohnya: mendorong tembok.
3. Kontraksi concentric.. Pada kontraksi concentric, filament actin ditarik mendekati
pusat sarcomere.. Karena ada perubahan sudut sendi maka kontraksi ini disebut
kontraksi dinamis. Sebetulnya ada beberapa jenis kontraksi lain yang juga perlu
dipahami, yaitu:

4. Kontraksi isokinetic, yakni apabila saat kontraksi putaran sudut sendinya sudah diatur
tetap
5. Kontraksi plyometric, apabila kontraksi eccentric langsung diikuti olah kontraksi
concentric
6. Kontraksi isovolumetric, pada ventrikel kiri jantung. Setelah terisi darah kemudian
ventrikel kiri membuat gaya untuk mengatasi tahanan dari luar (peripheral
resistance), dan kemudian menyemprotkan darah berupa isi sekuncup (stroke volume)
Gaya yang dihasilkan oleh otot tergantung pada:
 Jumlah dan jenis motor unit yang terlibat
 Frekwensi rangsangan dari tiap motor unit
 Ukuran otot
 Kecepatan kontraksi otot

JENIS OTOT
Otot dibagi atas 3 jenis, yaitu:
 Otot polos, kerjanya tidak dipengaruhi oleh kehendak, contoh; otot dinding usus,
kelenjar dan pembuluh darah.
 Otot bergaris/otot lurik, yaitu otot yang kerjanya dipengaruhi oleh kehendak.
 Otot jantung, bentuk seperti otot bergaris tetapi kerjanya tidak dipengaruhi oleh
kehendak.

Note

: Materi diambil dari Buku Dasar-Dasar Fisiologi (Nining WK, dkk), Unesa Unipress
2011

Anda mungkin juga menyukai