OLEH :
KELOMPOK IV
DIAN PUSPITA SARI
MARIA YUNITA DJONG
SKENARIO
Modul II : Bengkak; Skenario I
Ny. R, berusia 55 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan bengkak disertai
dengan mual dan muntah. Keluhan ini disertai dengan rasa lemah dan lesu.
Pada pemeriksaan fisik di peroleh TD: 130/90 mmHg, N: 80x/menit, RR:
18x/menit dan S: 36,5 C. Pasien terpasang kateter dan tampak urine keruh.
Pasien memiliki riwayat kencing tidak lancar.
A. KLARIFIKASI KATA-KATA KUNCI
Adapun kata-kata kunci yang didapakan dalam kasus di atas adalah:
1. Pasien, Ny. R
2. Jenis kelamin perempuan
3. Usia 55 tahun (dewasa)
4. Bengkak (Belum jelas jenis bengkaknya)
5. Mual & muntah
6. Lemah, lesu
7. Urine Keruh
8. Riwayat kencing tidak lancar
9. Tanda-tanda vital: TD=130/90 mmHg (normal), N=80x/menit (normal),
RR=18x/menit (normal), Suhu=36,5 C (normal).
B. KATA/PROBLEM KUNCI
Kata/problem kunci pada kasus tersebut adalah: Bengkak
C. TOPIK TREE
Data demografi:
Jenis kelamin
perempuan
Umur 55 tahun
Riwayat keluhan :
Bengkak
Mual dan
muntah
Lemah dan lesu
BENGKAK
Riwayat kesehatan
:
Kencing
tidak lancar
Pemeriksaan fisisk:
=36,5 0 C
Eliminasi : urine
Penatalaksanaan:
tampak keruh
Pemasangan kateter
D. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
Pertanyaan-pertanyaan penting pada kasus berdasarkan problem tree di atas
yaitu:
1 Bagaimana proses terjadinya bengkak?
2 Bagaimana faktor usia dapat menyebabkan bengkak?
3 Bagaimana mekanisme terjadinya bengkak dapat menyebabkan mual dan
4
5
6
muntah?
Bagaimana mekanisme terjadinya bengkak mengakibatkan lemah dan lesu?
Bagaimana hubungan susah kencing dengan kejadian bengkak?
Bagaimana mekanisme bengkak dapat mengakibatkan peningkatan tekanan
darah?
Mengapa pada pasien yang mengalami bengkak dilakukan tindakan
8
9
pemasangan kateter?
Mengapa pada pasien dengan masalah bengkak warna urine tampak keruh?
Sebutkan masalah keperawatan yang muncul pada pasien dengan masalah
bengkak, dan penyakit yang ada kaitannya dengan manifestasi klinik
bengkak?
E. JAWABAN PENTING
1. Proses terjadinya bengkak
Adanya reaksi antibodi anti gen, (bakteri, infeksi,
toksin, trauma
)
Peradangan
pada Glomerolus
Penurunan GFR
3
Hipo
Protein uria
albuminemia
Volume vaskuler
Penurunan
berkurang
tekanan osmotik
plasma
renin
Angiotensin I
Peningkatan
Angiotensin II
tekanan darah
(vaso konstriktor )
aldosteron
Meningkatkan
retensi natriun dan
air
oedema
Meningkatkan
volume CES
2. faktor usia
dalam kaitannya
Kelebihan
volumedengan
cairanbengkak
Pengaruh usia terhadap traktus urinaria
Pria :
Blederr:
Perempuan :
Ginjal :
membes
penurunan
Penurunan
arnya
ukuran
melemah
jumlah nefron.
prostat
bledder dan
Rentan terhadap
Menurun 1 %
otot
infeksi bleder,
tiap kenaikan 1
destrusor
inkontinensia urine
tahun setelah
GFR menurun
Kesulitan
Penurunan
Hipo
berkemih
Protein
tekanan
albumine
uria
onkotik
mia
Reten
Refluks
Volume plasma
Retensi natrium
si
balik ke
berkurang
dan air
urine
Ginjal
renin
Gangguan pola
eliminasi urine
Angiotensi
Produksi urine
nI
menurun
Angiotensin II (vaso
konstriktor)
aldosteron
Peningkatan tekanan
darah
Peningkatan
Volume CES
retensi natriun
meningkat
dan air
oedema
3.4 Mekanisme terjadinya bengkak mengakibatkan mual dan muntah disertai lemah
dan lesu
Kerusakan glomerolus dalam waktu
yang lama
GFR menurun
Penurunan ekskresi
Protein uria
kalium
hiperkalemia
Hipoalbumin
5
Menurunnya
tekanan onkotik
hipoalbuminemia
Perubahan sistem
Pelepasan renin
menstimulasi impuls
Produksi
Peningkat
Angiotension I
aferen ke (vomiting
urine
an
menurun
volume
Kadar
yang berdekatan
BUN
oedema
dengan
Aldosteron
CTZ(chemoreseptor
Oedema
uremia
anasarka
Peningkatan
lantai ventrikel ke
empat susunan syaraf)
tekanan darah
yaitu organ
chemosensory utama
Lemah dan
Mual dan
lesu
Angiotension II
lambung
Reflux Gaster
Muntah
Intoleransi aktifitas
Hiperplasi
penurunan
Obstruksi ureter,
a prostat
ukuran
maupun uretra,
bledder &
otot destrusor
Retensi urine dalam
bleder
6
Penurunan
jumlah nefron.,
Volume
Fungsi
urine dalam
ginjal
ginjal
ginjal
terganggu
GFR
menurun
meningkat
Protein uria
Volume plasma
berkurang
Hipo
renin
Penurunan tekanan
albuminemi
onkotik
Angiotensi
Produksi
nI
urine
Angiotensin II (vaso
menurun
konstriktor)
aldosteron
Peningkatan tekanan
darah
Volume CES
dan air
meningkat
oedema
GFR menurun
Protein uria
Volume plasma
berkurang
Hipo albuminemia
Penurunan
tekanan onkotik
Endapan protein
dalam urine
air
Urine keruh
Renin
Produksi urine
menurun
Aldosteron
Angiotensin I
Angiotensin II
Oedema
Protein uria
Hipo albuminemia
Volume plasma
berkurang
Penurunan tekanan
onkotik
Renin
Angiotensi
nI
Aldosteron
Angiotensin II
dan air
Peningkatan volume
Oedema
CES
9. Masalah keperawatan yang muncul pada pasien dengan tanda dan gejala oedema
yaitu:
a. Kelebihan volume cairan
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Intoleransi aktifitas
10. Penyakit pada sistem traktus urinarius yang memiliki tanda dan gejala bengkak
a. Glomerulonefrotis
b. Urolitiasis
c. Gagal ginjal kronik
d. Acute kidney injury
e. Sindroma Nefrotis
F. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA
Adapun Tujuan pembelajaran selanjutnya yaitu:
(hiperkalemia,
hipokalsemia).
Kemungkinan
abnormal
H. KLARIFIKASI INFORMASI
I. ANALISA & SINTESA INFORMASI
Penjelasan dari kondisi bengkak secara lebih rinci diperlukan untuk
mengkaji lebih dalam tentang etiologi dan jenis edema, agar dapat diberikan
intervensi yang tepat.
.
12
D. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dari gagal ginjal kronik yaitu
1. Kardiovaskuler yaitu yang ditandai dengan adanya hipertensi, pitting edema
(kaki, tangan, sacrum), edema periorbital, friction rub pericardial, serta
pembesaran vena leher
2. Integumen yaitu yang ditandai dengan warna kulit abu-abu mengkilat, kulit
kering dan bersisik, pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh serta rambut
tipis dan kasar
3. Pulmoner yaitu yang ditandai dengan krekeis, sputum kental dan liat, napas
dangkal serta pernapasan kussmaul.
4. Gastrointestinal yaitu yang ditandai dengan napas berbau ammonia, ulserasi
dan perdarahan pada mulut, anoreksia, mual dan muntah, konstipasi dan
diare, serta perdarahan dari saluran GI.
5. Neurologi yaitu yang ditandai dengan kelemahan dan keletihan, konfusi,
disorientasi, kejang, kelemahan pada tungkai, rasa panas pada telapak kaki,
serta perubahan perilaku
6. Muskuloskletal yaitu yang ditandai dengan kram otot, kekuatan otot hilang,
fraktur tulang serta foot drop.
7. Reproduktif yaitu yang ditandai dengan amenore dan atrofi testikuler.
(Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever, 2010)
E. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama penatalaksanaan pasien GGK adalah untuk mempertahankan
fungsi ginjal yang tersisa dan homeostasis tubuh selama mungkin serta mencegah
atau mengobati komplikasi (Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever, 2010).
Terapi
konservatif tidak dapat mengobati GGK namun dapat memperlambat progres dari
penyakit ini karena yang dibutuhkan adalah terapi penggantian ginjal baik dengan
dialisis atau transplantasi ginjal.
Lima sasaran dalam manajemen medis GGK meliputi :
1. Untuk memelihara fungsi renal dan menunda dialisis dengan cara mengontrol
proses penyakit melalui kontrol tekanan darah (diet, kontrol berat badan dan
obat-obatan) dan mengurangi intake protein (pembatasan protein, menjaga
13
intake protein sehari-hari dengan nilai biologik tinggi < 50 gr), dan
katabolisme (menyediakan kalori nonprotein yang adekuat untuk mencegah
atau mengurangi katabolisme).
2. Mengurangi manifestasi ekstra renal seperti pruritus , neurologik, perubahan
hematologi, penyakit kardiovaskuler;
3. Meningkatkan kimiawi tubuh melalui dialisis, obat-obatan dan diet;
4. Mempromosikan kualitas hidup pasien dan anggota keluarga (Black , 2009 )
Penatalaksanaan konservatif dihentikan bila pasien sudah memerlukan dialisi
tetap atau transplantasi. Pada tahap ini biasanya GFR sekitar 5-10 ml/mnt. Dialisis
juga diiperlukan bila asidosis metabolik yang tidak dapat diatasi dengan obatobatan. Hiperkalemia yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.
F. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat timbul pada pasien yang mengalami gagal ginjal kronik
yaitu:
1.
Hiperkalemia
2.
Perikarditis
3.
Hipertensi
4.
Anemia
5.
Penyakit tulang
14
Post Renal
- Obstruksi haluaran urine
Intra renal
-Penyakit ginjal primer
GAGAL GINJAL
Gangguan produksi eritropoetin
Penurunan jumlah eritrosit
Anemia
Gangguan pemenuhan
Oksigen jaringan tubuh
Penurunan GFR
Pe ekskresi BUN
Pe Ureum &
kreatinin plasma
Penurunan metabolisme
Akumulasi nitrogen
Anoreksia, Mual, &
Muntah
Penurunan Intake
nutrisi
Kerusakan Glomerulus
KRONIK
Penurunan Fungsi Ginjal
Produksi urine
Oligouria
Urine pekat
Pe ekskresi kalium
Ketidakmampuan Glomerulus
menyaring protein
Proteinuria
Urine keruh
Hiperekskresi protein
melalui urine
di serebral
Merangsang pusat
Mual & Muntah
Mekanisme umpan
balik renin, angiotensin,
aldosteron
HIPERKALEMIA
Hipoalbuminemia
Pe Tekanan
Osmotic plasma
Edema
Vasokonstriksi
15
Tanda
2. Sirkulasi
Gejala
Tanda
3. Eliminasi
Gejala
Tanda
menjadi anuri.
4. Integritas ego
Gejala
16
Tanda
5. Makanan / cairan
Gejala
6. Neurosensori
Gejala
kelemahan.
Tanda
Tanda
8. Pernafasan
Gejala
Tanda
9. Keamanan
Gejala
: Kulit gatal
17
Tanda
10. Seksualitas
Gejala
DIAGNOSA
TUJUAN DAN
INTERVENSI
KEPERAWATAN
KRITERIA HASIL
1. Kelebihan
Volume NOC :
NIC :
Cairan
1. Keseimbangan
Fluid management
elektrolit dan asam 1.
Timbang
Definisi : Retensi cairan
basa
popok/pembalut
jika
isotomik meningkat
2. Keseimbangan cairan
diperlukan
Batasan karakteristik :
3. Hydration
2.
Pertahankan
catatan
1. Berat
badan
intake dan output yang
meningkat
pada Kriteria Hasil:
akurat
waktu yang singkat
1. Terbebas dari edema, 3.
Pasang urin kateter jika
2. Asupan berlebihan
efusi, anaskara
diperlukan
dibanding output
2. Bunyi nafas bersih, 4.
Monitor hasil lAb yang
3. Tekanan
darah
tidak
ada
sesuai dengan retensi cairan
berubah,
tekanan
dyspneu/ortopneu
(BUN , Hmt , osmolalitas
arteri
pulmonalis 3. Terbebas dari distensi
urin )
berubah, peningkatan
vena jugularis, reflek 5.
Monitor
status
CVP
hepatojugular (+)
hemodinamik
termasuk
4. Distensi
vena 4. Memelihara tekanan
CVP, MAP, PAP, dan PCWP
jugularis
vena sentral, tekanan 6.
Monitor vital sign
5. Perubahan pada pola
kapiler paru, output 7.
Monitor
indikasi
nafas, dyspnoe/sesak
jantung dan vital sign
retensi / kelebihan cairan
18
nafas,
orthopnoe,
dalam batas normal
suara nafas abnormal 5. Terbebas
dari
(Rales atau crakles),
kelelahan, kecemasan
kongestikemacetan
atau kebingungan
paru, pleural effusion 6. Menjelaskanindikator
6. Hb dan hematokrit
kelebihan cairan
menurun, perubahan
elektrolit, khususnya
perubahan berat jenis
7. Suara jantung SIII
8. Reflek hepatojugular
positif
9. Oliguria, azotemia
10. Perubahan
status
mental, kegelisahan,
kecemasan
Faktor-faktor
yang
berhubungan :
1. Mekanisme
pengaturan melemah
2. Asupan
cairan
berlebihan
3. Asupan
natrium berlebihan
19
2 Ketidakseimbangan
NOC :
nutrisi
kurang
dari 1. Nutritional Status :
kebutuhan tubuh
food and Fluid Intake
2. Nutritional Status :
Definisi : Intake nutrisi
nutrient Intake
tidak
cukup
untuk 3. Weight control
keperluan metabolisme Kriteria Hasil :
tubuh.
1. Adanya peningkatan
berat badan sesuai
Batasan karakteristik :
dengan tujuan
1. Berat badan 20 % 2. Berat badan ideal
atau lebih di bawah
sesuai dengan tinggi
ideal
badan
2. Dilaporkan
adanya 3. Mampumengidentifik
intake makanan yang
asi kebutuhan nutrisi
kurang dari RDA 4. Tidak ada tanda tanda
(Recomended Daily
malnutrisi
Allowance)
5. Menunjukkan
3. Membran
mukosa
peningkatan
fungsi
dan konjungtiva pucat
pengecapan
dari
4. Kelemahan otot yang
menelan
digunakan
untuk 6. Tidak
terjadi
menelan/mengunyah
penurunan
berat
5. Luka, inflamasi pada
badan yang berarti
rongga mulut
6. Mudah
merasa
kenyang,
sesaat
setelah mengunyah
makanan
7. Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
8. Dilaporkan
adanya
perubahan
sensasi
Nutrition Monitoring
rasa
1. BB pasien dalam batas
20
9. Perasaan
ketidakmampuan
untuk
mengunyah
makanan
10. Miskonsepsi
11. Kehilangan
BB
dengan
makanan
cukup
12. Keengganan
untuk
makan
13. Kram pada abdomen
14. Tonus otot jelek
15. Nyeri
abdominal
dengan atau tanpa
patologi
16. Kurang
berminat
terhadap makanan
17. Pembuluh
darah
kapiler mulai rapuh
18. Diare
dan
atau
steatorrhea
19. Kehilangan
rambut
yang cukup banyak
(rontok)
20. Suara usus hiperaktif
21. Kurangnya informasi,
misinformasi
normal
2. Monitor adanya penurunan
berat badan
3. Monitor tipe dan jumlah
aktivitas
yang
biasa
dilakukan
4. Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
5. Monitor lingkungan selama
makan
6. Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
7. Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor
kekeringan,
rambut kusam, dan mudah
patah
10. Monitor mual dan muntah
11. Monitor kadar albumin,
total protein, Hb, dan kadar
Ht
12. Monitor makanan kesukaan
13. Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
14. Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
15. Monitor kalori dan intake
nuntrisi
16. Catat
adanya
edema,
hiperemik,
hipertonik
papila lidah dan cavitas
oral.
17. Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
Faktor-faktor
yang
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan
atau
mencerna makanan atau
mengabsorpsi
zat-zat
gizi berhubungan dengan
faktor
biologis,
psikologis atau ekonomi.
3 Intoleransi aktivitas b/d
fatigue
Definisi
:
Ketidakcukupan energi
NOC :
Energy conservation
Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
21
NIC :
Energy Management
1. Observasi
adanya
pembatasan klien dalam
22
melakukan aktivitas
2. Dorong
anak
untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
3. Kaji adanya factor yang
menyebabkan kelelahan
4. Monitor nutrisi dan sumber
energi tangadekuat
5. Monitor
pasien
akan
adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan
6. Monitor
respon
kardivaskuler
terhadap
aktivitas
7. Monitor pola tidur dan
lamanya
tidur/istirahat
pasien
Activity Therapy
1. Kolaborasikan
dengan
Tenaga Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan
progran terapi yang tepat.
2. Bantu
klien
untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
3. Bantu
untuk
memilih
aktivitas
konsisten
yangsesuai
dengan
kemampuan fisik, psikologi
dan social
4. Bantu
untuk
mengidentifikasi
dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas
yang diinginkan
5. Bantu untuk mendpatkan
alat
bantuan
aktivitas
seperti kursi roda, krek
6. Bantu untu mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
7. Bantu klien untuk membuat
NOC :
1. Kowlwdge : disease
process
2. Kowledge : health
Behavior
Kriteria Hasil :
1. Pasien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan
program pengobatan
2. Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
3. Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim kesehatan
lainnya.
23
NIC :
Teaching : disease Process
Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit
yang spesifik
Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan
anatomi
dan
fisiologi,
dengan cara yang tepat.
Gambarkan tanda dan
gejala yang biasa muncul
pada penyakit, dengan cara
yang tepat
Gambarkan
proses
penyakit, dengan cara yang
tepat
Identifikasi kemungkinan
penyebab, dengna cara
yang tepat
Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi,
dengan cara yang tepat
Hindari
jaminan
yang
kosong
Sediakan bagi keluarga atau
SO
informasi
tentang
(Wilkinson, 2012)
24
DAFTAR PUSTAKA
25