PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama pada
negara negara maju.
tersebut
berubah
ketika
banyak
madrasah
yang
mengikuti
dengan
ilmu
dapat
membantu
seseorang
bertahan
hidup
dan
kemalasan
seseorang
dalam
mencari
ilmu
pengetahuan
akan
pekerja, manajer 17%, asisten manajer 5%, profesional 5%, direktur 4%,
pengusaha 3%, dan lain-lain 5%. f) Para pengguna internet berdasarkan latar
belakang pendidikan mereka adalah sebagai berikut, SD / SMP 2%, SMA 41%,
perguruan tinggi lulusan 9%, mahasiswa 43%, dan 5% lulusan.
Dari data di atas dapat diketaui bawa lemahnya penggunaan ICT pada sektor
pendidikn menunjukan bahwa lemah pula kualitas yag dimliki oleh setiap sekolah.
Peneliti memfokuskan penelitian pada sekolah yang notabenya pendidikan
agamanya kental yaitu pada madrasah aliyah (MAN). Penelitian yang fokus
kepada madrasah aliyah dikarenakan peneliti tertarik terhadap perkembangan
sekolah di bawah naungan kementrian agama, terutama dikota malang. Terdapat
tiga madrasah aliyah dikota malang yaitu MAN 1, MAN 2 dan MAN 3 yang
merupakan sekolah maju serta dapat dikatakan beonafit dengan fasilitas yang
diberikan. Ketiga madrasah ini sanggup bersaing dengan ketatnya persingan
antara beanyaknya sekolah umum yang ada di kota Malang. Dengan penerapan
ICT yang sudah berkembang di Indonesia menjadikan ketiga madrasah ini
terkenal dan menjadi sosok sekolah yang diminati oleh masyarakat. Tetapi
tentunya kertiga madrasah ini memiliki mutu yang berbeda, baik dari segi
akademik maupun non akademik. Sehigga perlulah adanya penelitian tentang
masalah penerapan ICT terhadap mutu sekolah. Oleh karena itu peneliti
mengambil judul yaitu Pengaruh Penerapan Information and Communication
Technologi (ICT) Dalam Meningkatan Mutu Pendidikan di Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) Se - Kota Malang dengan rumusan masalah seperti berikut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Penerapan ICT dalam pelayanan berpengaruh dalam meningkatkan
kualitas pelayanan ?
2. Apakah Penerapan ICT dalam pelayanan berpengaruh dalam meningkatkan
input pendidikan ?
3. Apakah penerapan ICT dalam pelayanan berpengaruh dalam meningkatkan
proses pendidikan?
4. Apakah penerapan ICT dalam pelayanan berpengaruh dalam meningkatkan
output pendidikan ?
5. Apakah penerapan ICT dalam pembelajaran berpengaruh dalam
meningkatkan input pendidikan ?
Jenis
Keterangan
Independen
Penerapan ICT
Dependent
Mutu
Pendidikan
memuaskan
kebutuhan
yang
G. Originalitas Penelitian
3 Rusman, dkk. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta; Raja
Grafindo Persada, 2012. hal 78.
4 Artikel Pendidikan, Konsep Dasar MPMBS, http: www.dikdasmen.depdiknas.go.id,
hlm. 3
Judul,
Nama
Peneliti Persamaan
terbit
Pemberdayaan
Perbedaan
Orisinalitas
Penelitian
Pembahasan
Pembahasan
Peneliti
memfokuskan
Masyarakat
dalam mengenai
fokus
Meningkatkan
Mutu mutu
pemberdayaan
penelitian
masyrakat
Jenis peneltian
terhadap
pada
kualitatif
Prenduan Sumenep)
Oleh Moh. Rifa'i (2008)
penerapan ICT
dalam
meningktkan
mutu
pendidikan
Pola
Kepemimpinan Pembahasan
Membahas
tentang pola
Meningkatkan
kepemimpinan
Mutu mutu
kepala
madrasah
tidak
membahas
-
mengenai ICT
Jenis peneltian
kualitatif
H. Definisi Operasional
1. Information and communication Technologi (ICT)
ICT merujuk kepada definisi TI itu sendiri dan teknologi komunikasi serta
kawasan broadcasting yang meliputi internet dan peralatan elektronik pelanggan,
seperti handphone dan personel digital assistants.5
Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan
informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi
5 IDB (Islamic Development Bank). 2003. Guideline for a national IT strategy.
Jeddah:Islamic Research and Training Institute.
10
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab kajian pustaka ini dikemukakan kajian Pengertian ICT,
ICT sebagai main core, ICT sebagai supporting procces dan mutu
pendidikan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dikemukakan tentang rancangan penelitian,
variable penelitian, populasi dan sampel penelitian, pengumpulan
data, instrumen penelitian, uji validitas dan reabilitas dan analisa
data.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dalam bab hasil penelitian akan dipaparkan tentang penyajian data
yang berkaitan dengan hasil yang didapat di lapangan penelitian,
serta analisa data.
BAB V
dapat
dijadikan
bahan
pemikiran
bagi
yang
berkepentingan.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. ICT Dalam Pendidikan
a. Pengertian teknologi informasi
Dalam sejarah peradaban kehidupannya, manusia sebagai makhluk yang
berakal senantiasa berusaha mendapatkan taraf hidup yang lebih baik dari waktu
ke waktu. Dalam proses pencapaian hal tersebut, manusia memanfaatkan
kemampuan akal yangdimilikinya.
Dengan usaha dan pengalaman yang ada, manusia mendapatkan/menghasilkan
sebuah ilmu pengetahuan (knowledge). Setelah mempunyai ilmu pengetahuan
manusia pun berusaha untuk menerapkan ilmu pengetahuan tersebut menjadi
sesuatu yang nyata. Sesuatu yang berfungsi untuk mempermudah manusia dalam
menjalani kehidupannya. Itulah teknologi. Teknologi merupakan sebuah hasil dari
penerapan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mempermudah manusia dalam
menjalani kehidupannya.
Menurut Roger, teknologi adalah suatu rancangan atau desain untuk alat bantu
tindakan yang mengurangi ketidak pastian dalam sebab akibat dalam mencapai
suatu hasil yang diinginkan. Sementara Jacues Ellu mendefinisiakan teknologi
12
sebagai keseluruhn metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri
efisien dalam setiap kegiatan manusia. Menurut Gery J. Anglin teknologi
merupakan penerapan ilmu- ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara
bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Sedangkan menurut Vaza
teknologi addalah proses yang dilksanakan dalam upaya mewujudkan sesuatu
secara rasional , teknologi merupkan ilmu pengetahuan yang ditransformasikan
kedalam produk, proses, jasa, dan struktur organisasi.9
Jadi teknologi adalah hasil ciptaan manusia dari proses penerapan ilmu
pengetahuan yang menghasilkan sebuah alat bantu berupa produk tertentu.
Teknologi mempermudah seluruh kegiatan manusia, sehingga dengan teknologi
yang diterapakan akan menciptakan efiensi dan efektifitas dalam dalam
melakukan pekerjaan.
Sedangkan informasi adalah data yang tersusun melalui proses sehingga lebih
berguna, lebih memiliki nilai, dan mengurangi kesalahan dalam informasi.
Menurut Gordon
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil
keputusan saat ini atau mendatang. Data (bahan baku informasi) adalah kelompok
teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda, dan sebagaainya
Menurut Winardi informasi yaitu semua data yang mempunyai arti bagi pihak
pemakai, sedangkan data adalah sebuah fakta tertentu. Sedangkan Mc Leod
mendefinisikan informasi adalah data (data terdiri dari fakta-fakta dan angkaangka) yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.
Jadi informasi merupankan sebuah kumpulan data yang tersusun sedemikian
rupan membentuk sebuah pesan yag dikirim kepada penerima. Informasi
merupakan sesuatu yang sangat berguna bagi manusia, karena informasi juga
merupakan sebuah pengetahuan baik yang diperoleh dengan sengaja atau tidak.
Ciri-ciri informasi yang berkualitas menurut Raymond Mc. Leod adalah:
13
14
15
komunikasi
lebih
menekankan
pada
perangkat
elektronik
16
software-software
tertentu.
Dan
komunikasi secara interaktif sebanyak tiga atau lebih orang pada lokasi
yang terpisah. Terdapat tiga tipe teleconferencing, yaitu : 1) video
teleconferencing,
(2)
audio
teleconferencing,
(3)
komputer
teleconferencing.
c) Teletext. Adalah pelayanan informasi interaktif untuk personal atau
permintaan informasi yang disajikan dalam video / layar televisi di
rumah. Gambar yang ditangkap oleh layar televisi diperoleh dari
signal
penangkap siaran.
d) Videotext. Adalah pelayanan informasi interaktif
untuk melayani
dimiliki.
e) Interactive Cable Television.
dan gambar
17
penanganan
informasi.
Penanganan
ini
meliputi
pengambilan,
dan
menyampaikan
atau
mentransmisikan
informasi.14
Kehadiran TIK dalam pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma15, yaitu
(1) ICTsebagai alat atau berupa produk teknologi yang bisa digunakan dalam
pendidikan, (2) ICTsebagai konten atau sebagai bagian dari materi yang bisa
dijadikan isi dalam pendidikan, dan (3) ICTsebagai program aplikasi atau alat
14 Ibid.
15 Munir, Pendidikan Ilmu Komputer. Universitas Pendidikan Indonesia; Artikel
teknologi. hal 13.
18
bantu
untuk
manajemen pendidikan
yang
efektif
dan
efisien.
Ketiga
internal kelembagaan
penerapan
dan
pengembangan
ICTmenjadi
dikembangkankan
sistem
terpadu
di
yang
dalam
dapat
pendidikan
membangun
harus
menuju
konektivitas antar
19
Indonesia. Sudah barang tentu semua ini harus diikuti oleh kesiapan seluruh
komponen sumber daya manusia baik dalam cara berpikir, orientasi perilaku,
sikap dan sistem nilai yang mendukung pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kemaslahatan manusia. Oleh karena itu, kepada seluruh
komponen untuk segera menyiapkan diri secara konkrit dalam memasuki
sistem ini. Sistem informasi manajemen (keuangan, SDM, aset dan fasilitas,
sistem pengajaran dan pembelajaran) merupakan program-program yang harus
dibangun secara sinergi dalam menghadapi globalisasi pendidikan ini.
20
inovatif yaitu dapat menemukan sesuatu yang baru tentang ilmu pengetahuan.
Sehingga harapannya pendidik mampu memanfaatkan seluruh kemampuan
teknologi dalam proses pembelajaran supaya terciptanya suasana belajar yang
baru dan menyenangkan.
Menurut Munir, manfaat teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran antara lain :
a. Pengajar dan peserta didik mampu mengakses kepada teknologi
informasi dan komunikasi.
b. Pengajar memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi, karena pengajar berperan
sebagai peserta didik yang harus belajar terus menerus sepanjang hayat.
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas profesional dan kompetensinya.
c. Tersedia materi pembelajaran yang berkualitas dan bermakna
(meaningful).16
Dalam proses pembelajaran penerapan teknologi informasi dan komunikasi
akan berjalan lancar apabila faslitas dan sumber daya dari pendidik dapat
terpenuhi. Fasilitas yang memadai akan memberikan kemudahan pendidik untuk
mengembangkan pembelajaran, sedangkan kemampuan mengoprasikan fasilitas
berupa teknologi juga harus dimilki. Fasilitas dan kemampuan itu harus dimiliki
seorang pendidik, agar pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik.
Penerpan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran meliputi
media belajar berupa internet, komputer, serta alat lain yang mendukung. Madia
pembelajaran yang sudah tersedia diitegarsikan kedalam model pebelajaran
diantaranya :
a. CAL (Computer Assisted Learning)/CAI(Computer Assisted Instruction).
Computer
assisted
learning
(CAL)
yaitu
pembelajaran
yang
21
sistem
pengajaran
CAI merupakan
pengembangan
daripada
teknologi
pembelajaran
yang
melibatkan
penggunaan
komputer
untuk
e-learning
E-learning sering dihubungkan dengan aktivitas yang menggunakan
komputer dan dilakukan secara interaktif dan simultan. Banyak para pakar
mendefinikan mengenai eLearning misalnya dari Darin E. Hartley
yang
menyatakan: eLearning
yang
merupakan
suatu
jenis
belajar
mengajar
18
LearnFrame.
Com dalam Glossary of eLearning Terms menyatakan suatu definisi yang lebih
luas bahwa eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi
17 Raharjo, Arif. Rancang Bangun Computer Assisted Instruction(Cai) Sebagai Media
Pembelajaran Dalam Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas. Universitas
diponegoro Semarang :Tesis,2012. hal. 14.
18 Darin E.Hartley, Selling E-Learning, American Society for Training and Development. 2001.
Hal. 32.
22
eLearning mengarahkan siswa untuk lebih aktif berselancar dalam internet melalui
media komputer. Dengan mencari ilmu lewat internet sendiri diharapkan siswa
akan bisa menemukan jawaban sendiri terhadap permasalahan yang diberikan oleh
para pendidik.
c. Distance learning
Distance learning / pembelajaran jarak jauh melibatkan interaksi jarak
jauh antara guru dan siswa, sehingga guru dapat secara langsung mangawasi
siswanya. Menyiarkan secara langsung materi pembelajaran ke siswa bukanlah
termasuk sebagai distance learning. Schlosser dan Simonson
mendefinisikan
pembelajaran
tidak
menggunakan
media
elektronik,
misalnya
23
definisi e-Learning untuk kondisi ini. Tapi tidak menjadi masalah kalau open
university yang ada di dunia ini tetap menggunakan term distance learning,
karena
e-learning.
Pada
internet,
salah
satu
alternatif
solusi
dalam
menopang
dan
24
dipahami.
Technology (teknologi) : kemampuan teknik yang berlandaskan
pengetahuan ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis.
layanan
pada
pengelolaan
administrasi
pendidikan seharusnya
ditingkatkan secara bertahap. d). Orang merupakan sumber daya yang sangat
bernilai sekaligus terbatas dalam institusi. e). Munculnya keberadaan sistem
pendidikan inter dan antar organisasi.22
Penerapan ICT di dalam pengembangan pendidikan ke depan bukan sekedar
mengikuti trend global melainkan merupakan suatu langkah strategis di dalam
upaya meningkatkan akses dan mutu layanan kepada masyarakat. Secara
internal kelembagaan penerapan dan pengembangan ICT menjadi tulang
punggung sistem tata kelola pendidikan menuju good governance yang
transparan dan akuntabel. Efisiensi akan banyak dicapai melalui pemanfaatan
ICT tanpa harus merusak nilai-nilai kemanusiaan. Justru sistem ICT yang
dikembangkan harus mampu mengangkat harkat dan nilai-nilai kemanusiaan
dengan terciptanya layanan publik yang lebih bermutu dan efisien, sehingga dapat
22 Op.,Cit Munir hal. 3.
25
B. Mutu Pendidikan
a.
yang bersifat produksi maupun jasa, program mutu merupakan program utama
sebab kelanggengan dan kemajuan usaha sangat ditentukan oleh mutu sesuai
dengan permintaan dan tuntutan pengguna. Permintaan dan tuntutan pengguna
terhadap produk dan jasa layanan terus berubah dan berkembang. Sejalan dengan
hal itu, mutu produk dan jasa layanan yang diberikan harus selalu ditingkatkan.
Dewasa ini, mutu bukan hanya menjadi masalah dan kepedulian dalam bidang
bisnis, melainkan juga dalam bidang-bidang lainnya, seperti permintaan, layanan
sosial, pendidikan, bahkan bidang keamanan dan ketertiban sekalipun.24
26
27
program, proses belajar mengajar, dan proses monitoring dan evaluasi, dengan
catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi
dibandingkan dengan proses-proses lainnya.27
Proses dikatakan bermutu apabila pengkordinasian dan penyerasian serta
pemaduan input sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang, peralata, dsb) dilakukan
secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang
menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat
belajar,
dan
benar-benar
mampu
memberdayakan
peserta
didik.
Kata
28
non-akademik, seperti misalnya IMTAQ, kejujuran, kesopanan, dan kegiatankegiatan ekstrakurikuler lainnya. Mutu sekolah dipengaruhi oleh banyak tahapan
kegiatan yang saling berhubungan (proses) seperti misalnya perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.29
b.
b.
c.
d.
29 Ibid, hlm. 4
29
mengajar,
perkembangan
membimbing,
siswa.
Demikian
dan
melatih
juga
staf
dalam
administrasi,
membantu
ia
akan
g.
secara
langsung
dalam
pendidikan,
tetapi
membutuhkan
30
2.
3.
Mengurangi
kebutuhan
pengajuan,
mengurangi
kebutuhan
5.
31
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
32
14.
c.
sebagai pemasok sekaligus. Secara khusus kostumer sekolah adalah siswa dan
keluarganya, merekalah yang akan memetik manfaat dari hasil proses sebuah
lembaga pendidikan (sekolah). Sedangkan dalam kajian umum kostumer sekolah
itu ada dua, yaitu internal meliputi orang tua, siswa, guru, administrator, staff dan
dewan sekolah yang berada dalam sistem pendidikan. Dan kostumer eksternal
33
yaitu, masyarakat, perusahaan, keluarga, militer, dan perguruan tinggi yang berada
diluar organisasi namun memanfaatkan output dari proses pendidikan.
b.
kearah transformasi mutu. Mutu bukan hanya tanggung jawab semua pihak.
c.
tradisional ukuran mutu atas keluarga sekolah adalah prestasi siswa , dan ukuran
dasarnya adalah ujian. Bilamana hasil ujian bertambah baik, maka mutu
pendidikan pun membaik.
d.
amat sulit dipahami oleh para profesional pendidikan. Umpamanya orang bekerja
dalam bidang pendidikan memulai perbaikan sistem tanpa mengembangkan
pemahaman yang penuh atas cara sistem tersebut bekerja. Hanya dengan
memandang pendidikan sebagai sebuah sistem maka para profesor pendidikan
dapat mengeliminasi pemborosan dari pendidikan dan dapat memperbaiki mutu
setiap proses pendidikan.
e.
manajemen lama kalau belum rusak jangan diperbaiki. Mutu didasarkan pada
konsep bahwa setiap proses dapat diperbaiki dan tidak ada proses yang sempurna.
34
Menurut filosofi manajemen yang baru bila tidak rusak perbaikilah, karena bila
tidak dilakukan anda maka orang lain yang akan melakukan. Inilah konsep
perbaikan berkelanjutan.33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Berdasarkan jenisnya, penelitian ini menggunakan jenis survei. Menurut
Sugiyono34 penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel
yang diambil dari populasi tersebut. Setelah melakukan survei akan ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distributif dan hubungan-hubungan variabel sosiologis
maupun psikologis. Penelitian survei ini dilakukan untuk maksud penjelasan
(eksplanatori). Eksplanatori sendiri merupakan penelitian yang dialakukan untuk
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui uji
hipotesis.35
35
36
40 . Op.,Cit, Arikunto.
37
seluruh individu karena akan memakan waktu, tenaga dan biaya yang besar. Oleh
karena itu penelitian dapat dilakukan terhadap sebagian individu dalam populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala sekolah, guru, staf, dan siswa
yang berada di MAN se-kota Malang.
b.
Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.41 Ghozali
1
1+ r
r
1n
+
2
1r 2(n1)
( )
38
Up =
1
1n
2
1+r
( 1r
)
( Z + Z )
n
( U p' )
+3
Keterangan:
n
= Ukuran sampel
39
5
4
3
2
1
No
Variable
Indikator
Deskripsi
.
ICT dalam pelayanan publik
(X1)
1.
Penjelasan
tentang
pelayanan disekolah.
Penjelasan
terhadap
proses
pmbelajaran,
lingkungan sekolah
Pejelasan
terhadap
kualifikasi guru, staff,
40
struktur organisasi.
Pejelasan
terhadap
kegiatan
pembelajaran,
kegiatan
pendidikan
terhadap
45
yaitu
41
r=
nsXY ( EY ) (EY )
2
Dimana :
r = koctisicn korelasi
X = skor setiap item pertanyaan
Y = skor total seluruh butir pertanyaan untuk satu variabel
n = Jumlah responden
2. Reabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keajega hasil pengukuran suatu
instrumen terhadap data yang sama dalam waktu yang berbeda. Dikatakan reliabel
(dipercaya) apabila instrumen tersebut jika digunakan berulangkali untuk mengukur
obyek yang sama akan menghasilkan hasil yang sama pula.46
Uji reliabilitas instrumen dilakukan secara internal concistency belah dua
dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach (Azwar, 2000:76), dirumuskan
sebagai berikut :
Dimana = koefisien reliabilitas instrumen
Koefisien reliabilitas berpedoman pada klasifikasi Guilford, yaitu :
Tabel: 2
Kriteria Indeks Reliabilitas
NO.
INTERVAL KOEFISIEN
1.
<
0.200
KRITERIA
Sangat rendah
2.
0,200
0,399
Rendah
3.
0,400
0,599
Cukup
4.
0,600
0,799
Tinggi
5.
0,800
1,000
Sangat Tinggi
42
Untuk menguji reliabilitas adalah dengan Alpha Cronbach, apabila alpha Icbih
kecil dari 0,6 maka tidak reliabel dan apabila sebalikya, maka dinyatakan
reliabel
G. AnalisaData
a.
Analisis Deskriptif
Digunakan untuk mengetahui frekuensi dan prosentase tanggapan
responden terhadap item-item pertanyaan, yakni yang mengukur variabel
penerpan ICT(X), dan Mutu PendidikAN (Y).
b.
Regresi Linier Sederhana
Istilah regresi (ramalan/taksiran) pertama kali diperkenalkan oleh Sir
Francis Galton pada tahun 1877 sehubungan dengan penelitiannya terhadap
tinggi manusia, yaitu antara tinggi anak dan tinggi orang tuanya. Pada
penelitiannya Galton mendapatkan bahwa tinggi anak dari orang tua yang
tinggi cenderung meningkat atau menurun dari berat rata-rata populasi. Garis
yang menunjukkan hubungan tersebut disebut garis regresi.
Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi, karena
pada analisis itu kesulitan dalam menunjukkan slop (tingkat perubahan suatu
variabel terhadap variabel lainnya dapat ditentukan). Dengan demikian maka
melalui analisis regresi, peramalan nilai variabel terikat pada nilai variabel
bebas lebih akurat pula.
Persamaan Regresi Linier dari Y terhadap X
Persamaan regresi linier dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut:
Y=a+bX
Keterangan:
Y = variabel terikat
X = variabel bebas
a = intersep
43
b = koefisien regresi/slop
c.
Multikolinieritas
Menurut Santoso47, bahwa multikolinieritas muncul apabila diantara
varibel-variabel
bebas
memiliki
hubungan
yang
sangat
kuat.
berkorelasi
satu
dengan
yang
lain,
berarti
tidak
terjadi
44
49 Kuncoro, Mudrajat. 2001. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN. hal. 112.
45
Uji Hipotesis
Untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan
dengan cara pengujian koefisien regresi secara serempak, yakni dengan uji F
sesuai dengan metode analisis varians (Anova) dan nilai R2 dan pengujian
koefisien arah secara parsial dengan uji t.
46
47
48