Hasil Penelitian
KETAHANAN DAN VIABILITAS PROBIOTIK BAKTERI ASAM LAKTAT
‘SELAMA PROSES PEMBUATAN KULTUR KERING DENGAN METODE
FREEZE DAN SPRAY DRYING
[Survival and Viability of Lactic Acid Bacteria Probiotic during Production of
Dried Culture Using Freeze and Spray Drying Methods}
Emi Harmayani ®, Ngatirah , Endang S. Rahayu ®, dan Tyas Utami ®
* Fetes Teknologi Pertanian, Universitas Gacjah Made, Yogyakarta
2 Alumnus Progam Stud nu dan Teknologi Pangan, Pasca Sejana UGM
ABSTRACT
‘Selection on 96 lactic acid bacteisolated fam various source (dai, sausage, infart feces, geo, chinese leat picle, row! and
‘rodced 10° cfutn! eter 16-18 hs incubation ef 37°C. Decrease on viebify after crying using freeze der ranged between 0.5.2 fg ces,
While thal of storage of feeze ced eulure during 4 weeks at -20°C caused decreasing in ably of 26-58%.
Koy words: lactic acid bacteria, visit, and probit
PENDAHULUAN
Bakter’ asam laktat (BAL) mom peranan penting
kehidypen manusia, blk melalui Keteribetannya pada
{ermeniasi mekanan maupun kemampuannya turibuh pac
jal intesin, Pada fermentasi makanan selain memberken
‘asa khas, bette ini juga memperpaniang daya awet
emempuan
Han.
eda dasemya Konsumsi sel bektti hidup dapat
sdperoleh dart ga sumberyaitu : 1) produk produk susu
sol
Bifdobacterium; dan 3) sebagei produk pharmaceutical
yaits Korsentvat_sel dalam bentuk table, kapsul atau
oe 1996).
Ponelin-penelian pada tahuntahun terakhir
banyak dfokusken pada BAL sebagei
pelt (lang 10, Sal mia asa BAL
stainstrain
Spertukan ‘mencepattan
ine ad Hon Hoa cn Vt (852)
ik mengembangken stain prbiotk taru, per
Gah dorng aa eo sxe vo yng op
kondsi kuitur dan viebiltas probiotkselama
ng on peringoran,sonsiiss ttedp pH
‘sam
probiotk yang
Imenunnkan ioletor (Ngatoh te, 2000
Pada peneitian ini diekukan pengujan ketshanien dan
Vabiltas sel BAL terpith dalam proses pembuatan Kultur
‘Tujuan dari penelan ini adalah mempeleari pola
pertunbuhan isolaisolal altri asam_lakiat yang
Deol sce eit cn mea la aya
selama_ proses Pngeringan
‘menggunakan teers ayer bom ‘beku) dan ony
Ayer [pengering semprot).
126Hasil Penetitian
METODOLOG!
Strain Bakteri
Sian bakit yang cigunakan dalam ponelitan ini
‘axelah tiga folat potonsial hast! skiing deri 36 isolat
bakter dari betbagai sumber pada peneiian sebolurmnya
{Noatirah et al, 2000) yt: Lactobacilus sp Dad 1 yang
berasal dari dah Lactobacitus aaidophius D2 dar feses
bay dan Lactobacilus plantarfum Mut 7. dati gatot dan
‘oolat yogurt Lactobacus bulgaricus den Streptococcus
thermophits sbagel_pembanding. Ieolatsolet yang
cigunakan berasal deri FNCC PAU Pengan dan Gizi UGM.
Kultur stock dsimpan dalam tabung exyoval yang bis
alisero-skim (11.0) dan bekukan pada-40°C. Subkuitr
dliakukan selama 1-2 minggu dtumbuhkan pada moda
URS cat.
Media
Media yang cigunakan dalam peneian antara tin
MRS cait, MRS agar, air kelapa, ekstrak kamir, pepion
buffer, alukosa.
‘Alur Penelitian
Dalam penelitan ini dpeajar pola pertunbuhan
‘masing-masing kultur untuk mengetahi waktu panen ya
Waktu inkubasi pada saat kultur mencapal pertumbuhan
‘maksimum (fase logaritmik tht). Selanjurya dip
Vbiltas sel solama produksi biomasa dan pembuatan
ult Kring
Pola Pertumbuhan
Pembuatan kurva perturbuhan dikukan dengan
cara menginokulasikan masing-masing kutur berumur 24
jam pada media MRS cat dan dinkubaskan selara 24
Jam paca 37°C. Pada aval nkubasl am ke) dan stian 2
Jam sekali diakuken pethitungan jumiah bakteri dan pH
sampai jam ke-24
Produksi Biomassa dan Pengujian Viabilitas Sel
‘Selama Freeze Drying dan Spray Drying
Biomassa bakte asa laktat yang akan bust
ketur kering dproduksi dengan menggunakan media air
kolepa dan 0.5% ekstrak kami. Pada saat pembuatan
starter, media ini masih peu penambahan 0.5% glukosa
untuk mendorong_peturbuhan kul pada saat
perturunan inokuum, Sebelum digunakan okstak Kamit
ini dsterises: 121°C solama 15 ment. Selajuinya
gunaken untuk produksi biomasa. Diagram alir proses
produ biomasa dan pembuatan kultur Kering dengan
‘metode freeze arying can spray dying dapat nat pada
Gamba 1 dan 2.
Penguin vibiitas sel pada setan tahapan proses
(bai kering Deku maupun kering somprot)dkukan pada
media MRS agar dengan metoda surface plating dengan
Jurnail, Teknol. dan Industri
beberapa seri pengencsran. Pada huturkerng yang such
Jad, pengenceren terebin dahulu diakukan dengan
merimbang 0,1 9 kutu keing secare eseots, dmasukkan
ko dalam 0,8 mi aquadas ster (pangonceran 10°),
selenjutrye ual seri pengenceren tertentu sehingga
jumich bekteri dapat ditung, Sel kering hasl pengeringan
dengan metade drying isinpan pada suhu-20°C selama 4
minggu. untuk dui viebilasnya, Percobaan clakukan
dalam dua batch.
HASIL DAN PEMBAHASAN,
Pola Pertumbuhan
Ketiga isolat potensial (Lactobacilus op. Dad 13,
L acidophilus D2. L. plantarum Mut 7) sebagai agensia
probiott yang berpotonsi —menurunkan kolesterl
‘mempunya pola pertumbuhan yang hampir sama (Garbar
9), Pada jam ke 0 (awalinkubas)juriah selnya berkisar
‘antara 1,9 -5,2x 10? CFUim, Sedangkan juriah sol isclat
yoourt sabosar 89 x 10¢ CFU untuk L bulgaricus dan 1.3 x
40" CFUim| untuk S.thermophius. Semua isoiat memasuii
fase logeitik akhir (awal fase slasioner) pada jam ke'6-
48 inkubasi. Sedangkan delepan jam pertama inkubas
rmasing-masing isolat memasuki fase logerimik mana
masing masing mem waktu genarasi den Kecopatan
Pertumbunan yang spesifi. Fase logartnik berlangsung
cert jam k62_sampal jam ke-16. Berdasartan pola
Pertumbunan dapat dikelahui bahw isclat L. plenterum
Mut 7 memilki Keoepatan pertumbuhan yang paling tinggi
dbandingkan dengan isolat_ yang lan kul isoat
LL acidophis D2, L. bulgaricus, S. thermoptilus. den
Lactobachitus sp Dad 13. Dati kurva.pertumbuhen
fereebut depet dtentuken waktu panen untuk produksi
biomass yet sakltar Jem Ke16-18 inkubasi (saat
memasukiawal stasiones),
Slama pertumbunhan terjdi penurunan pH media
‘yang tidak berbeda nyata untuk keima isolat (Gambar 4).
Nlai pH pada awal inkubasi berksar antara 6.76.8.
Setelah oktir inkubasi (24 jam) tuun menjadi 3,738.
Penurunan pH media cisebabkan adanya produksi asem
laktat yang dasiken setan pertumbuhen. Asam lakiat
yang diprocuksi merupakan hasil dari pemecahan glukosa
‘melaki jaur glkolss untuk bekter asam faktat yang
bersfat homofermentatt (L acidophivs, L bugarcus) dan
elaki aur 6 phosphogtukenaliphosphokstoiase (6-
PGIPK) untuk bakteri asem laktat yang beri
hterofermentat (L. plantarum) (Axelsson, 1998)
Ketahanan dan Viabilitas Selama Produksi
Biomasa dan Pembuatan Kultur Kering dengan
Metoda Freeze Drying
Untuk produksi biomasa dperikan mada yang
murah den terseda. Dalam penoliian ini digunakan
7Hasil Penetitian Yurnat, Teknol, dan Industri Pangan, Vol. XI, No. 2 Th. 2001
medium air kelaoa yang ditambeh ekstrak kami. Medium (produksi biomasa dan pembuatan Kultur kering, dapat
ini danggap mampu mengganikan media sntetk yeng hat pada Tabo 1.
Jebin mahal. Hasil pengujan viablitas selema proses
Media air kelapa + 0.5% yeast extract
’
Steriisasl (121°C, 15 merit)
PESSESSEEEHs- se gbeaeeLeLELeELOp
Inokulum —® | inokulasi eda Ly vibilitas
Inubasi (87°C, 16-18 jam
‘Sentrifugasi (5000 xg 20 meni)
Biomassa basah
Skim mike 10% Penambahen shir rik
— ulMabitas
Pembekuen (40°C)
= uivibites
Freeze drying
(40°C; 0.1 ton, = ivetittes
‘Blomacsa keting ui vibitas
Ponyimpanan
‘Gambar 1, Diagram ali proses prodksi biomasa dan pembuatan Kultur kering dengan metoda kering beku
128Hasit Penelitian Jurnal. Teknol. dan Industri Vol, XM, No. 2 Th. 2001
Media air kelapa + 0.5% yeast extract
‘
Storisasi (121°C, 15 menit)
|
Inokuium = ———® | ttnokulasi Media ~ uj vabiitas
¥
Inkubasi (37°C, 16-18 jam)
+
‘Skim ilk 10% ——> Penamnbahan skim (1:1, w¥)
eesti
Spray dryer let 120°, owt 65°C)
Biomasa kerng ~ Uj viabiitas
Gambar 2. Diagram alr proses produks biomasa dan pembuatan kulturkering dengan metoda spray dying
LOOE#12
1.00+11
1.00E+10
1,006+09
1,008+08
Jumlsh bakteri (CFU/mt
1.00E+07
1.008+06
o 2 4 6 8 10 12 4 16 18 20 22 24
-O- Dadi3 —t— Mut? St - D2 me bb
Gambar 3, Pola Pertumbuhan sole tein pada media MRS, inkubasi pada 37°C selama 24 jam
19Hasil Penetttian Jurnal. Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XI, No. 2 Th. 2001
7
0 2 4 6 8 1012 14 16 18 20 22 24
Jam
Gambar 4, Pervbahen pH selama perumbuhan
‘Tabel 1. Ketahanan dan viebilias isola bakler! asam laktat selama produks! biomasa dan pertumbuhan Kultur keing
menggunakan freeze drying
[ Isolat ‘Sumber | Jumiah sel Selama Produksi_ | Jumlah Sel Selama Pemibuatan Kultur kering “)
| Biomasa *) (CFUEO0mL)
| ‘Awa ‘AK Sebel | Salah | — Setaah
| pembekuan | Pembskuan | Kering-beku
| Prev’ | (rum | (cruig) |
Tacobaciius sp. | Dah [taxi | 48xt | t7x10> | 49xtow | 47x10"
Dad 13, |
L acidophiusD2 | Fesesbayi | 12x10" | 44xi@ | 69x10e | 1exi" | 94x i0e
TC plantarum Gatot 4,0x108 15xi0 25x10 16x10 ‘92x10
(bulgaricus Yogut | 12x10" 13x10" 3.3K107 15xto 4tx107
L bulgaricus Yoout__|8,4xi07 15x10 77x10" 16x10 TIxio®
Keterangan
*) Produksi clakuken pada media air Kelana dengan starter 10%, inkubes! 16-18 jam pada 37°C dengan volume 500 ml
“*) Dari 15 g biomasa dan skim, sotlah pengeringan menjad 1 gram kultur kering.
Berdasarkan Tabel 1 dapat dihat banwa jum sel
‘wal untuk procuksi biomasa berkisar aniara 9,4 x 107
sampai 1,4 x 108 CFUImi, Setelah dipanen sel mengalai
kenaikan sekitar 1 sikus lag menjadi 13x 10° sampai 1,8 x
10° CFUiml, Hasil produkt ini fain rendah bending
produksi menggunatan media MRS karena meda MRS
mengandung nutisi yeng lebih lengkap banding air
Kelepa, Pemanenan sel dengan menggunekan sentifuges!
selema 20 menit mampu memisehkan sel dari medum
Pertumbuhennya dan meningkatkan juriah sel sektar 24
‘kus log. Setelah mengalami pembekuan somata (-
40°C), juiah sal menglami penurunan menjad 1,4 x 10"
‘tau turn seta 2 siklus log. Pada saat pengeringan beku
‘menggunakan freeze dryer penurunan sel juga terjad dari
ketima isl juiah sel trun antara 0.52 situs log
130
Dati proses feeze drying temyata penurunan
terbesar dakibatkan oleh adanye pembekuan (40°C),
engurangan fersebut mungkin tefad pada tahap
endiginan sal dan medium untuk mencapal tk
Pembeluen, pembentukan 5 intra dan okstra seller,
meringkainya konsentras! slut, lama penyimpanan dan
thawing (Jonson dan Etzel, 1995). Sean itu penurunen
Viabiltas sel selama proses feeze drying juga diakibatkan
leh pengurangan air delam proses pengeringan. Adanya
roses _pembekuan _monyebabkan sel_ kehilangan
kestablannya,schingga monjad lebih mudah rusak solama
engeringan (Johnson den Etzel, 1995). Hilangrya
Kestablian sel selama_pembekuan’ disebabkan Karena
pemanenan biomasa dlakuken di aktir fase logaritik
sehingga pellet yang dhasikan kurang Kenta (Brashoars
an Gilland, 1995). Untuk meningkatkan kesiablan se
selama pembekuen lebih menguniungkan jika sel dpanenHasit Penetitian Jurnal. Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XII, No. 2 Th. 2001
ada fase stasioner, dimana tolah terjad: pembentukan
‘bahar behan penyelibung sel (Brashears dan Gilad,
1985}.
Peneliian Valdez et al, (1897) mendapatkan
Penurunan viabilitas 1-2 sidus log untuk ledlat L reutert
‘ORL. 110 dengan medum pensuspens! aquades dan hanya
‘mengalami penurunan sedikt (<0 sikius log) untuk media
Pensuspens! 10% sodium glutamat, hal ini membuktkan
bahwa sodium glutamat-mempu berperan sebagai
protektan yang Kuet Pada peneltian ini menggunakan skim
milk sebagal mada pangisi dengan hasil penurunan jumlah
‘el sekitar0,5-2 sikus log. Hasi peneltian viailias bakter
‘sam laktat ini lebih Kec dibandingkan dengan penelttan
Valdez at al. (1983)dengan isolat L plantarum ATOC 8014
den L casei dengan medum pengisi (ier) yeng sama
yaitu skim. Pengaruh penyimpanan kulturkerng pada subu
-20°C, selama 1 dan 4 minggu disafkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengaruh penyimpanan kuturkering pada suhu!-20°C selarma 4 minggu
Tsolat ama Penyimpanan Penarunan viabilitas
(siktus log)
T 4iningoe
(CFU) :
‘Lactobecs s9ad 13 82x10" 0.56 (442%)
TL aaidophius 02 5.240% 0.13 (26.0%)
plantarum Nat 7 [axis [036 66.4%) |
( bulgarcus | Toxto 0,32 (62.7%)
S.thermophis 2x 10% | 49x100 0.22 (407)
Dati Tabol 2 erthat batwa setelah mengalami
penyimpanan 4 minggu pada eubu -20°C, viabiitas kutur
ering yang telah capatkan dari proses freeze drying
engalam’ penurunan sebesar 26,0%-58,4% dumiah
Penurunan terendah dicapei oleh isolat 02, sadangkan
isola lan penurunannya hemgir sama
Ketahanan dan Viabiltas Solama Produks!
Biomasa dan Pembuatan Kultur Kering dengan
Metoda Spray Drying
Hasil pengujian viabilitas sel selema produksi
biomasa dan pembuatan kultur kering dengan metoda
spray dying dapat dihal Tab 3,
Tabel 3. Pengaruh penyimpanan kultur king pad suhu -20°C selama 4 minggu
isolat ~Jamfah sel seiama produksl | Jumfah sel selama pembuatan Kultur
"___biornasa (CFUim) ering
‘wal ‘Akhir | Sebetum spray | Setelah spray
j drying dying (CFUG)
| (CFU250m)
| Lactobaciius sp Dad 13 | 80x10" SO 2oxi0" Gx"
acidophilus 02 15xi0e 84x08 ‘axto 1 7xi07
plantarum Mut 7 7x10" a0" 2Ix107
bulgaricus Tito" | Arata | a to
[Sthermophitas 35x10" Axi0° 29x10"
duiah set pada awal proctsiberkisarantara 55 x
107 sampai 1,5 x 108 CFUIm!. Pada akhirfermentasjumiah
biomasa sel meningkat sokiar satu skius log menjadi
‘Sektar 84x108 sampai 12x10? CFUMni, Jumlah sel
‘sebelum spray tying setelah penambahan skim milk
‘menjadi sekitar 370° sampai 1,4x10"® CFU. Soteiah
ddlakukan pengeringan dengan spray dring toad.
Penurunan jumidh sel menjad sekitar 1,7x10" sampal
69x10! CFUrg bahan atau turn sekitar 2,54 situs log,
Penurunan jumlah sel seiama spray chying dapat
setabken oleh adenya dehicrasi (penurunan Aw) dan
inaktvasi panas (Johnson dan Etzel, 1997). Hal pnelitn
Teixeria ot al. (1995) menunjukken babwa sol bakter
L. delbruccl sp. bulgaricus menurunviabiitasya setelah
sprey dying dengan temperature inlet dan outet bertut-
tur 200 dan 70°C. Selama penyimpanan pada beberapa
temperature teryala vabltasnya semakin menurun, jka
disimpan peda sun 15 dan 20°C seem 60 har tuun
181Hasit Penelitian Jurnal, Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XII, No. 2 Th. 2001
‘sekitar 4 situs og), sedangkan pada penyimpanan suhu 4
an 8°C viabitasnya trun sitar 2 sks log
Monurut Toveria et al. (1996) hlangrya vieiltas
‘01 seloma spray dong juga behubungan dengan
kerusakan komponen sel, membran sal, dindng sel dan
DNA. Seciangkan mentrut Fu dan Etzel (1985) mekanisme
kerusakan seller selama spray drying dapat dlakibatkan
leh pemanas dalam atomizer, dehicasi sol den inaktves
panas. Jonson dan Etzel (1985) juga _mendapatkan
Penurunan viebiltas Karena proses spray drying lebih besar
andingkan freeze dying dan freezing. Peda
L helvecticut Ketahanan hidip sel sekiar 15% untuk
proses spray drying pada suhu rendeh dan 0.08% untuk
spray dying pada suhu tingg (120°C). Sedangkan pada
Pnaltan ini diperleh Ketahanan hidup sel turn sektar
25:4 sklus log. Ketehenan hidup sel terhadap berbagel
ond! proses dipengaruni oleh strain mikvoorgarisme,
onds portubuhan, umur kuitur, media pensuspens, dan
konds! proses
KESIMPULAN
Berdesarkan hast peneliian dapat_csimpuikan
bahia pola pertumbuhan ketigaisolat potensial sebagal
agensia probiotk yaltu Lactobsoitus sp. Dad 13, L.
‘acidophius D2, dan L plantarum Mut 7 serta isdat
pembanding bulgaricus den S. thermophilus relat sare,
‘mencapal fase logaitmk akhir pada jam ke-16 sampai 18
inkabasi, Penurunan viebiltas sel pada pembuatan Kultur
ering dengan teeze atying barkisar 0,5 sempal 2 sidus
log, sedangkan dengan spray dying bettisarantara 25-4
‘aklus log, Vialitas 29! Kultur Kerng yang dipercleh secara
freeze drying lin tinggi sektar 3 sikius log dbending
kaltur yang cperaleh dengan spray drying. Viabites kutur
ering hasil feeze drying selama 4 mingg pada suhu ~
20°C hanya sedikt mengalami penurunan, Party dilakukan
stuc| lenjten untuk mengetahui_Kemampuan berbagal
Dahan pensuspens untuk meindung sel dari Kerusekan
selama proses pembuetan kuitr keting,
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitan ini merupakan bagian dari Proyek Hibah
Bersaing Perguuan Tinggi (H8 IX) yang dbiayai oleh
Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi untuk ducapkan
teria kasi
DAFTAR PUSTAKA
‘Axelsson, L. 1998, Lactic acid bacteria : classification and
Pliyslology. In: Lactic Acid Bacteria, Microbiology
and Functional Aspects. Salminen, S and A. Wright
(eds) Maroat Dekker Inc, Naw Yor.
Brashears, MM. dan S.E. Gilland, 1996. Survival during
frozen and subsquent reftigerated storage. of
Lactobacilus acidophilus cls as fluenced by theit
growth phase. Dairy Sc, 78:282326-2305
Drassar, B.S. dan Barrow, P. A. 1986. Intestnal
Microbiology, Am. Soc. For Mcrbi Washington
Fu, WY. dan MR. Etzel. 1995. Spray crying of
Lactococcus lactis sp. Lacis C25 on caluler
injury. Food Soi 60 (1); 195-200.
Gillland, $.£. 1980. Health and nutritional benefs ftom
lactis acid bacteria, FEMS Microbiol. Review 87,
175.
Havenaar, R. dan Hulis in't Veld, 1982. Probiotic: A
general View. In: The Lactic Acid Bacteria B.1B
‘Wood (ed) Elsevier Appliod Scionce London.
JonhsonJAC dan WLR. Etzol. 1995, Proportios of
Lactobacius helveficus CNRZ32 attenuated by
spray-drying, freeze drying of freezing. J. Dairy
Sch78: 761-768.
Ngatirah, Harmayani,RRahaywE S. dan Utami,T. 2000.
Séleks! bakter asam latat sebagai’ agensia
probiotk yeng bepolens! menururkan koestra
Prosidng Seminar Nasional Indust Pangan.,
Surabaya 10-11 Oktober 2000
Ray, B, 1996, Fundamental Food Microbiclogy.CRC.
Press Ine. London
Teixeria, P.C., M.H. Castro, F.X. Malcata dan R.M. Kirby.
1995. Survival of Lactobacillus delbrueckil ssp.
Bulgaricus flowing cay dying, J. Day Sa 78:
105-1031,
Valdez.7,G. MartozMP. Taranto .L.Lorea,G.Ollver
ddan AP. De Ruiz Holgado, 1997. infuence of bile
con Prgalactosidase acvty and call viebilty of
Lactobacius reuter when subjected to freee dying.
J day Sci, 60; 19855-1058
Valder, G.T., G.S, De Gioti, AP, De Rulz Holgado dan G.
Oliver. 1985, Effect of rehydration mectum on the
recovery of froaze-tied lactic acid bacteria, Appl
Environ. Microbiol 5O(3): 1330-1341. 1
Boyoumi 2008 Production of Bacterial Pectinase(s) From Agro-Industrial Wastes Under Solid State Fermentation Conditions Amonium Sulfat Lebih Kecil DR Urea