Anda di halaman 1dari 12

Reka Integra ISSN: 2338-5081

Jurnal Online Institut Teknologi Nasional

Jurusan Teknik Industri Itenas | No.01| Vol.03


Januari 2015

ALTERNATIF USULAN PERENCANAAN PROSES


PRODUKSI PRODUK PIN PRINTER EPSON
(Studi Kasus di Laboratorium SSML)
EGI FEBRIANSYAH, RISPIANDA, HENDRO PRASSETIYO
Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung
Email: egifebrians@yahoo.com
ABSTRAK

Laboratorium Small Scale Manufacturing Laboratory (SSML) merupakan tempat


membuat produk pin printer epson dengan menggunakan mesin CNC bubut,
bubut konvensional dan milling konvensional. Perusahaan menginginkan pada
proses pemesinan dan urutan proses dapat diatur agar dapat menghemat
proses pekerjaannya dan meminimasi biaya produksi, sehingga dengan
menghemat proses pekerjaanya perusahaan dapat mengerjakan order produk
yang lain. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan suatu analisis
perencanaan proses produksi untuk meningkatkan efisien waktu pemesinan,
urutan proses dan biaya produksi produk Pin Printer Epson berdasarkan
parameter-parameter proses pemesinan. Sehingga akan didapat perencanaan
proses produksi terbaik dari segi waktu dan biaya.
Kata kunci: Proses Pemesinan, Urutan Proses Produksi, Waktu Produksi, Biaya
Produksi
Small Scale Manufacturing Laboratory (SSML) is a manufacture of products pin
epson printer using CNC lathes, conventional lathes and conventional milling.
On every product has a machining process is done different, such as the Epson
printer pin products. The company wants the machining process and the order
process can be set in order to save their work processes and minimize the cost
of production, so that the company can save the job working on an order other
products. then the company needs to conduct an analysis of the planning
process to improve the efficient production machining time, the order process
and production costs Pin Epson products based on the parameters of the
machining process. So that would be obtained planning the best production
process in terms of time and cost.
Keywords: Machining Process, Order Production Process, Production Time,
Cost of Production
*

Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama
dengan pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan
akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau
jurnal nasional
Reka Integra- 188

Alternatif Usulan Perencanaan Proses Produksi Produk Pin Printer Epson

1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pemesinan merupakan hal dasar pada proses manufaktur. Pembentukan material
dapat disesuaikan dengan proses-proses pemesinan yang ada. Waktu proses pemesinan
selalu dijadikan acuan bagi perusahaan untuk melihat seberapa lama waktu untuk
memproduksi suatu produk. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu proses dan hasil
pemesinan tersebut adalah jenis material, jenis pahat, waktu pemotongan, kecepatan
potong dan tidak terlepas keahlian operator juga ikut berpengaruh. Faktor-faktor tersebut
dapat diatur untuk mendapatkan waktu proses yang lebih baik.
Waktu proses pemesinan selalu dijadikan acuan bagi perusahaan untuk melihat seberapa
lama waktu untuk memproduksi suatu produk. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu
proses dan hasil pemesinan tersebut adalah jenis material, jenis pahat, waktu pemotongan,
kecepatan potong dan tidak terlepas keahlian operator juga ikut berpengaruh. Faktor-faktor
tersebut dapat diatur untuk mendapatkan waktu proses yang lebih baik.
Perusahaan yang bekerja di Laboratorium Small Scale Manufacturing Laboratory (SSML)
memiliki beberapa mesin yang digunakan untuk memproduksi suatu produk. Salah satu
produk yang diproduksi perusahaan ini ialah produk pin printer Epson yang menggunakan
mesin CNC Bubut, Bubut Konvensional dan Milling Konvensional. Perusahaan ingin
memproduksi suatu produk, oleh karena itu perusahaan tersebut harus memperhatikan
urutan proses pemesinannya. Pada kondisi saat ini perusahaan mengabaikan urutan proses
pemesinan pada saat memproduksi pin printer epson. Sehingga waktu proses menjadi lama,
karena akan berpengaruh terhadap biaya produksi. Urutan proses merupakan salah satu
faktor untuk mempercepat proses pemesinan, karena dengan urutan proses yang baik maka
waktu yang diperlukan untuk memproduksi akan menghasilkan waktu yang baik juga atau
sesuai dengan harapan.
1.2 Perumusan Masalah
Analisis yang dilakukan pada masalah ini ialah dengan menggabungkan urutan proses dan
waktu proses di mesin CNC Bubut, mesin bubut konvensional dan mesin milling
konvensional. Selain itu juga mengubah urutan proses pemesinannya dengan melihat
parameter-parameter yang ada. Sehingga dengan mengubah urutan proses dapat
memperbaiki waktu proses pemesinan produk pin printer epson dan juga dapat memperbaiki
urutan proses. Karena urutan proses sangat berkaitan dengan waktu produksi dan biaya
produksi.
2.STUDI LITERATUR
2.1 Perencanaan Urutan Proses
Menurut Bedworth (1987), perencanaan urutan proses adalah " Penyusunan satu set
instruksi yang menjelaskan bagaimana untuk membuat bagian atau membangun sebuah
komponen yang akan memenuhi spesifikasi rekayasa desain.. Pada definisi Bedworth (1987)
merupakan pembahasan mengenai urutan pengerjaan, mesin dan tools yang digunakan,
material yang dibutuhkan, toleransi, parameter pemesinan, dan lain-lain. Prosedur
perencanaan proses meliputi beberapa tugas, yaitu pemilihan proses, pemilihan alat potong,
pemilihan parameter pemesinan, pemilihan mesin, pengurutan operasi, serta penentuan
gerak pahat.
Reka Integra-189

Febriansyah,dkk

2.2 Bubut dan Milling


Menurut Kalpakjian (2001) Proses bubut merupakan proses pembentukan material dengan
membuang sebagian material dalam bentuk geram akibat adanya gerak relatif pahat
terhadap benda kerja, dimana benda kerja diputar pada spindle dan pahat dihantarkan ke
benda kerja secara translasi. Sedangkan proses milling merupakan proses pembentukan
material atau benda kerja dengan cara membuang sebagian material dalam bentuk geram
akibat gerak relatif pahat terhadap benda kerja, dimana pahat bergerak secara rotasi yang
diputar dengan spindle sedangkan benda kerja bergerak secara translasi. Pada proses
pengfreisan ini, benda kerja dicekam dengan menggunakan ragum.
2.3Perencanaan Proses Produksi
Perencanaan proses produksi adalah merupakan penentuan proses perakitan dan
pembuatan dan pengurutan dimana proses ini harus diselesaikan untuk menyelesaikan
produk dari bentuk awal sampai bentuk akhir (Groover, 2001).
2.4 Parameter Proses Bubut dan Milling
Menurut Rochim (1993) dalam proses bubut dan milling terdapat lima dasar parameter
proses yaitu:
1. Kecepatan Potong (Vc)
Kecepatan potong adalah suatu harga yang diperlukan dalam menentukan kecepatan
pada saat proses penyayatan atau pemotongan benda kerja. Harga kecepatan potong
ditentukan oleh jenis alat potong dan jenis benda kerja yang dipotong.
2. Kecepatan Pemakanan (Vf)
Kecepatan pemakanan adalah jarak tempuh gerak maju pisau/benda kerja dalam satuan
millimeter permenit.
3. Waktu Pemotongan (Tc)
Waktu pemotongan bisa diartikan dengan panjang permesinan tiap kecepatan gerak
pemakanan yang satuan waktu permesinannya adalah milimeter.
4. Waktu efektif (Teff)
Waktu efektif adalah waktu maksimal yang diperlukan dalam satu kali proses didalam
proses pemesinan.
5. Kedalaman Pemotongan
Kedalaman pemotongan adalah rata rata selisih dari diameter benda kerja sebelum
dibubut/milling dengan ukuran benda kerja setelah di bubut/milling.
2.5 Perhitungan Ongkos Proses Produksi
Menurut Rochim (1993) dalam melakukan proses produksi perlu diperhitungkan:
1. Ongkos Material (CM)
Ongkos material adalah biaya pengeluaran yang dilakukan untuk pemakaian bahan baku
produksi utama terkait dengan produk yang akan dihasilkan.
2. Tabel Data Harga dan Umur Mesin
Tabel data harga dan umur mesin adalah tanel yang berisikan tentang data harga dan
umur mesin yang akan digunakan untuk membuat suato produk.
3. Ongkos Sewa Mesin (Cf)
Ongkos sewa mesin dibayarkan kepada pemilik mesin oleh pihak yang menggunakan
mesin sebagai balas jasa untuk penggunaan mesin tersebut.
4. Upah Operator Tiap Mesin (Cd)
Upah yang menjadi hak operator tiap mesin yang digunakan berdasarkan jam kerja.
5. Ongkos Daya Mesin (Ci)
Ongkos/biaya yang diperlukan berdasarkan dengan daya yang dimiliki oleh sebuah mesin.

Reka Integra-190

Alternatif Usulan Perencanaan Proses Produksi Produk Pin Printer Epson

6. Total Ongkos Operasi Mesin (Cj)


Ongkos operasi persatuan waktu (jam) bagi suatu kesatuan produksi (mesin yang
bersangkutan, operator dan seluruh bagian/kegiatan pabrik yang mendukungnya) dapat
dihitung berdasarkan ongkos-ongkos yang membentuknya dalam satu periode (tahun)
dibagi dengan jumlah efektif mesin pertahun.
7. Total Ongkos Per Produk (Cu)
Ongkos suatu produk yang ditentukan oleh ongkos material (bahan dasar) dan ongkos
produksi yang mungkin terdiri atas gabungan beberapa langkah proses
pembuatan/pemesinan.
3.METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, dilakukan metodologi penelitian sebagai berikut:
(i)
Identifikasi Masalah
Pihak dari perusahaan pada saat produksi tidak terlalu memperhatikan waktu proses
dan urutan proses sehingga biaya produksi tinggi. Apabila dilakukan terus-menerus
tanpa adanya perbaikan dari perusahaan maka selain menyebabkan terlalu lamanya
proses pemesinan juga akan membuat produk tersebut memiliki harga produksi lebih
tinggi dibandingkan dengan harga jual. Oleh karena itu, pihak perusahaan perlu
melakukan perbaikan kembali terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
waktu proses pengerjaan produk Pin Printer Epson sehingga dapat meminimasi biaya
produksi.
(ii)
Studi Literatur
Studi literatur digunakan sebagai dasar teori pendukung yang akan digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan dalam penelitian. Penelitian ini juga diharapkan dapat
memberikan mamfaat yang dapat dijadikan pembanding pada keadaan yang
sesungguhnya yang ada terdapat pada literatur. Pada studi literatur ini menggunakan
teori-teori yang berhubungan dengan perencanaan proses produksi dan perhitungan
biaya proses produksi.
(iii) Metode Pemecahan Masalah
Metode yang digunakan untuk pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah
dengan memberikan alternatif urutan proses. Metode ini digunakan untuk
mengetahui proses mana yang memiliki waktu proses yang lebih cepat. Selain itu
juga menggunakan metode perencanaan proses produksi dan perhitungan biaya
proses produksi. Metode ini berguna untuk mengetahui biaya yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan selama proses produksi berlangsung dan dapat mengetahui harga
jual produk.
(iv) Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data ini, data yang diperoleh dari hasil proses pemesinan
pada perusahaan yang dilakukan di Laboratorium SSML. Data-data tersebut
digunakan untuk mendapatkan data yang akan dijadikan sebagai pembanding utnuk
memproduksi produk Pin Printer Epson yang menggunakan metode perencanaa
proses produksi dan perhitungan biaya proses produksi.
(v) Alternatif Urutan Proses
Pada tahap ini membuat alternatif urutan berdasarkan urutan proses pada kondisi
saat ini dan berdasarkan pada tingkat harga kekasaran suatu permukaan. Usulan
alternatif urutan proses dengan cara mengkombinasikan mesin yang ada saat ini.
Sehingga dengan banyaknya usulan alternatif proses dapat memudahkan operator
dalam membuat produk pin printer epson ini.

Reka Integra-191

Febriansyah,dkk

(vi)

Menentukan Parameter Pemesinan


Pada tahap inimenentukan parameter-parameter yang dianggap sebagai nilai atau
kondisi yang diharapkan agar lebih jelas dalam perhitungan pada setiap
parameternya. Menentukan parameter-parameter untuk menghasilkan waktu proses
yaitu menggunakan perhitungan untuk mendapatkan kecepatan potong, kecepatan
pemakanan, waktu pemotongan, waktu efektif, dan kedalaman pemotongan
(vii) Perhitungan Ongkos Proses Produksi
Bagi suatu industri pemesinan adalah mutlak untuk mengetahui berapa ongkos
sebenarnya dalam pembuatan suatu produk. Dengan mengetahui harga jual produk
atau harga penawaran kontrak pembuatan sejumlah produk, maka dapat
dibayangkan besar keuntungan yang diperoleh. Namun dalam kenyataannya,
perhitungan ongkos/biaya produksi tidak selalu mudah, tergantung pada ukuran
perusahaan, ragam dan kompeksitas yang dibuat dan perhitungan ongkos yang
dianut oleh perusahaan yang bersangkutan.
(viii) Total Ongkos Perproduk
Total ongkos perproduk didapat dari hasil perhitungan waktu efektif dan perhitungan
ongkos proses produksi. Dengan diketahuinya ongkos perproduk, dapat dibayangkan
besar keuntungan atau kerugian yang akan didapat.
(ix) Analisis Masalah
Setelah menentukan urutan proses, menghitung waktu proses, dan mendapatkan
biaya/ongkos produksi maka dilakukan analisis masalah terhadap pengaruh urutan
proses terhadap waktu pemesinan dan analis berdasarkan parameter proses
pemesinan.
(x) Kesimpulan dan Saran
Langkah terakhir yang dilakukan adalah membuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan
diambil berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari perencanaan proses produksi
dan perhitungan biaya proses produksi. Saran yang diberikan adalah sebagai
masukan dan bahan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut dan demi
perkembangan serta kemajuan perusahaan.
4.PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Produk
Produk pin printer epson merupakan produk pesanan dari PT. Bahtera Madya Utama yang bergerak
dibidang pemesinan dan fabrikasi. Produk ini dibuat sebanyak 30 komponen dengan jangka waktu
pengerjaan 1 minggu. Produk ini berfungsi sebagai alat bantu pada pembuatan Printer Epson.
Fungsi utama produk ini adalah holder punch pada saat proses pembuatan Printer Epson. Holder
punch berfungsi sebagai landasan bushing dan pengencang. Gambar produk Pin Printer Epson
dapat dilhat pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Pin Printer Epson

Reka Integra-192

Alternatif Usulan Perencanaan Proses Produksi Produk Pin Printer Epson

Gambar 2. Spesifikasi Pin Printer Epson

4.2 Pengumpulan Data


Produk pin printer epson ini memiliki raw material yang berukuran panjang 30 mm dan
berdiameter 10 mm. Raw material ini terbuat dari bahan ST-37 yang akan diproses menjadi
produk pin printer epson. Produk ini dibuat sebanyak 30 komponen dengan jangka waktu
pengerjaan 1 minggu.
4.3 Rekapitulasi Alternatif Urutan Proses
Rekapitulasi Waktu total yang dihasilkan untuk memproduksi produk Pin Printer Epson
dengan menggunakan beberapa alternatif proses berdasarkan jenis mesin yang digunakan
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi Waktu Alternatif Urutan Proses

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Waktu Total
(menit)

Proses
Loading
Facing
Pemeriksaan
Center Drilling
Setup
Drilling 1,6
Setup
Drilling 4,2
Setup
Drilling 6
Setup
Drilling 7
Setup
Feeding 1
Pemeriksaan
Feeding 2
Pemeriksaan
Setup
Alur 1
Pemeriksaan
Alur 2
Pemeriksaan
Loading
Setup
Drilling 2,5
unloading
Pemeriksaan

Alternatif 1
Waktu
Jenis Mesin
(menit)
0,083
0,086
Bubut Konvensional
1
0,048
Bubut Konvensional
5
Bubut Konvensional
0,17
5
Bubut Konvensional
0,12
5
Bubut Konvensional
0,03
5
Bubut Konvensional
0,02
5
Bubut Konvensional
0,98
1
Bubut Konvensional
0,48
1
5
Bubut Konvensional
0,31
1
Bubut Konvensional
0,04
1
0,083
5
Milling Konvensional
0,03
1
1
Meja Pemeriksaan
44,48

Proses
Loading
Facing
Pemeriksaan
Center Drilling
Setup
Feeding 1
Pemeriksaan
Feeding 2
Pemeriksaan
Setup
Alur 1
Pemeriksaan
Alur 2
Pemeriksaan
Loading
Setup
Drilling 1,6
Setup
Drilling 4,2
Setup
Drilling 6
Setup
Drilling 7
Setup
Drilling 2,5
unloading
Pemeriksaan

Alternatif 2
Waktu
Jenis Mesin
(menit)
0,083
0,086
Bubut Konvensional
1
0,048 Bubut Konvensional
5
Bubut Konvensional
0,98
1
0,48
Bubut Konvensional
1
5
Bubut Konvensional
0,31
1
0,04
Bubut Konvensional
1
0,083
5
Milling Konvensional
0,028
5
Milling Konvensional
0,053
5
Milling Konvensional
0,02
5
Milling Konvensional
0,02
5
Milling Konvensional
0,03
0,083
1
Meja Pemeriksaan
43,344

Reka Integra-193

Proses
Loading
Facing
Pemeriksaan
Center Drilling
Setup
Drilling 1,6
Setup
Drilling 4,2
Setup
Drilling 6
Setup
Drilling 7
Loading
Setup
Drilling 2,5
Pemeriksaan
Loading
Setup
Feeding 1 & 2
Alur 1 & 2
unloading
Pemeriksaan
-

Alternatif 3
Waktu
Jenis Mesin
(menit)
0,083
0,086
Bubut Konvensional
1
0,048
Bubut Konvensional
5
Bubut Konvensional
0,17
5
Bubut Konvensional
0,12
5
Bubut Konvensional
0,03
5
Bubut Konvensional
0,02
0,083
5
Milling Konvensional
0,03
1
0,083
5
CNC Bubut
0,136
0,649
0,083
1
Meja Pemeriksaan
34,621

Proses
Loading
Facing
Pemeriksaan
Center Drilling
Loading
Setup
Feeding 1 & 2
Alur 1 & 2
Pemeriksaan
Loading
Setup
Drilling 1,6
Setup
Drilling 4,2
Setup
Drilling 6
Setup
Drilling 7
Setup
Drilling 2,5
unloading
Pemeriksaan
-

Alternatif 4
Waktu
Jenis Mesin
(menit)
0,083
0,086
Bubut Konvensional
1
0,048
Bubut Konvensional
0,083
5
0,136
CNC Bubut
0,649
1
0,083
5
Milling Konvensional
0,028
5
Milling Konvensional
0,053
5
Milling Konvensional
0,02
5
Milling Konvensional
0,02
5
Milling Konvensional
0,03
0,083
1
Meja Pemeriksaan
34,402

Febriansyah,dkk

4.4 Perhitungan Ongkos Produksi

a. Consumable Cost
Consumable cost Mesin Bubut, Milling Konvensional, dan CNC Bubut dapat dilihat pada Tabel
2.

Tabel 2. Consumable Cost Mesin Bubut, Milling Konvensional dan CNC Bubut
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Alat-Alat
Pahat
Pahat
Pahat
Pahat

Harga Satuan
Rp.25.000
Rp.25.000
Rp.25.000
Rp.300.000/8=Rp.37.500
Rp.30.000
Rp.200.000
Rp.1.000.000
Rp.5000
Rp.8000
Rp.15.000
Rp.30.000
Rp.40.000
Rp.1.440.500
Rp.48.016,67

Center Drill 6mm


Feeding
alur

Carbaite
Coolant
Senter Putar

Chuck drill
Pahat
Pahat
Pahat
Pahat
Pahat

Bor
Bor
Bor
Bor
Bor

1,6
2,5
4,2
6
7
Total
Total/30 Produk

b. Tabel Harga Material


Tabel data harga material, dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Harga Material

Nama
Komponen

Harga
Material
(Rp/kg)

Jenis
Material

Pin Printer

ST-37

Rp.15.000

Volume

Densitas

Awal
9,42x

7700

Massa (Kg)
7,2534x

Total Harga
Rp.108,80,-

Keterangan:
Volume awal =
=
= 9,42x
Massa

= Volume awal x Densitas


= 9,42x
x 7700
= 7,2534x

Total Harga = Massa x Harga material


= 7,2534x
x Rp.15.000
= Rp.108,80,c. Ongkos Material (
=

CM = Rp.108,801 + Rp.5,44
= Rp.114,24
Dimana :

= harga pembelian; Rp/produk


= ongkos angkut material; Rp/produk
= ongkos material ; Rp/produk (Ongkos angkut material diasumsikan 5%)

Reka Integra-194

Alternatif Usulan Perencanaan Proses Produksi Produk Pin Printer Epson

d.Tabel Data Harga dan Umur Mesin


Tabel data harga dan umur mesin, dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Harga dan Umur Mesin
No
1
2
3

Nama Mesin
Mesin Bubut
Mesin Milling
Mesin CNC Bubut

Harga
Rp.70.000.000
Rp. 80.000.000
Rp.500.000.000

Waktu Penyusutan
10 Tahun
10 Tahun
10 Tahun

e. Ongkos Sewa Mesin Bubut (Cf Bubut)


Mesin bubut yang digunakan pada saat penelitian memiliki umur mesin produktif yaitu 10
tahun dengan harga pembelian Rp.70.000.000.
Cf Bubut = Rp.70.000.000/(10 Tahun x 365 Hari x 24 Jam)
= Rp.799,09/jam
Dimana:
Cf = Ongkos sewa atas pengganguran mesin; Rp/jam
f. Ongkos Sewa Mesin Milling (Cf Milling)
Mesin milling yang digunakan pada saat penelitian memiliki umur mesin produktif yaitu 10
tahun dengan harga pembelian Rp.80.000.000.
Cf Milling = Rp.80.000.000/(10 Tahun x 365 Hari x 24 Jam)
= Rp.913,24/jam
Dimana:
Cf = Ongkos sewa atas pengganguran mesin; Rp/jam
g. Ongkos Sewa Mesin CNC Bubut (Cf CNC Bubut)
Mesin CNC Bubut yang digunakan pada saat penelitian memiliki umur mesin produktif yaitu
10 tahun dengan harga pembelian Rp.500.000.000.
Cf CNC Bubut = Rp.500.000.000/(10 Tahun x 365 Hari x 24 Jam)
= Rp.5.707,76/jam
Dimana:
Cf = Ongkos sewa atas pengganguran mesin; Rp/jam
h. Upah Operator Tiap Mesin ( )
Upah operator yang didapat berdasarkan upah minimum regional (UMR) Kota Bandung yaitu
sebesar Rp.1.538.703 dibagi dengan jumlah kerja dan jam kerja.
- Bubut dan Milling Konvensional

- CNC

Keterangan:
Upah operator CNC Bubut berdasarkan hasil wawancara dengan operator di SSML.

Reka Integra-195

Febriansyah,dkk

i. Tabel Daya Mesin dan Ongkos Daya Mesin ( )


Tabel data daya mesin, dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Daya Mesin
No
1
2
3

Nama Mesin
Mesin Bubut
Mesin Milling
Mesin CNC Bubut

Daya Nominal
(kwh)
2,3
1,862
2,5

Harga/kwh

Total

Rp.961
Rp.961
Rp.961

Rp.2.210,3
Rp.1.789,38
Rp.2.402,5

= daya nominal mesin bubut x harga per KWH


keterangan :
Dengan harga per KWH adalah Rp.961/jam
= daya nominal mesin bubut x harga per KWH
= 2,3 Kwh x Rp.961
= Rp.2210,3/Kwh
= daya nominal mesin milling x harga per KWH
= 1,862 Kwh x Rp.961
= Rp.1789,38/Kwh
= daya nominal mesin CNC Bubut x harga per KWH
= 2,5 Kwh x Rp.961
= Rp.2402,5/Kwh
j. Ongkos Operasi
Total Ongkos Operasi Mesin Bubut (

=
+ +
= Rp.799,087 + Rp.8.742,63 + Rp.2210,3
= Rp.11.752,02./jam
Dimana :
= total ongkos operasi mesin ; Rp/jam
= ongkos sewa mesin; Rp/jam
= ongkos variabel langsung mesin (upah operator); Rp/jam
= ongkos variabel tak langsung mesin (ongkos daya); Rp/jam
- Total Ongkos Operasi Mesin Milling (

=
+ +
=Rp.913,242 + Rp.8.742,63 + Rp.1789,38
= Rp.11.445,25/jam
- Total Ongkos Operasi Mesin CNC Bubut (
=
+ +
= Rp.5.707,76 + Rp.14.204,55 + Rp. 2402,5
= Rp.22.314,81/jam

Reka Integra-196

Alternatif Usulan Perencanaan Proses Produksi Produk Pin Printer Epson

k. Total Ongkos Operasi Semua Mesin (


)
Mesin Bubut, Milling Konvensional dan CNC Bubut
=
+
; Rp/jam
= Rp.11.752,02 + Rp.11.445,25
= Rp.23.197,27/jam
=
+
; Rp/jam
= Rp.11.752,02 + Rp.11.445,25 + Rp.22.314,81
= Rp.45.512,08/jam
l. Ongkos Proses Pemesinan
)
Mesin Bubut, Milling Konvensional dan CNC Bubut
=(
x waktu total) + consumable cost
= (Rp. 23.197,27 x 0,741 jam) + Rp.48.016,67
= Rp.65.213,58
=(
x waktu total) + consumable cost
= (Rp. 23.197,27 x 0,722 jam) + Rp.48.016,67
= Rp.64.774,38
=(
x waktu total) + consumable cost
= (Rp. 45.512,08 x 0,577 jam) + Rp.48.016,67
= Rp.74.277,90
=(
x waktu total) + consumable cost
= (Rp. 45.512,08 x 0,573 jam) + Rp.48.016,67
= Rp.74.111,78
(Waktu total =
+
+
+
)
Keterangan:
Untuk loading unloading diasumsikan 5 detik, setup 5 menit, pemeriksaan 1 menit.
m. Total Ongkos Perproduk ( )
Ongkos suatu produk ditentukan oleh ongkos material (bahan dasar) dan ongkos produksi
yang mungkin terdiri atas gabungan beberapa langkah proses pembuatan/pemesinan.
=
+
Dimana:
= ongkos per produk; Rp/produk
=
+
= Rp.114,24 + Rp.65.213,58
= Rp.65.327,82 / produk
=
+
= Rp.114,24 + Rp.64.774,38
= Rp.64.888,62 / produk

Reka Integra-197

Febriansyah,dkk

=
+
= Rp.114,24 + Rp.74.277,90
= Rp.74.392,14 / produk
=
+
= Rp.114,24 + Rp.74.111,78
= Rp.74.226,02 / produk
Perbandingan waktu proses dan biaya produksi berdasarkan jenis mesin dapat dilihat pada
Tabel 6 dan Tabel 7.
Tabel 6. Perbandingan Alternatif Urutan Proses Menggunakan Jenis Mesin Konvensional
Data proses
Alternatif 1
Alternatif 2

Mesin Bubut dan Milling Konvensional


Waktu Proses(Menit)
Biaya Produksi/produk
44,48
Rp.65.327,82
43,34
Rp.64.888,62

Tabel 7. Perbandingan Alternatif Urutan Proses Menggunakan Jenis Mesin Konvensional


dan CNC
Data proses
Alternatif 3
Alternatif 4

Mesin Bubut, Milling Konvensional dan CNC Bubut


Waktu Proses(Menit)
Biaya Produksi/produk
34,621
Rp.74.392,14
34,402
Rp.74.226,02

5.ANALISIS MASALAH
5.1 Analisis Pengaruh Urutan Proses Terhadap Waktu Produksi dan Biaya
Produksi
Pada urutan proses produk pin printer epson ini banyak memerlukan waktu setup pahat
karena ukuran dan jenis pahat yang digunakan pada setiap proses banyak yang berbeda,
terutama pada saat proses feeding, alur dan drilling sehingga banyak waktu yang terbuang
dalam melakukan setup pahat. Sehingga watu produksi menjadi lebih lama dan akan
berpengaruh terhadap biaya produksi.
5.2 Analisis Berdasarkan Waktu Produksi dan Biaya Produksi Dengan
Menggunakan Mesin Konvensional
Alternatif urutan proses berdasarkan waktu produksi dan biaya produksi yang terpilih dengan
menggunakan mesin bubut dan milling konvensional yaitu alternatif ke-2 dengan waktu
43,34 menit dengan biaya produksi sebesar Rp.64.888,62. Alternatif ke-2 memiliki waktu
proses yang lebih cepat dari alternatif ke-1 dengan selisih sebesar 1,14 menit. Hal ini
disebabkan karena proses drilling dengan menggunakan mesin milling lebih efektif
dibandingkan dengan mesin bubut. Selain itu dengan memilih alternatif ke-2 biaya produksi
akan lebih murah dengan selisih sebesar Rp.439,2. Selain itu produktivitas akan semakin
baik, karena produk dapat dikerjakan sebanyak 30 komponen dalam waktu 4 hari dari
jangka waktu yang diberikan konsumen yaitu selama 1 minggu. Sehingga perusahaan dapat
mengerjakan order produk dari perusahaan lain.

Reka Integra-198

Alternatif Usulan Perencanaan Proses Produksi Produk Pin Printer Epson

5.3 Analisis Berdasarkan Waktu Produksi dan Biaya Produksi Dengan


Menggunakan Mesin Konvensional dan CNC
Alternatif urutan proses berdasarkan waktu produksi dan biaya produksi yang terpilih dengan
menggunakan mesin bubut, milling konvensional dan CNC bubut yaitu alternatif ke-4 dengan
waktu 34,402 menit dan biaya produksi sebesar Rp.74.226,02. Alternatif ke-4 memiliki waktu
proses yang lebih cepat dari alternatif ke-1 dengan selisih sebesar 0,219 menit. Hal ini
disebabkan karena proses drilling dengan menggunakan mesin milling lebih efektif
dibandingkan dengan mesin bubut. Selain itu dengan memilih alternatif ke-4 biaya produksi
akan lebih murah dan produktivitas akan semakin baik, karena produk dapat dikerjakan
sebanyak 30 komponen dalam waktu 3 hari dari jangka waktu yang diberikan konsumen
yaitu selama 1 minggu. Sehingga perusahaan dapat mengerjakan order produk dari
perusahaan lain.
6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan perencanaan proses produksi dengan
parameter-parameter yang ada, sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai urutan proses
produk pin printer epson, waktu efektif proses pemesinan dan total ongkos perproduk.
1. Untuk perencanaan proses produksi dengan menggunakan mesin Konvensional alternatif
yang terpilih yaitu alternatif ke-2 dengan waktu sebesar 43,34 menit dan memiliki biaya
sebesar Rp.64.888,62.
2. Untuk perencanaan proses produksi dengan menggunakan mesin Konvensional dan CNC
alternatif yang terpilih yaitu alternatif ke-4 dengan waktu sebesar 34,402 menit dan
memiliki biaya sebesar Rp.74.226,02.

REFERENSI
Bedwoorth, David. D (1987). Integrated production control system : management, analysis,
design. Michigan: Wiley
Groover, M. P. (2002). Fundamentals of modern manufacturing. New jersey : Jhon Wiley &
Sons, Inc.
Kalpakjian. S., Schmed, S. R. (2001). Manufacturing engineering and Technology. New
jersey : Prentice Hall.
Rochim, Taufiq (1993). Teori dan Teknologi Proses Pemesinan, Bandung.

Reka Integra-199

Anda mungkin juga menyukai