Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
Dunia Internasional memberikan perhatian yang cukup besar terhadap
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), sehingga
memasukannya diantara tujuan Millenium Development Goals (MDGs), yang
ditargetkan selesai pada 2015. Segala tujuan dari MDGs ini bermaksud untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia dalam berbagai aspek.
Dalam aspek kesehatan, AKI maupun AKB menjadi salah satu hal yang
menjadi pokok penting perhatian setiap negara terutama negara berkembang
termasuk Indonesia. Hingga saat ini, Indonesia masih merupakan negara dengan
AKI tertinggi di Asia Tenggara atau peringkat empat di Asia Pasifik (307 per
100.000 kelahiran hidup). Menurut kementerian Kesehatan, penyebab utama
masih tingginya AKI di Indonesia adalah faktor 4 terlalu, yakni terlalu muda,
terlalu tua, terlalu banyak anak,dan terlalu dekat jarak kelahiran. Disamping
penyebab itu, tentunya faktor lain juga ikut berpengaruh seperti pelayanan
kesehatan yang buruk ataupun biaya persalinan yang dianggap sulit dijangkau.
Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan sudah
melakukan bermacam upaya dalam kaitan menurunkan AKI dan AKB. Walaupun
hasilnya dapat terlihat pada AKI dan AKB yang turun, namun masih belum
mencapai target MDGs. Untuk AKB sendiri di Indonesia sudah mengalami
penurunan angka yang cukup signifikan dengan rata-rata mengalami penurunan
5% setiap tahun sejak dekade 1990-an. Namun begitu, AKB di Indonesia masih
cukup tinggi bila dibandingkan dengan Malaysia, Filipina dan thailand.
Penyebab paling sering kematian pada Bayi sampai usia 1 tahun menurut
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 2001) adalah infeksi saluran
pernapasan, komplikasi perinatal dan diare. Gabungan ketiganya ini memberikan
andil 75% pada kematian bayi. Kematian bayi sampai usia 1 tahun ini paling
sering terjadi pada bulan pertama, dan sekitar 80% terjadi pada minggu pertama
kelahiran. Hal ini menunjukan masih rendahnya status kesehatan Ibu hamil dan
bayi baru lahir dan sesaat sesudahnya, serta perilaku ibu hamil, keluarga dan

masyarakat sekitarnya yang bersifat negatif pada kesehatan ibu hamil, persalinan
aman dan perkembangan dini anak.
Untuk daerah Kota Pasuruan sendiri khusunya wilayah kerja UPT
Puskesmas Gadingrejo, Angka Kematian Bayi mulai bulan Januari sampai dengan
bulan September 2015 ini cukup tinggi dengan kasus 8 Kematian Bayi, dimana 6
diantaranya terdapat di kelurahan Gadingrejo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data yang diuraikan diatas mengenai tingginya Angka
Kematian Bayi (AKB) di kota pasuruan wilayah kerja UPT Puskesmas
Gadingrejo maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mencari faktor
yang mempengaruhi tingginya jumlah kematian bayi di wilayah kerja UPT
Puskesmas Gadingrejo
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dan faktor yang
mempengaruhi kematian bayi di wilayah kerja UPT Puskesmas Gadingrejo
khususnya Desa Gading, yang bertujuan untuk menunjang perumusan pemecahan
masalah tingginya Angka Kematian Bayi
D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan program ke depan yang berhubungan dengan Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) terutama dalam upaya menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB).

Anda mungkin juga menyukai