Kecelakaan Kerja
Disusun Oleh:
Liem, Claudia I. S. ( 1015003 )
Dixtrysan Partigor P. ( 0915057 )
Afina Hafshah A. ( 0915097 )
Indra Pramana W. ( 0715056 )
Pembimbing :
dr. July Ivone, MKK.MPd.Ked.
Pendahuluan
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan
di Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah.
Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi yang buruk
jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand.
Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing
perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat
rendah. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena
mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja
(produktivitas kerja yang rendah). Padahal kemajuan
perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga
kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan,
pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau
aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Penyebab Langsung
Tindakan-tindakan tidak aman
(unsafe action)
Penyebab Dasar
Faktor manusia/personal
(personal factor)
Disiplin Kerja
Tata tertib diri serta keteraturan diri dalam
melakukan suatu pekerjaan agar terlatih
baik fikiran, tindakan maupun perbuatan
yang dilakukan secara kontinyuitas untuk
mencapai tujuan dalam jangka waktu
panjang
KECELAKAAN
KERJA DAPAT
DIHINDARI
Pelatihan Kerja
Adalah
kegiatan
untuk
memberi,
memperoleh,
meningkatkan,
serta
mengembangkan
kompetensi
kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos
kerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang
dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Usaha Pencegahan
Kecelakaan Kerja
A. Pendekatan Energi
1. Pendekatan pada sumber bahaya
memakai peredam suara pada mesin, mengganti mesin
dengan mesin yang lebih rendah tingkat kebisingannya.
2. Pendekatan di sepanjang aliran energy
Mengurangi kebisingan dengan jalan memasang dinding
kedap suara atau memindahkan area kerja
3. Pendekatan pada penerima
untuk mengurangi kebisingan dengan menggunakan alat
penutup telinga
B. Pendekatan manusia
Dengan menghilangkan atau unsafe action
dengan jalan :
Pembinaan dan pelatihan
Promosi K3 dan kampanye K3
Pengawasan dan inspeksi K3
Audit K3
Komunikasi K3
Pembinaan perilaku aman
Pengembangan prosedur kerja aman
C. Pendekatan Teknis
Menyangkut kondisi fisik, peralatan, lingkungan kerja
maupun proses produksi. Pendekatan teknis untuk
mencegah kecelakaan, misalnya :
Pembuatan rancang bangun yang sesuai dengan
standard dan ketentuan yang berlaku.
Memasang system pengamanan pada alat kerja atau
instalasi
untuk
mencegah
kecelakaan
dalam
pengoprasian alat. Misalnya tutup pengamanan mesin,
sytem inter lock, system alarm, dan sebagainya
D. Pendekatan administratif
1.Penyediaan alat keselamatan kerja
2.Mengatur pola kerja
3.Membuat Standart Operating Procedure
pengoprasian mesin
4.Pengaturan waktu dan jam kerja untuk
menghindari kelelahan pekerjaan
E. Pendekatan Manajemen
1.Menerapkan sistem menajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
2.Mengembangkan sistem K3
3.Mengembangkan komitmen dan
kepemimpinan k3, khususnya untuk
manajemen tingkat atas
Pencegahan Alternatif
Kaji resiko dari setiap pekerjaan yang akan dilakukan. Hal ini bisa
dilakukan dengan membuat JSA ( Job Safety Analysis ) atau analisa
keselamatan kerja.
Stop pekerjaan yang berbahaya.
Laporkan setiap kecelakaan yang terjadi, kejadian hampir celaka sekecil
apapun kepada orang yang berwenang ( misal : safety officer, supervisor ).
Harus ada management system.
Harus ada pemimpin yang bertanggung jawab dan akuntabel terhadap
keselamatan kerja.
Harus ada budaya yang percaya bahwa insiden bisa dicegah.
Harus ada standard prosedur yang memastikan susunan dengan rancangan
bisnis.
Kesimpulan
Melakukan pencegahan kecelakaan kerja perlu
diperhatikan unsur-unsur yang terlibat dalam pekerjaan
tersebut, baik manusia, perangkat keras maupun
perangkat lunak merupakan suatu kesatuan yang saling
terkait dalam pencegahan kecelakaan kerja,
Dengan kata lain
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA MERUPAKAN
TANGGUNG JAWAB KITA BERSAMA