Anda di halaman 1dari 9

PENYAKIT INFEKSIUS I

IDENTIFIKASI BAKTERI PADA SEDIAAN HATI

Kelompok 8D
Nurmayanti

B04120208

Vicho PKP Laisnima B04120210

Ririn Angriani

B04120217

Dosen Penanggung Jawab


Drh. Usamah Afif

BAGIAN MIKROBIOLOGI MEDIK


DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT HEWAN DAN KESMAVET
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mikroorganisme yang terdapat di alam mempunyai morfologi, struktur
dan sifat-sifat yang khas. Mikroorganisme tersebut tidak selamanya baik untuk
organisme lainnya, seperti halnya bakteri. Bakteri memiliki sifat non patogen dan
patogen terhadap makhluk hidup lain. Sifat patogen tersebut dapat menyebakan
timbulnya gejala penyakit kepada hewan maupun maupun manusia.
Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh. Hati memiliki beberapa
fungsi diantaranya pertukaran zat dari protein, lemak, sekresi empedu,
detoksifikasi senyawa-senyawa yang beracun dan ekskresi senyawa-senyawa
metabolit yang tidak berguna lagi bagi tubuh (Amrullah, 2004). Hati menerima
aliran darah yang mengandung zat makanan dari arteri hepatik yaitu suatu cabang
arteri celiac yang masuk ke dalam porta hati. Aliran darah yang masuk ke dalam
hati kemungkinan membawa zat-zat toksik termasuk tumbuhan, fungi dan produk
bakteri serta logam yang dapat merusak hati. Arief (2000) melaporkan bahwa
bobot hati ayam kampung adalah 2,70%-3,46% (umur enam 10 minggu) dan
2,10%-2,54% (umur 12 minggu) dari bobot hidup. Menurut Putnam (1991),
persentase bobot hati ayam berkisar antara 1,70%-2,80% dari bobot hidup.
Tujuan
Praktikum bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi spesies
bakteri yang terdapat dalam sampel, yaitu hati.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah ose, bunsen, korek
api, kaca objek, tabung reaksi, dan mikroskop. Bahan yang digunakan adalah
alkohol 70%, aquadest, larutan kristal violet, lugol, aseton alkohol, safranin,
minyak emersi, xylol, dan media agar.

METODE PENGAMATAN

Interpretasi bakteri

Diagram alur metode identifikasi bakteri gram negatif

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengamatan
Preparat ulas dengan pewarnaan Gram
Aspek Pengamatan
Bentuk sel

Hasil Pengamatan
Basil

Susunan sel

Soliter

Sifat Gram

Negatif

Perbesaran

100 x 10

Gambar

Media Agar
Aspek pengamatan

Mac Conkey Agar

Blood Agar

Ukuran koloni
Bentuk koloni
Warna koloni
Sifat
Permukaan koloni
Aspek koloni
Tepi koloni
Elevasi koloni
Sifat tembus cahaya
Media agar miring

Sedang
Bulat
Sama dengan warna media
Laktosa positif
Halus
Mengkilat
Rata - undulate
Rata
Translucent

Sedang
Bulat
Abu-abu
Gamma-hemolisis
Halus
Mengkilat
Rata - undulate
Rata
Translucent

Aspek
Pertumbuhan
Sifat
Pigmentasi

Mac Conkey Agar


Menyebar
Translucent
Tidak ada pigmentasi

Blood Agar
Menyebar
Translucent
Tidak ada pigmentasi

Tabel Identifikasi bakteri gram negatif


Uji
Uji Biokimiawi

Hasil Pengamatan

Gambar

Uji KIA/ TSIA

Slant/ Butt/ Gas/


H2S
Kuning/ merah/ -/-

Uji Motilitas

Motil

Uji Indol

Positif

Uji Sitrat

Positif

Uji Urea

Positif

Uji Fermentasi
Glukosa

A/G

Laktosa

A/G

Sukrosa

A/G

Maltosa

-/-

Manitol

A/G

Ket

: A = acid (asam)
G = gas

Pembahasan
Berdasarkan pengujian

yang telah dilakukan, hasil pengamatan pada

preparat ulas sampel menunjukkan bakteri berbentuk batang (basil), berwarna


merah, dan soliter. Dilihat dari ciri-ciri tersebut maka bakteri tersebut merupakan

bakteri gram negatif. Kemudian bakteri ditanam dimedia agar MCA (Mac Conkey
Agar) dan BA (Blood Agar).
MCA merupakan media yang menghambat pertumbuhn bakteri gram positif
dan membedakan bakteri gram negatif berdsarkan kemampuan memfermentasikan
laktosa. MCA berisi garam empedu dan crystal violet (zat penghambat), merah
netral, (indikator) dan laktosa. Apabila bakteri mampu menguraikan laktosa
menjadi asam dan asam akan bereaksi dengan garam empedu dan membentuk
koloni berwarna merah bata, maka beketri tersebut merupkan bakteri laktosa
positif. Sedangkan apabila koloni bakteri tersebut warna koloni sama dengan
warna media maka bakteri tersebut adalah bakteri laktosa negatif. Hasil
pengamatan menujukkan bahwa warna koloni bakteri tersebut berwana merah
bata (laktosa positif. Koloni bakteri yang memiliki ciri khas pada media ini
adalah Eschericia coli.
Blood Agar merupakan media yang digunakan untuk membedakan
kelompok mikroorganisme yang melisis atau tidak melisiskan butir darah merah.
Menurut Lay (1994), lisis butir darah merah sebagai wilayah jernih di sekitar
koloni. Berdasarkan hasil pengamatan bakteri tidak terjadi perubahan nyata pada
media akibat bakteri tidak mampu melisiskan sel darah merah sehingga disebut
gamma-hemolisis.
Media agar miring dengan penanaman bakteri dari MCA dan Blood Agar
memperlihatkan struktur bakteri yang sama. Pengujian selanjutnya adalah Uji
motilitas. Uji motilitas berguna untuk mengamati motilitas bakteri yang
disebabkan oleh gerakan flagella dari bakteri. Hasil pengamatan menunjukkan
adanya gerakan motilitas bakteri yang dilihat dari pertumbuhan bakteri di
sepanjang tusukan agar dan menyebar pada permukaan.
Uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA) merupakan metode yang digunakan
untuk melihat kemampuan mikroorganisme dalam memfermentasikan gula.
Medium TSIA mengandung 3 macam gula, yaitu glukosa, laktosa, dan sukrosa,
terdapat juga indikator

fenol merah, serta FeSO4 untuk memperlihatkan

pembentukan H2S yang ditunjukkan dengan adanya endapan hitam. Konsentrasi


glukosa adalah 1/10 dari konsentrasi laktosa atau sukrosa agar fermentasi glukosa
saja yang terlihat. Medium TSIA diinokulasikan dengan menusukkan ose sedalam

medium lalu menggoreskannya pada bagian slant media (Lay 1994). Hasil uji
apabila mikroorganisme hanya dapat memfermentasikan glukosa, maka bagian
butt media akan berwarna kuning (bersifat asam) dan bagian slant-nya akan
berwarna

merah

(bersifat

basa).

Apabila

mikroorganisme

dapat

memfermentasikan laktosa atau sukrosa atau keduanya, maka bagian slant dan
butt media akan berwarna kuning (bersifat asam) serta butt media kadangkala
terpecah akibat pembentukkan gas seperti H2 dan CO2 (Gianella 1979). Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa slant kuning dan butt berwarna merah, hal ini
tidak sesuai literatur dikarenakan adanya kesalahan pada saat melakukan
praktikum.
Uji indol adalah uji bertujuan untuk melihat penggunaan asam amino
(triptofan) sebagai sumber karbon oleh bakteri. Hasi uji positif jika terbentuk
cincin merah pada permukaan media. Sedangkan uji negatif tidak terjadi
perubahan

warna

pda

permukaan

reagen

tersebut.

Hasil

pengamatan

memperlihatkan bahwa terjadi perubahan warna reagen pada daerah permukaan


sehingga hasil uji positif. Hl ini dikarenakan adanya penguraian triptofan. Bakteri
yang bersifat indol positif adalah E.coli dan Proteus vulgaris.
Uji sitrat Uji Sitrat digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme
menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Untuk uji ini
dapat digunakan medium sitrat-Koser berupa medium cair atau medium sitrat
simmons berupa medium padat. Simmons citrate agar merupakan medium
sintetik dengan Na sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon, NH4 + sebagai
sumber N dan Brom Thymol Blue sebagai indikator pH, sedangkan medium sitratKoser tidak mengandung indikator. Bila mikroorganisme mampu menggunakan
sitrat, maka asam akan dihilangkan dari medium biakan, sehingga menyebabkan
peningkatan pH dan mengubah warna medium dari hijau menjadi biru. Terjadinya
perubahan warna dari hijau menjadi biru menunjukan bahwa mikroorganisme
mampu menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Sedangkan pada
medium sitrat-Koser kemampuan menggunakan sitrat ditunjukkan oleh kekeruhan
yang menandakan adanya pertumbuhan (Widyawati 2012). Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa terjadi perubahan warna biru sehingga hasil uji positif.
Bakteri yang bersifat sitrat positif adalah Salmonella sp.

Media uji urea merupakan media padat berbentuk miring yang


mengandung urea dan merah fenol sebagai indikator dan sebelum diinokulasi
berwarna kekuningan. Uji urea berguna untuk mengetahui bahwa bakteri tersebut
menghasilkan enzim urease yang dapat menghidrolisis urea. Hasil uji positif jika
terjadi perubahan warna media dari kekuningan menjadi merah muda. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa terjadi perubahan warna media menjadi merah
muda sehingga hasil uji positif .
Fermentasi merupakan proses oksidasi biologi dalam keadaan anaerob
dimana yang bertindak sebagai substrat adalah karbohidrat. Dimana hasil dari
fermentase ini berbeda-beda bergantung pada jenis bakterinya misalnya saja asam
laktat, asam cuka, CO2 dan asam tertentu lainnya. Uji fermentasi bertujuan untuk
mengindetifikasi bakteri yang mampu memfermentasikan karbohidrat. Pada uji ini
hanya terjadi perubahan warna pada media glukosa yang berubah menjadi warna
kuning akibat bakteri membentuk asam dari fermentasi glukosa. Menurut Anggara
(2015), media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham yang
diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil fermentasi berbentuk gas
Hasil praktikum menunjukkan bahwa terjadi perubahan warna dan terbentuk gas
pada hampir semua uji gula, kecuali maltosa.
Berdasarkan dari tahapan uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
bakteri yang diidentifikasi pada sampel hati mengarah pada bakteri gram negatif
yaitu Eschericia coli .
SIMPULAN
Berdasarkan dari praktikum yng telah dilakukan, pengujian yang dilakukan
secara aseptis telah dapat mengidentifikasi bakteri pada sampel yang hati dengan
mengikuti langkah tahapan uji secara berurutan. Hasil identifikasi bakteri pada
sampel yang diberikan yaitu mengarah pada bakteri Eschericia coli.
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Seri Beternak Mandiri. Lembaga Satu
Gunungbudi, Bogor.

Arief, D.A. 2000. Evaluasi ransum yang menggunakan kombinasi pollard dan
duckweed terhadap persentase berat karkas, bulu, organ dalam, lemak
abdominal, panjang usus dan sekum ayam kampung. [Skripsi]. Fakultas
Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Gianella RA. 1979. Importance of the intestinal inflammatory reaction in
Salmonella-mediated intestinal secretion. Infect Immun. 23(1): 140145.
Lay BW. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Putnam, P. A. 1991. Hand Book of Animal Science. Academic Press, San Diego.
Widyawati, R. (2012). Uji IMViC. http://rodiahmikrobiologi.blogspot.com/2012/
01/uji-imvic.html. Tgl: 10 Okt 2015.

Anda mungkin juga menyukai