Anda di halaman 1dari 13

PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASIAN
Per 31 Maret 2007
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)

Catatan

2007

AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
2c. 2e. 2r. 3. 29. 30
Investasi jangka pendek
2d. 2e. 2r. 4. 29. 30
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga
piutang
2e. 2f. 2r. 29. 30
Usaha
5
Pihak hubungan
istimewa
Pihak ketiga
Lain-lain
Persediaan
(setelah dikurangi
persediaan
Persediaan uang besar
Rp 5.822 dan Rp 3.506
Per 31 maret 2006 dan
2005)
Pajak dan biaya dibayar di
muka
Aktiva lancar lainnya
Jumlah aktiva lanvar

205.554
198.778
48.245
16.956

15.435

2g. 7

475.135

2h. 2t. 17

99.564

2r. 29

56.553
1.116.218

PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Per 31 Maret 2007
Catatan

2007

AKTIVA TIDAK LANCAR


Piutang hubungan istimewa
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Investasi pada perusahan asosiasi
Investasi jangka panjang lainnya
Aktiva tetap
Uang muka
Aktiva tak berwujud - bersih
Piutang usaha lainnya
Aktiva tidak lancar lainnya - bersih
Jumlah aktiva tidak lancar
JUMLAH AKTIVA

2e. 30
2t. 17
2d. 2e. 8. 30
2d. 2e. 9. 30

80.561
14.561
50.681
118.294

11
2m

1.782.045
84.567
178.461

30

442.523
2.751.699
3.867.917

2e. 2f. 2r. 5. 29. 30


2i. 2k. 2r. 12. 16. 29

PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Per 31 Maret 2007
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)

PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Per 31 Maret 2007
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)

PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Maret 2007(Disajikan
dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Catatan

P E NJU AL AN BE RS I H, P E ND APATAN
J A S A D A N U S A H A L A I N N Y A 2e, 2q, 25, 3 0 9

BEBAN POKOK PENJUALAN


D
A
N
J
A
S
A 2e, 2q, 26, 3 0 7

E B A N
P
e
n
j
Um um dan

8 . 3 4
3 1 . 3 8

5
2

J u m l a h
L

U S A H A 2e, 2q, 27, 3 0


u
a
l
a
n
4
Administras i
1

B e b a n
U

U s a h a

P E N G H AS I L AN ( B E B AN ) L AI N - L AI N
Keuntungan atas Kenaikan Nilai
Pasar Surat Berharga Bersih
P e n g h a s i l a n
B u n g a
Laba (Rugi) Penjualan Investasi
Laba Pelepasan Aktiva Tetap - Bersih
Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya
L a i n n y a
B e r s i h

2
2 e ,
2
2
2 e ,

Jumlah Beban Lain -Lain - Bersih


LABA SEBELUM BAGIAN LABA
BERSI H PE RUS AH AAN AS O S I AS I

.
.

7
7

d1 2 . 6 3 1
3 05
.
1
2
7
d2
.
9
7
6
i8
8
7
3 0( 3 9 . 1 9 0 )
2
7
2
2
( 1 4 . 8 4 7 )

BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH


PERUSAHAAN ASOSIASI Bersi h 2 d , 2 e , 8 , 3 0 (

L AB A S E BE L UM M AN FAAT (BE B AN )

5
P A J A K

P E N G H A S I L A N

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (la njutan)

Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Maret 2006 dan 2005


(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)

catatan

A N F A A T
( B E B A N )
P A J A K
P E N G H A S I L A N 2t, 17
P
a
j
a
k
k
i
n
i
( 2 .
P a j a k
t a n g g u h a n
6
.
J u m l a h M a n f a a t ( B e b a n )
P a j a k
P e n g h a s i l a n

K
B

M
A

N
B

O
E

I
R

T
S

S 2

L A B A B E R S I H P E R S A H A M
( d a l a m
r u p i a h
p e n u h ) 2

4
4

)
3

Keterangan
:Dalam
melaksanakan

L A B A
B E R S I H
S E B E L U M
H A K
M I N O R I T A S
H

1
b(

0
8

.
.

2
5

9
0

earning

0
)
1

manajemen pada
laporan

income

statement untuk
v

tahun 2007 yang


mencapai

labanya sebesar 2.501.000.000, yang lebih difokuskan adalah pada pos penjualan, karena pos
penjualan tersebut tidak akan bertentangan pada pengguna eksternal perusahaan. Pos
penjualan diturunkan nominalnya hingga lebih kecil dari sebelumnya, karena pada tahun
2006 labanya melebihi angka 10.000.000.000. Untuk pos-pos yang lainnya nominalnya juga
diturunkan tetapi tidak mengalami penurunan yang begitu besar, melainkan pada batas
nominal yang sewajarnya.

PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Maret 2006 dan 2005


(Disajikan dalam jutaan rupiah)
2
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
P e n e r i m a a n k a s d a r i p e l a n g g a n
Pengeluaran kas selam a periode berjalan untuk :
P
e
m
a
s
o
k
Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawa n
Beban usaha (tidak termasuk gaji, tunjanga n
d a n k e s e j a h t e r a a n k a r y a w a n )

1 . 6 5 8 . 4 3 2
( 1 . 2 8 2 . 1 8 0 )
( 1 1 3 . 2 7 6 )
( 1 4 7 . 6 5 1 )

Kas bersih yang diterima dari operasi 1 1 5 . 3 2 5


B e b a n b u n g a d a n b e b a n p e n d a n a a n l a i n n ya b e r s i h ( 3 . 9 4 2 )
P a j a k
p e n g h a
B e b a n
l a i n n y a

s i l a n ( 2 3 . 8 6 4 )
b e r s i h ( 1 8 9 . 7 3 9 )

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)


A k t i v i t a s
O p e r a s i ( 1 0 2 . 2 2 0
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTAS I
H a s i l p e l e p a s a n a k t i v a t e t a p
P e n a m b a h a n
u a n g
m u k a
s e w a
Penambahan uang muka pembelian aktiva teta p
P e n a m b a h a n
a k t i v a
t e t a p
Penambahan investasi jangka pendek
Penambahan bersih aktiva tidak lancar lainnya
Penambahan aktiva non operasiona l

9
(
(
(
(
(
(

5
6 2
. 8 3
. 9 9
. 7 4
9 8
4 2

5
4
2
4
2
1

)
)
)
)
)
)

K a s B e r s i h D i g u n a k a n u n t u k Ak t i v i t a s I n v e s t a s i ( 1 2 9 . 5 6 0

AR US K AS D ARI AK TI VI TAS PEND AN AA N


Penerimaan dari pinjaman jangka pendek dan surat promes
Penerimaan dari hutang jangka panjang dan surat prome s
Penurunan bersih hutang hubungan istimewa
Pembayaran pinjaman jangka panjang dan surat prome s
Beban bunga dan fee ijarah bersi h
Pembayaran pinjaman jangka pendek dan surat prome s
Penambahan (penurunan) bersih piutang hubungan istimewa
Pembayaran hutang sewa guna usah a

2 .
5 9
4 4
1 6
5 .
3

9 9 . 7 4 3
8 4 . 8 3 5
( 6 5 2
)
( 1 9 . 7 4 7
)
( 4 1 . 0 4 1
)
( 1 2 2 . 5 0 1 )
-

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)


A k t i v i t a s
P e n d a n a a n6

P E N U R U N A N B E R S I H K A S D A N S E TAR A K A S ( 2 3 2 . 4 1 7
KAS

DAN

SETARA KAS AWAL

TAHU N 4 3 7 . 9 7 1

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIOD E 2 0 5 . 5 5 4

2. ANALISIS RATIO ARUS KAS

A. Rasio Likuiditas Arus Kas

Rasio Arus Kas Oprasi ( AKO)

Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban
lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar.
AKO

AKO (2007) =
= 0.070

Rasio Cangkupan Kas Terhadap Bunga (CKB)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas
hubungan yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi tambah
pembayaran bunga, dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga.
CKB

CKB (2007) =
= 32,9

Rasio Cangkupan Kas Terhadap Hutang Lancar ( CKHL)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus
kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi titambah dividen kas dibagi
dengan hutang lancar.
CKHL

CKHL(2005)=
= 0,078

Rasio Pengeluaran Modal (PM)

Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang
yang ada. Rasio ini diperoneh dengan arus kas dari operasi dibagi dengan pengeluaran modal.
PM

PM(2007) =
= 2,27

Rasio Total Hutang (TH)

Rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran oleh perusahaan dengan asumsi semua arus
kas operasional digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi
di bagi dengam total hutang. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam
jangka waktu berapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan
arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.
TH

TH(2007) =
= 4,5%

Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna
membayar komitmen- komitmennya (bunga,pajak,dan dividen). Rasio ini diperoleh dengan
laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga,penyesuain pajak, dan dividen preferen.
CAD

CAD(2007)=
= 0,47

B. Rasio Fleksibilitas Arus Kas

AKBB

Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)


=

AKBB(2006) =
AKBB(2005) =

3. ANALISIS PERBANDINGAN RATIO KEUANGAN ANTARA TAHUN 2006 DAN


2007
a. Rasio Likuiditas
Menurut Sutrisno (2009:215), Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajibannya yang segera dipenuhi.
Menurut Munawir (2007:31), Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi, atau kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.
Perusahaan dikatakan likuid apabila memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut likuid. Rasio likuiditas digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek
yang segera harus dipenuhi. Rasio likuiditas ini terdiri dari:
Current Ratio
adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang memiliki perusahaan dengan
hutang jangka pendek. Aktiva lancar meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan dan
aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang
wesel, hutang bank, hutang gaji dan hutang
lainnya yang segera harus dibayar.
Rumus Current ratio adalah:
Current Ratio

=x 100%

Current Ratio(2006)

=x 100%
= 123,43%

Current Ratio(2007)

=
= 86.09%

Cash Ratio
Menurut Sutrisno (2009:216), Cash ratio merupakan rasio yang membandingkan antara kas
dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Aktiva lancar
yang bisa segera menjadi uang kas adalah efek atau surat berharga.
Rasio ini adalah rasio yang paling likuid. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula
kemampuan likuiditas perusahaan yang bersangkutan namun dalam prakteknya akan
mempengaruhi profitabilitasnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah suatu
ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya yang
tampak pada posisi aliran kas yang merupakan alat penyaluran kegiatan-kegiatan keuangan
yang direncanakan untuk perusahaan pada masa yang akan datang agar menunjukkan suatu

kekayaan yang meyakinkan apabila kewajiban-kewajiban keuangan yang jatuh tempo


dibutuhkan maka uang kas akan tersedia.
Cash Ratio
Cash Ratio (2006)
Cash Ratio (2007)
= 15,85%

=
=
= 24,70%
=

b. Rasio Solvabilitas
Menurut Sutrisno (2009:15), Rasio Solvabilitas adalah rasio-rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan
dilikuidasi.
Menurut Djarwanto (2004:162), Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan
kapasitas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
panjangnya. Besarnya ukuran umum yang dipakai adalah 200% atau 2:1 yang berarti dua
kali dari total hutang perusahaan dikatakan solvable bila rasionya kurang dari 200%.
Solvabilitas perusahaan dapat dihitung dengan cara beberapa analisis rasio yaitu sebagai
berikut:
Total Debt to Assets Ratio
(Rasio hutang terhadap aktiva) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi
total debt semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan. (Syamsudin, 2007:54).
Total Debt to Assets Ratio =
Total debt to asset ratio(2006) =
= 55,63%
Total debt to asset ratio(2007) =x100%
= 58,51%
Total Debt to Equity Ratio
(Rasio hutang terhadap modal) Rasio ini untuk mengukur seberapa besar perusahaan
dibelanjai oleh pihak kreditur. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar dana yang di
ambil dari luar.
Total Debt to Equity Ratio
=
Total Debt to Equity Ratio(2006)

= 243,23%
Total Debt to Equity Ratio(2007)

=
= 221,82%

c. Rasio Profitabilitas
Bagi perusahaan umumnya mempunyai tujuan paling utama adalah mendapatkan keuntungan
yang optimal. Meskipun demikian masalah profitabilitas adalah lebih penting daripada
masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bagi perusahaan
tersebut telah bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan
laba usaha perusahaan tersebut atau dengan kata lain adalah menghitung profitabilitasnya.
Return On Assets
Menurut Sutrisno (2009:222), Return on assets juga disebut sebagai rentabilitas ekonomis
merupakan ukuran kemampuan perusahaan dengan menghasilkan laba dengan semua aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga
dan pajak. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam
memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi
pengelolaan aktiva yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin besar ROA maka semakin
besar tingkat keuntungan dan semakin baik posisi perusahaan dari segi
penggunaan aktiva.
Return On Assets

Return On Assets(2006)

= x100%

= 0.41%
Return On Assets(2007)

= x100%

= 0,34%
Return On Equity
Menurut Sutrisno (2009:223), Return on equity ini sering disebut dengan rate of return on
net worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal
sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai profitabilitas modal
sendiri. Rasio ini menunjukkan kemampuan modal pemilik yang ditanamkan oleh pemilik
atau investor untuk menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian dari pemilik. Semakin
tinggi rasio ini semakin tinggi keuntungan investor karena semakin efisien modal yang
ditanamkannya. Dengan demikian, rasio ini sangat mendapat perhatian para investor. Rasio
ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan
bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dengan menggunakan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut dan berguna untuk mengetahui besarnya
kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik.

Return On Equity

Return On Equity(2006) =
= 0.83%
Return On Equity(2007) =
= 0.24%

Anda mungkin juga menyukai