Anda di halaman 1dari 25

BATUAN BEKU

oleh:

BAYU BASKARA
SANJAYA NATADIREDJA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebih besar dari
pada bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat
diamati langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat diketahui secara
cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun
oleh jenis batuan yang berbeda satu sama lain dan berbeda-beda materi penyusun
serta berbeda pula dalam proses terbentuknya.

HOME

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.

Apakah yang dimaksud dengan batuan beku?

2.

Bagaimana batuan beku terbentuk?

3.

Apa saja pembagian genetik batuan beku?

4.

Bagaimana struktur batuan beku?

5.

Bagaimana determinasi batuan beku?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan apa itu batuan beku
2. Menjelaskan bagaimana proses terbentuknya batuan beku
3. Menjelaskan pembagian batuan beku berdasarkan genetiknya
4. Menjelaskan struktur batuan beku
5. Menjelaskan determinasi batuan beku

1.4 Metodelogi Penulisan


Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah dengan studi pustaka
dan juga mencari data melalui media internet.

BAB II
ISI

2.1.Pengertian Batuan Beku.


Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk
dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma.
Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku
plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral
penyusun batuannya

2.2. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Tempat


Terjadinya.
A. Batuan beku dalam ( beku intrusif )
Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannya sangat lambat (dapat
mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna
bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusive. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan
ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya. Magma dapat
menyusup pada batuan di sekitarnya atau menerobos melalui rekahan-rekahan pada batuan di
sekelilingnya.

Batuan beku intrusif selanjutnya dapat dibagi lagi menjadi batuan beku intrusi
dalam dan batuan beku intrusi permukaan. berdasarkan kedudukannya terhadap
perlapisan batuan yang diterobosnya, struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi
menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.
Struktur tubuh batuan beku yang memotong lapisan batuan di sekitarnya
disebut diskordan. yaitu:
1. Batholit
2. Stock
3. Dyke
4. Jenjang Volkanik

B. Batuan beku luar ( beku ekstrusif )


Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya
berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki
berbagai struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat
pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:
a. Sheeting joint
B. Columnar joint
c. Pillow lava
d. Vesikular
e. Amigdaloidal
f. Struktur aliran

2.3. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan


Mineralogi
Dalam klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russel B. Travis, tekstur batuan beku yang
didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi :
a. Batuan Dalam, bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang
tersebut dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar.

menyusun batuan

b. Batuan Gang, bertekstur porfiritik dengan massa dasar faneritik.


c. Batuan Gang, bertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitik
d. Batuan Lelehan , bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat dibedakan atau
tidak dapat dilihat dengan mata biasa.

2.4. Struktur Batuan Beku


Struktur Batuan Beku adalah pembagian batuan beku berdasarkan bentuk batuan beku dan
proses kejadiannya, yang terbagi menjadi:
a.

Struktur Bantal (pillow structure)

b.

Struktur Vesikular

c.

Struktur Aliran

d.

Struktur Kekar

2.5. Determinasi Batuan Beku


1.

Bassalt

Batuan basalt berwarna gelap, berat, kaya akan besi dan sedikit akan kandungan mineral silika
batuan vulkanik

2.

Andesit
Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik dengan komposisi antara dan tekstur spesifik
yang umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan seperti
di pantai barat Amerika Selatan atau daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti
Indonesia.

3. Obsidian.
Obsidian adalah mineral -seperti, tetapi tidak mineral benar karena sebagai kaca tidak kristal ,
selain komposisinya terlalu rumit untuk terdiri dari mineral tunggal. Kadang-kadang
diklasifikasikan sebagai mineraloid

4.

Dasit
Merupakan intrusi batuan beku yang menerobos andesit. Hasil pelapukan berupa lanau
lempingan, berwarna coklat kehitaman, palstisitas sedang, lunak. ditemukan di karangsambung,
kebumen.

5.

Diorit
Batu diorit merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang membentuk
morfologi pembuktian berelief kasar dengan elevasi dari beberapa ratus meter hingga mencapai
lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut .

6. Peridot
Peridot pada umumnya terdiri hanya dari satu warna yaitu hijau olive, dan yang paling
dicari adalah yang warnanya agak gelap atau yang susunan besinya tidak lebih dari 15% dan
terdapat campuran nickel dan chromium karena campuran tersebut memberi pengaruh pada
warnanya.

7.

Granit

Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Granit
kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk
konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80.
Kata granit berasal dari bahasa Latin granum. Meja granit sebagai bidang acuan dalam proses
pengukuran. Dalam bidang industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan
dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur.

8.

Gabro
Batuan gabro merupakan endapan batuan yang lebih muda dibandingkan batuan onix dan
marmer. Teksturnya yang berbutir kasar membuat batuan ini mudah dibentuk dengan alat
sederhana, balk dengan pahat atau baji maupun dengan teknik semprotan air bertekanan tinggi.
Ditemukan di pegununngan jiwo,Klaten.

9.

Diabas
Batuan diabas diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan menunjukan struktur kekar
tiang (collumnar joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi pada saat pembekuan magma.
Pada daerah ini telah dilakukan konservasi sebagian dan sebagian lagi telah dilakukan
penambangan. Ditemukan di karangsambung, kebumen. Perusahaan penambangnya adalah
PT.INCO.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami sampaikan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Batu adalah material padat dari agregat mineral yang telah padu. Batuan beku merupakan batuan yang
terbentuk dari magma yang mendingin dan membeku.
2. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat
pembekuan dari magma.
3. Batuan beku berdasarkan genetiknya yaitu batuan ekstruksi dan batuan instrusi yaitu batuan beku dalam
dan beku luar.
4.

Struktur batuan beku ada 4, yaitu struktur bantal, struktur vesikular, strutur aliran, struktur kekar.

5. Beberapa jenis batuan beku antara lain batu Diorit, Diabas, Basalt, Dunit, perodit, Obsidian, Granit,
Granodiorit, Sienit, Andsit dan Zeolit dan lain sebagainya

3.2 Saran
Untuk memperluas pengetahuan tentang batuan beku kita harus mempelajari dan memahami
maksud dari batuan beku, bagaimana batuan beku terbentuk, klasifikasi batuan beku dan
determinasinya di kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai