Anda di halaman 1dari 20

Kelalaian Dokter pada Kasus

Syok Anafilaktik
Dea mindy s
102012409

Rumusan Masalah
Pasien TBC
meninggal setelah
mendapat suntikan
Streptomisin dari
Dokter A yang panik
dan tidak berbuat
apa-apa

Anamnesis, Malpraktek dan Kelalaian Medik,


Syok Anafilaktik

Anamnesis
Identitas Pasien
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Obat
Riwayat keluarga

Malpraktek
kegagalan

seorang
dokter
untuk
mempergunakan tingkat keterampilan dan
ilmu
pengetahuan
yang
lazim
dipergunakan dalam mengobati pasien
yang sakit atau terluka dalam ukuran
lingkup yang sama.

Tindakan-tindakan:
tindakan

yang disengaja(intentional)
kelakuan buruk(misconduct)
tindakan kelalaian(neglience)
ketidak kompetenan

ex:

Tindakan yang disengaja


(Professional misconduct )
penipuan(fraud)
penahanan pasien
pelanggaran wajib

simpan rahasia
kedokteran
aborsi ilegal
Eutanasia
penyerangan
seksual
Misrepresentasi
keterangan palsu

menggunakan ilmu kedokteran yang

belum diterima
sengaja melanggar standar
berpraktik tanpa surat izin praktik
berpraktik diluar kompetensinya

Tiga bentuk kelalaian atau


neglience :
Malfeasance: tindakan melanggar

hukum/tidak tepat/ tidak layak,


cth. tindakan medis tanpa indikasi yang
memadai.
Misfeasance: melakukan pilihan tindakan
medis yang tepat namun dilaksanakan
dengan tidak tepat.
cth. tindakan medis tidak sesuai dengan
prosedur.
Nonfeasance: tidak melakukan tindakan
medis yang merupakan kewajiban

Empat unsur perbuatan dianggap


kelalaian:
Adanya kewajiban untuk melakukan atau

tidak melakukan sesuatu(duty)


Adanya pelanggaran atau kegagalan
memenuhi kewajiban tersebut(dereliction
of duty)
Adanya kerugian atau cedera pada
pasien(damage)
Adanya hubungan kausalitas antara
pelanggaran atau kegagalan memenuhi
kewajiban tersebut dengan cedera atau
kerugian.(direct cause)

Definisi kelalaian
Secara pidana/ medical malpractice
sikap yang sangat sembarangan atau sikap

sangat tidak hati-hati terhadap kemungkinan


timbulnya resiko yang bisa menyebabkan
orang lain terluka atau mati sehingga harus
bertanggung jawab terhadap tuntutan
kriminal oleh negara
Secara perdata (civil malpractice)
terdapat hal-hal yang menyebabkan tidak

terpenuhinya isi perjanjian (wanprestasi)


didalam transaksi terapeutik oleh tenaga
kesehatan, atau terjadinya perbuatan
melanggar hukum (onrechtmatige daad),
sehingga menimbulkan kerugian kepada

Isi daripada tidak dipenuhinya


perjanjian:
Tidak melakukan apa yang menurut

kesepakatan wajib dilakukan.(negative act)


Melakukan apa yang menurut
kesepakatannya wajib dilakukan, tetapi
terlambat melaksanakannya.(positive act)
Melakukan apa yang menurut
kesepakatannya wajib dilakukan, tetapi
tidak sempurna dalam pelaksanaan dan
hasilnya.
Melakukan apa yang menurut
kesepakatannya tidak seharusnya
dilakukan

Cara menghindari tuntutan


malpraktek:
Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan

keberhasilan upayanya, karena perjanjian berbentuk daya


upaya (inspaning verbintenis) bukan perjanjian akan
berhasil (resultaat verbintenis).
Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan
informed consent.
Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam
medis.
Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior
atau dokter.
Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan
memperhatikan segala kebutuhannya.
Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga
dan masyarakat sekitarnya.

Perbedaan antara Kecelakaan Medis, Risiko


Medis, Kesalahan Medis, Kelalaian Medis
Kecelakaan Medis (Medical Misadventure)
tidak dapat dipersalahkan (verwijtbaarheid)
tidak dapat dicegah (vermijdbaarheid)
tidak dapat diduga sebelumnya

(voorzienbaarheid)
Risiko Medis (Medical Risk)
Risiko yang derajat probabilitas dan

keparahannya cukup kecil dan besar

Perbedaan antara Kecelakaan Medis, Risiko


Medis, Kesalahan Medis, Kelalaian Medis
Kesalahan Medis (Medical Mistake)
Kesalahan dalam pelayanan medis yang

berpotensi atau akibatkan cedera pasien


( gagal melaksanakan sepenuhnya atau
rencana yang salah )
Kelalaian Medis (Medical Negligence)
kegagalan seorang dokter untuk bersikap

hati-hati sehingga menimbulkan kerugian


bagi pasien.

Tiga pasal pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) berkaitan


dengan kelalaian medis:
Pasal 359 KUHP

Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan


orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
Pasal 360 KUHP
Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain

mendapat luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain
luka-luka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan
menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu tertentu,
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana
kurungan paling lam enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu
lima ratus rupiah.
Pasal 361 KUHP

Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam


menjalankan suatu jabatan atau pencarian, maka pidana ditambah
dengan sepertiga dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk
menjalankan pencarian dalam mana dilakukan kejahatan dan hakim
dapat memerintahkan supaya putusannya diumumnya.

Syok Anafilaktik
salah satu manifestasi klinis dari anafilaksis

yang ditandai dengan adanya hipotensi


yang nyata dan kolaps sirkulasi darah
Anafilaksis:
Timbul beberapa detik sampai menit
Melibatkan banyak organ
Obstruksi saluran napas

Gejala dan Tanda Anafilaksis


Sistem

Gejala dan Tanda

Umum
Prodromal

lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan , rasa


tak enak di dada dan perut, rasa gatal di hidung dan
palatum.

Pernapasan
Hidung
Laring
Lidah
Bronkus

Hidung gatal, bersin, tersumbat


Rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor, edema,
spasme
Edema
Batuk, sesak, mengi, spasme

Kardiovaskula
r

Pingsan, sinkop, palpitasi, takikardi, hipotensi sampai


syok, aritmia.
Kelainan EKG: gelombang T datar, terbalik, atau tandatanda infark miokard

Gastro
intestinal

Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang disertai


darah, peristaltik usus meninggi

Kulit

Urtika dan angioedema ( bibir, muka, ekstremitas )

Mata

Gatal dan lakrimasi

Mekanisme dan Obat Pencetus


Anafilaksis
Anafilaksis ( melalui IgE )
Antibiotik ( penisilin, sefalosporin )
Ekstrak allergen ( bias tawon, polen )
Obat ( glukokortikoid, thiopental, suksinilkolin )
Enzim ( kemopapain, tripsin )
Serum heterolog ( antitoksin tetanus, globulin antilimfosit )
Protein manusia ( insulin, vasopressin, serum )
Anafilaktoid ( tidak melalui IgE )
Zat pelepas histamin secara langsung:
Obat ( opiat, vankomisin, kurare )
Cairan hipertonik ( media radiokontras, manitol )
Obat lain ( dekstran, fluoresens )
Aktivasi komplemen:
Protein manusia ( Imunoglobulin dan produk darah lainnya )
Bahan dialisis
Modulasi metabolisme asam arakidonat
Asam asetilsalisilat
Antiinflamasi nonsteroid

Penatalaksanaan
Epinefrin ( 1:1000) 0,01 ml/kgBB - 0,3 ml subkutan setiap

15-20 menit sampai 3-4 kali


R/ epinefrin 0,01 ampul no 1
s i.m.m
suntikan infiltrasi epinefrin 1:1000 0,1-0,3 ml di bekas

tempat suntikan untuk mengurangi absorpsi alergen


Sistem pernapasan
Edema laring => trakeostomi
punksi membran krikotiroid dengan jarum besar dan dirujuk
Pemberian oksigen 4-5 l/ menit sangat penting untuk

gangguan pernapasan dan kardiovaskular


Bronkodilator, obstruksi saluran napas bagian bawah (gejala
asma atau status asmatikus)

Penatalaksanaan
Sistem kardiovaskular
Pemberian cairan kristaloid ( NaCl 0,9% )

atau koloid ( plasma, dekstran ).


CVP ( central venous pressure ), memantau
kebutuhan cairan, menghindari kelebihan
pemberian cairan
Tek. darah belum teratasi dengan cairan,
berikan vasopresor ( epinefrin ) melalui infus
intravena

Pencegahan
Orang berisiko anafilaksis tidak

menggunakan beta bloker


prednisone dan antihistamin sebelum
memberikan media kontras pemeriksaan
radiologi kepada pasien yang memiliki
risiko
desensitasi jangka pendek: penisilin

Anda mungkin juga menyukai