Wrap Up I A 16
Wrap Up I A 16
SKENARIO I
BENJOLAN DISIKU LENGAN ATAS
Oleh :
KELOMPOK A-16
Ketua
Sekretaris
SKENARIO 1
BENJOLAN DISIKU LENGAN ATAS
Seorang laki-laki 45 tahun, datang ke RS Yarsi dengan keluhan terdapat benjolan
di siku kanan sejak 2 bulan ini. Benjolan dirasakan nyeri dan berdenyut serta
mnegganggu range of movement (ROM). Riwayat pernah bengkak kemerahan pada
metatarsophalangeal I dialami 5 bulan yang lalu dan berkurang setelah meminum obat
analgesik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tofus pada sekitar olecranon bentuk bulat
dengan diameter 8 cm. Hasil pemeriksaan laboratorium didapati hiperurisemia. Dokter
memberikan nonsteroid antiinflamasi drug (NSAID) dan urikosurik pada pasien
tersebut dan menyarankan pemeriksaan radiologi.
Sasaran Belajar
1. Memahami dan menjelaskan anatomi sendi tubuh
1.1 Menjelaskan anatomi rangka ektremitas
1.2 Menjelaskan Range Of Movement (ROM)
1.3 Menjelaskan articulatio ekstremitas
2. Memahami dan menjelaskan histologi sendi
2.1 Menjelaskan mikroskopik sendi ekstremitas atas dan bawah
3. Memahami dan menjelaskan Asam Urat
3.1 Menjelaskan Metabolisme Asam Urat
3.2 Menjelaskan Ekskresi Asam Urat
4. Memahami dan menjelaskan Artritis Gout
5. Memahami dan menjelaskan Pemeriksaan Radiologi
6. Memahami dan menjelaskan Urikosurik
7. Memahami dan menjelaskan NSAID
1.1
Sistem gerak tubuh manusia dibagi berdasarkan bidang dan sumbu geraknya, dan sendi
merupakan salah satu sumbu gerak yang paling utama.
Articulatio Glenohumeralis
Tulang
labrum gleinoidale
Jenis Sendi
b.
Tulang
: Incissura throclearis ulna, trochlea humeri dan
antara fovea caput articularis radii dan capitulum humeri .
Gerak Sendi
Tulang
Gerak sendi
Tulang
Jenis sendi
: trochoidea
Gerak sendi
e. Articulatio Radiocarpalis
Tulang
: Bagian distal Os. Radius dan ossa
carpalesproximalis kecuali os piriforme
Gerak sendi
f. Articulatio carpometacarpales
Articulatio carpometacarpales I
Tulang
Gerak sendi
reposisi
Articulatio carpometacarpales II
Tulang
: Antara Metacarpale II V dengan Os. Carpi
deretan distalis
Gerak sendi
: Geser
g. Articulatio Metacarpophalangealis
Art. Metacarpophalangealis I
Tulang
Gerak sendi
Tulang
II dan V
Gerak sendi
h. Articulationes interphalangealis
Tulang
: Antar phalanges
Gerak sendi
EKSTREMITAS BAWAH
a.
Tulang
Gerak sendi
eksorotasi
b. Articulatio genus
Tulang
medialis tibiae
Gerak sendi
Tulang
: Facies articularis fibularis dengan facies
articularis capitis fibulae
Gerak sendi
d. Articulatio talocrulalis
Tulang
: Antara trochleatali dan lengkung yang dibentuk
oleh maleoli ossa cruris
Geraksendi
e. Articulatio Pedis
Articulatio talocalcanea
Tulang
Articulatio talocalcaneonavicularis
Tulang
Gerak sendi
Articulatio calcaneocuboidea
Tulang
Gerak sendi
Articulatio tarsometatarsales
Tulang
Geraksendi
: Plana
Articulatio Metatarsophalangeales
Tulang
Gerak sendi
Tulang
: Inter phalangeales
Gerak sendi
Gambar 2. Sendi
Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada
tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang
dapat dilakukan
Rawan sendi melapisi ujung-ujung tulang dengan fungsi:
1. Melindungi ujung tulang agar tidak aus
2. Dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai
penahan beban dan peredam benturan.
Matriks terdiri dari 2 tipe makromolekul, yaitu :
Proteoglikan : yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung
70-80% air, hal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan
memungkinkan rawan sendi elastis
Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat
tahan terhadap tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal,
sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan.
Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain seperti
enzim
(Leeson, C. Roland. Anthony A. Paparo. 1996)
3. Memahami dan menjelaskan Asam Urat
3.1 Menjelaskan Metabolisme Asam Urat
Patofisiologi
Asam urat adalah hasil akhir asam nukleat atau hasil akhir metabolisme zat
purin yang merupakan salah satu protein dalam sel tubuh.
Purin adalah salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA. Saat
DNA dihancurkan, purin pun akan dikatabolisme. Hasil buangan berupa
asam urat.
Kadar asam urat di darah tergantung usia dan jenis kelamin. Anak-anak
normalnya 3,4-4,0 mg/dl; laki-laki dewasa 6,8 mg/dl; wanita pramenopause
6,0 mg/dl
Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat adalah sebagai berikut:
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan
(salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah
melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam
guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme
yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amidoPRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin
yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin
bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui
zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin,
hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida
purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin
fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).
Sumber : http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/patofisiologi-gout-arthritis/
mg/100 ml. Di lain pihak, konsumsi makanan kaya purin akan mengakibatkan
ekskresi urin bisa mencapai 1000mg/hr tanpa mengubah jumlah asam urat, urat
yg mengalami urikolisis (Keller and Colombo, 1981).
4. Memahami dan menjelaskan Artritis Gout
Patologi anatomi arthritis gout
1.1 Definisi
Proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada
jaringan sendi/sekitar (tophi).
1.2 Proses metabolisme arthritis gout
Asam urat dibentuk dari pemecahan purin dan sinstesis langsung dari 5fosforibosil pirofosfat (5-PRPP) dan glutamine. Pada manusia asam urat
dieksresi di dalam urin. Kadar asam urat noemal pada manusia adalah sekitar
4 mg/dL. Di ginjal asam urat difiltrasi, direabsorbsi dan disekresi.
Normalnya, 98% asam urat yang difiltrasi akan direabsorbsi dan 2% sisanya
merupakan sekitar 20% jumlah yang dieksresi.
1.3 Epidemiologi
Gout merupakan penyakit dominan pada pria dewasa, sedangkan pada
perempuan jarang sebelum menopause. Pada tahun 1986 dilaporkan
prevalensi gout di Amerika Serikat adalah 13,6/1000 pria dam 6,4/1000
perempuan. Prevalensi gout bertambah dengan meningkatnya taraf hidup.
Prevalensi diantara pria African American lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok pria Caucasian. Di Indonesia belum banyak publikasi
epidemiologi tentang arthritis pirai (AP).
1.4 Etiologi
Gejala artritis akut disebabkan reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat.
Hiperuresemia pada penyakit ini terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan
a. Gout primer metabolik disebabkan oleh sintesis
langsung yang bertambah.
b. Gout sekunder metabolik disebabkan oleh
pembentukan asam urat yang berlebihan karena penyakit
lain. Ex: leukimia.
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout primer renal, karena gannguan eksresi asam urat di
tubuli ginjal (distal) yang sehat.
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal.
3. Perombakan dalam usus yang berkurang
1.5 Patogenesis
Faktor yang berperan pada mekanisme serangan gout :
Konsentrasi asam urat darah
pH
Suhu
Susunan protein pada tempat terjadinya presipitasi
Fraksi proteoglikan tulang rawan dapat menaikan kelarutan asam
urat jaringan.
Sulfinpirazon
Sulfinpirazon, dosis awal 100 mg/hari, peningkatan bertahap menjadi 200400 mg/hari. Dapat pula mengurangi agregasi dan memperpenjang masa hidup
trombosit. Efek samping mual, muntah, dan dapat timbul ulkus peptik.
Sulfinpirazon menghambat asam urat di ginjal.
Obat untuk Gout:
Kolkisin
Pengobatan tradisional untuk gout adalah kolkisin. Biasanya nyeri sendi
mulai berkurang dalam waktu 12-24 jam setelah pemberian kolkisin dan akan
menghilang dalam waktu 48-72 jam. Kolkisin diberikan dalam bentuk tablet,
tetapi jika menyebabkan gangguan pencernaan, bisa diberikan secara intravena.
Obat gout / obat asam urat ini seringkali menyebabkan diare dan bisa
menyebabkan efek samping yang lebih serius (termasuk kerusakan sumsum
tulang).
Allopurinol
ibuprofen,
(diantaranya
fenilbutazon, ampiron,
DAFTAR PUSTAKA