I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Alamat
Agama
Suku
Status perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
Datang ke Poli
: Tn B
: 43 tahun (21 April 1971)
: Bau-Bau
: Islam
: Makassar
: Menikah
: Sarjana Pendidikan
: PNS (Guru)
: 14 Oktober 2014
4) Empati
: Dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual (kognitif)
1) Taraf pendidikan
: Sesuai dengan taraf pendidikan
2) Orientasi :
a. Waktu
: Baik
b. Tempat
: Baik
c. Orang
: Baik
3) Daya ingat :
a. Jangka Panjang
: Baik
b. Jangka Pendek
: Baik
c. Jangka Segera
: Baik
4) Konsentrasi dan perhatian
: Baik
5) Bakat Kreatif
: Tidak ada
6) Kemampuan menolong diri sendiri: Baik
D. Gangguan Persepsi :
1) Halusinasi
: Tidak ada
2) Ilusi
: Tidak ada
3) Depersonalisasi
: Tidak ada
4) Derealisasi
: Tidak ada
E. Pikiran
1) Arus pikiran :
a. Produktivitas
: Cukup, berbicara spontan
b. Kontinuitas
: Relevan, koheren
c. Hendaya berbahasa
: Tidak ada
2) Isi pikiran
a. Preokupasi
: Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran
: Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
: Tidak terganggu
G. Daya Nilai dan Tilikan
1) Norma sosial
: Tidak terganggu
2) Uji daya nilai
: Tidak terganggu
3) Penilaian realita
: Tidak terganggu
4) Tilikan
: Pasien merasa dirinya sakit
H. Taraf Dapat Dipercaya
: Dapat dipercaya
IV.
VI.
DAFTAR MASALAH
Organobiologik
: Pasien mengeluh cemas akan dirinya dan
penyakitnya (Penyakit lambung, operasi
sinusitis)
Psikologik
: Tidak ditemukan adanya hendaya dalam menilai
realita.
Sosiologik
: Tidak ditemukan adanya hendaya dalam
pekerjaan dan aktivitas sosial
VIII. PROGNOSIS
Dubia et Bonam
- Faktor pendukung :
Keluarga mendukung kesembuhan pasien (ada dukungan dari
keluarga)
Tidak ada riwayat anggota keluarga dengan keluhan yang
sama.
IX.
PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan Kriteria Diagnostic DSM-IV-TR Gangguan Ansietas
menyeluruh;
Penderita meunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari, untuk beberapa minggu sampai
beberapa bulan.
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
o Kecemasan (kekhawatiran akan nasib buruk, merasa seperti
diujung tanduk, sulit berkonsentrasi, dsb).
o Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
dapat santai)
o Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat,
jantung berdebar-debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing
kepala, mulut kering)..
RENCANA TERAPI
Farmakoterapi : Alprazolam 0,5 mg 3x 0,25-0,5 mg/hari
Terapi Supportif
a. Ventilasi
memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati
dan keinginannya sehingga pasien merasa lega
b. Konseling: Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien
tentang penyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya dan
memahami cara menghadapinya serta memotivasi pasien agar tetap
minum obat secara teratur
c. Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat
pasien tentang gangguan yang dialami oleh pasien sehingga
tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga
membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan
secara berkala.
XI.
Follow up
Memantau Keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya dan
efektifitas terapi dan efek samping dari obat yang diberikan.
XII.
AUTOANAMNESIS
: Waalaikum salam..
: Oo iya saya B
: 43 tahun
DM : Pekerjaanta apa ?
P
: Sinus. Mulai disitu saya khawatir, yang namanya tidak pernah operasi,
: Iya, Alhamdulillah.
: Tanggal 13 September.
: Iya, awalnya begitu. Tapi sebelum itu pernah juga opname di bau-bau
bulan Juli.
DM :Bapak cemas karena mau Operasi, Setelah operasi masih ada cemasnya?
P
: Tidak ada, hilang mi. Tapi setelah itu tiba dibau-bau pas saya punya
penyakit lambung kambuh dan beberapa hari kemudian saya rasa takut
dan gemetar.
: Tegang di leher, kalau sudah begitu langsung sesak. Juga rasa berat di
punggung. Kata teman, konsultasi ke pskiatri dulu.
DM : Itu tegangnya, bagaimana pak, tiap hari atau kadang kadang saja?
P
: Kadang kadang. Tapi itu waktu timbul pikiran-pikiran saja. Tapi saya
berusaha untuk melawan.
: Saya mencemaskan kenapa saya harus seperti ini. Anak saya masih
kecil. Saya punya penyakit lambung sekarang sinus.
: Iya. Cuma kurang lebih 2 minggu pelan-pelan kayak saya suka cemas.
Cuma kadang kadang kemarin, saya habis konsultasi di dokter THT.
Katanya masih ada lagi sedikit masalah, mau dioperasi. Tapi katanya di
kasih obat dulu, kalau tidak bisa di operasi lagi.
: Iya. Masih dikasih obat. Tapi kalau ada keluhan terpaksa di operasi
ulang.
: Sewaktu saya keluar sendirian, saya rasa takut. Saya merinding ini dok.
Kadang tidak bisa ditinggal sendiri. Tapi Alhamdulillah bisa kalau
dekat-dekat begini.
: Sama istri, tapi sekalian dia check up juga. Dari kemarin sama-sama
istri terus. Tapi tadi kesini, saya membesarkan jiwa ku. Saya jalan terus
kesini. Sewaktu mengajar juga, Saya rasa takut dan tidak percaya diri
kalau banyak murid yang bertanya. Saya cemas. Jadi saya keluar kelas
supaya tidak cemas lagi.
: Sama-sama dok.