T.K Jadi
T.K Jadi
1.
2.
3.
4.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
OBI SOBIRIN
EDDY RUSDIANTO
DESTI KOMALASARI
FINI HERYANI
PENGERTIAN
Etiologi
Manifestasi Klinis
1. Gangguan kesadaran.
2. Konfusi ( Kejang )
3. Abnormalitas pupil.
4. Serangan (onset) tiba-tiba berupa deposit neorologis,
perubahan tanda vital, gangguan penglihatan, disfungsi
sensorik, kejang otot, sakit kepala, vertigo (pusing),
ganguan pergerakan, kejang, dan syok akibat cedera
multi system.
B. Proses sekunder
1. Kerusakan sekunder timbul beberapa waktu setelah trauma
menyusul kerusakan primer. Dapat dibagi menjadi penyebab
sistemik dari intrakranial. Dari berbagai gangguan sistemik,
hipoksia(kekurangan o2 dlm jaringan) dan hipotensi
merupakan gangguan yang paling berarti.
2. Trauma saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan
gejala-gejala neurologis yang tergantung lokasi kerusakan.
3. Kerusakan sistem saraf motorik yang berpusat dibagian
belakang lobus frontalis akan mengakibatkan kelumpuhan
pada sisi lain.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada klien dengan
trauma kepala/cedera kepala, meliputi :
A. CT Scan
B. MRI ( Magnetik Resonan Imaging )
C. Cerebral angiografi
D. CSS ( Cerebrospinal )
E. Kadar Elektrolit
Komplikasi
C.Intervensi Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
TERIMAH KASIH