Anda di halaman 1dari 80

PERATURAN BERSAMA

KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA

DAN

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 01 TAHUN 2010


NOMOR KW.09.04/HK.00.7/86/2010

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN


UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL,
UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA

DAN

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA;

Menimbang : a. bahwa, untuk mengukur dan mengetahui hasil belajar peserta didik serta
memperoleh keterangan mengenai mutu pendidikan pada satuan pendidikan di
lingkungan pembinaan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, dan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, perlu diselenggarakan penilaian pada
akhir masa belajar satuan pendidikan;
b. bahwa, telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74 Tahun
2009, tentang Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB), Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009, tentang Ujian Nasional untuk
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 1


Luar Biasa (SMP/MTs/SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (SMA/MA/SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) sebagaiamana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 84 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
…. Tahun tentang ;
c. bahwa, agar Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional, Ujian Nasional, dan Ujian
Sekolah/Madrasah sebagaimana disebutkan pada huruf a dan huruf b di atas dapat
terlaksana dengan sebaik-baiknya, perlu ditetapkan petunjuk teknis pelaksanaan
Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional, Ujian Nasional, dan Ujian
Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran 2009/2010.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Nomor 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar
Dan Menengah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Penilaian
Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan
Inklusi Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi
Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 78 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 2


11. Keputusan Menteri Agama Nomor 372 Tahun 1993 tentang Kurikulum Pendidikan
Dasar Berciri khas Agama Islam
12. Keputusan Menteri Agama Nomor 368 Tahun 1993 tentang
Penyelenggaraan Madrasah Ibtidaiyah;
13. Keputusan Menteri Agama Nomor 369 Tahun 1993 tentang
Penyelenggaraan Madrasah Tsanawiyah;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 370 Tahun 1993 tentang penyelenggaraan
Madrasah Aliyah;
15. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Agama;
16. Keputusan BSNP Nomor 0023/SK-Pos/BSNP/XII/2009, tentang Prosedur
Operasional Standar (POS) Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) Tahun Pelajaran 2009/2010;
17. Keputusan BSNP Nomor 0024/SK-Pos/BSNP/XII/2009, tentang Prosedur
Operasional Standar (POS) Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2009/2010;
18. Keputusan BSNP Nomor 0026/SK-Pos/BSNP/XII/2009, tentang Prosedur
Operasional Standar (POS) Ujian Nasional (UN) Untuk Sekolah Dasar/Madarasah
Ibtidaiyah /Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB), Tahun Pelajaran 2009/2010;
19. Keputusan BSNP Nomor ........................... tentang ......................................
20. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan;
21. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
22. Peraturan Gubernur Nomor 107 Tahun 2007 tentang Akreditasi
Sekolah/Madrasah;
23. Peraturan Gubernur Nomor 116 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusi.
24. Peraturan Gubernur Nomor 124 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Luar Sekolah, Luar Biasa dan Pendidikan Khusus
25. Peraturan Gubernur Nomor 134 Tahun 2009 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas
Pendidikan;
26. Peraturan Kepala Dinas Nomor 51.1 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Khusus

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 3


MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH
KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN
AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK
TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL,
UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH/ MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/
2010.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional yang selanjutnya disebut UASBN adalah
UASBN yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelaksanaan ujian
Sekolah/Madrasah untuk jenjang satuan pendidikan SD/SDLB/MI;
2. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan
penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan
SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/MA dan SMK.
3. Ujian Sekolah/Madrasah yang selanjutnya disebut US/M adalah kegiatan yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari
Sekolah/madrasah yang tidak diujikan pada UASBN/UN.
4. Peserta Ujian adalah Peserta Didik yang terdaftar sebagai peserta UASBN/UN
dan US/M Tahun Pelajaran 2009/2010
5. UASBN/UN dan US/M Utama adalah UASBN/UN dan USM yang diselenggarakan
bagi seluruh peserta.
6. UASBN/UN dan US/M susulan adalah UASBN/UN dan US/M yang
diselenggarakan bagi peserta yang tidak dapat mengikuti UASBN/UN dan US/M
Utama, karena sakit atau berhalangan yang dibuktikan dengan surat keterangan
yang sah
7. UN Ulangan adalah UN yang diselenggarakan bagi peserta yang tidak LULUS
dalam mengikuti UN.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 4


8. Kurikulum 1994 adalah kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang sudah
berlaku secara nasional sejak tahun pelajaran 1994/1995 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1993, Nomor
061/U/1993, Nomor 080/U/1993, Nomor 126/U/1993, dan Nomor 129/U/1993
Tahun 1993Kurikulum 2004 adalah kurikulum pendidikan dasar dan menengah
yang sudah diterapkan secara terbatas mulai tahun pelajaran 2001/2002 berdasar
Surat Keputusan Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah No.
399a/C.C2/Kep/DS/2004 Tahun 2004, dan Peraturan Direktur Pendidikan
Menengah Umum No. 766a/C4/MN/2003 Tahun 2003 dan No. 1247a/C4/MN/2003
Tahun 2003.
9. Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang selanjutnya
disebut standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu sesuai
dengan Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006.
10. Standar Kompetensi Lulusan yang selanjutnya disebut SKL adalah standar
kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik
11. Kisi-kisi soal UN adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan soal ujian
yang memuat SKL dan kemampuan yang diujikan.
12. Prosedur operasi standar yang selanjutnya disebut POS adalah prosedur operasi
standar yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan ujian nasional yang ditetapkan
oleh BSNP.
13. Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah kemampuan teknis peserta didik Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
14. Uji Kompetensi Keahlian adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi
SMK sesuai Program Keahlian masing-masing.
15. BSNP adalah Badan Standar Nasional Pendidikan yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005.
16. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
17. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
18. Kanwil Kementerian Agama adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
19. Kepala Dinas Pendidikan adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
20. Kepala Kanwil Kementerian Agama adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 5


21. Suku Dinas adalah Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi, Suku Dinas
Pendidikan Menengah Kota Administrasi dan Suku Dinas Pendidikan Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu.
22. Kepala Suku Dinas adalah Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota
Administrasi, Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi dan
Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
23. Kepala Mapenda adalah Kepala Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama pada
sekolah Kanwil Kementerian Agama.
24. Seksi Kecamatan adalah Seksi Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan dan Seksi
Dinas Pendidikan Menengah Kecamatan.
25. Kepala Seksi Kecamatan adalah Kepala Seksi Dinas Pendidikan Dasar
Kecamatan dan Kepala Seksi Dinas Pendidikan Menengah Kecamatan.
26. Satuan Pendidikan adalah SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/MA dan
SMK Negeri dan Swasta.
27. Rayon adalah kelompok panitia penyelenggara UASBN dan UN di Tingkat Kota
Administrasi/Kabupaten Administrasi
28. Subrayon adalah kelompok panitia penyelenggara UASBN dan UN di Tingkat
Kecamatan.
29. DNS adalah Daftar Nominasi Sementara.
30. DNT adalah Daftar Nominasi Tetap.
31. Daftar Kolektif Hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional selanjutnya disebut
DKHUASBN, adalah Daftar kolektif yang berisi nilai hasil UASBN setiap
penyelenggara UASBN.
32. Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya di sebut DKHUN adalah
daftar kolektif yang berisi nilai hasil UN setiap penyelenggara UN

BAB II
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 2

(1) UASBN/UN bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara


nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mendorong tercapainya pendidikan dasar dan
menengah yang bermutu.
(2) US/M bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata
pelajaran dalam kelompok mata pelajaran yang tidak diujikan pada UASBN/UN.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 6


Pasal 3

Hasil UASBN/UN dan US/M digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk :
a. pemetaan mutu satuan dan atau program pendidikan;
b. seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c. penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan;
d. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan;dan
e. penilaian akreditasi dari suatu satuan pendidikan.

BAB III
PENYELENGGARAAN UJIAN
Pasal 4

(1) Penyelenggaraan UASBN dan US/M, meliputi:


a. SD
b. SDLB
1. SDLB Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E);
2. SDLB Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa
Sedang (D1), dan Tunaganda (G).
c. MI
(2) Penyelenggaraan UN dan US/M, meliputi :
a. SMP
b. SMPLB terdiri atas;
1. SMPLB Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E);
2. SMPLB Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa
Sedang (D1), dan Tunaganda (G).
c. MTs
d. SMA, terdiri atas :
1. SMA Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA);
2. SMA Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS);
3. SMA Program Bahasa.
e. SMALB, terdiri atas :
1. SMALB Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E);
2. SMALB Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa
Sedang (D1), dan Tunaganda (G).

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 7


f. MA, terdiri atas :
1. MA Program Bahasa;
2. MA Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA);
3. MA Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS);
4. MA Program Keagamaan.
g. SMK, terdiri atas :
1. SMK kelompok Teknologi dan Industri;
2. SMK kelompok Bisnis Manajemen;
3. SMK kelompok Pariwisata;
4. SMK kelompok Kesehatan;
5. SMK kelompok Pekerjaan Sosial;
6. SMK kelompok Seni dan Kerajinan.

Pasal 5

(1) Penyelenggaraan UASBN dan UN pada satuan pendidikan SD/SDLB,


SMP/SMPLB, SMALB dan SMK menjadi tanggung jawab Kepala Dinas
Pendidikan.
(2) Penyelenggaraan UASBN dan UN pada satuan pendidikan MI, MTs dan menjadi
tanggung jawab Kepala Kanwil Kementerian Agama.
(3) Penyelenggaraan UN pada satuan pendidikan SMA/MA menjadi tanggung jawab
bersama Rektor Perguruan Tinggi Negeri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama .
(4) Penyelenggaraan US/M menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah/Madrasah
Penyelenggara US/M.

BAB IV
PENYELENGGARA UJIAN
Bagian Kesatu
Penyelenggara
Pasal 6

(1) Gubernur menetapkan penyelenggara UASBN tingkat provinsi yang terdiri atas
unsur - unsur :
a. Dinas Pendidikan; dan
b. Kanwil Kementerian Agama

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 8


(2) Gubernur menetapkan penyelenggara UN SMP/SMPLB/MTs, SMALB dan SMK
tingkat provinsi yang terdiri atas unsur - unsur :
a. Dinas Pendidikan;
b. Kanwil Kementerian Agama;
c. Perguruan Tinggi Negeri; dan
d. Instansi yang terkait dengan pendidikan keahlian.
(3) Gubernur bersama Perguruan Tinggi Negeri menetapkan penyelenggara UN
SMA/MA tingkat provinsi yang terdiri atas unsur - unsur :
a. Perguruan Tinggi Negeri;
b. Dinas Pendidikan; dan
c. Kanwil Kementerian Agama
(4) Kepala Dinas Pendidikan bersama Kepala Kanwil Kementerian Agama
menetapkan panitia penyelenggara UASBN dan UN SMP/SMPLB/MTs tingkat
rayon dan tingkat subrayon.
(5) Kepala Dinas Pendidikan bersama Kepala Kanwil Kementerian Agama
menetapkan panitia penyelenggara UN SMA/SMALB/MA dan UN SMK tingkat
rayon.
(6) Panitia UASBN/UN dan US/M tingkat Sekolah/Madrasah ditetapkan oleh Kepala
Sekolah/Madrasah penyelenggara UASBN/UN dan US/M.

Pasal 7

Koordinasi dan pengendalian teknis penyelenggara UASBN/UN tingkat kota/kabupaten


administrasi dilaksanakan oleh Kepala Suku Dinas, dan Kepala Kanwil Kementerian
Agama Kota, pelaksanaan teknis penyelenggara UASBN/UN dilaksanakan oleh rayon
dan/atau subrayon yang meliputi unsur Kepala Seksi Kecamatan, Koordinator
Pengawas dan Kepala Sekolah/Madrasah

Pasal 8

(1) Penyelenggara UASBN SD/SDLB/MI terdiri atas penyelenggara tingkat provinsi,


penyelenggara tingkat rayon, penyelenggara tingkat subrayon dan penyelenggara
tingkat sekolah/madrasah.
(2) Penyelenggara UN SMP/SMPLB/MTs terdiri atas penyelenggara tingkat provinsi,
penyelenggara tingkat rayon, penyelenggara tingkat subrayon dan penyelenggara
tingkat sekolah/madrasah.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 9


(3) Penyelenggara UN SMA/SMALB/MA dan SMK terdiri atas penyelenggara tingkat
provinsi, penyelenggara tingkat rayon dan penyelenggara tingkat
sekolah/madrasah.
Bagian Kedua
Sekolah Penyelenggara
Pasal 9

(1) Sekolah/madrasah penyelenggara UASBN/UN adalah sekolah/madrasah yang


terakreditasi, memiliki peserta UASBN/UN minimal 20 (dua puluh) peserta didik
dan memiliki fasilitas ruang ujian yang layak.
(2) Sekolah/madrasah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang memiliki
peserta didik kurang dari 20 orang setelah mendapat izin dari Dinas Pendidikan
atau Kanwil Kementerian Agama.
(3) Sekolah/madrasah yang memiliki peserta didik kurang dari 20 (dua puluh) dapat
menyelenggarakan UASBN/UN dengan syarat terakreditasi minimal B, dan
memiliki fasilitas ruang ujian yang layak.
(4) Sekolah/madrasah penyelenggara UASBN ditetapkan oleh Kasudin Pendidikan
Dasar Kota Administrasi/Kasudin Pendidikan Kabupaten Administrasi/Kepala
Kementerian Agama Kota Administrasi.
(5) Sekolah/madrasah penyelenggara UN ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pendidikan/Kepala Kanwil Kementerian Agama.
(6) Sekolah/madrasah yang tidak ditetapkan sebagai penyelenggara UASBN/UN
dan US/M bergabung pada sekolah/madrasah lain yang ditetapkan sebagai
penyelenggara UASBN/ UN dan US/M.

Pasal 10

(1) Penyelenggara UASBN/UN dan US/M bertugas merencanakan, melaksanakan


dan melaporkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan Ujian
kepada instansi terkait sesuai peraturan yang berlaku.
(2) Sekolah/madrasah penyelenggara UASBN/UN dan US/M bertanggung jawab atas
penyelenggaraan ujian mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, sampai dengan
pelaporan

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 10


BAB V
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARA UASBN/UN DAN US/M
Bagian Kesatu
Tugas Penyelenggara UASBN SD/SDLB/MI dan UN SMP/SMPLB/MTs
Pasal 11

(1) Tugas penyelenggara UASBN SD/SDLB/MI dan UN SMP/SMPLB/MTs tingkat


provinsi
a. merencanakan dan melakukan sosialisasi pelaksanaan UASBN dan UN;
b. mencetak bahan UASBN dan UN yang mencakup Naskah Soal, LJUASBN,
LJUN, Daftar Hadir, dan Berita Acara;
c. berkoordinasi dengan rayon mendistribusikan bahan UASBN dan UN ke
sekolah/madrasah penyelenggara melalui penyelenggara tingkat subrayon;
d. menjaga kerahasiaan bahan UASBN dan UN;
e. menjaga keamanan pelaksanaan UASBN dan UN;
f. penyelenggara UASBN,:
1) menyiapkan bahan UASBN;
2) menyusun 75% butir soal berdasarkan kisi-kisi soal UASBN Tahun
Pelajaran 2009/2010 yang ditetapkan oleh BSNP;
3) merakit soal berdasarkan kisi-kisi soal UASBN Tahun Pelajaran
2009/2010 dan melakukan penjaminan mutu soal;
4) melakukan pemindaian hasil UASBN dengan melibatkan tim tingkat
rayon;
5) melakukan penskoran hasil pemindaian UASBN;
6) menyampaikan hasil penskoran kepada penyelenggara UASBN tingkat
pusat
g. penyelenggara UN:
1. menetapkan tim pengolah hasil UN SMP/MTs dan SMPLB , yang terdiri
dari unsur Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian
Agama.
2. tim pengolah hasil UN SMP/MTs dan SMPLB, bertugas sebagai berikut:
a) melakukan pemindaian (scanning) LJUN SMP/MTs dan SMPLB,
dengan menggunakan software yang ditentukan oleh Penyelenggara
UN tingkat pusat;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 11


b) mendata dan menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara
UASBN SDLB dan UN SMP/SMPLB/MTs yang bergabung
berdasarkan hasil akreditasi dalam surat keputusan penyelenggara
UN tingkat sekolah/madrasah;
c) menyampaikan surat keputusan sebagaimana dimaksud pada huruf
b) ke sekolah/madrasah penyelenggara UN;
d) mengirim hasil pemindaian LJUN SMP/MTs dan SMPLB ke
Penyelenggara UN Tingkat Pusat;
e) mengisi SKHUN dan mendistribusikan ke Rayon;
3. menerima hasil penskoran UN SMP/MTs dan SMPLB, dari penyelenggara
UN tingkat pusat;
4. mendistribusikan hasil penskoran UN ke subrayon;
h. mendata, mengelola database, dan menetapkan DNS dan DNT;
i. mencetak DKHUASBN dan DKHUN yang ditandatangani oleh Kepala Dinas
Pendidikan atau Kepala Kanwil Kementerian Agama dan mendistribusikannya
ke setiap sekolah/madrasah penyelenggara UASBN dan UN ke
penyelenggara tingkat subrayon berkoordinasi dengan penyelenggara tingkat
rayon;
j. mencetak SKHUASBN, SKHUN dan mendistribusikannya ke setiap
sekolah/madrasah penyelenggara UASBN dan UN ke penyelenggara tingkat
subrayon koordinasi dengan penyelenggara tingkat rayon;
k. mencetak dan mendistribusikan blangko ijazah ke setiap sekolah/madrasah
penyelenggara UASBN ke penyelenggara subrayon koordinasi dengan
penyelenggara tingkat rayon
l. mencetak dan mendistribusikan blangko ijazah ke setiap sekolah/madrasah
penyelenggara UN ke sekolah/madrasah penyelenggara;
m. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan UASBN dan UN;
n. membuat laporan pelaksanaan UASBN dan UN tingkat provinsi untuk
disampaikan kepada Penyelenggara UASBN dan UN tingkat pusat yang berisi
tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UASBN dan dilengkapi dengan:
1. surat keputusan penyelenggara UASBN dan UN tingkat provinsi;
2. data peserta UASBN dan UN;
3. data sekolah/madrasah penyelenggara UASBN dan UN;
4. data ruang ujian tiap sekolah/madrasah;
5. data pengawas ruang ujian setiap sekolah/madrasah;
6. kriteria kelulusan setiap sekolah/madrasah;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 12


7. data kelulusan peserta UASBN dan UN;
8. nilai UASBN dan UN setiap sekolah/madrasah.
(2) Tugas penyelenggara UASBN dan UN SMP/SMPLB/MTs tingkat rayon
a. mengkoordinasikan, merencanakan, dan mensosialisasikan pelaksanaan
UASBN dan UN di wilayahnya;
b. mendata sekolah/madrasah berdasarkan aspek-aspek kelayakan tempat
pelaksanaan UASBN dan UN, sebagai bahan pertimbangan penetapan
sekolah/ madrasah penyelenggara UASBN dan UN;
c. menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara UASBN sekolah/madrasah
yang bergabung berdasarkan hasil akreditasi dalam surat keputusan
penyelenggara UASBN tingkat sekolah/madrasah;
d. menyampaikan surat keputusan tersebut ke sekolah/madrasah penyelenggara
UASBN.
e. mendata calon peserta UASBN dan UN;
f. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UASBN dan UN bekerja sama
dengan instansi tekait;
g. menjaga keamanan pelaksanaan UASBN dan UN bekerja sama dengan
instansi tekait;
h. mengumpulkan LJUASBN dan LJUN dari penyelenggara tingkat subrayon dan
mengirimkannya ke penyelenggara tingkat provinsi untuk proses pemindaian
i. menerima DKHUASBN, SKHUASBN, DKHUN dan SKHUN dari
Penyelenggara UASBN dan UN penyelenggara tingkat provinsi dan
mengirimkannya ke sekolah/madrasah penyelenggara, melalui penyelenggara
tingkat subrayon;
j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UASBN dan UN di
wilayahnya;
k. membuat laporan pelaksanaan UASBN dan UN tingkat rayon untuk
disampaikan kepada Penyelenggara UASBN dan UN tingkat provinsi yang
berisi tentang persiapan, pelaksanaan, evaluasi UASBN dan UN dilengkapi
dengan:
1. surat keputusan penyelenggara UASBN dan UN tingkat rayon;
2. surat keputusan pengawas ruang UASBN;
3. data peserta UASBN dan UN;
4. data sekolah/madrasah penyelenggara UASBN dan UN;
5. data ruang ujian tiap sekolah/madrasah;
6. data pengawas ruang ujian setiap sekolah/madrasah;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 13


7. kriteria kelulusan setiap sekolah/madrasah;
8. data kelulusan peserta UASBN dan UN.
(3) Tugas penyelenggara UASBN dan UN tingkat subrayon
a. mengkoordinasikan, merencanakan, dan mensosialisasikan pelaksanaan
UASBN dan UN di wilayahnya;
b. mendata sekolah/madrasah penyelenggara untuk disampaikan ke tingkat
rayon;
c. mendata calon peserta ujian yang dikirim oleh sekolah/madrasah dan
menyampaikan ke tingkat provinsi dengan tembusan ke tingkat rayon;
d. menerima dan mendistribusikan bahan UASBN dan UN ke sekolah/madrasah
penyelenggara;
e. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UASBN dan UN;
f. menjaga keamanan pelaksanaan UASBN dan UN;
g. menerima DKHUASBN dan SKHUASBN dan mengirimkannya ke
sekolah/madrasah penyelenggara UASBN dan UN;
h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UASBN dan UN di
wilayahnya;
i. membuat laporan pelaksanaan UASBN dan UN tingkat subrayon untuk
disampaikan kepada Penyelenggara UASBN dan UN tingkat rayon yang berisi
tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UASBN dan dilengkapi dengan:
1. surat keputusan penyelenggara UASBN dan UN tingkat subrayon;
2. surat keputusan pengawas ruang UN;
3. data peserta UASBN dan UN;
4. data sekolah/madrasah penyelenggara UASBN dan UN;
5. data ruang ujian tiap sekolah/madrasah;
6. data pengawas ruang ujian setiap sekolah/madrasah;
7. kriteria kelulusan setiap sekolah/madrasah;
8. data kelulusan peserta UASBN dan UN.
(4) Tugas penyelenggara UASBN dan UN tingkat sekolah/madrasah
a. merencanakan pelaksanaan UASBN dan UN;
b. menetapkan kriteria kelulusan UASBN berdasarkan rapat dewan guru;
c. melaporkan kriteria kelulusan kepada penyelenggara tingkat subrayon;
d. mensosialisasikan pelaksanaan UASBN dan UN kepada guru, peserta dan
orang tua;
e. melakukan pendaftaran calon peserta UASBN dan UN, mengirimkannya ke
penyelenggara UASBN dan UN tingkat subrayon;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 14


f. melakukan verifikasi calon peserta UASBN dan UN yang diterima dari
penyelenggara tingkat subrayon;
g. mengirimkankan kembali hasil verfikasi sebagaimana dimaksud pada huruf f
kepada penyelenggara tingkat subrayon;
h. melakukan pelatihan pengisian LJUASBN dan LJUN kepada calon peserta
UASBN dan UN;
i. mengambil bahan UASBN dan UN di tempat yang sudah ditetapkan oleh
penyelenggara tingkat subrayon;
j. menjaga keamanan bahan UASBN dan UN bekerja sama dengan instansi
terkait;
k. melaksanakan UASBN dan UN sesuai peraturan yang berlaku dengan tata
tertib;
l. menyiapkan ruang khusus untuk pelaksanaan UASBN dan UN bagi siswa
yang berkebutuhan khusus;
m. menjaga keamanan pelaksanaan UASBN dan UN bekerja sama dengan
instansi terkait;
n. memeriksa dan memastikan amplop LJUASBN dan LJUN yang telah
dikerjakan peserta dalam keadaan tertutup dengan dilem yang telah
ditandatangani dengan menuliskan nama jelas, sekolah asal, no
telepon/handphone pengawas ruang UASBN dan UN, serta dibubuhi stempel
sekolah/madrasah penyelenggara;
o. menerima DKHUASBN dan DKHUN dari Penyelenggara UASBN dan UN
tingkat subrayon;
p. menerbitkan, menandatangani, membagikan SKHUASBN dan SKHUN
kepada peserta UASBN dan UN;
q. menyampaikan laporan pelaksanaan UASBN dan UN kepada Penyelenggara
tingkat subrayon;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 15


Bagian Kedua
Tugas Penyelenggara UN SMA/SMALB/MA dan SMK
Pasal 12

(1) Tugas penyelenggara UN tingkat provinsi


a. merencanakan penyelenggaraan UN;
b. mendata dan menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara UN , dengan
prosedur sebagai berikut:
1. mendata sekolah/madrasah yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan
mengidentifikasi sekolah/madrasah berdasarkan jenjang akreditasi serta
aspek-aspek yang dipergunakan sebagai bahan penetapan sekolah/
madrasah penyelenggara UN;
2. menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara UN dan
sekolah/madrasah yang bergabung dalam surat keputusan dan
mengirimkannya ke sekolah/madrasah penyelenggara UN;
c. mendata, mengelola database, dan menetapkan DNS dan DNT;
d. menjaga kerahasiaan bahan UN dan keamanan penyelenggaraan bekerja
sama dengan instansi terkait;
e. penyelenggara UN SMALB, dan SMK :
1. melakukan proses verifikasi pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian dan
penetapan SMK penyelenggara;
2. mencetak, menggandakan dan mendistribusikan bahan UN SMALB dan
SMK yang mencakup naskah soal, LJUN, daftar hadir, dan berita acara
ke sekolah/madrasah penyelenggara melalui penyelenggara UN tingkat
rayon dan tempat lain yang ditetapkan sebagai penyelenggara UN, bagi
siswa yang sedang praktik kerja industri (prakerin) di luar negeri
3. menetapkan tim pengolah hasil UN SMALB, dan SMK yang terdiri dari
unsur Dinas Pendidikan
4. mengelola database peserta UN (menerbitkan DNS dan DNT);
5. melakukan pemindaian (scanning) LJUN SMALB, dan SMK dengan
menggunakan software yang ditentukan oleh penyelenggara UN tingkat
pusat;
6. mengirim hasil pemindaian LJUN SMALB, dan SMK ke penyelenggara
UN tingkat pusat;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 16


7. mengisi SKHUN dan mendistribusikan ke Penyelenggara Tingkat Rayon;
f. pemindaian LJUN SMA/MA dilakukan oleh Perguruan Tinggi Negeri;
g. menerima hasil penskoran SMA/MA, SMALB, dan SMK dari penyelenggara
UN tingkat pusat;
h. mendistribusikan hasil penskoran ke rayon;
i. mencetak dan mendistribusikan DKHUN per sekolah/madrasah
penyelenggara UN yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan melalui
rayon;
j. mencetak dan mendistribusikan blangko ijazah ke sekolah/madrasah sesuai
dengan petunjuk teknis pencetakan blangko yang diterbitkan oleh
penyelenggara tingkat pusat;
k. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan UN;
l. membuat laporan pelaksanaan UN tingkat provinsi untuk disampaikan kepada
penyelenggara UN tingkat pusat yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan,
dan evaluasi UN dan dilengkapi dengan:
1. surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;
2. data peserta UN;
3. data sekolah/madrasah penyelenggara UN;
4. data ruang ujian tiap sekolah/madrasah;
5. data pengawas ruang ujian setiap sekolah/madrasah;
6. data kelulusan peserta UN;
7. nilai UN setiap sekolah/madrasah.
(2) Tugas penyelenggara UN tingkat rayon
a. merencanakan penyelenggaraan UN di wilayahnya;
b. mendata sekolah/madrasah penyelenggara untuk SMA/MA, SMALB dan SMK
dengan prosedur sebagai berikut:
1. mendata sekolah/madrasah yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan
mengidentifikasi sekolah/madrasah berdasarkan jenjang akreditasi serta
aspek-aspek kelayakan yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
penetapan sekolah/madrasah penyelenggara UN;
2. mendata sekolah/madrasah penyelenggara UN dan sekolah/madrasah
yang bergabung, dan ;
3. menyampaikan surat keputusan sekolah/madrasah yang bergabung ke
sekolah/madrasah penyelenggara UN;
c. mendata calon peserta UN untuk disampaikan ke penyelenggara tingkat
provinsi ;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 17


d. penyelenggara UN SMALB dan SMK bertugas :
1. menetapkan pengawas ruang UN SMALB dan SMK;
2. menerima dan mendistribusikan bahan UN dan LJUN ke
sekolah/madrasah penyelenggara UN;
3. mengumpulkan LJUN dan mengirimkannya ke Penyelenggara UN tingkat
provinsi;
e. bersama Perguruan Tinggi Negeri, penyelenggara UN SMA/MA :
1. menetapkan pengawas ruang UN SMA/MA ;
2. menerima dan mendistribusikan bahan UN dan LJUN ke
sekolah/madrasah penyelenggara UN
3. mengumpulkan LJUN dan mengirimkannya ke Perguruan Tinggi;
f. mensosialisasikan penyelenggaraan UN di wilayahnya;
g. menjaga kerahasiaan, keamanan bahan dan penyelenggaraan UN bekerja
sama dengan instansi terkait;
h. menerima DKHUN dan SKHUN dari penyelenggara UN tingkat provinsi dan
mendistribusikannya ke sekolah/madrasah penyelenggara UN;
i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya;
j. membuat laporan pelaksanaan UN tingkat rayon untuk disampaikan kepada
penyelenggara UN tingkat provinsi yang berisi tentang persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi UN, dilengkapi dengan:
1. surat keputusan penyelenggara UN tingkat rayon;
2. data peserta UN;
3. data sekolah/madrasah penyelenggara UN;
4. data ruang ujian tiap sekolah/madrasah;
5. data pengawas ruang ujian setiap sekolah/madrasah;
6. data kelulusan peserta UN.
(3) Tugas penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah
a. merencanakan penyelenggaraan UN di sekolah/madrasah;
b. melakukan pelatihan pengisian LJUN kepada calon peserta;
c. melakukan verifikasi calon peserta UN yang diterima dari penyelenggara
tingkat rayon;
d. mengirimkankan kembali hasil verfikasi sebagaimana dimaksud pada huruf c
kepada penyelenggara tingkat rayon;
e. mengambil bahan UN di tempat yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara
tingkat rayon;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 18


f. memeriksa dan memastikan amplop bahan UN dalam keadaan tertutup;
g. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UN;
h. melaksanakan UN sesuai dengan peraturan yang berlaku;
i. menjaga keamanan penyelenggaraan UN bekerja sama dengan instansi
terkait;
j. menyiapkan ruang khusus untuk pelaksanaan UN bagi siswa yang
berkebutuhan khusus;
k. memeriksa dan memastikan amplop LJUN dalam keadaan tertutup, dilem,
dan telah ditandangani dengan menuliskan nama jelas, sekolah asal, no
telepon/handphone pengawas ruang UN, serta dibubuhi stempel
sekolah/madrasah penyelenggara UN;
l. mengumpulkan LJUN dan bahan pendukung lainnya serta mengirimkan ke
penyelenggara UN tingkat rayon ;
m. menerima DKHUN dan SKHUN dari Penyelenggara UN tingkat rayon;
n. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUN kepada peserta UN;
o. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan ijazah kepada peserta didik
yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan;
p. menyampaikan laporan penyelenggaraan UN kepada penyelenggara tingkat
rayon;
q. untuk SMK melakukan kerja sama dengan dunia industri atau institusi
pasangan dalam rangka uji kompetensi dan sertifikasi keahlian berdasarkan
pedoman penyelenggaraan uji kompetensi keahlian;

Bagian Ketiga
Tugas Penyelenggara US/M
Pasal 13

Tugas penyelenggara US/M tingkat sekolah/madrasah :


a. membentuk dan menetapkan panitia penyelenggara US/M yang terdiri atas ketua,
sekretaris, bendahara dan seksi-seksi sesuai kebutuhan;
b. mengatur jadwal pelaksanaan US/M;
c. mengatur ruang ujian sesuai persyaratan yang ditetapkan;
d. bertanggung jawab atas penyelenggaraan US/M mulai dari tahap persiapan,
pelaksanaan sampai dengan pelaporan;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 19


e. menyiapkan bahan US/M mencakup: penyusunan kisi-kisi, penyiapan naskah ujian
(penulisan, penelaahan, dan perakitan), penyiapan master copy dan penggandaan
bahan ujian;
f. melaksanakan pemeriksaan dan penilaian hasil US/M sesuai ketentuan;dan
g. menyusun daftar nilai US/M.

Pasal 14

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya penyelenggara UASBN/UN dan


US/M menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua proses
UASBN/UN dan US/M.

BAB VI
PESERTA UJIAN
Bagian Kesatu
Persyaratan Calon Peserta UASBN
Pasal 15

(1) Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan SD, MI, dan
SDLB (Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa Ringan, dan Tunalaras).
(2) Peserta didik yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
pendidikan sampai dengan semester 1 tahun terakhir.
(3) Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki izin
untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti UASBN pada
sekolah/madrasah penyelenggara terdekat.
(4) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti UASBN di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti
UASBN di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada
tempat lain yang ditentukan sebagai penyelenggara UASBN.
(5) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti UASBN utama, dapat mengikuti UASBN susulan.
(6) Peserta yang tidak lulus UASBN pada tahun pelajaran 2008/2009 yang akan
mengikuti UASBN tahun pelajaran 2009/2010 dengan syarat :
a. harus terdaftar pada sekolah/madrasah asal atau sekolah/madrasah
penyelenggara UASBN dan mengikuti proses pembelajaran yang diatur oleh
sekolah/madrasah yang bersangkutan.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 20


b. menempuh seluruh mata pelajaran yang diujikan atau hanya mata pelajaran
yang nilainya belum memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan Permendiknas
Nomor 74 Tahun 2009 tentang Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional. Nilai
yang digunakan adalah nilai tertinggi dari kedua hasil ujian.

Bagian Kedua
Persyaratan Calon Peserta UN
Pasal 16

(1) Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan SMP, MTs,
SMPLB (Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa ringan dan Tunalaras), SMA, MA,
SMALB (Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa ringan dan Tunalaras) dan SMK,
berhak mengikuti UN;
(2) Peserta didik yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
pendidikan sampai dengan semester I tahun terakhir.
(3) Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau
berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih
rendah, atau memiliki bukti kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk peserta
didik Kulliyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah (KMI)/Tarbiyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah
(TMI) yang pindah ke SMA, MA dan SMK. Penerbitan ijazah yang dimaksud
sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti UN, atau sekurang-kurangnya 2
tahun untuk peserta program percepatan belajar.
(4) Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki izin
untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti UN pada sekolah/madrasah
penyelenggara UN terdekat dengan persyaratan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dan (2).
(5) Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti UN di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti UN di
satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama.
(6) Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti UN utama dapat mengikuti UN susulan.
(7) Peserta yang tidak lulus UN pada tahun pelajaran 2007/2008, dan/atau 2008/2009
dapat mengikuti UN tahun pelajaran 2009/2010 dengan syarat:
a. mengikuti proses pembelajaran dan terdaftar sebagai peserta didik pada
sekolah/madrasah asal atau sekolah penyelenggara UN Tahun Pelajaran
2009/2010;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 21


b. menempuh seluruh mata pelajaran yang diujikan atau hanya mata pelajaran
yang nilainya belum memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan Permendiknas
Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional SMP/MTs, SMA/MA, SMPLB,
SMALB, dan SMK beserta perubahannya. Nilai yang digunakan adalah nilai
tertinggi dari hasil ujian
.Bagian Ketiga
Persyaratan Peserta UN Ulangan
Pasal 17

Peserta UN yang tidak lulus UN Utama termasuk susulannya pada tahun pelajaran
2009/2010 dapat mengikuti UN Ulangan pada seluruh atau sebagian mata pelajaran
dengan nilai di bawah 5,50 yang dipilih. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi.

Bagian Keempat
Persyaratan Peserta US/M
Pasal 18

(1) Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan
berhak mengikuti US/M.
(2) Untuk mengikuti US/M SD/MI, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
a. duduk di kelas VI melalui kenaikan kelas dari kelas I sampai dengan kelas V.
b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar, mulai semester 1 kelas I
sampai dengan semester I kelas VI.
c. berusia tidak lebih dari 18 tahun pada waktu pelaksanaan ujian sekolah.
(3) Untuk mengikuti US/M SDLB, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
a. peserta didik yang mengikuti Ujian Sekolah adalah Tunanetra (A), Tunarungu
(B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita
Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), dan Tunaganda.
b. duduk di kelas VI melalui kenaikan kelas dari kelas I sampai dengan kelas VI.
c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar, mulai semester 1 dan 2 dari
kelas I sampai dengan kelas VI.
d. memiliki nilai sekurang-kurangnya baik pada kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 22


(4) Untuk mengikuti US/M SMP/MTs, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
a. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan
sama dengan ijazah satuan pendidikan SD/MI.
b. penerbitan ijazah sebagaimana dimaksud pada huruf a sekurang-kurangnya 3
tahun sebelum mengikuti US/M, atau sekurang-kurangnya 2 tahun bagi
peserta program percepatan belajar (akselerasi);
c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan
semester I kelas I sampai dengan semester I kelas III untuk kurikulum 1994
atau semester I kelas VII sampai dengan semester 1 kelas IX untuk kurikulum
2004 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);
(5) Untuk mengikuti US/M SMPLB, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
a. peserta didik yang mengikuti ujian sekolah adalah Tunanetra (A), Tunarungu
(B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita
Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), dan Tunaganda.;
b. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan
sama, dengan ijazah satuan pendidikan SDLB. Penerbitan ijazah yang
dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti ujian Sekolah;
c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan
semester I kelas I sampai dengan semester 1 kelas III untuk kurikulum 1994
atau semester I kelas VII sampai dengan semester 1 kelas IX untuk kurikulum
2004 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);
d. memiliki nilai kelompok mata pelajaran pendidikan agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani, olahraga, dan
kesehatan sekurang-kurangnya baik berdasarkan penilaian yang dilakukan
oleh satuan pendidikan;
(6) Untuk mengikuti US/M SMA/MA, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
a. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau
berpenghargaan sama, dengan ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs atau
memiliki bukti kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk siswa Kulliyatul-
Mu’alimin Al-Islamiyah (KMI)/Tarbiyatul Mu’alimin Al-Islamiyah (TMI).
b. penerbitan ijazah sebagaimana dimaksud pada huruf a sekurang-kurangnya 3
tahun sebelum mengikuti US/M, atau sekurang-kurangnya 2 tahun untuk
peserta program percepatan belajar (akselerasi);
c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan dari
semester I kelas X sampai dengan semester I kelas XII untuk Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 23


(7) Untuk mengikuti US/M SMALB, peserta didik harus memenuhi persyaratan :
a. Peserta didik yang mengikuti ujian sekolah adalah Tunanetra (A), Tunarungu
(B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita
Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), dan Tunaganda;
b. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan
sama, dengan ijazah satuan pendidikan SMPLB. Penerbitan ijazah
sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti
US/M;
c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan
semester I kelas I sampai dengan semester 1 kelas III untuk kurikulum 1994
atau semester I kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII untuk kurikulum
2004 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);
d. memiliki nilai kelompok mata pelajaran pendidikan agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani, olahraga, dan
kesehatan sekurang-kurangnya baik berdasarkan penilaian yang dilakukan
oleh satuan pendidikan;
(8) Untuk mengikuti US/M SMK, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
a. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan
sama dengan ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs, atau memiliki bukti
kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk peserta didik Kulliyatul-
Mu’alimin Al-Islamiyah (KMI)/Tarbiyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah (TMI);
b. telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pelajaran yang
diujikan;
c. sekurang-kurangnya duduk di kelas XI untuk SMK program 3 tahun atau
Kelas XII untuk SMK program 4 tahun;
d. memiliki laporan penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan mulai
semester 1 kelas X sampai dengan semester 2 kelas XI untuk SMK program 3
tahun atau semester 1 kelas X sampai dengan semester 2 kelas XII untuk
SMK program 4 tahun;
(9) Peserta program akselerasi harus sudah menyelesaikan seluruh program
pembelajaran yang setara dengan persyaratan program.
(10) Peserta didik yang belajar pada sekolah internasional di Indonesia yang memiliki
ijin untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti US/M pada sekolah/
madrasah penyelenggara terdekat dengan persyaratan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), (4), (6) dan (8).

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 24


(11) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti US/M di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti US/M
di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada tempat lain
yang ditentukan oleh Sekolah/Madrasah penyelenggara ujian.
(12) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti US/M utama dapat mengikuti US/M susulan.
(13) Peserta didik yang tidak lulus US/M pada tahun pelajaran 2008/2009 berhak
mengikuti US/M pada tahun pelajaran 2009/2010 dengan syarat terdaftar sebagai
siswa pada tahun pelajaran 2009/2010.
(14) Peserta didik yang tidak lulus US/M pada tahun pelajaran 2008/2009 yang akan
mengikuti US/M tahun pelajaran 2009/2010 wajib menempuh seluruh mata
pelajaran yang diujikan dan nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari kedua
hasil ujian.

BAB VII
PENDAFTARAN
Bagian Kesatu
Pendaftaran Calon Peserta UASBN
Pasal 19

(1) Sekolah/madrasah penyelenggara UASBN melakukan pendaftaran calon peserta


dengan menggunakan format pendaftaran dari Pusat Penilaian Pendidikan
(Puspendik) sekolah/madrasah penyelenggara UASBN mengirimkan daftar calon
peserta ke Penyelenggara UASBN tingkat subrayon selambat-lambatnya 31
Januari 2010.
(2) Penyelenggara UASBN tingkat subrayon mengkoordinasikan entry data calon
peserta dengan menggunakan software yang diterbitkan oleh Puspendik.
(3) Penyelengara tingkat subrayon mengirimkan daftar calon peserta ke tingkat
provinsi dengan koordinasi tingkat rayon.
(4) Penyelenggara UASBN tingkat provinsi mendata, mengelola, menetapkan,
mencetak, dan mendistribusikan Daftar Nominasi Sementara (DNS) ke
sekolah/madrasah penyelenggara UASBN.
(5) Sekolah/madrasah penyelenggara UASBN melakukan verifikasi DNS dan
mengirimkan hasil verifikasi ke Penyelenggara UASBN tingkat provinsi melalui
subrayon dan rayon.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 25


(6) Penyelenggara UASBN tingkat provinsi melakukan finalisasi data, mencetak, dan
mendistribusikan Daftar Nominasi Tetap (DNT) beserta Kartu Peserta UASBN ke
sekolah/madrasah penyelenggara UASBN selambat-lambatnya 31 Maret 2010.
(7) Kepala sekolah/madrasah penyelenggara UASBN menandatangani dan
membubuhkan stempel sekolah/madrasah penyelenggara pada Kartu Peserta
UASBN yang telah ditempel foto peserta.

Bagian Kedua
Pendaftaran Calon Peserta UN
Pasal 20

(1) Satuan pendidikan penyelenggara UN melaksanakan pendaftaran calon peserta


dengan menggunakan format pendaftaran dari Pusat Penilaian Pendidikan
(Puspendik).
(2) Peserta yang tidak lulus UN pada tahun pelajaran 2007/2008 dan/atau 2008/2009
berhak mengikuti UN 2009/2010 dengan mendaftar di sekolah/madrasah asal atau
sekolah/madrasah lain yang ditetapkan sebagai penyelenggara UN dengan
menyerahkan SKHUN yang telah disahkan oleh sekolah/madrasah.
(3) Satuan pendidikan penyelenggara UN mengirimkan daftar calon peserta ke
Penyelenggara UN tngkat provinsi melalui penyelenggara UN tingkat rayon
dan/atau penyelenggara UN tingkat subrayon selambat-lambatnya 12 Januari
2010.
(4) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang peserta didiknya tidak dapat mengikuti
UN di sekolahnya karena mengikuti Praktek Kerja Industri (Prakerin), wajib
mengirimkan nomor peserta ujian untuk mengikuti UN di SMK lain atau tempat
lain yang ditetapkan sebagai penyelenggara UN.
(5) Penyelenggara UN tingkat provinsi mengkoordinasikan entri data calon peserta
dengan menggunakan software yang diterbitkan oleh Puspendik.
(6) Penyelenggara UN tingkat provinsi mencetak dan mendistribusikan DNS ke
sekolah/madrasah penyelenggara UN melalui penyelenggara tingkat rayon
dan/atau penyelenggara tingkat subrayon;
(7) Satuan pendidikan penyelenggara UN melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan
kembali hasil verifikasi ke penyelenggara UN tingkat provinsi melalui
penyelenggara tingkat rayon dan/atau penyelenggara tingkat subrayon;
(8) Penyelenggara UN tingkat provinsi melakukan finalisasi data, mencetak dan
mendistribusikan DNT beserta kartu peserta UN ke sekolah/madrasah

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 26


penyelenggara UN melalui penyelenggara tingkat rayon dan/atau penyelenggara
tingkat subrayon selambat-lambatnya satu bulan sebelum pelaksanaan UN;
(9) Penyelenggara UN tingkat provinsi untuk satuan pendidikan SMA /MA, melakukan:
a. pemutakhiran data;
b. pencetakan daftar nominasi tetap (DNT);
c. pengiriman DNT ke penyelenggara UN tingkat sekolah/madrasah melalui
penyelenggara UN tingkat rayon selambat-lambatnya minggu ketiga Februari
2010;
d. pengiriman file DNT ke Perguruan Tinggi Negeri selambat-lambatnya minggu
ketiga Februari 2010; dan
e. pengiriman file DNT ke penyelenggara UN tingkat pusat selambat-lambatnya
minggu ketiga Februari 2010;
(10) Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara UN menerbitkan kartu peserta ujian dan
menandatangani serta membubuhkan stempel pada kartu peserta UN yang telah
ditempel foto peserta.

Bagian Ketiga
Pendaftaran Calon Peserta US/M
Pasal 21

(1) Sekolah/madrasah mendata calon peserta US/M dengan menggunakan format


pendaftaran;
(2) Sekolah/madrasah penyelenggara US/M wajib mendaftarkan peserta yang tidak
dapat mengikuti ujian di Sekolah/Madrasah yang bersangkutan ke
sekolah/madrasah lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian;
(3) Sekolah/madrasah mengirim DNS calon peserta US/M ke Suku Dinas/Kanwil
Kementerian Agama Kota.
(4) Suku Dinas/Kanwil Kementerian Agama Kota menyusun dan mengirim rekapitulasi
jumlah DNS calon peserta US/M ke Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama;
(5) Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama mengirimkan DNS ke
sekolah/madrasah melalui Suku Dinas/Kanwil Kementerian Agama Kota.
(6) Sekolah/madarasah melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasilnya ke Dinas
Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama melalui Suku Dinas/Kanwil Kementerian
Agama Kota.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 27


(7) Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama melakukan finalisasi data DNT dan
dikirimkan ke sekolah/madrasah penyelenggara US/M melalui Suku Dinas/Kanwil
Kementerian Agama Kota.
(8) Kepala sekolah/madrasah penyelenggara US/M menandatangani dan
membubuhkan stempel pada kartu peserta US/M yang telah ditempeli foto
peserta.

BAB VIII
BAHAN UASBN/UN DAN US/M
Pasal 22

(1) Pembuatan master naskah soal UASBN


a. penyelenggara UASBN tingkat pusat menyiapkan 25% butir soal dengan cara
mengidentifikasi dan memilih butir-butir soal dari bank soal nasional sesuai
dengan kisi-kisi soal UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010.
b. penyelenggara UASBN tingkat provinsi membuat 75% butir soal dan merakit
master naskah soal untuk paket utama, paket susulan, dan paket cadangan,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. membuat 75% butir soal sesuai dengan kisi-kisi soal UASBN Tahun
Pelajaran 2009/2010;
2. merakit master naskah soal UASBN dengan cara menggabungkan 25%
butir soal yang disiapkan penyelenggara UASBN tingkat pusat dan 75%
butir soal yang dibuat penyelenggara UASBN tingkat provinsi;
3. menata perwajahan (lay out) master naskah soal.
c. master naskah soal dari penyelenggara tingkat provinsi disusun oleh guru SD,
MI, SDLB yang telah berpengalaman dan mendapatkan pelatihan penulisan
soal dari Puspendik.
(2) Pembuatan master naskah soal UN dan pengiriman master copy naskan soal UN
a. master naskah soal UN disiapkan oleh pusat;
b. penyelenggara UN tingkat pusat mengirimkan master copy naskah soal ke
penyelenggara UN tingkat provinsi yang serah terimanya dilakukan di
perusahaan percetakan disertai berita acara.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 28


c. penyelenggara UN tingkat provinsi menerima dan memeriksa master copy
naskah soal dari penyelenggara UN tingkat pusat, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. mengecek jumlah master copy sesuai dengan rincian mata pelajaran
yang diujikan;
2. mengepak kembali semua dokumen yang telah diperiksa dan
menyimpan di tempat yang aman dan rahasia;
3. mengisi dan menandatangani berita acara serah terima dengan saksi dari
Dinas Provinsi, Kanwil Kementerian Agama, dan TPI.
d. penyelenggara UN tingkat provinsi bertanggung jawab atas pengiriman bahan
UN bagi peserta didik SMK yang sedang prakerin di dalam negeri.
(3) Penyiapan master naskah soal US/M
a. penyiapan bahan US/M mencakup: (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan
naskah soal Ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan), (3) penyiapan
master copy dan (4) penggandaan bahan Ujian.
b. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dapat melaksanakan US/M
dalam Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya
c. perangkat naskah US/M terdiri atas: (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3)
lembar jawaban, dan (4) pedoman penilaian/penskoran, (5) blangko penilaian,
(6) blangko daftar hadir dan (7) blangko berita acara.
d. penyiapan perangkat naskah soal dilakukan oleh tim penyusun dari
Sekolah/Madrasah penyelenggara dan/atau kelompok Sekolah/Madrasah,
berdasarkan kurikulum yang digunakan dan kaidah penulisan soal.
e. sekolah/madrasah yang belum mampu menyiapkan bahan Ujian secara
mandiri, dapat menyiapkannya bersama sekolah lain dibawah koordinasi
pengawas sekolah.
f. tim penyusun perangkat naskah soal harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan;
2. mempunyai kemampuan menyusun bahan Ujian diutamakan guru yang
sudah terlatih di bidang penilaian pendidikan;dan
3. memilki sikap dan perilaku yang jujur bertanggungjawab, teliti, tekun dan
dapat memegang teguh kerahasiaan;
g. khusus peserta didik Tunanetra (A) naskah soal dalam bentuk tulisan Braille;
h. naskah soal yang disiapkan meliputi: naskah soal untuk Ujian Utama dan
Ujian Susulan;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 29


i. naskah soal digandakan, dan dikemas dengan memperhatikan kualitas
bahan Ujian;
j. penyusunan naskah soal dilakukan di tempat yang nyaman, terjamin
keamanan, dan kerahasiaannya serta dilakukan pengamanan yang ketat;
k. tim penyusun naskah mengesahkan master soal dengan membubuhkan tanda
tangan dan tanggal serta menyerahkan hasil pekerjaan ke Panitia Sekolah
disertai berita acara serah terima.
l. penyusunan bahan US/M di bawah pengendalian tim kendali mutu naskah
yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan/Kepala Kanwil Departemen
Agama.
m. naskah soal US/M diketik dengan jenis huruf Times New Roman dengan
ukuran 12 (standar);
n. sekolah/nadrasah menggandakan naskah Ujian menggunakan kertas dengan
spesifikasi HVO atau HVS ukuran A 4 minimal 70 gram.
o. sekolah/madrasah berkewajiban menyimpan semua dokumen Ujian di tempat
yang terjamin keamanan dan kerahasiaannya.

BAB IX
PENGGANDAAN BAHAN UASBN/UN
Bagian Kesatu
Penetapan Perusahaan Percetakan
Pasal 23

Persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh perusahaan percetakan antara lain:
a. memiliki integritas dan kredibilitas;
b. memiliki peralatan dan tenaga yang memadai dalam jenis, jumlah, dan kualitas;
c. mampu mencetak bahan UASBN dan/atau UN dengan kualitas hasil cetakan yang
baik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;
d. memiliki lokasi yang terjamin keamanannya;
e. memiliki ruang penyimpanan hasil cetakan, serta ruang dan alat pemusnah hasil
cetakan;
f. memiliki sistem pengamanan dan penjaminan kerahasiaan bahan UASBN
dan/atau UN;
g. sanggup mengerjakan pencetakan naskah UASBN atau UN sesuai dengan
spesifikasi teknis:

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 30


1. ukuran kertas A4 dan jenis kertas HVS 70 gram atau CD 48,8, atau kualitas
yang setara;
2. ukuran huruf sesuai dengan master copy;
3. dua muka (bolak-balik);
4. kualitas hasil cetakan terutama dari aspek kejelasan tulisan dan gambar;
5. kesesuaian antara jumlah kebutuhan dengan jumlah hasil cetakan.
h. sanggup mengerjakan pencetakan LJUN sesuai dengan spesifikasi teknis:
1. ukuran kertas 18.7x25.4 cm dan jenis kertas HVS 100 gram;
2. satu muka;
3. kesesuaian antara jumlah kebutuhan dengan jumlah hasil cetakan.

Pasal 24

(1) Kepala Dinas Pendidikan/Kepala Kanwil Kementerian Agama menetapkan


perusahaan percetakan bahan UASBN untuk satuan pendidkan SD/SDLB/MI dan
UN untuk satuan pendidikan SMP//SMPLB/MTs, UN untuk satuan pendidikan
SMALB dan SMK sesuai dengan peraturan yang berlaku yang memenuhi kriteria
sebagaimana dimaksud pada pasal 23, dengan mengutamakan perusahaan dari
provinsi setempat.
(2) Penggandaan bahan UN untuk satuan pendidikan SMA/MA dilakukan oleh
Perguruan Tinggi Negeri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan.
(3) Penggandaan bahan UN SMA/MA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
dilakukan oleh perguruan tinggi yang memiliki percetakan yang memenuhi
persyaratan, sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan.
(4) Apabila Perguruan Tinggi Negeri tidak mampu melakukan penggandaan bahan
UN SMA/MA, maka penggandaan dilakukan oleh penyelenggara tingkat provinsi
sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 31


Bagian Kedua
Pencetakan dan Pengamanan Bahan UASBN dan UN
Pasal 25

(1) Penyelenggara UASBN tingkat provinsi tidak dibenarkan melakukan penelaahan


soal, editing, dan mengatur tata letak gambar pada 25% butir soal yang disiapkan
oleh Pusat.
(2) Perusahaan percetakan tidak dibenarkan melakukan penelaahan soal, editing,
pengetikan ulangan naskah soal, atau mengubah setting lay out termasuk
mengatur tata letak gambar pada master naskah soal UASBN dan/atau UN.
(3) Perusahaan percetakan melakukan pencetakan bahan UASBN dan/atau UN
dengan ketentuan:
a. sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan kontrak/surat
perjanjian;
b. selama pelaksanaan pencetakan dilakukan pengawasan dan pengamanan
oleh pihak aparat keamanan;
c. ruang lingkup pekerjaan pencetakan bahan UASBN dan/atau UN mencakup:
1. pencetakan Naskah Soal, LJUASBN, LJUN, Daftar Hadir, Berita Acara
Pelaksanaan;
2. pencetakan Amplop Naskah Soal dan Amplop LJUASBN dan/atau LJUN;
3. pengamplopan bahan UASBN dan/atau UN;
4. pengepakan dan pengiriman bahan UASBN dan/atau UN ke
Penyelenggara UASBN Rayon/Subrayon.
5. LJUN dicetak dengan menggunakan master copy sesuai dengan petunjuk
teknis yang diterbitkan penyelenggara UN Tingkat Pusat.
(4) Perusahaan percetakan dengan pengawasan penyelenggara UASBN tingkat
provinsi memasukkan bahan UASBN ke dalam amplop.
(5) Perusahaan percetakan dengan pengawasan Penyelenggara UN Tingkat Provinsi
memasukkan bahan UN naskah soal, LJUN, daftar hadir, perangkat soal listening
comprehension Bahasa Inggris untuk SMA/MA, dan berita acara pelaksanaan UN
yang terdiri atas ke dalam amplop.
(6) Pengamplopan bahan UASBN Utama, UASBN Susulan, UN Utama, UN Susulan
dan UN Ulangan dibuat secara terpisah, yang masing-masing diberi kode
tersendiri.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 32


(7) Hasil cetakan bahan UASBN dimasukkan ke dalam amplop dengan prosedur
sebagai berikut:
a. naskah soal UASBN amplop besar terdiri atas 20 eksemplar naskah utama ,
2 eksemplar naskah cadangan, blangko daftar hadir sejumlah 3 lembar, dan
berita acara sejumlah 3 lembar dan dimasukkan ke dalam amplop naskah
soal per mata pelajaran per ruang ujian.
b. naskah soal UASBN amplop kecil terdiri atas 10 eksemplar naskah utama, 1
eksemplar naskah cadangan, blangko daftar hadir sejumlah 3 lembar, dan
berita acara sejumlah 3 lembar dan dimasukkan ke dalam amplop naskah
soal per mata pelajaran per ruang ujian.
c. LJUASBN amplop besar sejumlah 20 lembar dan 2 lembar cadangan
dimasukkan ke amplop besar naskah soal UASBN,
d. LJUASBN amplop kecil sejumlah 10 lembar dan 1 lembar cadangan
dimasukkan ke amplop kecil naskah soal UASBN,
e. amplop naskah soal UASBN, dan amplop LJUASBN untuk setiap
sekolah/madrasah penyelenggara dimasukkan ke dalam dus, dan dipak;
f. setiap amplop yang telah diisi bahan ujian, ditutup rapat, dilem dan disegel.
(8) Hasil cetakan bahan UN dimasukkan ke dalam amplop dengan prosedur sebagai
berikut:
a. amplop besar naskah soal UN terdiri atas 10 eksemplar paket A dan 10
eksemplar paket B yang dimasukkan ke dalam amplop naskah soal per mata
pelajaran per ruang ujian beserta blangko daftar hadir sejumlah 3 lembar, dan
berita acara sejumlah 3 lembar;
b. amplop kecil naskah soal UN terdiri atas 5 eksemplar paket A dan 5
eksemplar paket B yang dimasukkan ke dalam amplop naskah soal per mata
pelajaran per ruang ujian beserta blangko daftar hadir sejumlah 3 lembar, dan
berita acara sejumlah 3 lembar;
c. setiap paket mata pelajaran diberi kode paket yang berbeda, yaitu Paket A
dan Paket B;
d. LJUN sejumlah 20 lembar dimasukkan ke dalam amplop LJUN per mata
pelajaran, per ruang ujian;
e. naskah soal UN dan LJUN untuk satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB,
SMALB dan SMK cadangan masing-masing sebanyak 10 eksemplar yang
terdiri atas 5 eksemplar paket A dan 5 eksemplar paket B, dimasukkan dalam
amplop naskah soal UN cadangan dan dilak;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 33


f. naskah soal UN dan LJUN untuk satuan pendidikan SMA/MA cadangan
masing-masing sebanyak 6 eksemplar yang terdiri atas 3 eksemplar paket A
dan 3 eksemplar paket B, dimasukkan dalam amplop naskah soal UN
cadangan dan dilak;
g. setiap amplop yang telah diisi bahan ujian ditutup rapat dan dilak;
h. naskah soal UN, LJUN, dan amplop cadangan untuk setiap satuan
pendidikan penyelenggara UN dimasukkan ke dalam dus dan dipak.
(9) Naskah bahan UASBN/UN yang telah dicetak dan dipak sesuai kebutuhan
disimpan dalam gudang yang aman, dan dijaga aparat keamanan selama bahan
tersebut sebelum dikirimkan ke penyelenggara rayon/subrayon.
(10) Perusahaan percetakan bersama penyelenggara UASBN tingkat provinsi dan
disaksikan oleh aparat keamanan segera melakukan pemusnahan bahan UASBN
yang tidak diperlukan atau rusak disertai dengan Berita Acara pemusnahan.
(11) Perusahaan percetakan bersama penyelenggara UN tingkat provinsi segera
melakukan pemusnahan bahan UN yang tidak diperlukan atau rusak, disaksikan
oleh aparat keamanan dan TPI tingkat provinsi dilengkapi dengan Berita Acara
pemusnahan, sedangkan untuk UN SMA/MA dilakukan bersama dengan
Perguruan Tinggi.
(12) Perusahaan percetakan menyimpan film/plate cetak yang telah digunakan di
tempat yang aman, kemudian bersama Penyelenggara Tingkat Provinsi
memusnahkan film/plate tersebut sebulan setelah pelaksanaan UASBN dan/atau
UN, disertai Berita Acara pemusnahan.

Bagian Ketiga
Distribusi UASBN dan UN
Pasal 26

(1) Distribusi bahan UASBN


a. perusahaan percetakan mendistribusikan bahan UASBN kepada
penyelenggara UASBN tingkat subrayon di bawah pengawasan
penyelenggara UASBN tingkat provinsi disertai dengan berita acara serah
terima.
b. jadwal pendistribusian bahan UASBN dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2010
pukul 05.30 WIB.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 34


c. penyelenggara UASBN tingkat subrayon menentukan tempat penyimpanan
bahan UASBN sebelum diserahkan ke sekolah/madrasah penyelenggara
UASBN.
d. penyelenggara UASBN tingkat subrayon menyampaikan bahan UASBN ke
sekolah/madrasah penyelenggara UASBN yang dilakukan setiap hari sesuai
dengan jadwal UASBN, disertai dengan berita acara serah terima.
e. pada setiap hari pelaksanaan UASBN, sekolah/madrasah penyelenggara
mengambil dokumen UASBN di penyelenggara tingkat subrayon mulai pukul
05.30 - 06.30 WIB dengan menandatangani berita acara serah terima
dokumen UASBN;
f. pengambilan dokumen UASBN dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah
penyelenggara UASBN didampingi satu orang anggota penyelenggara
dengan menggunakan kendaraan roda 4 (empat).
(2) Distribusi bahan UN SMP/MTs/SMPLB, SMALB dan SMK
a. perusahaan percetakan mendistribusikan bahan UN kepada penyelenggara
UN tingkat rayon/subrayon di bawah pengawasan Penyelenggara UN tingkat
provinsi dan TPI tingkat provinsi dilengkapi dengan Berita Acara serah terima.
b. jadwal pendistribusian bahan UN dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan
ujian.
c. penyelenggara UN tingkat rayon/subrayon menentukan tempat penyimpanan
bahan UN sebelum diserahkan ke satuan pendidikan penyelenggara UN.
d. pada setiap hari pelaksanaan UN, sekolah/madrasah penyelenggara
mengambil dokumen UN di penyelenggara tingkat rayon/subrayon mulai pukul
05.30 - 06.30 WIB dengan menandatangani berita acara serah terima
dokumen UASBN;
e. pengambilan dokumen UN dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah
penyelenggara UN didampingi satu orang anggota penyelenggara dengan
menggunakan kendaraan roda 4 (empat).
(3) Distribusi bahan UN SMA/MA
a. Perguruan Tinggi Negeri yang mencetak bahan UN menyerahkan bahan UN
kepada Rektor perguruan tinggi koordinator provinsi atau yang ditunjuk;
b. Perguruan Tinggi Koordinator Provinsi atau yang ditunjuk mendistribusikan
bahan UN kepada penyelenggara UN tingkat rayon di bawah pengawasan
Polri disertai dengan berita acara serah terima.
c. jadwal pendistribusian bahan UN dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan
UN.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 35


d. perguruan tinggi negeri bersama penyelenggara UN tingkat rayon
menentukan tempat penyimpanan bahan UN sebelum diserahkan ke satuan
pendidikan penyelenggara UN.
e. perguruan tinggi negeri bersama penyelenggara UN tingkat rayon
menyampaikan bahan UN ke satuan pendidikan penyelenggara UN, yang
dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal UN, disertai dengan berita acara
serah terima.
f. pada setiap hari pelaksanaan UN, sekolah/madrasah penyelenggara
mengambil dokumen UN di penyelenggara tingkat rayon mulai pukul 05.30 -
06.30 WIB dengan menandatangani berita acara serah terima dokumen
UASBN;
g. pengambilan dokumen UN dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah
penyelenggara UN didampingi satu orang anggota penyelenggara dengan
menggunakan kendaraan roda 4 (empat).

BAB X
PELAKSANAAN UASBN/UN DAN US/M
Pasal 27

(1) UASBN terdiri atas UASBN Utama dan UASBN Susulan.


(2) UASBN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan
dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
(3) UN dilakukan dua kali, yang terdiri atas UN Utama dan UN Ulangan.
(4) UN Ulangan diperuntukan bagi peserta yang belum lulus UN Utama.
(5) UN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan
dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
(6) Ujian praktik kejuruan SMK harus selesai satu minggu sebelum UN Utama.
(7) Khusus bagi SMK program 4 tahun, ujian teori di tahun ketiga dan praktik kejuruan
dilaksanakan pada tahun keempat.
(8) US/M dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional tentang Ujian Sekolah/Madrasah.
(9) US/M tertulis dilaksanakan selambat-lambatnya dua minggu setelah UASBN/UN.
(10) Ujian praktik SD/SDLB/MIdilaksanakan selambat-lambatnya dua minggu sebelum
UASBN.
(11) Ujian praktik utama SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/MA dilaksanakan setelah UN
sebelum US, dan Ujian praktik non produktif SMK dilaksanakan setelah UN.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 36


(12) Ujian praktik ulangan SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/MA dilaksanakan setelah
UN ulangan dan sebelum US/M ulangan.
(13) Jadwal pelaksanaan US/M diatur oleh Kepala Dinas Pendidikan/ Kepala Kanwil
Kementerian Agama;

BAB XI
JADWAL PELAKSANAAN UASBN/UN dan US/M
Bagian Kesatu
Jadwal Pelaksanaan UASBN/UN
Pasal 28

(1) UASBN SD, MI dan SDLB


a. Utama

No Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

1 Selasa, 4 Mei 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Indonesia

2 Rabu, 5 Mei 2010 08.00 - 10.00 Matematika

3 Kamis, 6 Mei 2010 08.00 - 10.00 IPA

b. Susulan

No Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

1 Senin, 10 Mei 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Indonesia

2 Selasa, 11 Mei 2010 08.00 - 10.00 Matematika

3 Rabu, 12 Mei 2010 08.00 - 10.00 IPA

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 37


(2) UN SMP, MTs dan SMPLB
a. Utama

No Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

1 Senin, 29 Maret 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Indonesia

2 Selasa, 30 Maret 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Inggris

3 Rabu, 31 Maret 2010 08.00 - 10.00 Matematika

4 Kamis, 1 April 2010 08.00 - 10.00 IPA

b. Susulan

No Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

1 Senin, 5 April 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Indonesia

2 Selasa, 6 April 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Inggris

3 Rabu, 7 April 2010 08.00 - 10.00 Matematika

4 Kamis, 8 April 2010 08.00 - 10.00 IPA

c. Ulangan

No Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

1 Senin, 17 Mei 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Indonesia

2 Selasa, 18 Mei 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Inggris

3 Rabu, 19 Mei 2010 08.00 - 10.00 Matematika

4 Kamis, 20 Mei 2010 08.00 - 10.00 IPA

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 38


(3) UN SMALB
a. Utama

No Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

1 Senin, 22 Maret 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Indonesia

2 Selasa, 23 Maret 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Inggris

3 Rabu, 24 Maret 2010 08.00 - 10.00 Matematika

b. Susulan

No Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

1 Senin, 29 Maret 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Indonesia

2 Selasa, 30 Maret 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Inggris

3 Rabu, 31 Maret 2010 08.00 - 10.00 Matematika

c. Ulangan SMALB

No Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

1 Senin, 10 Mei 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Indonesia

2 Selasa, 11 Mei 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Inggris

3 Rabu, 12 Mei 2010 08.00 - 10.00 Matematika

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 39


(4) UN SMK
a. Utama

No Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

1 Senin, 22 Maret 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Indonesia

2 Selasa, 23 Maret 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Inggris

3 Rabu, 24 Maret 2010 08.00 - 10.00 Matematika

4 Kamis, 25 Maret 2010 08.00 - 10.00 Teori Kejuruan

b. Susulan

No Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

1 Senin, 29 Maret 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Indonesia

2 Selasa, 30 Maret 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Inggris

3 Rabu, 31 Maret 2010 08.00 - 10.00 Matematika

4 Kamis, 1 April 2010 08.00 - 10.00 Teori Kejuruan

c. Ulangan

No Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

1 Senin, 10 Mei 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Indonesia

2 Selasa, 11 Mei 2010 08.00 - 10.00 Bahasa Inggris

3 Rabu, 12 Mei 2010 08.00 - 10.00 Matematika

4 Jum’at, 14 Mei 2010 08.00 - 10.00 Teori Kejuruan

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 40


(5) UN SMA dan MA
a. Utama
Mata pelajaran
No Hari dan Tanggal Waktu Program Program
IPA IPS
Bahasa Keagamaan
08.00- Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa
10.00 Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
Senin,
1 Sejarah
22 Maret 2010 11.00-
Biologi Sisiologi Budaya/ Fikih
13.00
Antropologi

Selasa, 08.00- Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa


2
23 Meret 2010 10.00 Inggris Inggris Inggris Inggris

Rabu, 08.00-
3 Matematika Matematika Matematika Matematika
24 Maret 2010 10.00

Kamis, 08.00- Sastra


4 Fisika Geografi Hadist
25 Maret 2010 10.00 Indonesia

Jum’at, 08.00 - Bahasa


5 Kimia Ekonomi Tafsir
26 Maret 2010 10.00 Asing

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 41


b. Susulan
Mata pelajaran
No Hari dan Tanggal Waktu Program Program
IPA IPS
Bahasa Keagamaan
08.00- Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa
10.00 Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
Senin,
1 Sejarah
29 Maret 2010 11.00-
Biologi Sisiologi Budaya/ Fikih
13.00
Antropologi

Selasa, 08.00- Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa


2
30 Meret 2010 10.00 Inggris Inggris Inggris Inggris

Rabu, 08.00-
3 Matematika Matematika Matematika Matematika
31 Maret 2010 10.00

Kamis, 08.00- Sastra


4 Fisika Geografi Hadist
1 April 2010 10.00 Indonesia

Senin, 08.00 - Bahasa


5 Kimia Ekonomi Tafsir
5 April 2010 10.00 Asing

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 42


c. Ulangan
Mata pelajaran
No Hari dan Tanggal Waktu Program Program
IPA IPS
Bahasa Keagamaan
08.00- Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa
10.00 Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
Senin,
1 Sejarah
10 Mei 2010 11.00-
Biologi Sisiologi Budaya/ Fikih
13.00
Antropologi

Selasa, 08.00-
2 Matematika Matematika Matematika Matematika
11 Mei 2010 10.00

08.00- Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa


10.00 Inggris Inggris Inggris Inggris
Rabu,
3
12 Mei 2010
11.00- Sastra
Kimia Geografi Tafsir
13.00 Indonesia

Jum’at, 08.00-
4 Fisika Ekonomi Bahasa Asing Hadis
14 Mei 2010 10.00

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 43


Bagian Kedua
Jadwal Pelaksanaan US/M
Pasal 29

(1) US/M SD
a. Utama

No Han dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

08.00-09.30 Pendidikan Agama


1 Senin, 17 Mei 2010
10.00-11.30 Pendidikan Kewarganegaraan

08.00-09.30 Ilmu Pengetahuan Sosial


2 Selasa, 18 Mei 2010
Pendidikan Lingkungan dan Budaya
10.00-11.30
Jakarta

3 Rabu, 19 Mei 2010 08.00-09.30 Bahasa Inggris

b. Susulan

No Han dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran

08.00-09.30 Pendidikan Agama


1 Senin, 24 Mei 2010
10.00-11.30 Pendidikan Kewarganegaraan

08.00-09.30 Ilmu Pengetahuan Sosial


2 Selasa, 25 Mei 2010
Pendidikan Lingkungan dan Budaya
10.00-11.30
Jakarta

3 Rabu, 26 Mei 2010 08.00-09.30 Bahasa Inggris

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 44


(2) US/M SDLB ( Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa Ringan (D), Tunalaras
(E))
a. Utama

No Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran

08.00-09.30 Pendidikan Agama


1 Senin, 17 Mei 2010
10.00-11.30 Pendidikan Kewarganegaraan

08.00-09.30 Ilmu Pengetahuan Sosial


2 Selasa, 18 Mei 2010
Pendidikan Lingkungan dan Budaya
10.00-11.30
Jakarta

b. Susulan

No Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran

08.00-09.30 Pendidikan Agama


1 Senin, 24 Mei 2010
10.00-11.30 Pendidikan Kewarganegaraan

08.00-09.30 Ilmu Pengetahuan Sosial


2 Selasa, 25 Mei 2010
Pendidikan Lingkungan dan Budaya
10.00-11.30
Jakarta

(3) US/M SDLB Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa
Sedang (D1), Tunaganda (G)
a. Utama

No Han dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran

08.00-0930 Pendidikan Agama


1 Senin, 17 Mei 2010
10.00-11.30 Pendidikan Kewarganegaraan
08.00-09.30 Ilmu Pengetahuan Sosial
2 Selasa, 18 Mei 2010 Pendidikan Lingkungan dan Budaya
10.00-11.30
Jakarta
08.00-09.30 Bahasa Indonesia
3 Rabu, 19 Mei 2010
10.00-11.30 Ilmu Pengetahuan Alam

4 Kamis, 20 Mei 2010 08.00-09.30 Matematika

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 45


b. Susulan

No Han dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran

08.00-0930 Pendidikan Agama


1 Senin, 24 Mei 2010
10.00-11.30 Pendidikan Kewarganegaraan
08.00-09.30 Ilmu Pengetahuan Sosial
2 Selasa, 25 Mei 2010 Pendidikan Lingkungan dan Budaya
10.00-11.30
Jakarta
08.00-09.30 Bahasa Indonesia
3 Rabu, 26 Mei 2010
10.00-11.30 Ilmu Pengetahuan Alam

4 Kamis, 27 Mei 2010 08.00-09.30 Matematika

(4) US/M MI
a. Utama *)

No Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran

08.00 – 09.30 Qur’an Hadist


1 Senin, 17 Mei 2010
10.00 - 11.30 Pendidikan Kewarganegaraan
08.00 - 09.30 Ilmu Pengetahuan Sosial
2 Selasa, 18 Mei 2010
10.00 - 11.30 Aqidah Akhlak
08.00 - 09.30 Fiqih
3 Rabu, 18 Mei 2010
10.00 -11.30 Sejarah Kebudayaan Islam
08.00 – 09.30 Bahasa Inggris
4 Kamis, 19 Mei 2010
10.00 - 11.30 PLBJ
5 Jum’at, 20 Mei 2010 08.00 – 09.30 Bahasa Arab

*) Pelaksanaan Ujian Muatan Lokal diatur MI yang bersangkutan

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 46


b. Susulan
No Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran

08.00 – 09.30 Qur’an Hadist


1 Senin, 24 Mei 2010
10.00 - 11.30 Pendidikan Kewarganegaraan
08.00 - 09.30 Ilmu Pengetahuan Sosial
2 Selasa, 25 Mei 2010
10.00 - 11.30 Aqidah Akhlak
08.00 - 09.30 Fiqih
3 Rabu, 26 Mei 2010
10.00 -11.30 Sejarah Kebudayaan Islam
08.00 – 09.30 Bahasa Inggris
4 Kamis, 27 Mei 2010
10.00 - 11.30 PLBJ
5 Jum’at, 28 Mei 2010 08.00 – 09.30 Bahasa Arab

*) Pelaksanaan Ujian Muatan Lokal diatur MI yang bersangkutan

(5) US/SM SMP/MTs


a. Utama

Mata Pelajaran
No Hari/Tanggal Waktu
SMP MTs

07.30 – 09.30 PKn PKn


1 Senin, 19 April 2010 Pendidikan
10.00 – 12. 00 Bahasa Arab
Agama
07.30 – 09.30 PLKJ PLKJ
2 Selasa, 20 April 2010
10.00 – 12. 00 IPS IPS

07.30 – 09.30 TIK TIK/Keterampilan*)


3 Rabu, 21 April 2010
10.00 – 12. 00 Seni Budaya Seni Budaya

07.00 – 09.00 - Al-Qur’an – Hadits


4 Kamis, 22 April 2010
09.30 – 11. 30 - Akidah – Akhlak

07.30 – 09.30 - Fiqih


5 Jum’at, 23 April 2010 Sejarah
10.00 – 12. 00 -
Kebudayaan Islam

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 47


b. Susulan

Mata Pelajaran
No Hari/Tanggal Waktu
SMP MTs

07.30 – 09.30 PKn PKn


1 Senin, 26 April 2010 Pendidikan
10.00 – 12. 00 Bahasa Arab
Agama
07.30 – 09.30 PLKJ PLKJ
2 Selasa, 27 April 2010
10.00 – 12. 00 IPS IPS

07.30 – 09.30 TIK TIK/Keterampilan*)


3 Rabu, 28 April 2010
10.00 – 12. 00 Seni Budaya Seni Budaya

07.30 – 09.30 - Al-Qur’an – Hadits


4 Kamis, 29 April 2010
10.00 – 12. 00 - Akidah – Akhlak

07.00 – 09.00 - Fiqih


5 Jum’at, 30 April 2010 Sejarah
09.30 – 11. 30 -
Kebudayaan Islam

c. Ulangan

Mata Pelajaran
No Hari/Tanggal Waktu
SMP MTs

07.30 – 09.30 PKn PKn


1 Senin, 24 Mei 2010 Pendidikan
10.00 – 12. 00 Bahasa Arab
Agama
07.30 – 09.30 PLKJ PLKJ
2 Selasa, 25 Mei 2010
10.00 – 12. 00 IPS IPS

07.30 – 09.30 TIK TIK/Keterampilan*)


3 Rabu, 26 Mei 2010
10.00 – 12. 00 Seni Budaya Seni Budaya

07.30 – 09.30 - Al-Qur’an – Hadits


4 Kamis, 27 Mei 2010
10.00 – 12. 00 - Akidah – Akhlak

07.00 – 09.00 - Fiqih


5 Sabtu, 29 Mei 2010 Sejarah
09.30 – 11. 30 -
Kebudayaan Islam

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 48


(6) US/M SMPLB ( Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa Ringan (D), Tunalaras
(E))
a. Utama

No Hari/Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 PKn


1 Senin, 19 April 2010
10.00 – 12. 00 Pendidikan Agama

07.30 – 09.30 PLKJ


2 Selasa, 20 April 2010
10.00 – 12. 00 IPS

07.30 – 09.30 Program Pilihan


3 Rabu, 21 April 2010

b. Susulan

No Hari/Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 PKn


1 Senin, 26 April 2010
10.00 – 12. 00 Pendidikan Agama

07.30 – 09.30 PLKJ


2 Selasa, 27 April 2010
10.00 – 12. 00 IPS

3 Rabu, 28 April 2010 07.30 – 09.30 Program Pilihan

c. Ulangan

No Hari/Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 PKn


1 Senin, 24 Mei 2010
10.00 – 12. 00 Pendidikan Agama

07.30 – 09.30 PLKJ


2 Selasa, 25 Mei 2010
10.00 – 12. 00 IPS

3 Rabu, 26 Mei 2010 07.30 – 09.30 Program Pilihan

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 49


(7) US/M SMPLB Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa
Sedang (D1), Tunaganda (G)
a. Utama

No Hari/Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 PKn


1 Senin, 19 April 2010
10.00 – 12. 00 Pendidikan Agama

07.30 – 09.30 PLKJ


2 Selasa, 20 April 2010
10.00 – 12. 00 IPS

07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia


3 Rabu, 21 April 2010
10.00 – 12. 00 Matematika

07.30 – 09.30 Bahasa Inggris


4 Kamis, 22 April 2010
10.00 – 12.00 Program pilihan

07.30 – 09.30 IPA


5 Jum’at, 23 April 2010
- -

b. Susulan

No Hari/Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 PKn


1 Senin, 26 April 2010
10.00 – 12. 00 Pendidikan Agama

07.30 – 09.30 PLKJ


2 Selasa, 27 April 2010
10.00 – 12. 00 IPS

07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia


3 Rabu, 28 April 2010
10.00 – 12. 00 Matematika

07.30 – 09.30 Bahasa Inggris


4 Kamis, 29 April 2010
10.00 – 12. 00 Program Pilihan

07.30 – 09.30 IPA


5 Jum’at, 30 April 2010

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 50


c. Ulangan

No Hari/Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 PKn


1 Senin, 24 Mei 2010
10.00 – 12. 00 Pendidikan Agama

07.30 – 09.30 PLKJ


2 Selasa, 25 Mei 2010
10.00 – 12. 00 IPS

07.30 – 09.30 Bahasa Indonesia


3 Rabu, 26 Mei 2010
10.00 – 12. 00 Matematika

07.30 – 09.30 Bahasa Inggris


4 Kamis, 27 Mei 2010
10.00 – 12. 00 Program Pilihan

07.30 – 09.30 IPA


5 Sabtu, 29 Mei 2010

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 51


(8) US/M SMA/MA
a. Utama

No Mata Pelajaran
Hari /Tanggal Waktu
. IPA IPS BAHASA

Pend.Agama Pend.Agama/ Pend.Agama/


Senin, 07.30 – 09.30
1 /Fikih* Fikih* Fikih*
12 April 2010
10.00 – 12.00 PKn PKn PKn

Selasa, 07.30 – 09.30 Sejarah Sejarah Sejarah


2
13 April 2010 10.00 – 12.00 TIK TIK TIK

Ketrampilan Ketrampilan Ketrampilan


Rabu, 07.30 – 09.30
3 Bahasa Asing Bahasa Asing Bahasa Asing
14 April 2010
10.00 – 12.00 Penjasorker Penjasorker Penjasorker

Sej. Keb. Sej. Sej.


07.30 – 09.30
Kamis, Islam * Keb. Islam *) Keb. Islam *)
4
15 April 2010 Quran Quran Quran
10.00 – 12.00
Hadist *) Hadist *) Hadist *)
Bahasa Bahasa Bahasa
Jum’at, 07.30 – 09.30
5 Arab *) Arab *) Arab *)
16 April 2010
10.00 – 12.00

*) Khusus untuk MA

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 52


b. Susulan

No Hari Mata Pelajaran


Waktu
. /Tanggal IPA IPS BAHASA

Pend.Agama Pend.Agama/ Pend.Agama/


Senin, 07.30 – 09.30
1 /Fikih* Fikih* Fikih*
19 April 2010
10.00 – 12.00 PKn PKn PKn

Selasa, 07.30 – 09.30 Sejarah Sejarah Sejarah


2
20 April 2010 10.00 – 12.00 TIK TIK TIK

Ketrampilan Ketrampilan Ketrampilan


Rabu, 07.30 – 09.30
3 Bahasa Asing Bahasa Asing Bahasa Asing
21 April 2010
10.00 – 12.00 Penjasorker Penjasorker Penjasorker

Sej. Keb. Sej. Sej.


07.30 – 09.30
Kamis, Islam * Keb. Islam *) Keb. Islam *)
4
22 April 2010 Quran Quran Quran
10.00 – 12.00
Hadist *) Hadist *) Hadist *)
Bahasa Bahasa Bahasa
Jum’at, 07.30 – 09.30
5 Arab *) Arab *) Arab *)
23 April 2010
10.00 – 12.00

*) Khusus untuk MA

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 53


c. Ulangan

No Hari Mata Pelajaran


Waktu
. /Tanggal IPA IPS BAHASA

Pend.Agama Pend.Agama/ Pend.Agama/


Senin, 07.30 – 09.30
1 /Fikih* Fikih* Fikih*
17 Mei 2010
10.00 – 12.00 PKn PKn PKn

Selasa, 07.30 – 09.30 Sejarah Sejarah Sejarah


2
18 Mei 2010 10.00 – 12.00 TIK TIK TIK

Ketrampilan Ketrampilan Ketrampilan


Rabu, 07.30 – 09.30
3 Bahasa Asing Bahasa Asing Bahasa Asing
19 Mei 2010
10.00 – 12.00 Penjasorker Penjasorker Penjasorker

Sej. Keb. Sej. Sej.


07.30 – 09.30
Kamis, Islam * Keb. Islam *) Keb. Islam *)
4
20 Mei 2010 Quran Quran Quran
10.00 – 12.00
Hadist *) Hadist *) Hadist *)
Bahasa Bahasa Bahasa
Jum’at, 07.30 – 09.30
5 Arab *) Arab *) Arab *)
21 Mei 2010
10.00 – 12.00

*) Khusus untuk MA

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 54


(9) US/M SMALB ( Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa Ringan (D), Tunalaras
(E))
a. Utama

No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 Pendidikan Kewarganegaraan


1 Senin, 12 April 2010
10.00 – 12.00 Pendidikan Agama

07.30 – 09.30 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


2 Selasa, 13 April 2010
10.00 - 12.00 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

3 Rabu, 14 April 2010 07.30 – 09.30 Program Pilihan

b. Susulan

No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 Pendidikan Kewarganegaraan


1 Senin, 19 April 2010
10.00 – 12.00 Pendidikan Agama

07.30 – 09.30 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


2 Selasa, 20 April 2010
10.00 - 12.00 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

3 Rabu, 21 April 2010 07.30 – 09.30 Program Pilihan

c. Ulangan

No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 Pendidikan Kewarganegaraan


1 Senin, 17 Mei 2010
10.00 – 12.00 Pendidikan Agama

07.30 – 09.30 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


2 Selasa, 18 Mei 2010
10.00 - 12.00 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

3 Rabu, 19 Mei 2010 07.30 – 09.30 Program Pilihan

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 55


(10) US/M SMALB Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa
Sedang (D1), Tunaganda (G)
a. Utama

No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 Pend. Kewarganegaraan


1 Senin, 19 April 2010
10.00 - 12.00 Pendidikan Agama

07.30 - 09.30 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


2 Selasa, 20 April 2010
10.00 - 12.00 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

07.30 - 09.30 Bahasa Indonesia


3 Rabu, 21 April 2010
10.30 - 12.00 Program Pilihan

4 Kamis, 22 April 2010 07.30 - 09.30 Bahasa Inggris

5. Jum’at, 23 April 2010 07.30 - 09.30 Matematika

b. Susulan

No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 Pend. Kewarganegaraan


1 Senin, 12 April 2010
10.00 - 12.00 Pendidikan Agama

07.30 - 09.30 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


2 Selasa, 13 April 2010
10.00 - 12.00 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

07.30 - 09.30 Bahasa Indonesia


3 Rabu, 14 April 2010
10.30 - 12.00 Program Pilihan

4 Kamis, 15 April 2010 07.30 - 09.30 Bahasa Inggris

5. Jum’at 16 April 2010 07.30 - 09.30 Matematika

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 56


c. Ulangan

No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran

07.30 – 09.30 Pend. Kewarganegaraan


1 Senin, 17 Mei 2010
10.00 - 12.00 Pendidikan Agama

07.30 - 09.30 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


2 Selasa, 18 Mei 2010
10.00 - 12.00 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

07.30 - 09.30 Bahasa Indonesia


3 Rabu, 19 Mei 2010
10.30 - 12.00 Program Pilihan

4 Kamis, 20 Mei 2010 07.30 - 09.30 Bahasa Inggris

5. Jum’at, 21 Mei 2010 07.30 - 09.30 Matematika

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 57


(11) US/M SMK
a. Utama

No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran Keterangan

Senin, 07.30 – 09.30 Pend. Agama Semua program


1
5 April 2010 10.00 - 12.00 PKn dan Sejarah Semua program

Selasa, 07.30 – 09.30 Kewirausahaan Semua program


2
6 April 2010 10.00 - 12.00 Penjasor Semua program

Rabu, 07.30 – 09.30 IPA Semua program


3
7 April 2010 10.00 - 12.00 IPS Semua program

Semua program,
07.30 – 09.30 KKPI
Kecuali SMM
Kamis,
4 07.30 – 09.30 Dasar Tek Musik SMM
8 April 2010
Semua program,
10.00 - 12.00 Seni Budaya
Kecuali SMM
Bahasa Asing UJP

Ekonomi Bisnis Manajemen


Jum’at, Wawasan Seni & SMM
5 07.30 – 09.30
9 April 2010 Budaya
Teknik Industri, Analis
Kimia
Kimia, Kesehatan

Senin, 07.30 – 09.30 Fisika Teknik Industri, Analis


6
12 April 2010 10.00 - 12.00 Biologi Kimia, Kesehatan

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 58


b. Susulan

No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran Keterangan

Selasa, 07.30 – 09.30 Pend. Agama Semua program


1
13 April 2010 10.00 - 12.00 PKn dan Sejarah Semua program

Rabu, 07.30 – 09.30 Kewirausahaan Semua program


2
14 April 2010 10.00 - 12.00 Penjasor Semua program

Kamis, 07.30 – 09.30 IPA Semua program


3
15 April 2010 10.00 - 12.00 IPS Semua program

Bahasa Asing UJP

Ekonomi Bisnis Manajemen


Jum’at, Wawasan Seni & SMM
4 07.30 – 09.30
16 April 2010 Budaya
Teknik Industri, Analis
Kimia
Kimia, Kesehatan
Semua program,
07.30 – 09.30 KKPI
Kecuali SMM
Senin,
5 07.30 – 09.30 Dasar Tek Musik SMM
19 April 2010
Semua program,
10.00 - 12.00 Seni Budaya
Kecuali SMM

Selasa, 07.30 – 09.30 Fisika Teknik Industri, Analis


6
20 April 2010 10.00 - 12.00 Biologi Kimia, Kesehatan

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 59


c. Ulangan

No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran Keterangan

Senin, 07.30 – 09.30 Pend. Agama Semua program


1
17 Mei 2010 10.00 - 12.00 PKn dan Sejarah Semua program

Selasa, 07.30 – 09.30 Kewirausahaan Semua program


2
18 Mei 2010 10.00 - 12.00 Penjasor Semua program

Rabu, 07.30 – 09.30 IPA Semua program


3
19 Mei 2010 10.00 - 12.00 IPS Semua program

Semua program,
07.30 – 09.30 KKPI
Kecuali SMM
Kamis,
4 07.30 – 09.30 Dasar Tek Musik SMM
20 Mei 2010
Semua program,
10.00 - 12.00 Seni Budaya
Kecuali SMM
Bahasa Asing UJP

Ekonomi Bisnis Manajemen


Jum’at, Wawasan Seni & SMM
5 07.30 – 09.30
21 Mei 2010 Budaya
Teknik Industri, Analis
Kimia
Kimia, Kesehatan

Senin, 07.30 – 09.30 Fisika Teknik Industri, Analis


6
24 Mei 2010 10.00 - 12.00 Biologi Kimia, Kesehatan

Pasal 30

Ujian Praktik Kompetensi SMK dilaksanakan serentak pada Bulan Februari 2010

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 60


BAB XII
RUANG UASBN/UN DAN US/M
Pasal 31

(1) Sekolah penyelenggara UASBN/UN dan US/M menetapkan ruang dengan


persyaratan sebagai berikut :
a. ruang kelas yang digunakan aman dan layak;
b. ruang kelas jauh dari kebisingan;
c. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 1 meja untuk pengawas
ruang;
d. setiap meja diberi satu nomor peserta;
e. setiap ruang disediakan denah tempat duduk peserta;
f. setiap ruang disediakan lem/lak/segel untuk amplop lembar jawaban;
g. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi Ujian dikeluarkan dari
ruang ujian;
h. tempat duduk peserta diatur sebagai berikut:
1. satu bangku untuk satu orang peserta;
2. jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan
mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang
lain minimal 1 (satu) meter;
3. penempatan peserta disesuaikan dengan urutan nomor peserta.
(2) SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB dan SMK yang menggunakan gedung
sekolah lain dalam penyelenggaraan UASBN/UN dan US/M harus melaporkan
kepada Kepala Suku Dinas selambat - lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
pelaksanaan;
(3) MI, MTs dan MA yang menggunakan gedung madrasah lain dalam
penyelenggaraan UASBN/UN dan US/M harus melaporkan kepada Kepala
Mapenda selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 61


BAB XIII
PENGAWAS RUANG
Bagian Kesatu
Pengawas Ruang UASBN dan UN
Pasal 32

(1) Pengawas ruang UASBN SD/SDLB/MI ditetapkan oleh penyelenggara tingkat


rayon atas usulan dari subrayon.
(2) Pengawas ruang UN SMP/SMPLB/MTs ditetapkan oleh penyelenggara tingkat
subrayon atas usulan dari sekolah/madrasah penyelenggara UN.
(3) Pengawas ruang UN SMALB dan SMK ditetapkan oleh penyelenggara tingkat
rayon atas usulan dari sekolah madrasah penyelenggara UN..
(4) Pengawas ruang UN SMA/MA ditetapkan oleh penyelenggara UN tingkat rayon
bersama perguruan tinggi.
(5) Pengawas ruang adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur,
bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan.
(6) Pengawas ruang harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi
pengawas ruang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45 menit
sebelum ujian dimulai di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara.
(7) Pengawas ruang tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi elektronik
ke dalam ruang ujian.
(8) Penempatan pengawas ruang dilakukan dengan prinsip sistem silang murni
a. antar sekolah/madrasah
b. antar sekolah atau andar madrasah apabila huruf (a) tidak dimungkinkan.
(9) Setiap ruangan diawasi dua orang pengawas ruang.
(10) Apabila jumlah pengawas dari madrasah tidak mencukupi dapat dilakukan silang
murni antar sekolah.

Bagian Kedua
Pengawas Ruang US/M
Pasal 33

(1) Pengawas US/M adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku
disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan.
(2) Pengawasan ujian tulis dilakukan dengan sistem silang antar guru mata pelajaran.
(3) Pengawasan ujian praktik dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 62


atau guru yang ditetapkan kepala sekolah/madrasah penyelenggara.
(4) Setiap ruang ujian diawasi dua orang pengawas.
(5) Pada ujian tulis guru mata pelajaran tidak diperbolehkan mengawasi pelaksanaan
ujian mata pelajaran yang diajarkannya.

BAB XIV
TATA TERTIB
Bagian Kesatu
Tata Tertib Pengawas Ruang
Pasal 34

(1) Tata tertib pengawas ruang UASBN


a. persiapan
1. tiga puluh (30) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang UASBN
telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UASBN.
2. pengawas ruang UASBN menerima penjelasan dan pengarahan dari
ketua penyelenggara UASBN.
3. pengawas ruang UASBN menerima bahan UASBN yang berupa naskah
soal UASBN, LJUASBN, amplop LJUASBN, daftar hadir, dan berita acara
pelaksanaan UASBN.
b. pelaksanaan
1. pengawas ruang UASBN masuk ke dalam ruang UASBN 20 menit
sebelum waktu pelaksanaan untuk:
a) memeriksa kesiapan ruang ujian;
b) meminta peserta UASBN untuk memasuki ruang UASBN dengan
menunjukkan kartu peserta UASBN dan menempati tempat duduk
sesuai nomor yang telah ditentukan;
c) memeriksa setiap peserta UASBN untuk tidak membawa tas, buku
atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan
sebagainya ke dalam ruang UASBN kecuali alat tulis yang akan
dipergunakan;
d) membacakan tata tertib UASBN;
e) meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir;
f) membagikan LJUASBN kepada peserta dan memandu serta
g) memeriksa pengisian formulir identitas peserta UASBN (nomor ujian,
nama, tanggal lahir, dan tanda tangan);

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 63


h) setelah seluruh peserta UASBN selesai mengisi identitas, pengawas
ruang UASBN membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan
bahan ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan
baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan oleh peserta ujian;
i) membagikan naskah soal UASBN dengan cara meletakkan di atas
meja peserta UASBN dalam posisi tertutup (terbalik).
j) peserta UASBN tidak diperkenankan membuka naskah soal UASBN
sampai tanda waktu UASBN dimulai;
2. setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang UASBN:
a) mempersilakan peserta UASBN untuk mengecek kelengkapan soal;
b) mempersilakan peserta UASBN untuk mulai mengerjakan soal;
c) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara
menjawab soal.
3. naskah soal ujian yang tidak terpakai/lebi/cacat/pada saat ujian
berlangsung diparaf oleh pengawas ruang dan tidak boleh dikeluarkan
dari ruang ujian, kecuali jika terdapat kekurangan naskah soal di ruang
ujian lain;.
4. selama UASBN berlangsung, pengawas ruang UASBN wajib:
a) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;
b) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan; dan
c) melarang orang lain yang tidak berkepentingan memasuki ruang
UASBN.
5. pengawas ruang UASBN dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan
apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal UASBN yang
diujikan.
6. lima menit sebelum waktu UASBN selesai, Pengawas Ruang UASBN
memberi peringatan kepada peserta UASBN bahwa waktu tinggal lima
menit.
7. setelah waktu UASBN selesai, pengawas ruang UASBN:
a) mempersilakan peserta UASBN untuk berhenti mengerjakan soal;
b) mengumpulkan LJUASBN dan naskah soal UASBN;
c) menghitung jumlah LJUASBN sama dengan jumlah peserta UASBN;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 64


d) menyusun secara urut LJUASBN dari nomor peserta terkecil dan
memasukkannya ke dalam amplop LJUASBN disertai dengan dua
lembar daftar hadir peserta, dua lembar berita acara pelaksanaan,
kemudian menutup, mengelem dan menandatanani serta menuliskan
nama, tempat tugas, sekolah asal, no telepon/handphone serta
ditandatangani oleh pengawas ruang UASBN di dalam ruang ujian;
e) mempersilakan peserta UASBN meninggalkan ruang ujian.
8. pengawas ruang UASBN menyerahkan LJUASBN dan naskah soal
UASBN kepada Penyelenggara UASBN Tingkat Sekolah/Madrasah
disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita
acara pelaksanaan UASBN.
(2) Tata tertib pengawas ruang UN
a. persiapan
1. empat puluh lima menit (45) menit sebelum ujian dimulai pengawas
ruang UN telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN.
2. pengawas ruang UN menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua
penyelenggara UN.
3. pengawas ruang UN menerima bahan UN yang berupa naskah soal UN,
LJUN, amplop LJ UN, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN.
b. Pelaksanaan
1. pengawas ruang UN masuk ke dalam ruang UN 20 menit sebelum waktu
pelaksanaan untuk melakukan:
a) memeriksa kesiapan ruang ujian;
b) meminta peserta UN untuk memasuki ruang UN dengan
menunjukkan kartu peserta UN dan menempati tempat duduk sesuai
nomor yang telah ditentukan;
c) memastikan setiap peserta UN tidak membawa tas, buku atau
catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke
dalam ruang UN kecuali alat tulis yang akan dipergunakan;
d) membacakan tata tertib UN;
e) meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir;
f) membagikan LJUN kepada peserta dan memandu serta memeriksa
pengisian identitas peserta UN (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan
tanda tangan);
g) memastikan peserta UN telah mengisi identitas dengan benar;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 65


h) setelah seluruh peserta UN selesai mengisi identitas, pengawas
ruang UN membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan
ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik
dan tertutup rapat (disegel), disaksikan oleh peserta ujian;
i) membagikan naskah soal yang terdiri dari dua paket A dan B secara
selang seling (berbeda antara peserta depan belakang dan kiri
kanan);
j) membagikan naskah soal UN dengan cara meletakkan di atas meja
peserta UN dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta UN tidak
diperkenankan untuk menyentuhnya sampai tanda waktu UN dimulai;
2. setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang UN:
a) mempersilakan peserta UN untuk mengecek kelengkapan soal;
b) mempersilakan peserta UN untuk mulai mengerjakan soal;
c) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara
menjawab soal.
3. naskah soal ujian yang tidak terpakai/lebi/cacat/pada saat ujian
berlangsung diparaf oleh pengawas ruang dan tidak boleh dikeluarkan
dari ruang ujian, kecuali jika terdapat kekurangan naskah soal di ruang
ujian lain, untuk UN SMA/MA dengan sepengetahuan TPI.
4. selama UN berlangsung, pengawas ruang UN wajib:
a) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;
b) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan; serta
c) melarang orang lain memasuki ruang UN.
5. pengawas ruang UN dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan
apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal UN yang
diujikan.
6. lima menit sebelum waktu UN selesai, pengawas ruang UN memberi
peringatan kepada peserta UN bahwa waktu tinggal lima menit.
7. setelah waktu UN selesai, pengawas ruang UN:
a) mempersilakan peserta UN untuk berhenti mengerjakan soal;
b) mempersilakan peserta UN meletakkan naskah soal dan LJUN di
atas meja dengan rapi;
c) mengumpulkan LJUN dan naskah soal UN;
d) menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta UN;
e) mempersilakan peserta UN meninggalkan ruang ujian;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 66


f) menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil dan
g) memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai dengan dua lembar
daftar hadir peserta, dua lembar berita acara pelaksanaan, kemudian
menutup, mengelem dan menandatanani serta menuliskan nama,
tempat tugas, sekolah asal, no telepon/handphone serta
ditandatangani oleh pengawas ruang UN di dalam ruang ujian;
8. pengawas Ruang UN menyerahkan LJUN dan naskah soal UN kepada
Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah disertai dengan satu
lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan
UN.
(3) Tata tertib pengawas ruang US/M
a. memasuki ruang ujian 20 menit sebelum tanda mulai ujian dibunyikan;
b. melakukan pengecekan ruangan sesuai dengan tata ruang ujian;
c. membacakan tata tertib ujian sebelum ujian dimulai;
d. membuka dan memeriksa kelengkapan bahan ujian;
e. mengedarkan daftar hadir untuk ditandatangai oleh peserta ujian dan
mengecek kesesuaiannya dengan kartu/tanda peserta sebelum ujian dimulai;
f. membagikan lembar jawaban ujian dan membimbing pengisian identitas
peserta ujian sebelum waktu ujian dimulai;
g. membagikan naskah soal kepada peserta ujian dalam keadaan terbalik;
h. mempersilakan peserta ujian untuk memeriksa kelengkapan naskah soal ujian
setelah tanda waktu mulai ujian dibunyikan;
i. mengawasi pelaksanaan ujian dengan sungguh-sungguh, tidak mengganggu
pelaksanaan ujian, dan tidak diperkenankan menjelaskan materi soal kepada
peserta ujian;
j. menjaga ketertiban dan ketenangan suasana selama ujian berlangsung;
k. mengumpulkan dan mengecek kelengkapan lembar jawaban ujian dan
naskah soal setelah tanda batas waktu selesai mengerjakan soal dibunyikan;
l. menyusun secara urut lembar jawaban ujian mulai dari nomor peserta terkecil;
m. memasukkan berkas lembar jawaban ujian dan daftar hadir ke dalam sampul
yang kemudian ditutup dan disegel/dilak serta ditandatangani oleh pengawas
ruang di dalam ruang ujian;
n. menyerahkan lembar jawaban ujian dan naskah soal ujian kepada
penyelenggara US/M disertai dengan berita acara pelaksanaan ujian.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 67


Bagian Kedua
Tata Tertib Peserta
Pasal 35

(1) Peserta memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas)
menit sebelum ujian dimulai.
(2) Peserta yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian setelah
mendapat izin dari ketua Penyelenggara Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi
perpanjangan waktu.
(3) Peserta dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator ruang ujian.
(4) Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas di
samping meja pengawas.
(5) Peserta ujian membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus,
penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.
(6) Peserta ujian mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan
oleh pengawas ruangan.
(7) Peserta ujian mengisi identitas pada lembar jawaban ujian secara lengkap dan
benar.
(8) Peserta ujian yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada lembar
jawab ujian dapat bertanya kepada pengawas ruang ujian dengan cara
mengacungkan tangan terlebih dahulu.
(9) Peserta ujian mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.
(10) Selama ujian berlangsung, peserta ujian hanya dapat meninggalkan ruangan
dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang ujian.
(11) Peserta ujian yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak dan segera
melapor kepada pengawas ruang namun pengerjaan soal tetap dilakukan sambil
menunggu penggantian naskah soal.
(12) Peserta ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak
kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai
menempuh/mengikuti ujian pada mata pelajaran yang terkait.
(13) Peserta ujian berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu
ujian.
(14) Selama ujian berlangsung, peserta ujian dilarang:
a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
b. bekerja sama dengan peserta lain;
c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 68


d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan
peserta lain;
e. membawa naskah soal ujian dan lembar jawab ujian keluar dari ruang ujian;
f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
(15) Peserta ujian harus berhenti mengerjakan soal ujian setelah tanda waktu akhir
ujian dibunyikan dan meletakkan lembar jawaban serta naskah soal di atas meja
masing-masing;
(16) Peserta ujian meninggalkan ruang ujian dengan tertib dan tenang setelah
pengawas ruang ujian mengumpulkan dan menghitung lembar jawaban dan
naskah soal sesuai dengan jumlah peserta ujian;
(17) Bagi yang melanggar tata tertib ujian, diberi peringatan/teguran oleh pengawas
ruang ujian dan dicatat dalam berita acara ujian sebagai salah satu bahan
pertimbangan kelulusan.

BAB XV
PEMERIKSAAN HASIL UASBN/UN dan US/M
Bagian Kesatu
Pengumpulan Hasil UASBN/UN
Pasal 36

(1) Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara UASBN/UN menerima amplop


LJUASBN/LJUN yang telah dilem oleh pengawas ruang;
(2) Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara UASBN/UN mengirimkan
LJUASBN/LJUN ke penyelenggara tingkat subrayon selambat-lambatnya 1 (satu)
jam setelah pelaksanaan UASBN/UN, disertai dengan berita acara serah terima.
(3) Penyelenggara tingkat subrayon/rayon memeriksa kesesuaian sampul
LJUASBN/LJUN dengan peserta UASBN/LJUASBN dari setiap sekolah/madrasah
penyelenggara, kemudian mengirimkannya ke penyelenggara tingkat rayon
selambat-lambatnya satu (1) jam setelah ujian selesai disertai dengan berita acara
serah terima
(4) Pengiriman LJUASBN/LJUN dari penyelenggara tingkat rayon/subrayon kepada
penyelenggara tingkat provinsi langsung setelah ujian berakhir setiap harinya.
(5) Khusus subrayon Kabupaten Kepulauan Seribu, pengembalian LJUASBN/LJUN
ke penyelenggara tingkat rayon dilakukan selambat-lambatnya hari terakhir
UASBN/UN pukul 20.00 WIB disertai dengan berita acara serah terima

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 69


Bagian Kedua
Pengolahan Hasil UASBN/UN
Pasal 37

(1) BSNP bersama Puspendik mengembangkan sistem dan perangkat lunak


(software) untuk pendataan calon peserta, scanning LJUASBN, analisis, dan
pelaporan hasil ujian.
(2) Pemeriksaan dan penilaian LJUASBN
a. tim pemindaian LJUASBN tingkat provinsi bersama tim tingkat rayon
memindai LJUASBN dengan menggunakan software dari Puspendik;
b. penyelenggara UASBN tingkat provinsi melakukan penskoran hasil UASBN
dengan menggunakan software dari Puspendik dan kunci jawaban di
provinsi.
c. hasil penskoran UASBN dinyatakan dalam DKHUASBN dan SKHUASBN.
d. penyelenggara UASBN tingkat provinsi mencetak DKHUASBN dan
SKHUASBN.
e. penyelenggara UASBN tingkat provinsi mengirimkan hasil skoring UASBN
dan hasil pemindaian kepada penyelenggara UASBN tingkat pusat disertai
berita acara serah terima.
f. DKHUASBN dan SKHUASBN dikirim kepada sekolah/madrasah
penyelenggara UASBN melalui penyelenggara tingkat subrayon koordinasi
dengan penyelenggara tingkat rayon disertai berita acara serah terima.
g. sekolah/madrasah berdasarkan DKHUN mengumumkan hasil UN;
(3) Pemeriksaan dan penilaian LJUN SMP/MTs/SMPLB, SMALB dan SMK
a. tim pemindai LJUN tingkat provinsi memindai LJUN SMP/MTs, SMPLB,
SMALB, dan SMK.
b. Dinas Pendidikan Provinsi melakukan validasi hasil pemindaian LJUN
SMP/MTs, SMPLB, SMALB, dan SMK disaksikan oleh TPI dengan disertai
berita acara.
c. pengiriman hasil pemindaian dilakukan dalam dua tahap;
1. seminggu setelah UN, hasil pemindaian LJUN di provinsi dikirim ke
Pusat;
2. selambat-lambatnya tanggal 17 April 2010 (UN Utama) dan tanggal 8 Juni
2010 (UN Ulangan), semua hasil pemindaian LJUN di provinsi telah
dikirim ke Pusat.
d. BSNP bersama Puspendik melakukan penskoran dan penilaian hasil UN.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 70


e. BSNP bersama Puspendik mengirimkan hasil penskoran UN kepada
penyelenggara UN tingkat provinsi dilengkapi berita acara serah terima.
f. hasil penskoran yang dinyatakan dalam DKHUN didistribusikan ke
penyelenggara UN tingkat provinsi disertai berita acara;
g. penyelenggara UN tingkat provinsi mencetak DKHUN;
h. DKHUN dikirim ke sekolah/madrasah melalui penyelenggara tingkat
rayon/subrayon disertai dengan berita acara;
i. sekolah/madrasah berdasarkan DKHUN mengumumkan hasil UN;
(4) Pemeriksaan dan Penilaian LJUN SMA/MA
a. Perguruan Tinggi Negeri memindai LJUN SMA/MA dan mengirimkan hasilnya
ke penyelenggara UN tingkat pusat;
b. Perguruan Tinggi Negeri melakukan validasi hasil pemindaian seluruh mata
pelajaran setiap peserta UN;
c. pengiriman hasil pemindaian ke penyelenggara UN tingkat pusat selambat-
lambatnya tanggal 15 April 2010;
d. penskoran dilakukan apabila seluruh hasil pemindaian telah terkumpul;
e. hasil penskoran yang dinyatakan dalam DKHUN didistribusikan ke
penyelenggara UN tingkat provinsi disertai berita acara;
f. penyelenggara UN tingkat provinsi mencetak DKHUN;
g. DKHUN dikirim ke sekolah/madrasah melalui penyelenggara tingkat rayon
disertai dengan berita acara;
h. sekolah/madrasah berdasarkan DKHUN mengumumkan hasil UN;

Bagian Ketiga
Pemeriksaan US/M
Pasal 38

Pemeriksaan hasil ujian tulis dan praktik diperiksa/dikoreksi dan dinilai oleh guru/tim
guru dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. pemeriksaan hasil ujian tulis dilakukan di sekolah/madrasah penyelenggara ujian.
b. pemeriksaan ujian tulis bentuk uraian dilakukan oleh dua orang korektor,
kemudian rata-rata dari keduanya dijadikan sebagai nilai akhir. Jika terjadi
perbedaan nilai hasil pemeriksaan kedua korektor ≥ 2,00 (untuk rentang nilai 0-
10), diperlukan korektor ketiga dan rata-rata dari ketiganya dijadikan nilai akhir.
c. penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru mata pelajaran yang
bersangkutan.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 71


d. pelaksanaan penilaian hasil ujian dilakukan secara objektif.

BAB XVI
KELULUSAN
Pasal 39

(1) Nilai Standar Kelulusan UASBN/US ditetapkan oleh setiap sekolah/madrasah


penyelenggara UASBN dengan Keputusan Kepala Sekolah/Madrasah
penyelenggara, setelah mendapat pertimbangan Komite Sekolah/Madrasah, dan
dilaporkan ke Kepala Dinas Pendidikan atau Kepala Kanwil Kementerian Agama
selambat-lambatnya satu bulan sebelum pelaksanaan ujian;
(2) Nilai Standar Kelulusan UASBN/US mencakup:
a. nilai minimal setiap mata pelajaran yang diujikan;
b. nilai rata-rata minimal ketiga mata pelajaran.
(3) Nilai standar US/M nilai minimal setiap mata pelajaran yang diujikan
(4) Kelulusan UASBN digunakan sebagai salah satu pertimbangan penentuan
kelulusan dari sekolah/madrasah

Pasal 40

(1) Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila memenuhi standar kelulusan sebagai
berikut:
a. memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang
diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran
dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya;
b. khusus untuk SMK nilai mata pelajaran kompetensi kejuruan minimal 7,00 dan
digunakan untuk menghitung nilai rata-rata Ujian Nasional;
(2) Pemerintah daerah dan/atau sekolah/madrasah dapat menetapkan batas standar
UN lebih tinggi dari kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelum
pelaksanaan UN
(3) Penetapan kelulusan Uji Kompetensi Keahlian mengikuti ketentuan yang berlaku
umum pada Lembaga Sertifikasi Profesi atau Dunia Usaha dan Dunia Industri.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 72


Pasal 41

(1) Pengiriman DKUASBN SD/SDLB/MI ke penyelenggara tingkat subrayon melalui


penyelenggara tingkat rayon selambat-lambatnya pada tanggal 17 Juni 2010.
(2) Pengumuman kululusan UASBN oleh masing - masing satuan pendidikan pada
tanggal 19 Juni 2010.
(3) Pengiriman hasil UN Utama SMP/SMPLB/MTs ke penyelenggara UN tingkat
provinsi selambat-lambatnya tanggal 3 Mei 2010.
(4) Pengumuman UN Utama SMP/SMPLB/MTs oleh masing - masing satuan
pendidikan selambat-lambatnya tanggal 7 Mei 2010.
(5) Pengiriman hasil UN Ulangan SMP/SMPLB/MTs ke Penyelenggara UN tingkat
provinsi selambat-lambatnya tanggal 21 Juni 2010.
(6) Pengumuman kelulusan UN Ulangan SMP/SMPLB/MTs oleh masing - masing
satuan pendidikan selambat-lambatnya tanggal 25 Juni 2010.
(7) Pengiriman hasil UN Utama SMA/SMALB/MA dan SMK ke penyelenggara Tingkat
provinsi selambat-lambatnya tanggal 21 April 2010.
(8) Pengumuman kelulusan UN Utama SMA/SMALB/MA dan SMK oleh masing -
masing satuan pendidikan selambat-lambatnya tanggal 26 April 2010.
(9) Pengiriman hasil UN Ulangan SMA/SMALB/MA dan SMK ke penyelenggara
tingkat provinsi selambat-lambatnya tanggal 8 Juni 2010.
(10) Pengumuman kelulusan UN Ulangan SMA/SMALB/MA dan SMK oleh masing -
masing satuan pendidikan selambat-lambatnya tanggal 12 Juni 2010.

Pasal 42

(1) Penetapan kelulusan US/M dilaksanakan oleh sekolah penyelenggara sesuai


ketentuan berikut:
a. penetapan nilai standar kelulusan US/M ditetapkan oleh sekolah/madrasah
penyelenggara dengan Keputusan Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara,
setelah mendapat pertimbangan komite Sekolah/Madrasah, dan dilaporkan ke
Kepala Dinas Pendidikan atau Kepala Kanwil Kementerian Agama;
b. kriteria sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah rata-rata sekurang-
kurangnya 6,00 dan nilai mata pelajaran sekurang-kurangnya 4,25 baik untuk
Ujian tulis maupun Ujian praktik;
c. sekolah/madrasah dapat menetapkan nilai standar kelulusan di atas nilai
standar sebagaimana dimaksud pada huruf b;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 73


d. nilai standar kelulusan sebagaimana dimaksud pada butir a, harus diumumkan
secara terbuka kepada peserta didik, orang tua/wali, dan masyarakat, serta
sekolah yang bergabung (jika ada) selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
US/M dilaksanakan;
e. peserta didik dinyatakan lulus US/MUS/M apabila memenuhi kriteria dan nilai
standar kelulusan.
f. penetapan kelulusan US/M ditetapkan dengan mempertimbangkan nilai US/M,
nilai raport, sikap/perilaku/akhlak peserta didik yang bersangkutan;
g. penetapan kelulusan US/M dilakukan oleh sekolah melalui rapat Dewan
Guru/Majelis Sekolah;dan
h. penentuan kelulusan US/M bagi peserta didik dari Sekolah/Madrasah yang
bergabung dilakukan bersama dengan sekolah penyelenggara.
(2) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;dan
c. lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi;
d. lulus UASBN atau UN.
(3) Peserta didik yang belum lulus ujian dapat mengikuti ujian pada tahun berikutnya
dengan syarat mengikuti proses pembelajaran secara penuh selama 1 (satu) tahun
pelajaran di kelas terakhir.
(4) Peserta didik yang dinyatakan lulus UASBN atau UN dan lulus Ujian
Sekolah/Madrasah berhak memperoleh ijazah.
(5) Nilai UASBN/UN dan Nilai US/M dicantumkan dalam ijazah.

BAB XVII
PENERBITAN IJAZAH
Pasal 43
(1) Penerbitan Ijazah
a. sekolah/madrasah penyelenggara ujian menerima DKHUASBN/DKHUN dan
SKHUASBN/SKHUN dari penyelenggara tingkat provinsi;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 74


b. sekolah/madrasah penyelenggara ujian menerima blangko ijazah dari
penyelenggara ujian tingkat provinsi kemudian memeriksa keabsahan dan
jumlahnya, selanjutnya dibuatkan berita acara serah terima;
c. sekolah/madrasah penyelenggara menerbitkan ijazah berdasarkan
DKHUASBN/DKHUN dan nilai hasil US/M;dan
d. Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara UASBN/UN menandatangani ijazah
dan membubuhkan stempel sekolah/madrasah penyelenggara.
(2) Penerbitan Sertifikasi Kompetensi Keahlian
a. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP) melaksanakan sertifikasi kompetensi bagi peserta didik SMK;dan
b. dalam hal LSP belum terbentuk, sertifikasi dapat dilaksanakan oleh Asosiasi
Profesi atau dunia usaha dan dunia industri yang menjadi Institusi Pasangan
(IP).

BAB XVIII
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pasal 44

Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh setiap penyelenggara UASBN/UN


tingkat pusat, provinsi, rayon, subrayon serta satuan pendidikan sesuai dengan tugas
dan kewenangannya.

Pasal 45

(1) Untuk meningkatkan obyektifitas, transparansi, dan akuntabilitas UN SMP/MTs,


SMALB dan SMK maka dibentuk Tim Pemantau Independen (TPI) yang anggota
utamanya berasal dari dosen perguruan tinggi, widiaswara, anggota profesi
pendidikan non guru dan mahasiswa tingkat akhir.
(2) Pemantauan oleh TPI dilakukan pada tingkat sekolah/madrasah, kabupaten/kota,
dan provinsi.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 75


BAB XIX
PEMBIAYAAN
Pasal 46

(1) Biaya penyelenggaraan UASBN/UN dan Ujian Sekolah bersumber dari dana
APBN dan APBD.
(2) Biaya penyelenggaraan Ujian Madrasah bersumber dari Kementerian Agama
melalui APBN.

Pasal 47

(1) Komponen biaya untuk penyelenggaraan UASBN/UN meliputi biaya


penyelenggaraan di tingkat provinsi, tingkat rayon dan tingkat sekolah/madrasah;
(2) Biaya penyelengaraan UASBN/UN tingkat provinsi mencakup pembiayaan untuk:
a. percetakan dan pendistribusian blangko pendataan calon peserta UN ke
rayon/subrayon;
b. percetakan DNS / DNT;
c. penerbitan kartu peserta UASBN/UN;
d. penggandaan, penyampulan, pengepakan, dan pendistribusian bahan
UASBN/UN ke rayon/subrayon;
e. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instasi terkait di
provinsi yang bersangkutan dalam rangka persiapan pelaksanaan UASBN/UN;
f. operasional penyelenggara UASBN/UN;
g. skoring hasil scaning;
h. pemindaian hasil UASBN/UN;
i. pengisian blangko DKHUN dan pendistribusiannya ke rayon/subrayon;
j. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UASBN/UN;dan
k. penyusunan laporan UASBN/UN dan mengirimkannya ke penyelenggara
tingkat pusat.
(3) Biaya penyelenggaraan UASBN/UN di tingkat rayon/subrayon mencakup
pembiayaan untuk :
a. pendistribusian blangko pendataan peserta ujian ke sekolah penyelenggara;
b. pendistribusian bahan UASBN/UN dan standar kompetensi lulusan ke sekolah
penyelenggara Ujian;
c. pelaksanaan sosialisai, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di
rayon/subrayon setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UASBN/UN;

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 76


d. operasional penyelenggaraan UASBN/UN;
e. pengiriman LJUASBN/LJUN ke penyelenggara tingkat provinsi;
f. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UASBN/UN;dan
g. penyusunan laporan UASBN/UN dan mengirimkanya ke penyelenggara tingkat
provinsi.
(4) Biaya penyelengaraan UASBN/UN tingkat sekolah mencakup pembiayaan untuk:
a. pengisian data calon peserta UASBN/UN dan mengirimkannya ke
Rayon/Subrayon;
b. pengisian kartu peserta UASBN/UN;
c. pengambilan bahan UASBN/UN ke Rayon/Subrayon;
d. pengiriman LJUASBN/LJUN ke Rayon;
e. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi penyelenggaraan UASBN/UN;
f. operasional penyelenggaraan UASBN/UN;
g. pengadaan bahan pendukung Ujian Nasional;
h. pengawasan pelaksanaan UASBN/UN di sekolah penyelenggara Ujian;
i. pengambilan blangko Ijazah penyelenggaraan UASBN/UN Tingkat Provinsi;
j. penerbitan ijazah;dan
k. penyusunan laporan UASBN/UN dan mengirimkannya ke penyelenggara
Tingkat Rayon/Subrayon.

Pasal 48

(1) Komponen biaya untuk penyelenggaraan US/M meliputi biaya penyelenggaraan di


tingkat provinsi, rayon dan tingkat sekolah;
(2) Biaya penyelengaraan US/M di tingkat provinsi mencakup pembiayaan untuk :
a. penggandaan dan pendistribusian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
panduan materi ke rayon;
b. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi dengan Suku Dinas/Kanwil Kementrian
Agama Kota dalam rangka persiapan dan pelaksanaan US/M;dan
c. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan US/M.
(3) Biaya penyelengaraan US/M di tingkat rayon mencakup pembiayaan untuk :
a. penggandaan dan pendistribusian SKL dan panduan materi ke
sekolah/madrasah penyelenggara US/M;
b. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi dengan sekolah penyelenggara ujian
dalam rangka persiapan dan pelaksanaan US/M;dan
c. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan US/M.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 77


(4). Biaya penyelengaraan US/M tingkat sekolah mencakup pembiayaan untuk :
a. pengisian data calon peserta US/M dan mengirimkannya ke Suku Dinas;
b. pengisian kartu peserta US/M;
c. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi penyelenggaraan US/M;
d. operasional penyelenggaraan US/M teori dan praktik, mencakup penulisan dan
penggandaan soal, penyiapan dan pengadaan Ujian praktik, pengawasan
pelaksanaan Ujian dan pemeriksaan Ujian;
e. pengambilan, pengisian dan penerbitan ijazah;
f. sekolah/madrasah menyusun dan mengirimkan laporan penyelenggaraan Ujian
kepada penyelenggara tingkat rayon;
g. sekolah/madrasah penyelenggara menyusun Rencana Kebutuhan Biaya US/M
(RKBUS/M) sebagimana pada butir a s.d e, kemudian mengajukan RKBUS
dimaksud kepada Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama;dan
h. sekolah/Madrasah yang menyelengarakan US/M secara gabungan, menyusun
RKBUS/M bersama dengan Sekolah/Madrasah penyelenggara, kemudian
mengajukan RKBUS/M dimaksud kepada Dinas Pendidikan/Kanwil
Kementerian Agama.

BAB XX
PESERTA UASBN/UN
BAGI PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DI SEKOLAH INKLUSI
Pasal 49

(1) Peserta didik yang mengikuti pembelajaran berdasarkan kurikulum yang


dikembangkan sesuai dengan standar nasional pendidikan atau di atas standar
nasional pendidikan wajib mengikuti UASBN / UN.
(2) Peserta didik yang memiliki kelainan dan mengikuti pembelajaran
berdasarkankurikulum yang dikembangkan di bawah standar nasional pendidikan
mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.
(3) Peserta didik yang menyelesaikan dan lulus ujian sesuai dengan standar nasional
pendidikan mendapatkan ijazah yang blangkonya dikeluarkan oleh pemerintah.
(4) Peserta didik yang memiliki kelainan yang menyelesaikan pendidikan berdasarkan
kurikulum yang dikembangkan oleh satuan pendidikan di bawah standar nasional
pendidikan mendapatkan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) yang blangkonya
dikeluarkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 78


(5) Blanko sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berasal dari Dinas Pendidikan.
(6) Peserta didik yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) dapat
melanjutkan pendidikan pada tingkat atau jenjang yang lebih tinggi pada satuan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusif atau satuan pendidikan
khusus.

BAB XXI
SANKSI
Pasal 50

(1) Pengawas ruang UASBN/UN dan atau US/M yang melanggar ketentuan dalam
Petunjuk Teknis ini dan Prosedur Operasional Standar (POS) akan
dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak diikutsertakan dalam
kegiatan UASBN/UN dan atau US/M yang akan datang.
(2) Sekolah/madrasah penyelenggara UABN/UN dan atau US/M yang melanggar
ketentuan petunjuk teknis ini dan POS akan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku;
(3) Anggota Tim Pemantau Independen yang melanggar ketentuan petunjuk teknis ini
dan POS dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak diikutsertakan
dalam kegiatan UASBN/UN dan atau US/M yang akan datang.
(4) Semua pelanggaran yang dilakukan oleh pengawas ruang UASBN/UN dan atau
US/M, sekolah penyelenggara dan anggota Tim Pemantau Independen dilaporkan
kepada pimpinan lembaga asal yang bersangkutan.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 79


BAB XXII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini akan diatur kemudian oleh
Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI
Jakarta.
(2) Petunjuk Teknis ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Januari 2010

KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI DKI JAKARTA, PROVINSI DKI JAKARTA,

ttd. ttd.
H. ACHMAD FAUZAN HARUN, SH Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 150 186 360 NIP 131 679 687

Tembusan :
1. Menteri Pendidikan Nasional RI
2. Gubernur Provinsi DKI Jakarta
3. Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta
4. Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta
5. Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan
6. Sekjen Depdiknas
7. Dirjen Manajemen Dikdasmen Depdiknas
8. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta
9. Asisten Kesejahteraan Masyarakat Setda Provinsi DKI Jakarta
10. Kepala Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
11. Kepala Badan Perencanan Daerah Provinsi DKI Jakarta
12. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta
13. Semua WaliKota Administrasi dan Bupati Kep. Seribu di provinsi DKI Jakarta
14. Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spritual Provinsi DKI Jakarta
15. Semua Kepala Sudin Dikdas dan Dikmen Kota Administrasi di Provinsi DKI Jakarta
16. Kepala Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
17. Semua Kasi Kecamatan Dikdas dan Dikmen di Provinsi DKI Jakarta
18. Semua Kepala SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/MA dan SMKdi Provinsi DKI Jakarta.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2010 80

Anda mungkin juga menyukai