DAN
TENTANG
DAN
Menimbang : a. bahwa, untuk mengukur dan mengetahui hasil belajar peserta didik serta
memperoleh keterangan mengenai mutu pendidikan pada satuan pendidikan di
lingkungan pembinaan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, dan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, perlu diselenggarakan penilaian pada
akhir masa belajar satuan pendidikan;
b. bahwa, telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74 Tahun
2009, tentang Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB), Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009, tentang Ujian Nasional untuk
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 2
Hasil UASBN/UN dan US/M digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk :
a. pemetaan mutu satuan dan atau program pendidikan;
b. seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c. penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan;
d. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan;dan
e. penilaian akreditasi dari suatu satuan pendidikan.
BAB III
PENYELENGGARAAN UJIAN
Pasal 4
Pasal 5
BAB IV
PENYELENGGARA UJIAN
Bagian Kesatu
Penyelenggara
Pasal 6
(1) Gubernur menetapkan penyelenggara UASBN tingkat provinsi yang terdiri atas
unsur - unsur :
a. Dinas Pendidikan; dan
b. Kanwil Kementerian Agama
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 10
Bagian Ketiga
Tugas Penyelenggara US/M
Pasal 13
Pasal 14
BAB VI
PESERTA UJIAN
Bagian Kesatu
Persyaratan Calon Peserta UASBN
Pasal 15
(1) Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan SD, MI, dan
SDLB (Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa Ringan, dan Tunalaras).
(2) Peserta didik yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
pendidikan sampai dengan semester 1 tahun terakhir.
(3) Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki izin
untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti UASBN pada
sekolah/madrasah penyelenggara terdekat.
(4) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti UASBN di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti
UASBN di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada
tempat lain yang ditentukan sebagai penyelenggara UASBN.
(5) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti UASBN utama, dapat mengikuti UASBN susulan.
(6) Peserta yang tidak lulus UASBN pada tahun pelajaran 2008/2009 yang akan
mengikuti UASBN tahun pelajaran 2009/2010 dengan syarat :
a. harus terdaftar pada sekolah/madrasah asal atau sekolah/madrasah
penyelenggara UASBN dan mengikuti proses pembelajaran yang diatur oleh
sekolah/madrasah yang bersangkutan.
Bagian Kedua
Persyaratan Calon Peserta UN
Pasal 16
(1) Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan SMP, MTs,
SMPLB (Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa ringan dan Tunalaras), SMA, MA,
SMALB (Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa ringan dan Tunalaras) dan SMK,
berhak mengikuti UN;
(2) Peserta didik yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
pendidikan sampai dengan semester I tahun terakhir.
(3) Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau
berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih
rendah, atau memiliki bukti kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk peserta
didik Kulliyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah (KMI)/Tarbiyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah
(TMI) yang pindah ke SMA, MA dan SMK. Penerbitan ijazah yang dimaksud
sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti UN, atau sekurang-kurangnya 2
tahun untuk peserta program percepatan belajar.
(4) Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki izin
untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti UN pada sekolah/madrasah
penyelenggara UN terdekat dengan persyaratan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dan (2).
(5) Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti UN di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti UN di
satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama.
(6) Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti UN utama dapat mengikuti UN susulan.
(7) Peserta yang tidak lulus UN pada tahun pelajaran 2007/2008, dan/atau 2008/2009
dapat mengikuti UN tahun pelajaran 2009/2010 dengan syarat:
a. mengikuti proses pembelajaran dan terdaftar sebagai peserta didik pada
sekolah/madrasah asal atau sekolah penyelenggara UN Tahun Pelajaran
2009/2010;
Peserta UN yang tidak lulus UN Utama termasuk susulannya pada tahun pelajaran
2009/2010 dapat mengikuti UN Ulangan pada seluruh atau sebagian mata pelajaran
dengan nilai di bawah 5,50 yang dipilih. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi.
Bagian Keempat
Persyaratan Peserta US/M
Pasal 18
(1) Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan
berhak mengikuti US/M.
(2) Untuk mengikuti US/M SD/MI, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
a. duduk di kelas VI melalui kenaikan kelas dari kelas I sampai dengan kelas V.
b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar, mulai semester 1 kelas I
sampai dengan semester I kelas VI.
c. berusia tidak lebih dari 18 tahun pada waktu pelaksanaan ujian sekolah.
(3) Untuk mengikuti US/M SDLB, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
a. peserta didik yang mengikuti Ujian Sekolah adalah Tunanetra (A), Tunarungu
(B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita
Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), dan Tunaganda.
b. duduk di kelas VI melalui kenaikan kelas dari kelas I sampai dengan kelas VI.
c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar, mulai semester 1 dan 2 dari
kelas I sampai dengan kelas VI.
d. memiliki nilai sekurang-kurangnya baik pada kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
BAB VII
PENDAFTARAN
Bagian Kesatu
Pendaftaran Calon Peserta UASBN
Pasal 19
Bagian Kedua
Pendaftaran Calon Peserta UN
Pasal 20
Bagian Ketiga
Pendaftaran Calon Peserta US/M
Pasal 21
BAB VIII
BAHAN UASBN/UN DAN US/M
Pasal 22
BAB IX
PENGGANDAAN BAHAN UASBN/UN
Bagian Kesatu
Penetapan Perusahaan Percetakan
Pasal 23
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh perusahaan percetakan antara lain:
a. memiliki integritas dan kredibilitas;
b. memiliki peralatan dan tenaga yang memadai dalam jenis, jumlah, dan kualitas;
c. mampu mencetak bahan UASBN dan/atau UN dengan kualitas hasil cetakan yang
baik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;
d. memiliki lokasi yang terjamin keamanannya;
e. memiliki ruang penyimpanan hasil cetakan, serta ruang dan alat pemusnah hasil
cetakan;
f. memiliki sistem pengamanan dan penjaminan kerahasiaan bahan UASBN
dan/atau UN;
g. sanggup mengerjakan pencetakan naskah UASBN atau UN sesuai dengan
spesifikasi teknis:
Pasal 24
Bagian Ketiga
Distribusi UASBN dan UN
Pasal 26
BAB X
PELAKSANAAN UASBN/UN DAN US/M
Pasal 27
BAB XI
JADWAL PELAKSANAAN UASBN/UN dan US/M
Bagian Kesatu
Jadwal Pelaksanaan UASBN/UN
Pasal 28
b. Susulan
b. Susulan
c. Ulangan
b. Susulan
c. Ulangan SMALB
b. Susulan
c. Ulangan
Rabu, 08.00-
3 Matematika Matematika Matematika Matematika
24 Maret 2010 10.00
Rabu, 08.00-
3 Matematika Matematika Matematika Matematika
31 Maret 2010 10.00
Selasa, 08.00-
2 Matematika Matematika Matematika Matematika
11 Mei 2010 10.00
Jum’at, 08.00-
4 Fisika Ekonomi Bahasa Asing Hadis
14 Mei 2010 10.00
(1) US/M SD
a. Utama
b. Susulan
b. Susulan
(3) US/M SDLB Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa
Sedang (D1), Tunaganda (G)
a. Utama
(4) US/M MI
a. Utama *)
Mata Pelajaran
No Hari/Tanggal Waktu
SMP MTs
Mata Pelajaran
No Hari/Tanggal Waktu
SMP MTs
c. Ulangan
Mata Pelajaran
No Hari/Tanggal Waktu
SMP MTs
b. Susulan
c. Ulangan
b. Susulan
No Mata Pelajaran
Hari /Tanggal Waktu
. IPA IPS BAHASA
*) Khusus untuk MA
*) Khusus untuk MA
*) Khusus untuk MA
b. Susulan
c. Ulangan
b. Susulan
Semua program,
07.30 – 09.30 KKPI
Kecuali SMM
Kamis,
4 07.30 – 09.30 Dasar Tek Musik SMM
8 April 2010
Semua program,
10.00 - 12.00 Seni Budaya
Kecuali SMM
Bahasa Asing UJP
Semua program,
07.30 – 09.30 KKPI
Kecuali SMM
Kamis,
4 07.30 – 09.30 Dasar Tek Musik SMM
20 Mei 2010
Semua program,
10.00 - 12.00 Seni Budaya
Kecuali SMM
Bahasa Asing UJP
Pasal 30
Ujian Praktik Kompetensi SMK dilaksanakan serentak pada Bulan Februari 2010
Bagian Kedua
Pengawas Ruang US/M
Pasal 33
(1) Pengawas US/M adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku
disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan.
(2) Pengawasan ujian tulis dilakukan dengan sistem silang antar guru mata pelajaran.
(3) Pengawasan ujian praktik dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan
BAB XIV
TATA TERTIB
Bagian Kesatu
Tata Tertib Pengawas Ruang
Pasal 34
(1) Peserta memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas)
menit sebelum ujian dimulai.
(2) Peserta yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian setelah
mendapat izin dari ketua Penyelenggara Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi
perpanjangan waktu.
(3) Peserta dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator ruang ujian.
(4) Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas di
samping meja pengawas.
(5) Peserta ujian membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus,
penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.
(6) Peserta ujian mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan
oleh pengawas ruangan.
(7) Peserta ujian mengisi identitas pada lembar jawaban ujian secara lengkap dan
benar.
(8) Peserta ujian yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada lembar
jawab ujian dapat bertanya kepada pengawas ruang ujian dengan cara
mengacungkan tangan terlebih dahulu.
(9) Peserta ujian mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.
(10) Selama ujian berlangsung, peserta ujian hanya dapat meninggalkan ruangan
dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang ujian.
(11) Peserta ujian yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak dan segera
melapor kepada pengawas ruang namun pengerjaan soal tetap dilakukan sambil
menunggu penggantian naskah soal.
(12) Peserta ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak
kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai
menempuh/mengikuti ujian pada mata pelajaran yang terkait.
(13) Peserta ujian berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu
ujian.
(14) Selama ujian berlangsung, peserta ujian dilarang:
a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
b. bekerja sama dengan peserta lain;
c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
BAB XV
PEMERIKSAAN HASIL UASBN/UN dan US/M
Bagian Kesatu
Pengumpulan Hasil UASBN/UN
Pasal 36
Bagian Ketiga
Pemeriksaan US/M
Pasal 38
Pemeriksaan hasil ujian tulis dan praktik diperiksa/dikoreksi dan dinilai oleh guru/tim
guru dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. pemeriksaan hasil ujian tulis dilakukan di sekolah/madrasah penyelenggara ujian.
b. pemeriksaan ujian tulis bentuk uraian dilakukan oleh dua orang korektor,
kemudian rata-rata dari keduanya dijadikan sebagai nilai akhir. Jika terjadi
perbedaan nilai hasil pemeriksaan kedua korektor ≥ 2,00 (untuk rentang nilai 0-
10), diperlukan korektor ketiga dan rata-rata dari ketiganya dijadikan nilai akhir.
c. penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru mata pelajaran yang
bersangkutan.
BAB XVI
KELULUSAN
Pasal 39
Pasal 40
(1) Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila memenuhi standar kelulusan sebagai
berikut:
a. memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang
diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran
dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya;
b. khusus untuk SMK nilai mata pelajaran kompetensi kejuruan minimal 7,00 dan
digunakan untuk menghitung nilai rata-rata Ujian Nasional;
(2) Pemerintah daerah dan/atau sekolah/madrasah dapat menetapkan batas standar
UN lebih tinggi dari kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelum
pelaksanaan UN
(3) Penetapan kelulusan Uji Kompetensi Keahlian mengikuti ketentuan yang berlaku
umum pada Lembaga Sertifikasi Profesi atau Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Pasal 42
BAB XVII
PENERBITAN IJAZAH
Pasal 43
(1) Penerbitan Ijazah
a. sekolah/madrasah penyelenggara ujian menerima DKHUASBN/DKHUN dan
SKHUASBN/SKHUN dari penyelenggara tingkat provinsi;
BAB XVIII
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pasal 44
Pasal 45
(1) Biaya penyelenggaraan UASBN/UN dan Ujian Sekolah bersumber dari dana
APBN dan APBD.
(2) Biaya penyelenggaraan Ujian Madrasah bersumber dari Kementerian Agama
melalui APBN.
Pasal 47
Pasal 48
BAB XX
PESERTA UASBN/UN
BAGI PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DI SEKOLAH INKLUSI
Pasal 49
BAB XXI
SANKSI
Pasal 50
(1) Pengawas ruang UASBN/UN dan atau US/M yang melanggar ketentuan dalam
Petunjuk Teknis ini dan Prosedur Operasional Standar (POS) akan
dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak diikutsertakan dalam
kegiatan UASBN/UN dan atau US/M yang akan datang.
(2) Sekolah/madrasah penyelenggara UABN/UN dan atau US/M yang melanggar
ketentuan petunjuk teknis ini dan POS akan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku;
(3) Anggota Tim Pemantau Independen yang melanggar ketentuan petunjuk teknis ini
dan POS dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak diikutsertakan
dalam kegiatan UASBN/UN dan atau US/M yang akan datang.
(4) Semua pelanggaran yang dilakukan oleh pengawas ruang UASBN/UN dan atau
US/M, sekolah penyelenggara dan anggota Tim Pemantau Independen dilaporkan
kepada pimpinan lembaga asal yang bersangkutan.
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini akan diatur kemudian oleh
Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI
Jakarta.
(2) Petunjuk Teknis ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Januari 2010
ttd. ttd.
H. ACHMAD FAUZAN HARUN, SH Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 150 186 360 NIP 131 679 687
Tembusan :
1. Menteri Pendidikan Nasional RI
2. Gubernur Provinsi DKI Jakarta
3. Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta
4. Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta
5. Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan
6. Sekjen Depdiknas
7. Dirjen Manajemen Dikdasmen Depdiknas
8. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta
9. Asisten Kesejahteraan Masyarakat Setda Provinsi DKI Jakarta
10. Kepala Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
11. Kepala Badan Perencanan Daerah Provinsi DKI Jakarta
12. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta
13. Semua WaliKota Administrasi dan Bupati Kep. Seribu di provinsi DKI Jakarta
14. Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spritual Provinsi DKI Jakarta
15. Semua Kepala Sudin Dikdas dan Dikmen Kota Administrasi di Provinsi DKI Jakarta
16. Kepala Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
17. Semua Kasi Kecamatan Dikdas dan Dikmen di Provinsi DKI Jakarta
18. Semua Kepala SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/MA dan SMKdi Provinsi DKI Jakarta.