Strategi Pembelaran Aud
Strategi Pembelaran Aud
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih
dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada
tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa
membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih
lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung
jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil
pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana
siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu
yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
7. Metode Study Tour (Karya wisata)) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta
didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik
membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan
didampingi oleh pendidik.
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan
memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya
langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan
manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan
membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari
satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk
sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung.
Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team
pendidik tersebut
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belaja
Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan
sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer
dan sejenisnya.
Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar.
Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3)
karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media,
perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan
dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.
Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai hari
ini masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan
sikap. Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan
kondisi masing-masing. Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada.
Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi,
penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media pembelajaran tersebut.
Konsep Belajar
Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Belajar
ini merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat, bahkan tiada hari tanpa
belajar. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan
dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman
Strategi Pembelajaran
Pada pendidikan anak usia dini guru dituntut harus memahami hakikat strategi
pembelajaran di PAUD. Memahami stretegi pembelajaran adalah berawal dari memahami
karakteristik anak dan konsep belajar anak, serta mengetahui apa yang menjadi prinsip-prisip
belajar anak.
Terdapat beberapa jenis strategi pembelajaran yang dapat dipertimbangkan oleh guru
Taman kanak-kanak. Pemilihan strategi dan metode ini akan memfasilitasi anak belajar baik
secara individual, belajar dalam kelompok kecil, belajar dalam kelompok besar maupun
belajar diluar kelas. Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, hal tersebut dikarenan
pembelajaran terdiri dari komponen-komponen yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan.
Komponen-komponen tersebut meliputi : tujuan, bahan, strategi pembelajaran, media dan
sumber, siswa dan guru. Komponen-komponen tersebut tidak dapat dipisahkan karena satu
sama lainnya saling berhubungan dan saling ketergantungan sehingga memiliki efek
sinergestik (terpadu).
Dalam pemilihan strategi pembelajaran perlu diperhatikan beberapa komponenkomponen tersebut yakni : tujuan, bahan(tema), kegiatan, media sumber, anak dan guru.
Komponen-komponen trsebut kita sebut dengan variabel strategi pembelajaran.
. Prinsip-prinsip Belajar Anak
Prinsip belajar merupakan ketentuan hukum yang harus dijadikan pegangan didalam
pelaksanaan kegiatan belajar. Prinsip belajar anak jelas akan berbeda dengan prinsip belajar
orang dewasa. Berikut merupakan prinsip-prinsip belajar anak, di antaranya :
a. Anak adalah Pembelajar Aktif
Seorang guru harus dapat memahami sifat-sifat multi dimensional yang terdapat pada
aktivitas yang di lakukan anak tersebut. Pertama, anak memerlukan stimulus untuk mereka
bergerak. Kedua, anak menggunakan seluruh tubuhnya untuk belajar. Ketiga, anak dapat
menjadi aktif dalam mencari pengalamannya sendiri. Anak sebaiknya memiliki pengalaman
langsung. Misalnya anak di ajak untuk karyawisata ke kebun binatang, untuk mengenal
berbagai macam hewan yang ada.
b. Belajar Anak Dipengaruhi oleh Kematangan
Kematangan merupakan masa di mana pertumbuhan serta perkembangan anak dapat
mencapai titik kulmilasi perekembangan anak. Seorang guru harus mengetahui bagaimana
pencapaian perkembangangan anak. Anak yang dapat berkembang dengan baik maka ia akan
lebih mudah dalam proses belajar
c. Belajar Anak Dipengaruhi oleh Lingkungan
Anak berinteraksi dengan lingkungannya maka akan menghasilkan sebuah pengalaman
dalam belajar. Hal tersebut berarti lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar anak.
Lingkungan di sini bersifat fisik dan fsikis. Contohnya saja anak akan mudah dalam belajar
jika terdapat media dan kelompok dalam sebuah pembelajaran.
d. Anak Belajar Melalui Kombinasi Pengalaman Fisik dan Interaksi Sosial
Pengalaman-pengalaman yang di miliki anak dapat diperoleh melalui penginderaan. Anak
dapat belajar dengan cara merasakan, melihat, meraba, mendengarkan serta menyentuh.
Karena dengan seperti itu makan proses pembelajaranpun aka lebih mudah. Contonya,
dengan anak dapat melihatsebuah benda maka selanjutnya anaka akan berfikir apa benda itu
dan harus di buat apa benda itu
e. Anak Belajar dengan Gaya yang Berbeda
Cara belajar anak akan beragam. Ada yang cepat dalam merespon kita ada pula yang
lambat dalam menanggapi sebuah pembelajaran. Ada beberapa tipe pembelajaran anak
diantaranya: tipe auditif, tipe visual, dan kinestetik dimana anak bergerak secara terus
menerus.
f. Anak Belajar melalui Bermain
Anak dapat bermain dimana saja ia berada, baik itu di ruamah maupun sekolah. Dalam
proses bermain tersebut anak akan mendapatkan berbaigai benda dan ide-ide yang akan
muncul ketika dalam proses bermain tersebut. Maka dalam hal itu anak sedang berproses
belajar. Dalam bermain, anak dapat berperan sebagai dokter, guru atau pedagang sesuai
imajinasi anak. Guru di sekolah harus dapat memfasilitasi anak dalam penyediaan media
yang dibutuhkan anak.Prinsip-prinsip tersebut sangan penting untuk perkembangan anak.
Maka daripada itu seorang guru harus mengetahui dan memahami seluruh prinsip belajar dan
pembelajaran anak.
Kedekatan, artinya tema hedaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat
dengan kehidupan anak kepada tema yang semakin jauh dari kehidupan
anak.
menggunakan empat pijakan. empat pijakan tersebut akan penulis jelaskan pada
pembahasan berikutnya. Di Indonesia metode ini lebih dikenal dengan Sentra
dan lingkaran (Seling). metode pengajaran yang menempatkan siswa pada posisi
yang proposional. Pendekatan sentra dan lingkaran berfokus pada anak.
Sentra main adalah zona atau area main anak yang di lengkapi dengan
seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang
diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main. yaitu:
main sensorimotor, main peran dan main pembangunan. Saat lingkaran adalah
saat dimana pendidik (guru/kader/pamong) duduk bersama anak dengan posisi
melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan
sesudah main. Pembelajaran yang berpusat pada anak dan peran guru hanya
sebagai fasilitator, motivator dan evaluator merupakan ciri dari metode BCCT ini,
Sehingga otak anak dirangsang untuk terus berfikir secara aktif dalam menggali
pengalamannya sendiri bukan sekedar mencontoh dan menghafal saja.
Tujuan Metode Beyond Centers And Circles Time (BCCT) Dalam rangka
melejitkan potensi kecerdasan anak. Howard Gardner menyatakan bahwa pada
hakikatnya setiap anak ialah cerdas. Pandangan ini menentang bahwa
kecerdasan hanya dilihat dari fakror IQ. Gardner melihat kecerdasan dari
berbagai dimensi. Setiap kecerdasan yang dimiliki akan dapat mengantarkan
anak mencapai kesuksesan. Pendidik/guru perlu memfasilitasi setiap kecerdasan
yang dimiliki anak dalam pembelajaran dan kegiatan belajar. diantaranya :
e. Sentra Iman & Taqwa (Religion Center). Tempat bermain sambil belajar
untuk mengembangkan kecerdasan jamak dimana kegiatan main lebih menitik
beratkan pada kegiatan keagamaan. Di sentra ini anak difasilitasi dengan
kegiatan bermain yang memfokuskan pada pembiasaan beribadah dan
mengenal Simbol dan huruf keagamaan misalnya untuk centra Agama Islam
mengenal huruf hijaiyyah dengan cara bermain sambil belajar. Efek yang
diharapkan adalah tertanamnya akhlakul karimah. Ikhlas, sabar, dan senang
menjalankan perintah agama.
f. Sentra Seni dan Kreatifitas Sentra ini menitik beratkan pada kemampuan
anak dalam berkreasi. Kegiatan di sentra ini dilaksanakan dalam bentuk proyek,
dimana anak diajak untuk menciptakan kreasi tertentu yang akan menghasilkan
sebuah karya. Efek yang diharapkan adalah anak dapat berfikir secara kreatif. .
Konsep Multiple Intelegensi
Kecerdasan ( intelegensi ) adalah kemampuan untuk melakukan abstraksi, serta
berpikir logis dan cepat sehingga dapat bergerak dan menyesuaikan diri
terhadap situasi baru. Kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif yang dimiliki
seseorang disebut dengan kecerdasan.
Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelegensi (MI)
Strategi Pembelajaran MI pada hakekatnya adalah upaya mengoptimalkan
kecerdasan majemuk yang dimiliki setiap individu (siswa) untuk mencapai
kompetensi tertentu yang dituntut oleh sebuah kurikulum