Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah menurunkan Islam dan menjadikan kitab suci Al-Quran sebagai
petunjuk bagi seluruh makhluk di dunia. Al-Quran diturunkan melalui seorang
perantara yang mulia, yakni Nabi Muhammad SAW, yang memiliki misi yang
mulia yaitu membangun manusia yang beradab dan menyebarkan keadilan
dimuka bumi. Al-Quran dan Al-Hadist sebagaimana yang diajarkan oleh
Rosululloh SAW, hendaknya dijadikan pedoman hidup agar manusia saling
menyayangi dan menghormati dalam hidup bermasyarakat. Beliau mengajarkan
agar manusia mempergunakan kemampuan dan potensi dirinya sebagai pribadi
yang bebas. Kebebasan merupakan unsur kehidupan yang paling mendasar yang
digunakan sebagai syarat untuk mencapai keseimbangan hidup.
Perkembangan Ekonomi Islam menjadi sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dari perkembangan sejarah Islam. Mengapa saat ini perkembangan
pemikiran Ekonomi Islam, yang mana 6 abad yang lalu pernah menjadi kiblat
pengetahuan dunia, kurang dikenal dan berpengaruh dalam kehidupan
masyarakat? Hal ini dikarenakan kajian-kajian pemikiran Ekonomi Islam kurang
tereksplorasi di tengah maraknya dominasi ilmu pengetahuan konvensional
(Barat) sejak runtuhnya kekhalifahan Islam di Turki lebih dari 8 dasawarsa yang
lalu. Akibatnya, perkembangan Ekonomi Islam yang telah ada sejak tahun 600M
kurang begitu dikenal masyarakat. Ekonomi Islam kurang mendapat perhatian
yang baik, sebab masyarakat tidak mendapatkan informasi yang memadai.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem ekonomi pada masa nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimana sistem ekonomi pada masa abu Bakar As-Siddiq?
3. Bagaimana sistem ekonomi pada masa Umar ibnu Khottob?
4. Bagaimana sistem ekonomi pada masa Ustman bin Affan?
5. Bagaimana sistem ekonomi pada masa Ali bin Abi Tholib?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Ekonomi Pada Masa Nabi Muhammad SAW
Setelah diangkat sebagai kepala Negara , Rosulullah SAW segera
melakukan perubahan drastis dalam menata kehidupan masyarakat madinah. Hal
utama yang dilakukan oleh rosulullah SAW. Adalah membangun sebuah
kehidupan sosial, baik dilingkungan keluarga, masyarakat, institusi, maupun
pemerintahan, yang bersih dari berbagai tradisi, ritual dan norma yang
bertentangan dengan prinsip ajaran islam. Seluruh aspek kehidupan masyarakat
disusun berdasarkan nilai-nilai qurani seperti persaudaraan, persamaan,
kebebasan dan keadilan.
Madinah merupakan Negara yang baru terbentuk yang tidak memiliki
harta warisan sedikitpun. Hal ini merupakan implikasi nyata dari kehidupan
masyarakat. Madinah yang masa lalu selalu dihiasi oleh berbagai peperangan
antar suku yang tidak pernah berhenti, hingga islam hadir ditengah-tengah
mereka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kondisi masyarakat madinah
masih sangat tidak menentu dan memprihatinkan yang mengidintifikasikan bahwa
Negara tidak dapat dimobilisasi dalam waktu dekat
Rasulullah SAW mengawali pembangunan madinah dengan tanpa sumber
keuangan, kau muhajirin tidak memiliki kakayaan karena mereka meninggalkan
seluruh hartanya dimekah, oleh karena itu, rosulullah mempersaudarakan kaum
muhajirin dan anshor sehingga dengan sendirinya terjadi resdristrbusi kekayaan.

1. Sejarah pemikiran islam pada masa nabi Muhammad SAW


Pemikiran Ekonomi Islam diawali sejak Muhammad SAW ditunjuk
sebagai seorang Rosul. Rosululoh SAW mengeluarkan sejumlah kebijkan
yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan masalah
kemasyarakatan, selain masalah hukum (fiqih), politik (siyasah), juga
masalah perniagaan atau ekonomi (muamalah). Masalah-masalah ekonomi
umat menjadi perhatian Rosululloh SAW, karena masalah ekonomi
merupakan pilar penyangga keimanan yang harus diperhatikan.
Selanjutnya, kebijakan-kebijakan Rosululloh SAW menjadikan pedoman
oleh para Khalifah sebagai penggantinya dalam memutuskan masalahmasalah ekonomi. Al-Quran dan Al-Hadist digunakan sebagai dasar teori
ekonomi oleh para khalifah juga digunakan oleh para pengikutnya dalam
menata kehidupan ekonomi negara. Sejarah pemikiran islam pada masa
Khulafaur-Rasyidin
2. Keuangan pada Masa Pemerintahan Rasulullah SAW
Sistem ekonomi yang diterapkan oleh Rasulullah SAW berakar
dari prinsip-prinsip qurani. Dalam Islam, kehidupan manusia tidak dapat
dipisahkan antara dunia dan akhirat, keduanya merupakan satu kesatuan.
Begitu juga dengan kehidupan manusia, Allah SWT tidak memerintahkan
manusia untuk memisahkan kehidupannya antara dunia dan akhirat.
Dalam rangka mengemban amanah sebagai khalifah, manusia diberi
kebebasan untuk mencari nafkah sesuai dengan aturan Islam dan prinsip
keadilan. Dari sini terbukti bahwa Islam mengakui kepemilikan pribadi,

alat-alat produksi, barang dagangan, tetapi melarang mendapatkan


kekayaan dengan cara-cara yang ilegal atau tidak bermoral.
Sebagai negara yang baru saja terbentuk, Kota Madinah sama
sekali tidak mempunyai anggaran biaya pemasukan maupun pengeluaran.
Segala fasilitas dan infrastruktur dibangun secara gotong-royong dan suka
rela tanpa adanya gaji tetap kepada penduduk yang telah ikut membantu.
Untuk mengenalkan Kota Madinah kepada masyarakat luar,
Rasulullah membuat kebijakan dengan mengundang perwakilanperwakilan dari negara dan kota-kota di luar Madinah. Rasulullah dibantu
dengan bilalnya membantu para tamu tersebut dengan dananya didapat
dari meminjam orang Yahudi, baru setelah itu Rasulullah melunasinya.
Seiring berjalannya waktu, Rasulullah menerapkan sistem zakat
kepada penduduk Madinah muslim dengan kisarannya suka rela
(sebelumnya turun wahyu mengenai aturan zakat) sebagai pembantu
keuangan sementara pada saat itu Bersamaan dengan persyariatan zakat,
penopang keuangan saat itu juga bersumber dari harta rampasan perang.
3. Pendirian lembaga baitul mal dan kebijakan fiscal
Rasulullah SAW merupakan kepala Negara pertama yang
memperkenalkan konsep baru dibidang keuangan Negara diabad ke 7
tempat pusat pengumpulan dana itu disebut Baitul Al-Mal yang dima sa
nabi Muhammad terleta dimasjid nabawi. Pemasukan Negara yang sangat
sedikit disimpan dilembaga ini dalam jangka waktu yang pendek untuk
selanjutnya didistrbusikan seluruhnya kepada masyarakat.

a. Pendapatan Baitul Mal


- Kharaj
- Zakat
- Khum
- Jizyah
b. Pengeluaran Baitul Mal
Pada masa Rosulullah SAW dana baitul Mal di alokasikan untuk
penyebaran islam, pendidikan dan kebudayaan, pengembangan ilmu
pengetahuan, pembangunan infrastruktur, pembangunan armada perang
dan keamanan, dan penyediaan layanan kesejahteraan social. Mbuhan
Seluruh alokasi Baitul Mal tersebut mempunyai dampak terhadap
pertumbuahan ekonomi, baik secara langsung ataupun tidak. Seperti
alokasi untuk penyebaran islam yang berdampak terhadap kenaikan
aggregate demand sekaligus aggregate supply karna jumlah populasi akan
meningkat dan penggunaan sumber daya alam akan semakin maksimal.
Kasus dalam hal tersebut adalah peristiwa hijrahnya kaum muhajirin ke
madinah dan persaaudaraannya dengan kaum anshor. Selain itu
penyebaran islam ini jugaakan dapatmeningkatkan pendapatan baitul mal.
Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, tidak berarti bahwa
marginal propensity to consume akan meningkat pula. Berdasarkan sebuah
penelitian, peningkatan penelitian masyarakat justru berpengaruh terhadap
kenaikan marginal propensity to save. Karna rosulullah SAW sangat
mendorong umatnya agar melakukan investasi, peningkatan marginal
propensity to save akan menaikkan tingkat investasi. Akibatnya, dalam
jangka panjang hal tersebut akan meningkatkan pla pendapatan nasional
secara keseluruhan.

Penerimaan Negara secara keseluruhan pada masa nabi


Muhammad SAW tidak tercatat secara sempurna, karna beberapa alas an.
Pertama, minimnya jumlah orang islam yang bisa membaca, menulis dan
mengenal aritmatika. Kedua, sebagian besar bkti pembayaran dibuat dalam
bentuk yang sederhana, baik yang didistribusikan maupun yang diterima.
Ketiga, sebagian besar hasil pengumpulan zakat hany didistribusikan
secara local. Keempat, berbagai bukti penerimaan dari berbagai daerah
yang berbeda tidak umum digunakan. Kelima, pada sebagian besar kasus,
ghanimah segera didistribusikan setelah terjadi peperangan.
Catatan pengeluaran secara rinci pengeluaran secara rinci pada
masa ini juga tidak ada. Namun demikian, tidak bisa diambil kesimpulan
bahwa sistem keuangan yang ada tidak dijalankan sebagaimana mestinya.
Dalam banyak kasus, pencatatan diserahkan kepada pengumpul zakat dan
setiap orang umumnya terlatih dalam masalah pengumpulan zakat. Setiap
perhitungan yang ada disimpan dan diperiksa oleh Rosulullah SAW. Ia
juga menyita setiap hadiah yang diterima oleh para pengumpul zakat,
sekaligus memberikan teguran kepadanya.
c. Instrument kebijakan fiscal
- Meningkatkan pendapatan nasional dan tingkat partisipasi kerja
- Kebijakan pajak
- Anggaran
- Kebijakan fiskal khusus
B. Sistem Ekonomi Islam pada Masa Khulafaur-Rosyidin
1. Ekonomi Islam pada Masa Abu Bakar As-Shiddiq
a. Keadaan Ekonomi Pada Masa Abu Bakar Al-Shiddiq

Rasulullah wafat tanpa menunjuk pengganti dalam urusan duniawi,


urusan wahyu sudah berakhir dengan wafatnya Rasulullah pada tangal 8
Juni 623 M. sementara, Islam masih belum mapan di tengah-tengah
orang yang baru memeluknya, dan tidak mudah melupakan pengalama
masa pra-Islam mereka. Selain itu, kondisi perekonomian, khususnya
perdagangan benar-benar sangat memprihatinkan setelah peperangan
sebelumnya.
Pada masa pemerintahannya yang hanya berlangsung selama dua
tahun, Abu Bakar lebih banyak berkonsentrasi pada persoalan dalam
Negeri. Dimana saat itu, harus behadapan dengan kelompok murtad,
pembangkang zakat, dan Nabi palsu. Yang berakhir dengan keputusan
untuk berperang yang kemudian dikenal dengan perang riddah, yaitu
perang melawan kemutadan.
Tidak dipungkiri penaklukan itu mempunyai motif ekonomi, yaitu
memperoleh gahanimah. Dalam dua tahun kekhalifaanyya, Abu Bakar
berhasil melaksanakan tujuan utamanya, yaitu mengembalikan keutuhan
pemerintah Madinah. Selain Mekkah, Madinah dan wilyah sekitarnya
yang sudah dikuasai Rasulullah, ia juga memperkokoh kekuasaan Islam
di Yamamah, Bahrain, Aman serta memperluasnya dengan menaklukan
Syam, dengan pengecualian dua benteng Romawi di Casarea dan
Palestina. Di akhir kekhalifaannya, ia tengah menunggu hasil ekspedisi
pasukan yang dikirimnya ke Yarmuk, akan tetapi ia tidak sempat
mendengar kemenangan Khalid dan pasukannya. Ia juga bersail
mengislamkan suku-suku yang sebelumnya menentang Islam. Kegagalan

Abu Bakar hanya terletak pada ketidak mampuannya mengahiri


kemacetan perdagangan.
b. Kebijakan ekonomi
Sebagai orang fiqih yang profesinya menjadi praktisi perniagaan,
Abu Bakar As-Shiddiq menerapkan praktek akadakad perdagangan
yang sesuai dengan prinsip syariah. Selama masa khalifahnya Abu Bakar
As-Shiddiq R.A. menerapkan beberapa kebijakan umum, antara lain
sebagai berikut
- Menegakan hukum dengan memerangi mereka yang tidak mau
-

membayar zakat.
Tidak menjadikan akhli badar (orang-orang yang berjihad pada

perang badar) sebagai pejabat negara.


Tidak mengistimewakan ahli badar dalam pembagian kekayaan

negara.
Mengelolah barang tambang (rikaz) yang terdiri dari emas, perak,
perunggu, besi, dan baja sehingga menjadi sumber pendapatan

negara.
Menetapkan gaji pegawai berdasarkan karakteristuk daerah
kekuasaan masingmasing.
Tidak merubah kebijakan rasullah SAW dalam masalah jizyah.
Sebagaimana Rasullah Saw Abu Bakar RA tidak membuat

ketentuan khusus tentang jenis dan kadar jizyah, maka pada masanya,
jizyah dapat berupa emas, perhiasan, pakaian, kambing, onta, atau benda
benda lainya.
c. Sistem ekonomi
Pada masa pemerintahan Abu Bakar As-Shiddiq belum banyak
perubahan dan inovasi baru yang berkaitan dengan sektor ekonomi dan
keuangan negara. Kondisinya masih seperti pada masa Rasulullah Saw.
Kondisi ini dibentuk oleh konsentrasi Abu Bakar untuk mempertahankan

eksistensi Islam dan kaum Muslimin. Para sahabat masih terfokus untuk
memerangi mereka yang enggan membayar zakat setelah wafatnya
Rasulullah dan memerangi yang murtad dan gerakan nabi palsu.
Hasil pengumpulan zakat dijadikan sebagai pendapatan Negara
dan disimpan dalam Baitul Mal untuk langsung didistribusikan
seluruhnya kepada kaum muslimin hingga tidak ada yang tersisa. Seperti
halnya Rasulullah Saw., Abu Bakar As-Shiddiq juga melaksanakan
kebijakan pembagian tanah hasil taklukan yang lain tetap menjadi
tanggungan Negara dalam mendistribusikan harta Baitul Mal tersebut,
Abu Bakar menerapkan prinsip kesamarataan, yakni memberikan jumlah
yang sama kepada semua sahabat Rasulullah Saw
Dengan demikian, selama masa pemerintahan Abu Bakar, harta
Baitul Mal tidak pernah menumpuk dalam jangka waktu yang lama
karena langsung didistribusikan kepada seluruh kaum muslimin. Sewaktu
Abu Bakar ash-Shiddiq wafat pun, hanya ditemukan satu dirham dalam
perbendaharaan Negara. Apabila pendapatan meningkat, seluruh kaum
muslimin mendapat manfaat yang sama dan tidak ada seorang pun yang
dibiarkan dalam kemiskinan. Kebijakan tersebut berimplikasi pada
peningkatan aggregate demand dan aggregate supply yang pada akhirnya
akan menaikkan total pendapatan nasional
2. Ekonomi Islam pada Masa Umar bin Khottob
Untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan
perpecahan dikalangan umat islam, abu bakar As-shiddiq bermusyawarah
dengan para pemuka sahabat tentang calon penggantinya. Berdasarkan
hasil musyawarah dengan para pemuka sahabat tentang calon

10

penggantinya, diamenunjuk Umar ibnu Al-Khottob sebagai kholifah islam


ke II. Keputusan tersebut diterima dengan baik oleh kaum muslimin.
Setelah diangkat sebagai kholifah, Umar ibnu Khottob menyebut dirinya
sebagai Kholifa Kholifati Rosulillah, (pengganti dari pengganti
Rosulullah). Ia juga memperkenalkan istilah Amir Al-Muminin
(komandan orang-orang yang beriman).
Pada masa pemerintahnya yang berlangsung selama sepuluh tahun,
Umar ibnu Khottob banyak melakukan ekspansi hingga wilayah islam
meliputi jazirah arab, palestina, syriya, sebagian besar wilayah Persia, dan
mesir. Karna perluasan daerah terjadi lebih cepat, Umar bin Khottob
mengatur administrasi Negara dengan mencontoh Persia. Administrasi
pemerintah diatur menjadi delapan daerah propinsi: mekkah, madinah,
syiriya, jazirah, basrah, kufah, palestina dan mesir. Ia juga membentuk
jawatan kepolisian dan jawatan tenaga kerja.
Kemudian banyak hal dan prestasi yang berhasil dilakukan selama
beliau memerintah, diantaranya yaitu :
1) Kebijakan Ekonomi.
Dalam sambutan kholifah umar bin khatab r.a ketika diangkat
menjadi khalifah, beliau mengumumkan kebijakan ekonominya yang
berkaitan dengan fiskal yang akan dijalankanya , yang mana terdapat tiga
dasar yaitu :
a) Negara islam mengambil kekayaan umum dengan benar dan tidak
mengambil dari kharaj atau harata fayI yang diberikan oleh Allah swt
kecuali dengan mekanisme yang benar.

11

b) Negara memberikan hak atas kekayaan umum, dan tidak ada


pengeluaran kecuali sesuai dengan haknya dan Negara menambahkan
subsidi serta menutup hutang.
c) Negara tidak menerima kekayaan dari harta yang kotor.
2) Unsur-unsur kebijakan fiskal.
Ada beberapa hal penting yang perlu dicatat berkaitan dengan
masalah kebijakan fiskal pada masa umar bin khatab r.a , diantaranya
adalah :
a) Baitul maal.
b) Kepemilikan tanah.
c) Zakat.
d) Ushr.
e) Shodaqoh untuk orang non-muslim.
f) Koin.
g) Klasifikasi pendapatan Negara.
h) Pengeluaran Negara.

3. Ekonomi Islam pada Masa Ustman Bin Affan


Usman bin Affan r.a atau usan bin affan bin Abi al-As bin Umayah
bin Umawy al-quraisyi, dipanggil Abu Abdullah, dan mendapat gelar zu
al-Nuirain ( pemilik dua cahaya ), dan beliau adalah khalifah yang ke tiga
dari pemerintahan khulafaurrasyidin, dan juga beliau adalah seorang dari
beberapa orang terkaya diantara sahabat nabi. Kekayaanya membantu
terwujudnya islam dibeberapa peristiwa penting.
Dalam sejarah, pada awal pemerintahanya hanya melanjutkan dan
mengembangkan kebijakan yang sudah diterapkan oleh khalifah Umar bin
khatab r.a. tetapi, ketika menemukan kesulitan, dia mulai menyimpang
dari kebijakan yang telah diterapkan oleh pendahulunya yang terbukti
lebih fatal darinya dan juga bagi islam.

12

Permasalahan Ekonomi dimasa khalifah Usman bin Affan r.a


semakin rumit, sejalan dengan semakin luasnya wilayah Negara islam.
Pemasukan Negara dari zakat, jizyah, dan juga rampasan perang semakin
besar. Pada enam tahun pertama kepemimpinannya, Balkh, Kabul, Ghazni
Kerman, dan Sistan ditaklukan. Untuk menata pendataan baru, kebijakan
Umar bin khatab diikuti. Tidak lama kemudian, islam mengakui empat
kontrak dagang setelah Negara-negara tersebut ditaklukan, lalu tindakan
efektif diterapkan dalam rangka pengembangan sumber daya alam. Aliran
air digali, jalan dibangun, pohon-pohon, buah-buahan ditanam dan
keamanan perdagangan diberikan dengan cara pembentukan organisasi
kepolisian tetap.dilaporkan untuk mengamankan zakat dari gangguan dan
masalah pemeriksaan kekayaan yang tidak jelas oleh beberapa pengumpul
yang nakal, khalifah Usman bin Affan mendelegasikan kewenangan
kepada para pemilik untuk menaksirkan kepemilikanya sendiri. Dalam
hubunganya dengan zakat, dalam sambutan Ramadhan biasanya beliau
mengingatkan , lihatlah, bulan pembayaran zakat telah tiba. Barang siapa
yang memiliki property dan hutang biarkan dia untuk mengurangi dari
pada yang ia milikinya, apa yang dia hutang dan membayar zakat untuk
property yang masih tersisa , ia juga mengurangi zakat dari pension.
Tabri menyebutkan ketika menjadi khalifah, Usman bin affan menaikan
pensiunan sebesar seratus dirham, tetapi tidak ada rincianya. Dia juga
menambahkan santunan dengan pakaian, selain itu ia memperkenalkan

13

kebiasaan membagikan makanan di masjid untuk orang-orang menderita,


pengembara, dan orang miskin.
Untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan kelautan,
meningkatkan dana pesiun dan membangun diwilayah taklukan baru,
dibutuhkan dana tambahan. Untuk itu Usman bin affan r.a membuat
beberapa perubahan administrasi tingkat atas dan mengganti guberbur
mesir, busra, Assawad, dan lain-lain digantikan dengan orang-orang baru.
Tidak ada perubahan yang signifikan pada situasi ekonomi secara
keseluruhan salama enam tahun berakhir kekhalifahan Usman bin affan,
namun ada hal-hal yang dilakukan oleh khlifah Usman bin affan,
diantaranya adalah :
a) Pembangunan pengairan.
b) Pembentukan oraganisasi kepolisian untuk menjaga keamanan
perdagangan.
c) Pembangunan gedung pengadilan, guna menegakkan hukum.
d) Kebijakan pembagian lahan luas milik raja Persia kepada individu dan
hasilnya mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan masa
pemerintahan Umar bin khatab r.a dari Sembilan juta menjadi lima
puluh juta dirham.
Akhir hayat Usman diawali ketika pada saat barbagai utusan dari
khufah, basrah, dan mesir datang menemui Usman bin affan agar memecat
gubernurnya yang notabene adalah kerabat-kerabat sendiri, tatapi Usman
menolak. Mereka kemudian mengepung rumah Usman dan menuntut
pengunduran diri, dan Usman juga menolak. Pengpungan berjalan sampai
beberapa hari, sebagian dari mereka memaksa masuk ke dalam rumah

14

untuk kemudian membunuhnya. Ini terjadi pada bulan Dzulhijjah 35 H /


17 juni 656 M, pada usia 82 tahun.
4. Ekonomi islam pada masa Ali bin Abi Tholib
Setelah terbunuhnya Usman, maka anarki di ibu kota Negara dan
pada hari kelima, Ali bin abi thalib dengan suara bulatnya terpilih sebagai
khalifah untuk menggantikan Usman bin Affan. Setelah menjadi khalifah,
Ali bin Abi thalib menempatkan kembali kondisi baitul maal di tempat
pada posisi sebelumnya. Antara lain : memecat beberapa pajabat yang
diangkat Usman bin affan r.a, mambagikan tanah yang dibagikan Usman
kepada keluarganya tanpa alasan yang benar, memberikan tunjangan
kepada muslimin berupa tunjangan yang diambil baitul maal , mangatur
kembali tata laksana pemerintahan untuk mengembalikan kepentingan
umat serta memindah pusat pemerintahan ke kuffah dari madinah.
Menurut sebuah riwayat, beliau secara sukarela manarik dirinya
dari daftar penerima dana baitul maal, bahkan menurut yang lainya beliau
memberikan 5.000 dirham setiap tahunya.[6] Ketika berkobar peperangan
antara Ali bin Abi thalib dengan Muawiyahbin Abi Sufyan, orang-orang
yang dekat disekitar Ali agar mengambil dana dari baitul maal sebagai
hadiah dari orang-orang yang membantunya. Tujuanya untuk
mempertahankan diri Ali sendiri dan kaum muslimin.
Khlifah Ali memiliki konsep yang jelas tentang pemerintahanya,
administrasi umum dan masalah-masalah yang berkaitan denganya.
Konsep ini dijelaskan dalam suratnya yang ditujukan kepada Malik Ashter

15

bin Harith. Surat itu antara lain mendeskripsikan tugas kuwajiban dan
tanggung jawab penguasa, menyusun prioritas dalam melakukan
despensasi dalam keadilan, control atas pejabat tinggi dan staf,
menjelaskan kebaikan dan kekurangan jasa, hakim, abdi hukum,
pengiraian pegawai administrasi dan pengadaan bendahara.
Jadi, pada khalifah ali bin abi thalib berkaitan dengan kebijakan
yang dilakukanya selama enam tahun kepemimpinannya adalah :
1) Pendistribusian seluruh pedapatan yang ada pada baitul maal berbeda
dengan umar yang menyisihkan untuk cadangan.
2) Pengeluaran angkatan laut dihilangkan.
3) Adanya kebijakan pengetatan anggaran.
4) Dan hal yang sangat monumental adalah pencetakan mata uang sendiri
atas nama pemerintahan islam, dimana sebelumnya kekhalifahan islam
menggunakan mata uang dinar dari Romawi dan dirham dari Persia.
Pemerintahan Ali bin Abi thalib berakhir dengan terbunuhnya
beliau di tangan Ibnu Muljam dari kelompok khawarij

16

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rasulullah SAW merupakan kepala Negara pertama yang
memperkenalkan konsep baru dibidang keuangan Negara diabad ke 7tempat pusat
pengumpulan dana itu disebut Baitul Al-Mal yang dima sa nabi Muhammad
terleta dimasjid nabawi. Pemasukan Negara yang sangat sedikit disimpan
dilembaga ini dalam jangka waktu yang pendek untuk selanjutnya didistrbusikan
seluruhnya kepada masyarakat.
1. Pendapatan Baitul Mal
a) Kharaj
b) Zakat
c) Khum
d) Jizyah
2. Pengeluaran Baitul Mal
Pada masa Rosulullah SAW dana baitul Mal di alokasikan untuk
penyebaran islam, pendidikan dan kebudayaan, pengembangan ilmu
pengetahuan, pembangunan infrastruktur, pembangunan armada perang dan
keamanan, dan penyediaan layanan kesejahteraan social.
3. Instrument kebijakan fiscal
a) Meningkatkan pendapatan nasional dan tingkat partisipasi kerja
b) Kebijakan pajak
c) Anggaran
d) Kebijakan fiskal khusus
Abu Bakar As-Shiddiq menerapkan praktek akadakad
perdagangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Selama masa khalifahnya
Abu Bakar As-Shiddiq R.A. menerapkan beberapa kebijakan umum,
antara lain sebagai berikut

17

1) Menegakan hukum dengan memerangi mereka yang tidak mau


membayar zakat.
2) Tidak menjadikan akhli badar (orang-orang yang berjihad pada perang
badar) sebagai pejabat negara.
3) Tidak mengistimewakan ahli badar dalam pembagian kekayaan negara.
4) Mengelolah barang tambang (rikaz) yang terdiri dari emas, perak,
perunggu, besi, dan baja sehingga menjadi sumber pendapatan negara.
5) Menetapkan gaji pegawai berdasarkan karakteristuk daerah kekuasaan
masingmasing.
6) Tidak merubah kebijakan rasullah SAW dalam masalah jizyah.
Kemudian banyak hal dan prestasi yang berhasil dilakukan umar bin
khottob dalam sistem ekonominya adalah:
1. Kebijakan Ekonomi.
Dalam sambutan kholifah umar bin khatab r.a ketika diangkat menjadi
khalifah, beliau mengumumkan kebijakan ekonominya yang berkaitan
dengan fiskal yang akan dijalankanya , yang mana terdapat tiga dasar yaitu :

a. Negara islam mengambil kekayaan umum dengan benar dan tidak


mengambil dari kharaj atau harata fayI yang diberikan oleh Allah swt
kecuali dengan mekanisme yang benar.
b. Negara memberikan hak atas kekayaan umum, dan tidak ada
pengeluaran kecuali sesuai dengan haknya dan Negara menambahkan
subsidi serta menutup hutang.
c. Negara tidak menerima kekayaan dari harta yang kotor.
2. Unsur-unsur kebijakan fiskal.
Ada beberapa hal penting yang perlu dicatat berkaitan dengan masalah
kebijakan fiskal pada masa umar bin khatab r.a , diantaranya adalah :
a. Baitul maal.

18

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Kepemilikan tanah.
Zakat.
Ushr.
Shodaqoh untuk orang non-muslim.
Koin.
Klasifikasi pendapatan Negara.
Pengeluaran Negara.

Hal-hal yang dilakukan oleh khlifah Usman bin affan dalam sistem
ekonominya adalah, diantaranya adalah :
1.
2.
3.
4.

Pembangunan pengairan.
Pembentukan oraganisasi kepolisian untuk menjaga keamanan perdagangan.
Pembangunan gedung pengadilan, guna menegakkan hukum.
Kebijakan pembagian lahan luas milik raja Persia kepada individu dan
hasilnya mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan masa
pemerintahan Umar bin khatab r.a dari Sembilan juta menjadi lima puluh juta
dirham.
Khalifah ali bin abi thalib berkaitan dengan kebijakan ekonomi yang

dilakukanya selama enam tahun kepemimpinannya adalah :


1. Pendistribusian seluruh pedapatan yang ada pada baitul maal berbeda dengan
umar yang menyisihkan untuk cadangan.
2. Pengeluaran angkatan laut dihilangkan.
3. Adanya kebijakan pengetatan anggaran.
Dan hal yang sangat monumental adalah pencetakan mata uang sendiri
atas nama pemerintahan islam, dimana sebelumnya kekhalifahan islam
menggunakan mata uang dinar.
B. Saran

19

Sebagai umat isla seharusnya kita menggnakan sistem ekonomi kita


menggunakan sisitem ekonomiislam yang saat ini sedikt dipraktekkan oleh umat
islam itu tersendiri.
Akan tetapi kemungkinan sangat sulit bagi kita untuk membangun
perekonomian yang sesuai dengan keislamam, maka dari itu kita butuh proses
untuk membangun ekonomiyang berpraktikkan ekonomi islam,

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Amalia, Euis, M.Ag. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik
Hingga Kontemporer, Gramata Publishing, Depok:2010
Ir. H. Azwar karim, Adiwarman, S.E., M.B.A, M.A.E.P,Sejarah Pemikiran
Ekonomi Islam, Raja Grafindo Persada, Jakarta:2012
Pusat pengkajian dan pembangunan ekonomi islam (P3EI), Ekonomi Islam, Raja
Grafindo Persada, jakarta: 2012
Ir. H. Adiwarman A.K., Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,hal.23
Tim P3EI, universitas islam Indonesia Yogyakarta, Ekonomi islam, hal. 98

20

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Kover
    Kover
    Dokumen1 halaman
    Kover
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Contoh Kata Pengantar
    Contoh Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Contoh Kata Pengantar
    rifqi muhammad
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • ASKEP Diare Anak
    ASKEP Diare Anak
    Dokumen23 halaman
    ASKEP Diare Anak
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Contoh Kata Pengantar
    Contoh Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Contoh Kata Pengantar
    rifqi muhammad
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • DFTR Isi
    DFTR Isi
    Dokumen2 halaman
    DFTR Isi
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • OrganisasiDinasPendidikan
    OrganisasiDinasPendidikan
    Dokumen24 halaman
    OrganisasiDinasPendidikan
    Putra Atjeh
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii
    Putra Atjeh
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • For Mula Menghitung
    For Mula Menghitung
    Dokumen12 halaman
    For Mula Menghitung
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Jenis Jaringan Pada Tumbuhan
    Jenis Jaringan Pada Tumbuhan
    Dokumen10 halaman
    Jenis Jaringan Pada Tumbuhan
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Cara Mencari Ide Foto Pre
    Cara Mencari Ide Foto Pre
    Dokumen1 halaman
    Cara Mencari Ide Foto Pre
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen13 halaman
    Makala H
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Kover
    Kover
    Dokumen1 halaman
    Kover
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Bagan Isi
    Bagan Isi
    Dokumen2 halaman
    Bagan Isi
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Jawaban PSKGJ
    Jawaban PSKGJ
    Dokumen6 halaman
    Jawaban PSKGJ
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Un Nisa
    Un Nisa
    Dokumen18 halaman
    Un Nisa
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Visi Dan Misi Otsuka Pharmaceutical Di Tokushima
    Visi Dan Misi Otsuka Pharmaceutical Di Tokushima
    Dokumen7 halaman
    Visi Dan Misi Otsuka Pharmaceutical Di Tokushima
    BackTrackLinux
    Belum ada peringkat
  • Jaw Aban
    Jaw Aban
    Dokumen1 halaman
    Jaw Aban
    Putra Atjeh
    Belum ada peringkat