Anda di halaman 1dari 3

Sikap AL-Indibath Bagi aktivis Dakwah

Al-Indibath As-Syari

Jika untuk menggapai kesuksesan dunia seseorang membutuhkan sifat indibath dzati, untuk
kesuksesan akhirat sangat dibutuhkan indibath syari. Yang demikian itu karena Allah
menciptakan manusia dan alam semesta ini dengan serius dan tidak dengan sia-sia
sebagaimana dugaan orang-orang kafir. Allah berfirman,
Maka apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (Al-Mukminun: 115).
Indibath terhadap agama Allah merupakan sarana untuk menjaga keberlangsungan hidup dan
kehidupan ini agar senantiasa berada dalam kedamaian dengan izin Allah. Sebaliknya, jika
urusan manusia diserahkan kepada manusia itu sendiri dengan hawa nafsunya, yang terjadi
adalah kerusakan dan tidak adanya harmonisme dalam hidup. Allah berfirman,
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan
semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya kami telah mendatangkan kepada mereka
kebanggaan (Al-Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (Al-Mukminun:
71).
Sebagai bentuk ketundukan seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya, seseorang harus mampu
menundukkan diri dan nafsunya demi ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.


Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku
bawa. (Al-Ibanah Al-Kubra, Ibnu Batthah, hadits no 291).
Indibath terhadap agama Allah yang meliputi:
1. Indibath aqidi ((
Ideologi adalah asas utama dalam bangunan keberagamaan seseorang. Kuat tidaknya
bangunan itu sangat ditentukan oleh kuat tidaknya keyakinan seseorang kepada Rabbnya yang
meliputi Rububiyyah-Nya, Uluhiyah-Nya, dan Asma wa Sifat-Nya.
2. Indibath ubudi
Seorang muslim melakukan ibadah, dengan kualitas dan kuantitasnya seperti yang telah
digariskan oleh syariah dan dicontohkan oleh Rasulullah. Indibath ubudi melingkupi tata-cara,
waktu, syarat, rukun, serta menjauhi hal-hal yang dapat merusak nilai ibadah. Tidak
meremehkan amal ibadah meskipun ia kecil. Sebab ketika amal, kendatipun kecil, namun
dilakukan dengan ikhlas dan ihsan, nilainya besar di sisi Allah Taala.


Sesungguhnya Allah mencintai seseorang jika melakukan suatu amal, ia melakukannya dengan
itqan. (Thabrani)
3. Indibath khuluqi
Indibath seorang muslim juga melingkupi ruangan akhlak dan interaksinya dengan Allah, sesama
manusia, dirinya, dan alam semesta. Islam dengan keuniversalitasnya telah mengatur pola
hubungan semua itu. Terlebih karena manusia mempunyai misi menjadi khalifah di muka bumi
yang bertanggung-jawab mewujudkan keharmonisan di muka bumi sesuai dengan aturan Allah.
4. Indibath aqli

Akal menempati posisi mulia di dalam Islam, ia sebagai sebab seorang muslim mendapat taklif
dari Allah. Oleh karenanya menjaga akal agar tetap sehat termasuk dharuriyat dalam Islam.
Menjadikan akal sebagai sarana menimbang setiap amal perbuatan adalah keniscayaan agar
seseorang mendapatkan kebahagiaan dengan amal perbuatannya.
Al-Indibath Ad-Daawi
Kerja dakwah merupakan proyek besar ummat yang harus ditunaikan secara baik, sistemik,
dengan perencanaan, dan strategi. Jika para penyeru kejahatan demikian rapi memanajemen
aktivitas mereka, dengan segala aturan main yang ditaati oleh orang-orang yang terlibat dalam
aktivitas mereka. Terlebih kerja dakwah yang sasarannya adalah menyeru hati manusia agar
tunduk patuh kepada Allah. Pekerjaan yang sangat sulit tentunya. Maka sikap Indibath para
pelaku dakwah akan sangat menentukan keberhasilan dalam dakwah.
Sebaliknya, sikap adamul-indibath terhadap dakwah akan menghambat
peraturan organisasi itu. Ketika sampai kepada anti klimaks ia mulai mundur teratur dengan
berbagai cara dan alasan. Ada juga yang tidak siap larut dalam bangunan organisasi itu dan
lebih cenderung menjaga gensi pribadinya. Ketika terjadi benturan antara kepentingan pribadinya
ia pun berlari dari pertempuran dan bersembunyi di balik tabir argumentasi dan alasannya.
Pada skala yang lebih besar adamul indibath sangat berbahaya bagai eksistensi Islam dan
kaum Muslimin. Allah berfirman,
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasihsayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu
bapak-bapak, atau anak-anak atau Saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka itulah
orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka
dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap
mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan
Allah. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (AlMujadilah: 22).
Indibath Daawi meliputi:
1. Indibath bil Mawaid
Disiplin memelihara janji dan waktu yang telah disepakati untuk menyelenggarakan kegiatan
dakwah, baik sesama aktivis dakwah maupun dengan sasaran dakwah itu sendiri.
2. Indibath bin-nudhum
Semua tata aturan dalam sebuah organisasi ditetapkan demi berjalannya semua program kerja.
Tidak terkecuali bagi organisasi dakwah. Kendatipun aturan itu terkadang tidak ada nash sharih
dari Al-quran dan Sunnah. Namun ketika ia tidak bertentangan dengan kaidah umu syariah
Islam dan bahkan membantu mencapai kesuksesan amal dakwah. Maka menjadi wajib bagi
seseorang untuk mengikuti tata aturan itu.

Kaum Muslimin itu tergantung kepada apa yang disyaratkan sesama mereka. Kecuali syarat
yang mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram. (Abu Dawud dan Tirmidzi).
3. Indibath bil qararat
Seluruh keputusan organisasi harus ditaati karena ia merupakan hasil yang telah dicapai sekian
banyak pelaku dakwah.
4. Indibath bil-wajibat ad-daawiyah

Disiplin dalam berdakwah, dengan sistem dan aturan-aturan yang digunakan.


5. Nataijul Indibath
Di antara hasil indibath adalah kesuksesan di dunia dan akhirat. Sebab sunnatullah senantiasa
berlaku, barangsiapa melakukan sesuatu dengan serius, itqan, sungguh-sungguh, dan penuh
indibath, Allah akan sampaikan kepada tujuannya.
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh mencari jalan Kami, Kami akan tunjukkan kepada
mereka jalan Kami. (al-Ankabut: 59).
Kutemukan sebanyak itu hingga tak cukup dengan sekali duduk. Aku pikir indibath menjadi
sebuah janji dari manusia untuk dirinya sendiri dan kepada Tuhannya. Sedangkan realisasi dari
indibath itulah yang terlihat oleh manusia lain dan terukur dengan nilai. Fokus dengan satu hal
yaitu tujuan akhir manusia berada di dunia. Dan indibath menjadi salah satu patok kokohnya
keteguhan itu
semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai