Anda di halaman 1dari 1

Perempuan di Sebuah Dermaga

Aku turunkan jangkar dari perahu, untuk bersandar sementara.


Melihatmu berkelindan dengan kesejajaran.
Kamu. Perempuan-perempuan, yang tumbuh menjadi besar harus terbentur
batas untuk
pilihan-pilihan hidup.
Atau aku harus terlahir menjadi lelaki? Untuk bisa menghabiskan bintang bulan
dimalam hari. Untuk bisa sekolah tinggi. Untuk tetap menanak nasi, tanpa cacimaki.
Dan bersama matahari yang tak lelah menghadirkan terang, kamu akan
ditempa untuk melayarkan cita-cita. Jangan lelah, jangan menyerah.
Tumbuhlah seperti lingkaran yang garisnya tak pernah putus.
Yang keluasannya menggambarkan kebesarannya.
Kepada perempuan di sebuah dermaga,
Labuhkan terangnya cita-cita.
Kepada perampuan berjiwa Kartini.
Terangkan hati.
Kau adalah ibu. Dari anak-anakmu, dari mimpi-mimpimu, dari tanah airmu.
Kau adalah rumah dari segala peristiwa.
Nesia Putri Amarasthi,
Yogyakarta, 18 April 2013

Anda mungkin juga menyukai