Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOLOGI

VIRUS HIV

KELOMPOK 5

Eka Yuli N
Linda Cristina

| X MIA 1

VIRUS HIV

Ternyata penyakit ini telah membunuh ribuan orang setiap tahunnya.


Dan penyakit berbahaya ini telah menjajah dunia dan meminta banyak
nyawa menjadi tumbalnya, tanpa ampun dan maaf.
Hingga kini, penyembuhan dan vaksinnya masih terus diusahakan.
Pun demikian, infeksi HIV AIDS tak kunjung berhenti dan menjadi
salah satu penyakit yang ditakuti banyak orang.
Virus HIV AIDS sebenarnya ditemukan pertama kali pada seekor
simpanse, yang dahulunya disebut menderita virus HIV-1. Kemudian,
virus yang sama, ditemukan pada seekor monyet namun diberi nama
virus HIV-2. Virus HIV-1 adalah virus yang mematikan, dan entah
sejak kapan tiba-tiba virus tersebut menjangkiti manusia.
Diperkirakan, virus HIV pertama menyerang manusia pada tahun
1931. namun pada saat itu virus HIV-1 menjadi lebih mudah
terkendali dan melunak karena immune manusia lebih kuat.
Sayangnya, virus tersebut kemudian berkembang dan bermutasi,
sehingga menjadi virus mematikan dan menyerang immune tubuh.

Apa itu HIV?


HIV ialah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, virus
yang menyebabkan penyakit AIDS.
HIV menyerang sistim kekebalan tubuh dan merusak bagian dari
sistim itu, yaitu jenis sel darah putih yang disebut T lymphocyte atau
T cell atau, dalam bahasa Indonesia, sel limfosit T.

Limfosit T ialah sel di dalam darah yang membantu tubuh kita


melawan berbagai macam penyakit dan kuman. Jika HIV masuk ke
dalam tubuh kita, maka virus itu akan menunggangi sel limfosit T dan
masuk ke dalam sel itu. Setelah berada di dalamnya, virus sepenuhnya
akan menguasi sel limfosit T itu dan menggunakannya sebagai pabrik
untuk mereplikasi sel-sel seperti itu. Virus-virus baru itu lalu
meninggalkan sel limfosit T dan menginfeksi serta merusak sel-sel
limfosit T lainnya yang sehat, sambil terus melakukan replikasi di
dalam tubuh. Setelah sel limfosit T diserbu oleh virus, maka sel
limfosit T tidak lagi mampu melawan segala macam infeksi.

Tanpa terapi antiretrovirus, rata-ratalamanya perkembangan infeksi


HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan ratarata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2
bulan. Namun, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang
sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak
faktor yang memengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk
bertahan melawan HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang
yang terinfeksi.Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih
lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih berisiko
mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang
terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti
tuberkulosis, juga dapat mempercepat perkembangan penyakit
ini. Warisan genetik orang yang terinfeksi juga memainkan peran
penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian
HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk
yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit
klinis yang berbeda-beda pula. Terapi antiretrovirus yang sangat aktif
akan dapat memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya AIDS,
serta rata-rata waktu kemampuan penderita bertahan hidup.

Gejala-gejala penyakit HIV AIDS adalah :


1. Demam tinggi berkepanjangan
2. Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan
demam
3. Hilangnya nafsu makan, mual dan muntah
4. Mengalami diare yang kronis
5. Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah
normal.
6. Batuk berekepanjangan
7. Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
8. Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah
telinga,
leher,ketiak, dan lipatan paha)
9. Kurang ingatan
10. Sakit kepala
11. Sulit berkonsentrasi

12. Respon anggota gerak melambat


13. Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
14. Mengalami tensi darah rendah
15. Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
16. Infeksi jaringan kulit rambut
17. Kulit kering dengan bercak-bercak.

Penularan HIV AIDS adalah :


1.

Hubungan seks kalmin

2.

Hubungan seks oral

3.

Hubungan seks melalui anus

4.

Transfusi darah

5.
Penggunaan jarum bersama (akupuntur, jarum tattoo, jarum
tindik).
6.
Antara ibu dan bayi selama masa hamil , menyusui dan
kelahiran

Cara mencegah HIV AIDS adalah :


1.

Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah

2.

Jangan berganti-ganti pasangan seksual

3.

Abstrinensi (tidak melakukan hubungan seks)

4.
Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko
tinggi jangan menjadi donor darah
5.
Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan
hamil.
6.

Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai

7.

Jauhi narkoba.

Anda mungkin juga menyukai