POJOKSATU.id, BOGORPembebasan lahan pada pembangunan Regional Ring Road (R3) seksi
dua, terancam dimejahijaukan. Pemkot dituding tidak memenuhi tuntutan pemilik lahan yakni tukar
guling lahan (ruislag).
Permintaan ruislag tak kunjung dipenuhi. Hingga kini, status lahan yang ada di seksi dua tersebut
belum jelas. Padahal, lahan milik sejumlah warga itu sudah mulai digarap oleh pengembang R3.
Kami masih menunggu sikap kooperatif pemkot. Ini kan masalah ruislag tanah milik Siti Khodijah.
Minimal ada silaturahmi, bicara bagaimana kejelasannya. Tapi, sampai sekarang tidak ada, papar
pemilik lahan, Salim Abdullah kepada Radar Bogor (Grup Pojoksatu.id) kemarin.
Lelaki paruh baya itu menegaskan bahwa berkas pengajuan tuntutan terhadap pemkot sudah lengkap
dan siap. Haji Aab, sapaan Salim Abdullah, kini menunggu kejelasan dari pemkot soal sengkarut
tersebut.
Menunggu saja. Kalau memang tidak ada kabar kepastian ruislag, kami akan menuntut. Kalau bisa
memberikan kepastian, saya akan tunda penuntutan. Deadline-nya sampai Juni (2015), tandasnya.
Soal itu, Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman menjelaskan bahwa sebenarnya pemkot mengambil
langkah konsinyasi (penjualan dengan cara menitipkan), seperti yang dilakukan pada seksi tiga. Hanya
saja, di seksi dua, sistem tersebut malah ditolak pemilik lahan.
Untuk tanah milik keluarga Haji Aab, tadinya dikonsinyasi tapi akhirnya ruislag dengan lahan PPA
yang kami beli. Kami beli lahan itu dengan konsinyasi dan PPA setuju, kata dia.
Lahan milik Siti Khodijah itu belum dikerjakan secara fisik. Anggaran pembangunan bidang tanah itu
mencapai Rp100 juta. Namun, dana tersebut dikembalikan ke kas negara. Jadi, pengerjaan 100 persen
dikurangi Rp 100 juta, tegasnya.
Pemkot masih menunggu berbagai kelengkapan berkas kepemilikan lahan. Sebab, tanah yang ditukar
guling itu nantinya akan menjadi aset pemerintah. Maka itu, Usmar mengimbau bagi seluruh pemilik
lahan untuk kooperatif dalam hal ini. Mudah-mudahan kami menemukan titik terangnya. Saat ini
ruislag menunggu sertifikatnya selesai, tukasnya.(dhi/dep)