Anda di halaman 1dari 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN-BACAAN SHALAT

DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL DI AWAL PELAJARAN PADA


SISWA KELAS 7A SMPN 03 TALANG EMPAT KAB. BENGKULU TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Shalat lima waktu adalah kwajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap orang Islam yang
sudah baligh. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama ( SMP )
yang rata-rata sudah memasuki usia baligh harus dapat melaksanakan shalat wajib dengan baik
dan benar.
Shalat adalah ibadah yang terdiri dari gerakan-gerakan dan bacaan yang sudah diatur
pelaksanaannya di dalam agama, di mana bahasa yang digunakan adalah bahasa Al Qur,an
( B.Arab ) yang tidak dapat diganti dengan bahasa apapun, sehingga untuk dapat
melaksanakan shalat dengan baik dan benar membutuhkan latihan yang relativ lama dan
berkesinambungan.
Pembelajaran tentang shalat di dalam pendidikan formal sudah dimulai sejak di bangku
Sekolah Dasar ( SD ),sehingga ketka berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP )
sebenarnya shalat bukan hal yang baru dan asing bagi siswa. Namun demikian dari hasil
evaluasi melalui tes unjuk kerja terhadap siswa kelas 7 A sebelum melakukan tindakan
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas 7A masih menunjukkan prestasi yang rendah
dalam kemampuan melaksanakan shalat wajib terutama dalam kemampuan menghafal bacaanbacaan dalam shalat.
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya proses pembelajaran yang tidak
berkesinambungan pada awal kelas 7, disamping kurangnya pengamalan shalat wajib di rumah.
Oleh karena itu penulis berusaha untuk meningkatkan kemampuan menghafal bacaan-bacaan
dalam shalat wajib bagi siswa kelas 7a di SMPN 03 Talang Empat Kab. Bengkulu Tengah
dengan cara melatih hafalan bacaan-bacaan dalam shalat wajib secara berkesinambungan
dengan menggunakan metode drill secara bersama-sama di setiap awal pelajaran agama
Islam.
B. Rumusan Masalah
Apakah metode Drill yang dilakukan secara bersama-sama di awal setiap pelajaran
Agama Islam dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas 7a di SMPN 03 Talang Empat Kab.
Bengkulu Tengah dalam menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib
C. T u j u a n
Ingin megetahui apakah metode drill yang dilakukan secara bersama-sama di setiap awal
pelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas 7A di SMPN 03 Talang Empat Kab.
Bengkulu Tengah dalam menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru : Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib.
2. Bagi Peneliti lain : Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan
penelitian yang lain.
3. Bagi Siswa : Hasil penelitian ini akan membantu bagi siswa untuk meningkatkan
kemampuannya dalam menghafal bacaan dalam shalat wajib.
4. Bagi Kepala Sekolah : Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan
untuk meningkatkan kualitas sekolah secara umum.
E. Hipotesis
Apabila pembelajaran dilakukan dengan mengunakan metode drill secara bersama-sama
di awal setiap pelajaran maka kemampuan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib akan
meningkat.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kemampuan Menghafal Bacaan-Bacaan dalam Shalat
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1995 :333))
Kemampuan Menghafal adalah Kemampuan untuk meresapkan ke dalam fikiran agar selalu
ingat. Sedanngkan kata Bacaan dapat diartikan yang dibaca ( diucapkan ). Dalam konteks
ibadah shalat bacaan yang harus diucapkan adalah berupa lafadz yaitu tulisan dalam B.Al
Qur,an atau B. Arab.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kemampuan menghafal bacaan-bacaan
dalam shalat wajib mengandung arti Kecakapan /keahlian di dalam mengucapkan lafadzlafadz dalam shalat wajib tanpa melihat dari sumber yang ada. Sulaiman Rasyid ( 2005 : 53 )
menjelaskan shalat wajib adalah ibadah yang terdiri dari gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan
atau perkataan-perkataan mulai dari takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam dengan
memenuhi beberapa syarat yang ditentukan
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam ibadah shalat terdapat aturan
pelaksanaan atau tata cara yang sudah ditentukan termasuk dalam hal bacaan/lafadz yang
harus di ucapkan. Oleh karena itu untuk dapat mengucapkan bacaan/lafadz dalam shalat yang
baik membutuhkan pembelajaran yang relative lama dan akan lebih efektif apabila dilakukan
secara beerkesinambungan. Ditambah pula dengan kenyataan bahwa kemampuan yang harus
ditunjukkan adalah kemampuan menghafal.Hal ini dapat terjadi dikarenakan di dalam
shalat,konsentrasi diarahkan kepada Sang Khaliq,sehingga apabila shalat dilakukkan dengan
sambil membaca maka akan mengurangi kekhusyukan dalam shalat .Di samping itu terdapat
gerakan gerakan dalam shalat yang tidak memungkinkan dilakukan dengan cara sambil
membaca. Untuk dapat menghafal dengan baik ,dapat dilakukan dengan cara menghafal
sendiri dengan media media tulisan atau menghafal dengan mendengarkan baik melalui media
elektronik maupun melalui nara sumber manusia yang dapat melafadzkan atau mengucapkan
dengan fasih
B. Metode Drll
Menurut Zuhairini dkk, (1983 :106 ) Metode drill/atau latihan siap ialah suatu metode
dalam pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah
diberikan. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ( 1991 :
569)menjelaskan tentang arti melatih adalah mengajar seseorang agar terbiasa melakukan
sesuatu .
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Metode Drill adalah metode
pengajaran dengan cara membiasakan anak-anak untuk dapat memiliki kemampuan yang
diharapkan baik berupa ucapan maupun perbuatan. Adapun langkah-langkah penggunaan
metode drill,maka lebih lanjut Dra.Zuhairini dkk( )memaparkan bahwa penggunaan Metode Drill
dapat di atur sedemikian rupa sehingga bersifat menarik dan dapat menimbulkan motivasi
belajar anak.
Dari pendapat di atas dapat di simpulkan langkah-langkah penggunaan metode drill
bersifat fleksibel ,diserahkan kepada guru yang bersangkutan disesuaikan dengan materi, waktu
dan daya dukung yang ada. Metode ini dapat digunakan secara individu,kelompok atau
bersama.
C. Hubungan antara Metode Drill dengan Kemampuan Menghafal Bacaan-Bacaan dalam
Shalat
Kemampuan menghafal adalah kemampuan untuk dapat mengucapkan/ melafadzkan
secara spontan tanpa melihat sumber (bacaan yang harus dihafalkan). Hal ini menunjukkan
bahwa di dalam kegiatan menghafal terdapat kegiatan berfikir secara cepat. Kegiatan berfikir
seperti ini akan lebih efektif apabila dilakukan dengan cara melakukan latiha-latihan secara
berkesinambungan atau dengan cara diulang-ulang .
Dengan demikian Metode Drill/Latihan Ulang sangat tepat dan efektif untuk
meningkatkan kemampuan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat sebagaimana dinyatakan
oleh Dra.Zuhairini (1983 :106) bahwasanya Metode Drill /Latihan Siap biasanya digunakan pada

pelajara-pelajaran yang bersifat motoris dan pelajaran pelajaran yang bersifat kecakapan
mental dalam arti melatih anak-anak berfikir cepat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Latar dan Subyek Penelitian
a. Latar Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N 03 Talang Empat Kab.
Bengkulu Tengah.
b. Subyek penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas 7A di SMPN 03 Talang Empat Kab. Bengkulu
Tengah. Th. 2012-2013 sejumlah 20 siswa.
Pemilihan latar dan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan peneliti sebagai berikut :
1. Peneliti adalah guru agama pada SMPN 03 Talang Empat Kab. Bengkulu Tengah sehingga
hal ini akan sangat membantu peneliti dalam melaksanakan tugas sebagai guru di sekolah
yang bersangkutan.
2. Materi pelajaran tentang shalat terdapat pada silabus kelas 7 dan usia siswa kelas 7
termasuk usia yang mendekati dan atau sudah memasuki usia baligh.sehingga menjadi
kehawatiran peneliti apabila terdapat siswa kelas 7 yang masih belum dapat melaksanakan
shalat dengan baik.Sedangkan alasan peneliti dalam menentukan subyek penelitian kelas
7A dimaksudkan karena dalam hal kemampuan shalat ,berdasarkan penilaian unjuk kerja
sebelum melakukan tindakan penelitian menunjukkan bahwa kelas 7A memiliki prosentase
kemampuan lebih rendah dari kelas lainnya
B. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dipilih di sisni adalah Penelitian Tindakan Kelas.Hal ini disebabkan
peneliti adalah seorang guru Pendidikan Agama Islam yang di dalam proses pembelajaran
shalat menemukan permasalahan dalam diri siswa yaitu kurangnya kemampuan menghafal
bacaan-bacaan dalam shalat wajib,sehingga dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini
diharapkan akan dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan menghafal bacaan-bacaan
dalam shalat wajib.
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif
kualitatif.Jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala,kejadian yang terjadi pada saat sekarang dengan menyimpulkan
permasalahan dari deduktif ke induktif dan sebaliknya (Sujana ,1999 : 64 ).Dari pendapat di atas
dapat disimpulakan bahwa penelitian ini mengambil masalah atau memusatkan perhatian pada
masalah-masalah aktual yang terjadi pada saat penelitian ini dilaksanakan.Di dalam metode
deskritiif kualitatif terkandung petunjuk tentang bagaimana cara melaksanakan
penelitian,sehingga
dapat
menghasilkan
sesuatu
yang
benar
dan
dapat
dipertanggungjawabkan.
D. Prosedur Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Prosedur pelaksanan penelitian tindakan ini terdiri dari 2 siklus,di mana kedua siklus
tersebut saling terkait,artinya pelaksanaan siklus 2 merupakan kelanjutan dan perbaikan dari
pelaksanaan siklus I.
a. Siklus I
1. Rencana Tindakan
Pada siklus I dibuat rencana kegiatan sebagai berikut :membuat rencana pelaksanaan
penggunaan metode drill di setiap awal pelajara,membuat instrumen pengumpulan data
penelitian dan menyusun lembar observasi serta menyusun jadwal pelaksanaan tindakan

2. Pelaksanaan Tindakan
Sebelum peneliti menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan tindakan, ada beberapa
hal yang dijelaskan di sini ,yaitu :
a. Mengingat waktu yang disediakan untuk melaksanakan tindakan ini sedikit yaitu sekitar
10 menit disetiap awal pelajaran,maka cara menghafal siswa adalah dengan menirukan
guru yang mendemomstrasikan bacaan secara fasih.Hal ini dimungkinkan karena
bacaan-bacaan dalam shalat adalah materi yang tidak asing bagi siswa karena sejak di
bangku SD siswa sudah mulai diadakan pembelajaran
b. Bacaan bacaan shalat wajib yang harus dihafalkan oleh siswa terdiri dari 9 bacaan
yang terdiri dari :
1. bacaan do,a iftitah .
2. surat Al Fatihah.
3. bacaan surat pendek.
4. bacaan ruku.
5. bacaan sujud.
6. bacaan I,tidal.
7. bacaan duduk di antara 2 sujud.
8. tasyahud akhir.
9. bacaan do,a qunut.
Adapun langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1. Guru memberikan contoh bacaan yang benar
2. Siswa menirukan bacaan yang dicontohkan oleh guru.
3. Guru mengevaluasi bacaan siswa.
3. Observasi
Di dalam observasi peneliti mengadakan pengamatan untuk mengetahui hasil yang
diperoleh dari siswa yaitu sejauhmana peningkatan yang dicapai siswa dengan
mengngunakan metode drill di setiap awal pelajaran agama.
4. Refleksi
Setelah diadakan evaluasi,observasi dan analisa data,maka selanjutnya peneliti
melakukan refleksi yaitu perenungan terhadap hasil analisa data dengan melihat kembali
proses tindakan yang telah dilakukan. Melalui refleksi ini akan ditetapkan apakah tindakan
perlu ditindak lanjuti dengan tindakan siklus II atau tindakan ditetapkan sudah
menghasilkan penyelesaian terhadap masalah yang ada,sehingga penelitian di anggap
berakhir.
Siklus II
a. Rencana Tindakan
Pada siklus II peneliti merencanakan tindakan untuk melanjutkan program siklus I
dengan menambahkan tindakan menunjuk salah seorang siswa untuk memimpin dan
memberi contoh bacaan secara bergantian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan pada
siklus I .Perbedaan hanya terletak pada pemberi contoh bacaan.Pada siklus I ,pemberi
contoh bacaan terpusat hanya kepada guru. sedangkan pada siklus II ,pemimpin dan
pemberi contoh bacaan diserahkan kepada siswa secara bergantian, supaya lebih menarik
dan menambah motivasi untuk lebih menguasai bacaan-bacaan shalat.

b.

c. Observasi
Observasi pada siklus II sama dengan pelaksanaan observasi pada siklus I yaitu untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada siswa setelah diadakan tindakan siklus II yang
dilanjutkan dengan analisis data sebagai acuan untuk melakukan refleksi.
d. Refleksi
Refleksi yang dilakukan pada siklus ini meliputi seluruh kegiatan pada siklus II .Dari
refleksi ini akan diketahui apakah dengan pelaksanaan tindakan pada siklus II yang telah
menambahkan perbaikan dalam pelaksanaan sudah dapat menunjukkan hasil yang
diharapkan sehingga penelitian dianggap telah selesai atau masih perlu dilanjutkan lagi
pada siklus berikutnya dengan menbahkan beberapa perbaikan lagi.

E. Data dan Instrumen Penelitian


a. Data Penelitian
Data penelitian merupakan sumber utama kajian yang akan menentukan berhasil
tidaknya sebuah penelitian. Dalam penelitian ini , data yang digali adalah data
tentang kemampuan siswa kelas 7A dalam menghafal bacaan-bacaan dalam shalat
wajib ,maka bentuk data yang perlukan adalah skor dari penilaian unjuk kerja secara
lesan pada siswa yaitu berupa bacaan-bacaan dalam shalat wajib.
b. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang baik dan akurat sesuai dengan jenis data yang
diinginkan, dibutuhkan seperangkat alat pencari data atau instrumen penelitian.Sesuai
dengan jenis data yang diinginkan ,maka instrumen dalam penelitian ini adalah berupa
lembar penilaian unjuk kerja dengan bentuk soal berupa bacaan-bacaan dalam shalat
wajib.
F. Teknik Pengumpulan data
Teknik yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan tes unjuk kerja baik pada saat pra siklus atau sebelum pelaksanaan tindakan
maupun setelah selesai tindakan .Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti mengadakan tes
unjuk kerja untuk melihat kemampuann siswa dalam menghafal bacaan-bacaan shalat yang
dilaksanakan di semester I, di mana pada semester I kelas 7 memang terdapat materi shalat
.Dari hasil data yang diperoleh, maka peneliti melakukan analisa , dan dari hasil analisa data,
peneliti melanjutkan dengan melakukan tindakan siklus I.
Setelah diadakan tindakan siklus I,peneliti mengadakan tes yang sama dengan tes yang
dilakukan pada saat pra siklus yaitu tes unjuk kerja untuk mengetahui perubahan yang terjadi
pada siswa dalam kemampuan menghafal bacaan-bacaan shalat wajib.Demikian juga pada saat
selesai pelaksanaan tindakan siklus II ,peneliti kembali mengumpulkan data siswa dengan
menggunakan teknik tes/penilaian unjuk kerja.
G. Teknik Analisis Data
Menurut Lexy J. Moleong.(1989 :103) Analisis data adalah proses mengorganisasikan
dan mengurutkan data ke dalam pola,kategori,dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.Dari
pendapat di atas dapat dikatakan bahwa Analisa data adalah proses pengolahan data,sehingga
dirumuskan suatu hipotesis atau anggapan dasar dari penelitian yang dilakukan.Hal ini juga
menggambarkan bahwa analisis data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam analisis data dalam penelitian ini adalah
prosentase.
H. Jadwal dan Personalia Penelitian
Penelitian ini berlangsung dari tanggal 14 Juli 2012 s.d 1 Juni 2013, dengan jadwal
sebagai berikut :
Tabel 1 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

TANGGAL
14 Juli 2012
29 Agustus 20012
5 Agust 2012 s.d. 6 jan 2013
1 Jan s.d. 19 Mei 2013.
20 Mei 2013
23 Mei 2013
26 Mei 2013
1 Juni 2013

KEGIATAN
Pengajuan proposal kegiatan penelitian
Penjaringan data awal
Pelaksanaan penelitian tindakan (siklus I )
Pelaksanaan penelitian tindakan (siklus II )
Analisis data
Penyusunan laporan PTK
Revisi laporan PTK
Pengesahan/persetujuan PTK

Adapun personalia penelitian sebagai berikut :


Tabel 2. : Petugas Penelitian
No N A M A
J AB ATAN

.
1.

Ani Agustina,S.Pdi

Guru Pendidikan Agama Islam


BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian


a. Temuan studi awal
Studi awal ini dimaksudkan untuk mempermudah siswa kelas 7A dalam menghafal
bacaan-bacaan dalam shalat wajib yang termasuk kompetensi dasar dalam silabus kelas 7
Sekolah Menengah Pertama. Dengan kegiatan ini masalah yang dihadapi siswa berkaitan
dengan menghafal bacaan-bacaan dalam shalat wajib dapat dideskripsikan dan selanjutnya
dapat dipakai sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian tindakan.
Berdasarkan data studi awal yang diperoleh dari hasil tes unjuk kerja pada siswa dapat
disajikan data nilai siswa 7A tentang hafalan bacaan-bacaan dalam shalat wajib.
Tabel 3 : Nilai rata-rata kelas 7A tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib tanpa
menggunakan metode drill di setiap awal pelajaran agama Islam
No.
ASPEK
DATA AWAL
1.
Rata-rata kelas
61.04
2
Siswa yang berhasil
12
3.
Persentase keberhasilan
29 %
Sumber Data : Daftar nilai unjuk kerja tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib kelas 7A
sebelum tindakan
Dari data di atas dapat dilaporkan bahwa :
1. Nilai rata-rata kelas tentang hafalan bacaanbacaan shalat wajib masih sangat rendah yaitu
61.04
2. Persentase jumlah siswa yang berhasil hanya 29 %
b. Siklus I
Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I ,maka diperoleh data nilai rata-rata kelas
sebagai berikut :
Tabel 4 : Nilai rata-rata kelas tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib setelah
menggunakan metode drill di setiap awal pelajaran agama Islam pada siklus I
No. ASPEK
DATA AWAL
SIKLUS I
1.
Rata-rata kelas
61.04
75.13
2
Siswa yang berhasil
12
20
3.
Persentase keberhasilan 29%
48 %
Sumber Data : Daftar nilai unjuk kerja tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib pada kelas
7a siklus I
Berdasarkan data di atas ,maka dapat diketahui bahwa kemampuan siswa tentang
hafalan bacaan-bacaan shalat wajib adalah sebagai berikut :
1. Ada peningkatan prestasi siswa dalam menghafal bacaan-bacaan shalat wajib dari data
awal yang menunjukkan rata-rata 61.04 menjadi 75.13.Hal ini menunjukkan adanya kenaikan
nilai sebesar 14.09.
2. Adanya kenaikan jumlah siswa yang berhasil menghafal bacaan-bacaan shalat wajib
dengan nilai di atas 75.00 sebanyak 20 .dari sebelumnya yang hanya berjumlah 12.Hal ini
menunjukkan adanya kenaikan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 8 siswa.
3. Adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dan jumlah siswa yang berhasil ,maka dapat
disimpulkan adanya peningkatan persentase keberhasilan.Dalam hal ini persentase
keberhasilan meningkat 19 %( dari data awal 29 %.menjadi 48 %.pada siklus I).
c. Siklus II
Pada siklus II ini diadakan perbaikan dalam tindakan yaitu menjadikan siswa sebagai
model pembelajaran yang mendemonstrasikan bacaan dan memimpin dalam menghafal secara
bersama-sama dengan cara bergantian.

Adapun hasil pelaksanaan tindakan siklus ini dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 5 : Nilai rata-rata kelas tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib setelah
menggunakan metode drill di setiap awal pelajaran agama Islam pada siklus II
No. ASPEK
SIKLUS I
SIKLUS II
1.
Rata-rata kelas
75.13
85.38
2
Siswa yang berhasil
20
42
3.
Persentase keberhasilan 48 %
100 %
Sumber Data :Daftar nilai unjuk kerja tentang hafalan bacaan-bacaan shalat wajib siklus II
Dari data di atas dapat dilaporkan hasil sebagai berikut :
1. Terdapat kenaikan nilai rata-rata kelas sebesar 10.25 dari siklus I yang menunjukkan ratarata 75.13 menjadi 85.38 pada siklus II
2. Seluruh siswa ( 42 siswa ) mendapat nilai di atas atau sama dengan 75.00. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 22 siswa.
3. Persentase keberhasilan siswa mencapai 100 %.Ini menunjukkan terjadinya peningkatan
sebesar 52 % dari data hasil siklus I )
d. Perbandingan Hasil Studi awal dengan Hasil Siklus I dan II .
Perbandingan hasil studi awal dengan hasil siklus I dan siklus II merupakan suatu
analisis untuk mengetahui perkembangan kemampuan yang dicapai siswa dalam menghafal
bacaan-bacaan shalat wajib. Adapun data tentang perbandingan yang dimaksud dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 6 : Data Perbandingan nilai rata-rata kelas pada data awal,siklus I dan Siklus II
No ASPEK
DATA AWAL
SIKLUS I
SIKLUS II
1.
Rata-rata Kelas
61.04
75.13
85.38
2.
Siswa yang berhasil
12
20
42
3.
Persentase Keberhasilan
29 %
48 %
100 %
Dari data di atas maka dapat dilihat perbandingan dari hasil studi awal,tindakan siklus I
dan siklus II sebagai berikut :
a. Terdapat peningkatan kemampuan atau prestasi belajar yang cukup tinggi.Berdasarkan data
dari temuan awal ke siklus I dan siklus II selalu mengalami peningkatan nilai .
b. Dengan diterapkannya metode drill di awal setiap pelajaran agama Islam ,maka terdapat
peningkatan rata-rata kelas dari sebelum nya yaitu 61.04 menjadi 75.13.Sedangkan dari
siklus I ke siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 85.38.Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan persentase keberhasilan dari temuan awal ke siklus II
sebesar 71 %.
c. Kenaikan nilai dari siklus I ke siklus II tersebut merupakan akibat dari penambahan tindakan
berupa mengambil model pembelajaran untuk mendemonstrasikan dan memimpin dalam
menghafal bersama secara bergantian.
B.

Analisis Data

Dari data-data yang diperoleh mulai dari studi awal atau sebelum diterapkan metode drill
di setiap awal pelajaran agama Islam sampai diadakannya penelitian tindakan yang terdiri dari
siklus I dan siklus II,maka dapat diuraikan hasil analisa sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan hafalan siswa pada bacaan-bacaan shalat wajib sangat diperlukan
proses pembiasaan atau metode yang mengarah pada pembentukan kebiasaan yaitu dengan
menggunakan metode drill.Hal ini dapat dibuktikan dari data yang diperoleh dari kelas 7a
SMPN 03 Talang Empat Kab. Bengkulu Tengah yang menunjukkan adanya peningkatan yang
signifikan setelah diterapkan metode drill secara bersama-sama dalam menghafal bacaanbacaan shalat wajib yaitu dengan peningkatan sebesar 71 %
b. Penggunaan metode drill akan lebih hidup dan bermakna bagi siswa apabila dalam
pelaksanaannya melibatkan siswa sebagai sentral dan guru hanya sebagai fasilitator.Hal ini
terbukti dari data yang didapat ,dimana pada siklus I yang masih menempatkan guru sebagai
sentral dan siswa hanya menirukan didapat peningkatan sebesar 19 % sedangkan pada
siklus II dengan menjadikan siswa sebagai sentral dan guru hanya sebagai fasilitator didapat
peningkatan yang lebih tinggi yaitu sebesar 52 %.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan menghafal bacaan-bacaan
dalam shalat wajib pada siswa SMPN 03 Talang Empat Kab. Bengkulu Tengah sesuai dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan menghafal bacaan-bacaan shalat wajib pada siswa SMPN 03 Talang Empat
Kab. Bengkulu Tengah tanpa didukung dengan penerapan metode drill di setiap awal
pelajaran Agama Islam secara bersama-sama masih sangat rendah atau dibawah standar
minimal prestasi yang diharapkan ,di mana nilai rata-rata kelas hanya sebesar 61.65 dan
persentase keberhasilan hanyamencapai 29 %.
b. Kemampuan menghafal bacaan-bacaan shalat wajib pada siswa SMPN 03 Talang Empat
Kab. Bengkulu Tengah kelas 7a dapat meningkat dengan diterapkannya metode drill di setiap
awal pelajaran agama Islam dengan peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 14.09 ( dari
rata-rata kelas 61.65 menjadi 75.13 pada siklus II )Sedangkan peningkatan persentase
keberhasilan mencapai 19 % ( dari persentase keberhasilan sebesar 29 % menjadi 48 pada
siklus II )
c. Kemampuan menghafal bacaan-bacaan shalat wajib pada siswa SMPN 03 Talang Empat
Kab. Bengkulu Tengah kelas 7a akan menunjukkan hasil yang lebih baik apabila penerapan
metode drill di setiap awal pelajaran agama Islam lebih banyak melibatkan siswa dan guru
hanya sebagai fasilitator yaitu dengan peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 10.25 ( dari
nilai rata-rata kelas sebesar 75.13 pada siklus I menjadi 85.38 pada
siklus II ).Sedangkan
peningkatan persentase keberhasilan mencapai 52 % ( dari siklus I mencapai 48 % menjadi
100 % pada siklus II )
B. Saran-saran.
Saran-saran dalam penelitian ini ditujukan kepada :
1. Guru
Supaya selalu berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan berbagai metode
dan strategi pengajaran yang bervariasi dan relevan.termasuk pengajaran dalam pelajaran
agama.
2. Kepala Sekolah
Supaya lebih meningkatkan dukungan dalam pengembangan dan peningkatan
kemampuan beragama pada anak didik atau siswa dalam bentuk :
1. Lebih banyak menyediakan buku-buku penunjang agama Islam yang dapat meningkatkan
pengetahuan agama dan motivasi untuk lebih mendalami agama Islam
2. Selalu mendukung kegiatan keagamaan baik yang diselenggarakan di dalam dan di luar
sekolah termasuk pengiriman siswa dalam lomba-lomba yang diselenggarakan oleh
instansi tekait.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,1991.Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
Zuhairini,1983,Metodik khusus Pendidikan Agama Islam,Surabaya : Usaha Nasional
Sulaiman Rasyid,2005,Fiqh Islam, Jakarta: Sinar Baru Algensindo
Hassan.A, 2006,Tarjamah Bulughul Maram,Bandung :CV.Diponegoro
Jexy J. Moleong,2000,Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana,Nana,1989.Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung :Sinar
Baru

LEMBAR PENILAIAN UNJUK KERJA


Nama
:
..
Kelas
:
..
Materi
: Bacaan-bacaan Shalat Wajib
Skala Penilaian
No.
Soal
1
2
3
4
1.
Bacaan D,oa iftitah
2.
Bacaan Surat Al Fatihah
3.
Bacaan Surat Pendek
4.
Bacaan Ruku,
5.
Bacaan I,tidal
6.
Bacaan Sujud
7.
Bacaan duduk di antara 2 sujd
8.
Bacaan tahiyat akhir
9.
Bacaan Do,a Qunut
Jumlah
Teknik Penilaian :
Jumlah
skor
=X 100
perolehan
Nilai= Jumlah
skor =
maksimal
Jumlah
skor
Nilai= perolehan
=X 100
4X9
Jatikalen, ................................
Guru Mata Pelajaran
F A R I D A H,S.Ag
NIP.19700519 199802 2 005

DAFTAR NILAI UNJUK KERJA TENTANG HAFALAN BACAAN- BACAAN SHALAT WAJIB
PRA SIKLUS
NO.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

N AM A

AGUS MUSTOFA K
ADITYA EKA N
ABI THOLIB
ALFIAN BAHARI
ARI SUPRIANTO
ASTI QOIMAH
BENY KURNIAWAN
BLUWY P
DEFI P
DENI PRIHANDOKO
DIMAS T
DYAN DWI N
DWI PANGESTU
DYAH AYU M
ERIK HERMAWAN
FANDI S

JUMLAHSKOR

35
33
1
5
5
34
34
20
19
16
25
20
19
22
23
30

NILAI

97.2
91.6
02.8
13.9
13.9
94.4
94.4
55.6
52.7
44.4
69.4
55.6
52.8
61.1
63.9
83.3

YA

KEBERHASILAN
TIDAK

17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.

HARI LUGIANTO
HARIANTO
HENI M
HESTI I
HINDRA A
IIS MUNAWAROH
ISMAIL
IWWAN S
LESTARI
M.AGUNG S
M.BAHRUN
M.SINGGIH
M.YOLAN
M.AMIN
NIA INDI
PIPIT L
RETNO P
RIFKI A
RIKA DWI
RIKA PUSPITA
RIMA R
RISQI DEWI
SERLI P
SRI WULANDARI
TONI KRISNANTO
TRI WAHYUNI
Jumlah
Nilai Rata-rata Kelas

32
30
16
18
17
19
22
24
23
26
28
28
18
16
34
33
19
22
20
18
16
14
23
32
18
16

88.9
83.3
44.4
50.0
47.2
52.8
61.1
66.7
63.9
72.2
77.8
77.8
50.0
44.4
94.4
91.6
52.8
61.1
55.6
50.0
44.4
38.9
63.9
88.9
50.0
44.4
2563.5
61,4

Jatikalen, ...................
.............

Guru Mata Pelajaran


F A R I D A H,S.Ag
NIP.19700519 199802

005

DAFTAR NILAI UNJUK KERJA TENTANG HAFALAN BACAAN-BACAAN


SHALAT WAJIB SIKLUS I
NO.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

JUMLAH
SKOR

NAMA

AGUS MUSTOFA
ADITYA EKA N
ABI THOLIB
ALFIAN BAHARI
ARI SUPRIANTO
ASTI QOIMAH
BENY K.
BLUWY P
DEFI P
DENI P
DIMAS T
DYAN DWI N
DWI PANGESTU
DYAH AYU M
ERIK H.
FANDI S
HARI LUGIANTO
HARIANTO
HENI M
HESTI I
HINDRA A

35
35
20
22
19
35
35
25
30
20
30
22
23
32
25
33
35
32
20
25
28

KEBERHASILAN

NILAI

97.2
97.2
55.6
61.1
52.7
97.2
97.2
69.4
83.3
55.6
83.3
61.1
63.9
88.9
69.4
91.6
97.2
88.9
55.6
69.4
77.8

YA

TIDAK

IIS MUNAWAROH
22.
ISMAIL
23.
IWWAN S
24.
LESTARI
25.
M.AGUNG S
26.
M.BAHRUN
27.
M.SINGGIH
28.
M.YOLAN
29.
M.AMIN
30.
NIA INDI
31.
PIPIT L
32.
RETNO P
33.
RIFKI A
34.
RIKA DWI
35.
RIKA PUSPITA
36.
RIMA R
37.
RISQI DEWI
38.
SERLI P
39.
SRI WULANDARI
40.
TONI K.
41.
TRI WAHYUNI
42.
Jumlah Nilai
Nilai Rata-rata Kelas

20
32
29
26
30
32
30
20
20
35
36
22
30
25
22
20
24
25
35
22
20

55.6
88.9
80.6
72.2
83.3
88.9
83.3
55.6
55.6
97.2
100.0
61.1
83.3
69.4
61.1
55.6
66.7
69.4
97.5
61.1
55.6
3155,6
75.13

Jatikalen, .............
...................
Guru Mata Pelajaran
F A R I D A H,S.Ag
NIP.19700519 199802
2 005
DAFTAR NILAI UNJUK KERJA TENTANG HAFALAN BACAAN- BACAAN SHALAT WAJIB SIKLUS II
KEBERHASILAN
NO.
NAMA
JUMLAHSKOR
NILAI
YA
TIDAK
AGUS MUSTOFA K
36
100

1.
ADITYA EKA N
35
97.2
2.
ABI THOLIB
27
75

3.
ALFIAN BAHARI
28
77.8
4.
ARI SUPRIANTO
27
75

5.
ASTI QOIMAH
35
97.2
6.
BENY KURNIAWAN
36
100

7.
BLUWY P
30
83.3
8.
DEFI P
32
88.9
9.
DENI PRIHANDOKO
27
75

10.
DIMAS
T
29
80.6

11.
DYAN DWI N
27
75

12.
DWI PANGESTU
28
77.8
13.
DYAH AYU M
34
94.4
14.
ERIK HERMAWAN
30
83.3
15.
FANDI S
35
97.2
16.
HARI LUGIANTO
35
97.2
17.
HARIANTO
33
91.7
18.
HENI M
27
75

19.
HESTI I
29
80.6
20.
HINDRA A
31
86.1
21.
IIS MUNAWAROH
28
77.8
22.
ISMAIL
33
91.7
23.
IWWAN S
32
83.3
24.
LESTARI
30
83.3
25.
M.AGUNG S
34
94.4
26.
M.BAHRUN
35
97.2
27.

M.SINGGIH
28.
M.YOLAN
29.
M.AMIN
30.
NIA INDI
31.
PIPIT L
32.
RETNO P
33.
RIFKI A
34.
RIKA DWI
35.
RIKA PUSPITA
36.
RIMA R
37.
RISQI DEWI
38.
SERLI P
39.
SRI WULANDARI
40.
TONI KRISNANTO
41.
TRI WAHYUNI
42.
Jumlah Nilai
Nilai Rata-rata Kelas

30
27
28
36
26
28
34
27
27
27
30
31
35
27
27

83.3
75

77.8
100

100

77.8
94.4
75

75

75

83.3
86.1
97.2
75

75

3585.9
85.38
Jatikalen, ...................

.............

Guru Mata Pelajaran


F A R I D A H,S.Ag
NIP.19700519 199802

005

Anda mungkin juga menyukai