Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Asam amino adalah monomer penyusun protein. Bila protein
mengalami hidrolisis maka diperoleh asam amino, asam amino yang
diperoleh ini adalah suatu campuran bermacam-macam asam amino dan
untuk menganalisis jenis maupun kualitas masing-masing asam amino ini
perlu dilakukan pemisahan antara asam-asam amino tersebut. Analisis
terhadap asam amino ini dapat dilakukan melalui teknik kromatografi.
Teknik ini didasari kemampuan asam amino terlarut dalam suatu campuran
pelarut tertentu pada fasa stasioner atau fasa diam, dimana bila zat terlarut
terdistribusi dalam campuran pelarut yang tidak saling campur sehingga
perbandingan konsentrasi zat terlarut dalam campuran pelarut setimbang.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dalam teknologi, maka
metode identifikasi dan pemisahan komponen-komponen penyusun suatu
senyawa dengan teknik kromatografi juga mengalami perkembangan yang
luar biasa dan banyak dipakai karena kemampuan dan akurasinya yang
tinggi. Analisis asam-asam amino dengan teknik kromatografi dijalankan
melalui beberapa macam jenis seperti kromatografi kertas, kromatografi
lapis tipis, maupun kromatografi penukar ion. Untuk itu perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut pada asam-asam amino, namun pada percobaan ini
analisa dilakukan menggunakan cara kromatografi kertas kerena teknik ini
yang paling sering digunakan dalam penelitian komponen-komponensuatu
campuran.
I.2
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengidentifikasi asam amino dari larutan sampel
2.
3.
4.
5.
I.3
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
1. Asam amino campuran pada sampel dapat teridentifikasi dengan cara
kromatografi kertas
2. Setelah disemprot ninhidrin asam amino yang memisah pada kertas
kromatografi berubah warna
3. Asam amino dapat larut dalam eluen yang digunakan
4. Pemisahan asam amino dapat terjadi karena campuran eluen yang
digunakan
5. Rf dipengaruhi jenis eluen
I.5
MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari percobaan tentang kromatografi kertas daripada asamasam amino yaitu:
1. Bagi praktikan
Praktikan dapat memisahkan campuran asam amino dalam sampel
2. Bagi masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui bahwa asam amino terbukti ada pada
makanan
3. Bagi ilmu pengetahuan
Memperoleh perbandingan lebih lanjut mengenai pengaruh jenis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Asam Amino
Asam amino, sesuai dengan namanya merupakan senyawa yang
mempunyai fungsi ganda karena mempunyai gugus asam (COOH) maupun
basa (NH2) pada struktur molekulnya. Semua asam amino berada dalam
bentuk asam -amino. Asam -amino yang paling sederhana adalah asam
amino asetat, yang disebut glisin. Asam amino lainnya mempunyai rantai
cabang yang terletak pada atom karbon . Karena asam -amino mempunyai
dua gugs polar yang berbeda, maka asam amino merupakan senyawa yang
sangat polar (Riswiyanto, 2009 : 393-394).
jumlah
tiap-tiap
asam
amino.
Untuk
memisahkan,
canggih, karena pekerjaan ini amat sulit. Metoda yang dengan cepat dapat
melakukan tugas ini telah ditemukan, terutama elektroforesis dan
kromatografi penukar ion. Kedua metoda ini memanfaatkan perbedaan
dalam tingkah laku asam-basa dari asam-asam amino yang berbeda yakni
perbedaan dalam tanda dan besar muatan listrik total pada pH tertentu
(Lehninger, 1982 : 122).
2.2
Kromatografi
Kromatografi
adalah
suatu
metode
pemisahan
fisik,
dimana
2.3
Gambar 2.3 Bentuk menaik dari kromatografi kertas (Day dan Underwood,
2002 : 550)
2.4
bukan
merupakan pelarut untuk asam amino jika tidak dijenuhkan dengan air.
Selain itu, penambahan asam cuka disertai dengan pemberian lebih banyak
air akan menjadi lebih baik, karena menaikkan kelarutan asam amino
terutama yang bersifat basa. Campuran ketiga pelarut tersebut sangat baik
digunakan untuk pemisahan asam amino. Banyak senyawa polar lain yang
memiliki karakteristik kelarutan yang mirip asam amino, seperti indol,
guanidine dan fenol, sehingga dapat dipisahkan menggunakan ncampuran
tersebut (Catatan Kimia, 2014).
Asam-asam amino yang bereaksi dengan ninhidirin membentuk suatu
produk yang disebut ungu Ruhmann. Reaksi ini biasanya digunakan sebagai
uji bercak untuk mendetaksi adanya asam amino pada kertas kromatografi.
Adapun reaksi umum secara keseluruhannya, adalah sebagai berikut :
ninhidrin
anion ungu
+ RCHO + CO2 + 3H2O + H+
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Meil 2015 di
laboratorium Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
3.2 ALAT DAN BAHAN
3.2.1 ALAT
3.2.2
BAHAN
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
4.2 PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan,
yaitu :
1.2
SARAN
DAFTAR RUJUKAN
Catatan
Kimia.
2014.
Kromatografi
Kertas.
(online).
Tersedia
di
LAMPIRAN
1. Kertas kromatografi yang telah disemprot ninhidrin sebelum pemanasan
10