Anda di halaman 1dari 21

Nama mahasiswa

: Hasmiah

NIM

: 001.10.002

Tanggal pengkajian

: 10 Mei 2012

Pembimbing

: Ekawati anggorokasih S.Kep., Ns

1. PENGKAJIAN
1.1 IDENTITAS

Alamat

Nama Pasien

: Nn. B

No. RM

: 0193114

Tanggal lahir

: 4 Desember 1998

Umur

: 13 tahun

Agama

: Islam
: Taman Duta Mas Blok B.4

1.2 RIWAYAT KEPERAWATAN


a) Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri dengan skala 4 di bagian abdomen kanan bagian bawah.
b) Riwayat kesehatan sekarang
klien datang ke RS. Awal Bros tanggal 09 Mei 2012 jam 21.40 WIB ( lihat distatus pasien ).
Klien mengatakan nyeri pada bagian abdomen bawah sebelah kanan.
Pada tanggal 10 Mei 2012 jam 04.00 WIB, klien mulai puasa. pada jam 10.20 WIB klien datang
ke ruang operasi. Pada jam 10.30 Wib dilakukan anastesi, operasi dilakukan pada jam 11.15 WIB
dan operasi selasai pada jam 12.00 WIB. Pada jam 12.20 WIB klien di antar ke ruangan.

2. PEMERIKSAAN FISIK

Sebelum dilakukan operasi


a.

Keadaan umum
Kesadaran
Tanda vital
Tekanan darah
Suhu
Nadi
Pernafasan

: Lemah
: Compos mentis
GCS E 4, M 5, V 6 = 15
: 110/70 mmHg
: 36.4oc
: 83 x/menit
: 21 x/menit

b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dilakukan di RR
1. Kepala
a) Inspeksi
Rambut bewarna hitam panjang, rambut kelihatan bersih, tidak ada ketombe dan tidak ada kutu,
rambut tidak berminyak.
b) Palpasi
Tidak ada lesi dan edema, tekstur lembut.
2. Mata
a) Inspeksi
Posisi mata simetris, konjungtiva pucat, tidak ada secret, warna sclera putih, , tidak
menggunakan alat bantu kaca mata ataupun soft lensa
b) Palpasi
Edema tidak ada.
3. Hidung
a) Inspeksi
Bentuk simetris.
b) Palpasi
Tidak ada nodul atau masa .
4. Mulut dan Tenggorokan
a) Inspeksi
Warna bibir merah, bibir tidak kering, bibir tidak pecah.
5. Telinga
a) Inspeksi
Bentuk telinga simetris, tidak adanya serumen, tidak ada edema, tidak adanya lesi, kondisi
bersih.
6. Wajah dan Leher

a) Inspeksi
Wajah berbentuk simetris, tidak ada lesi maupun edema, tidak ada benjolan pada leher,
b) Palpasi
Tidak ada pembengkakan pada leher dan vena jugularis.
7. Dada
a) Inspeksi
Pernafasan teratur,ekspansi dadasimetris, tidak ada lesi, payudara simetris dan kelihatan simetris.
b) Palpasi
Tidak ada pembekakan pada payudara.
8. Abdomen
a) Inspeksi
Bentuk simetris, adanya bekas luka operasi pada bagian pusat, abdomen bawah sebelah kiri dan
sebelah kanan
10. Ekstremitas
a) Inspeksi
Jumlah jari-jari tangan dan kaki sama, tidak ada fraktur, lesi tidak ada, tidak ada odema dan
tidak ada pembekakan.

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Tanggal : 09 mei 2012
Jam

: 19.27 WIB

Hasil :
Jenis pemeriksaan
Hemoglobin
LED
Lekosit
Hitung jenis

Nilai hasil
9,8 g/dl
30 mm /1 jam
8,390/ul

Nilai normal
11-15
<20mm/1 jam
5000 - 11.000

Basofil

0,2%

0-1

Eosinofil

0,4 %

1-3

Batang

Segmen

63,7 %

50-70

Limfosit

25,7 %

20-40

Monosit
Hematokrit pcv
Trombosit
Eritrosit
Nilai
eritrosit

10,0 %
30,5 vol %
399,000 /ul
4,33 juta/ul

2-10
37-43
150.000-500.000
4-5

Ver (MCV)

70,4 fl

82-92

Her (MCH)

22,6 pg

27-31

Kher (MCHC)
Hemostasis

32,0 g/dl

32-36

Masa perdarahan (D)

2 /dt

1-3 menit

Masa pembekuan
Imunologi

7/dt

5-11 menit

HBS AG

Non reaktif

<= 1: non reaktif

(0,147)

>1 : reaktif

(MCV,

MCH, MCHC)

Hasil USG tanggal 8 Mei 2012


Hepar :
Bentuk dan ukuran baik, permukaan licin, ekhstruktur parenkhim homogen, system
billerintrahepatik tak melebar
Kandung empedu :
Bentuk dan ukuran baik, tak tampak batu, dinding tak menebal
Lien :
Bentuk dan ukuran baik, ekhstruktur parenkhim homogen,

Pankreas :
Bentuk dan ukuran baik, tak tampak lesi fokal
Ginjal kanan
Bentuk dan ukuran baik, diferensiasi kortek medulla jelas tak tampak pelebaran pelviokalises,
tak tampak lesi
Ginjal kiri
Bentuk dan ukuran baik, diferensiasi kortek medulla jelas tak tampak pelebaran pelviokalises,
tak tampak lesi
Uterus :
Bentuk dan ukuran baik, tak tampak lesi fokal
Area Mc. Burney :
Tampak target sign ukuran 0,7 cm,non kompresibel, non peristaltic
Buli buli
Bentuk dan ukuran baik,tak tampak batu, dinding tak menebal
Kesan :
Appendisitis
Tak tampak kelainan organ lain pada USG abdomen saat ini

4. Operasi Sekarang
a. Pre op ( jam 10.20 WIB)
Dx pre op

: Appendisitis

Jenis operasi

: Pro laparaskopi appendektomi

Pasien sampai d OK

: Jam 10.20 WIB

Mulai anastesi

: Jam 10.30 WIB

Jenis anastesi

: General

Operasi di mulai

: 11.15 WIB

Operasi selesai

: 12.00 WIB

Pindah ke ruangan

: 12.20 WIB

b. Intraoperatif
Pada jam 11.15 WIB dilakukan operasi dengan menggunakan laparaskopi, operasi dilakukan
pada bagian pusat, abdomen Left Lower Quadran (LLQ) dan Right Lower Quadran (RLQ).
Operasi dilakukan selama 45 menit dengan posisi telentang.
Jam 11.15 WIB
TTV
TD

: 90/70 mmHg

: 23 x / menit

: 89 x / menit

Saturasi

: 95 %

Jam 11.30 WIB


TTV
TD

: 100/77 mmHg

: 22 x / menit

: 85 x / menit

Saturasi

: 98 %

Jam 11.45 WIB


TTV
TD

: 98/60 mmHg

: 20 x / menit

: 88 x / menit

Saturasi

: 99 %

Jam 12.00 WIB


TTV
TD

: 100/88 mmHg

: 21 x / menit

: 83 x / menit

Saturasi

: 95 %

Operasi selesai : jam 12.00 WIB


Lama operasi : 45 menit
c. Post bedah
Di recovery room :
TTV :
TD

: 100/88 mmHg

: 89 x / menit

: 21 x / menit

Saturasi : 98 %
Pasien kembali ke ruangan : jam 12.20 WIB

5. PENATALAKSANAAN MEDIS / KOLABORASI


Tanggal
09 mei 2012

Jenis
Sedacum ( 10.30 WIB)

Jumlah
5 mg ( 1amp)

Anestesi general

Fentanyl ( 10.30 WIB )

1 amp

Recofol ( 10.30 WIB )

1 amp

reculax( 10.30 WIB )

1 amp

keterrogen ( 10.30 WIB )

60 mg

farmadol( 11.00 WIB )

1000 mg

Infus asering

500 ml ( 2 pack )

DATA FOKUS
No
1

Data
Ds : Do :
Terpasang pendingin ruangan AC
Pemajan tubuh dan jaringan interval terhadap lingkungan di

dalam ruang operasi


Pengaruh obat-obatan anastesi
Ds : -

Etiologi
Pemajanan tubuh dan jarin

lingkung

Paparan suhu ya

Resiko perubahan

Proses pemb

Do :
Dilakukanya prosedur pembedahan laparaskopi pada area
abdomen/prosedur invasive
Terpajan lingkungan diruang operasi

Luka pada daera

Masuknya organism keda

Mikroorganisme berkemb
tubuh

Resiko inf
3

Ds : Do :
- Penggunaan obat obatan anastesi
Sedacum ( 10.30 WIB )
Fentanyl ( 10.30 WIB )
Recofol ( 10.30 WIB )
reculax( 10.30 WIB )
keterrogen ( 10.30 WIB)

Prosedur pem

Penggunaan obat o

Resiko perubahan

farmadol( 11.00 WIB)


Jam 11.15 WIB
R : 23 x / menit
Jam 11.30 WIB
R : 22 x / menit
Jam 11.45 WIB
R : 20 x / menit
Jam 12.00 WIB
R : 21 x / menit
4.

DS : DO :
- Terdapat instrument bedah dekat dangan klien
- Posisi klien yang terlentang dengan kepala di

Proses pemb

Penggunaan instru

Pengaruh obat

Resiko ce

hiperekstensi saat di operasi


- Penggunaan obat anastesi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


NO
1.

DIAGNOSA
Resiko perubahan suhu tubuh :

TUJUAN DAN KRITERIA HASIL


Setelah dilakukan tindakan

INTERVENSI
Intervensi mandiri
1. Catat TTV pre ope

hipotermi bd penggunaan obat

keperawatan diharapkan tidak terjadi

anastesi dan pemajanan

perubahan suhu tubuh,. Dengan kriteria

lingkungan operasi.

hasil :
Suhu tubuh dalam batas normal
`

2. Pantau suhu lingku

3. Sediakan selimut p

4. Pantau TTV melal

2.

Resiko infeksi b.d pemajanan

Setelah

lingkungan dan prosedur invasif

dilakukan

tindakan Intervensi mandiri


1. Lakukan cuci tan
keperawatan resiko infeksi tidak
terjadi..
melakukan tindaka
Dengan kriteria hasil :
Tidak ada tanda-tanda infeksi
2. Lakukan teknik as

peralatan operasi y

3.

Buang sisa/bekas

pada tempat-temp
operasi
3.

Resiko perubahan pola nafas tidak

Setelah

dilakukan

tindakan Intervensi mandiri


1. Observasi TTV, ter
efektif b.d pnggunaan obat anastesi keperawatan resiko perubahan pola
nafas tidak efektif tidak
terjadi..
Dengan kriteria hasil :
Bebas dari sianosis
Bebas dari tanda-tanda hipoksia
Pola nafas normal

2. Observasi frekuens

pernafasan, pemak

3. Pertahankan jalan

kepala, hipereksten

Intervensi kolabora
1. Berikan tambahan

4.

Resiko cedera b.d pemajanan


peralatan dan instrument,
penggunaan obat anastesi

Setelah

dilakukan

tindakan Intervensi mandiri


1. Lepaskan perhiasa
keperawatan resiko cedera tidak terjadi
Dengan kriteria hasil :
Tmengidentifikasi faktor-faktor resiko
cedera individu

2. Periksa identitas k

nama, dan nama do

3. Amankan pasien d

pengaman pada pa

CATATAN KEPERAWATAN
TANGGAL

JAM

NO. DX

10 Mei 2012

11.15 WIB

IMPLEMENTASI & RESPON/HSIL


1. Mencatat TTV pre operatif
Hasil : Hasil : suhu 36,4 oc, TD 110/70 mmHg, RR

2. Memantau suhu lingkungan diruang operasi


Hasil : suhu ruangan di ruang operasi 16oc ( 16-20oc

3. menyediakan selimut penghangat pada saat-saat dar


Hasil : selimut penghangat sudah tersediakan di RR
4. Memantau TTV melalui fase intra operatif
Hasil :
TTV

11.20 WIB

TD

: 90/70 mmHg

: 23 x / menit

: 89 x / menit

Saturasi

: 95 %

1. Melakukan cuci tangansebelum dan sesudah tindak


2. Melakukan teknik aseptic pada saaat membuka pera

Hasil : membuka kassa steril dengan menggunakan

3. Membuang sisa/bekas kasa yang terkontaminasi pa


Hasil : sisa-sisa kasa yang tekontaminasi dibuang pa
11.25 WIB

1. Mengobservasi TTV, terutana pernapasan

Hasil : pernafasan 23 x / menit

2. Mengobservasi frekuensi dan kedalaman pernafasan


Hasil : tidak mnggunakan otot bantu napas, frekuen
3. Mempertahankan jalan napas dengan memiringkan
Hasil : kepala dimiringkan ke samping kanan dan di
Intervensi kolaborasi

Memberikan tambahan oksigen bila diperlukan


Hasil : telah diberikan oksigen melalui simple mask
11.25 WIB

Catatan Perkembangan
Tanggal
Jam
No.D
x
10 mei 12.00
1
2012
WIB

Intervensi mandiri
1. Melepaskan perhiasan pada praoperasi
Hasil : melepaskan perhiasan yang dipakai klien
2. Memeriksa identitas klien, pastikan secara verbal n
Hasil : nama Nn.B, doter yang melakukan pembeda
3. Mengamankan pasien dimaja operasi dengan sabuk
Hasil : telah di pasangan sabuk pengaman pada bag

Perkembangan klien (SOAP)


S:O:TTV

Nama Perawat
Hasmiah

TD : 100/88 mmHg
N

: 89 x / menit

: 21 x / menit

Saturasi : 98 %
Tubuh tidak menggigil
Klien menggunakan selimut penghangat.
A:
resiko perubahan suhu : hipotermi tidak
terjadi
P:
Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia.

10 mei
2012

12.00
WIB

S:O:
TTV
TD

Hasmiah

: 100/88 mmHg

N : 89 x / menit
R : 21 x / menit
Saturasi

: 98 %

Tidak terdapat pus pada luka bekas


laparaskopi
- Balutan luka di bagian abdomen terlihat
kering
A:
Resiko infeksi tidak terjadi
P:
Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia

10 mei
2012

`12.1
0
WIB

S:O:Pola nafas
Jam 11.15 WIB

Hasmiah

R : 23 x / menit
Jam 11.30 WIB
R : 22 x / menit
Jam 11.45 WIB
R : 20 x / menit
Jam 12.00 WIB
R : 21 x / menit
tidak mnggunakan
frekuensinya teratur
A :

otot

bantu

napas,

10 mei
2012

12.20
WIB

Resiko perubahan pola nafas tidak efektif


tidak terjadi
P :
Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia.
S:O:Pengaman bed sudah terpasang
A :
Resiko cedera tidak terjadi
P :
Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia.

Laporan Kasus

Hasmiah

Laporan kasus dan resume operasi sectio sesarea ny.a dengan letak sunsang di ruang operasi rsblud tanjungpinang
A. Pre Operatif
Pada tanggal 10 November 2011,pukul 10.00 WIB pasien datang bersama suami dari ruang
CEMPAKA kemudian diantar ke ruangan operasi menggunakan brangkar dengan identitas
pasien sebagai berikut:
a. Nama : Ny.A
b. Umur : 30 tahun
c. Alamat : Perum pegadaian (bukit gulang permai blok D no.1)
d. No.Rm :
e. Tanggal masuk : 10 November 2011
f. Riwayat kehamilan : G2P2A0
g. HPHT : 2 Februari 2011
h. Pemeriksaan fisik focus
Pasien terpasang kateter (200 cc)
Pasien terpasang infuse RL 20tts/i
Kesadaran CM
Abdomen
a. Inspeksi : Abdoment terdapat linea nigra,terdapat strie gravidarum
b. Palpasi : Abdoment terasa tegang,tinggi fundus uteri 3 jari dibawah px pada usia kehamilan 42
minggu,kepala bayi terletak di bagian kiri perut pasien dan ektrimitas bayi pada kanan perut
pasien.
c. Auskultasi : Sebelum masuk k ruang OK telah dihitung DJJ yaitu 120x/menit.
Status psikologis
Wajah pasien tampak cemas dan gelisah,pasien mengatakan cemas dan trauma dalam menjalani
operasi sesar kembali,pasien juga menyatakan cemas akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.
Pasien berharap operasi berjalan lancer,cepat sembuh dan bayi serta pasien sehat.
1. Persiapan operasi
Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 November 2011
HB : 12 gr%
Leukosit : 10500 mm3
Eritrosit : 4,2jt/mm3
Trombosit : 350.000 mm3
PCV : 34
Kolesterol : 285 mg/dl
Ureum : 13,5 mg/dl
SGPT : 56 U/L
SGOT : 27 U/L
GDA 110 mg/dl
Dignosa : Janin letak sunsang
Informed consent : Telah di setujui oleh pasien dan suami pasien yang di buat pada tanggal 10
November 2011
Persiapan kamar bedah
1. Alat operatif steril
2. Meja/tempat tidur operasi

3. Monitor
4. Standart infuse
5. Suction
2. Pelaksanaan pembedahan
- Operator : Dr.Muhibah SpOG
- Asisten/Instrument: Opung-ainul
- Perawat onloop : Cinta
- Anastesi : Nuraida
- Jenis anastesi : Spinal
- Obat anastesi : Decain Spinal 0,5%
3. Persiapan instrument
- Gunting jaringan : 1 buah
- Gunting benang : 1 buah
- Needle holder : 2 buah
- Klem plen lurus : 2 buah
- Kleam plen bengkok : 2 buah
- Kocher lurus : 4 buah
- Scapel no 4 : 1 buah
- Bisturi no.20 : 1 buah
- Pinset anatomis : 2 buah
- Pinset sirugis : 2 buah
- Huck : 3 buah
- Penscter klem : 6 buah
- Mickomlie : 3 buah
- Duck klem : 7 buah
- Allis klem : 2 buah
- Canul section : 1 buah
- Bengkok : 1 buah
- Kom kecil : 1 buah
- Kassa : secukupnya
- Handscoon no 61/2,71/2 : 4 pasang
- Langen back : 2 buah
- Retraktor besar : 1 buah
- Duck besar : 2 buah
- Duck sedang : 2 buah
- Jas operasi : 4 helai
- Cromic no 1 : 4 pcs
- Silk black 2/0 : 1 pcs
- Surgikal no 1 : 1 pcs
- Plain no 1 : 2 pcs
B. Intra Operatif
Pukul 10.25
Pasien dibawa keruangan operasi 2 dengan menggunakan brancart,kemudian dipindahkan ke
meja operasi dengan kesadaran compos mentis,terpasang IVFD RL 20tts/I dan terpasang DC
urine.Hsil TTV TD: 140/100 HR:90X/mnt RR: 21 x/mnt

Pukul 10.30
Pasien mulai disiapkan untuk dilakukan tindakan anastesi oleh perawat Nuraida diberikan secara
spinal(Regional) dengan obat anastesi decain spinal 0,5%(vertebra lumbalis 3-5)
Pukul 10.35
Setelah dilakukan tindakan anastesi lalu perawat melakukan posisi celuler diatas meja operasi
dengan tindakan fiksasi daerah lengan tangan kanan dan kiri
Pukul 10.40
Operator dan asisten mencuci tangan dengan antiseptic hybrid scrub dengan teknik
steril(scrubing) lalu dibilas dengan alcohol 96%. Operator dan asisten memakai jas operasi
( Gowning) oleh perawat onlop kemudian memakai handscoon steril (Gloving).
Pukul 10.43
Asisten operator mendisinfeksi bagian tubuh pasien yang akan dioperasi menggunakan cairal
alcohol 96% dan betadhin 10% (iodine prvidone)
Pukul 11.47
Bagian tubuh pasien yang akan di operasi kemudian ditutup menggunakan kain steril mulai dari
kaki,kepala,dada untuk membentuk batas tegas operasi (Drapping)
11.52
Operator mulai melakukan insisi mulai dari jaringan kulit,cutis,subkutis,fasia,otot jaringan yang
menutupi uterus (peritoneum) sambil menghentikan perdarahan kemudian dilanjutkan dengan
menginsisi bagian uterus
11.56
Operator memecahkan ketuban dengan menggunakan pinset kemudian cairan amnion disedot
dengan menggunakan suction
11.00
Operator mengeluarkan kepala bayi dengan menggunakan tangan dengan cara menekan fundus
uteri kemudian memuter secara perlahan dengan tujuan kepala bayi dapat terlepas dari uterus
kemudian operator memegang kepala bayi dengan gerakan biparietal dari uterus kebawah keatas
sampai bahu bayi terlepas dari uterus kemudian mengeluarkan bagian abdomen dan ekstrimitas
bayi sambil mensuction cairan disekitarnya.

10.04
Setelah bayi lahir,asisten langsung melakukan tindakan pemotongan tali pusat dengan terlebih
dahulu mengklem dikedua belah sisi tali pusat kemudian memotong bagian tengah yang
diklem,bayi dibawa ke ruangan resusitasi bayi dengan berat bayi 3,7 kg.
10.07

Operator mengeluarkan plasenta dengan menarik perlahan sambil mensuction cairan dan darah
dalam uterus
10.12
Luka operasi ditutup kembali dengan cara mengheacting uterus menggunakan chromic no.1
kemudian bagian abdomen yaitu mulai dari petitonium dan otot menggunakan plain no.1,fasia
menggunakan surygil no.1,subkutis dengan plain no.1 dan kutis menggunakan silk no
2/0,kemudian dibersikah dan ditutupi dengan kassa steril diberikan bethadine dan dilapisi kassa
kemudian diplaster
10.25
Pasien dirapikan dan alat-alat dicuci kemudian disterilkan,ruangan dibersihkan dibantu oleh
mahasiswa
10.30
Operator,assisten dan perawat onlop membuka handscoon dan baju operasi kemudian mencuci
tangan. Pasien dipindahkan dari meja operasi ke brancart menuju ruang RR.
C. Post Operatif
Pasien dipindahkan keruang RR pada pukul 11.32,kesadaran CM dengan TTV:
Tekanan darah : 130/100
Suhu : 36
Nadi : 82x/mnt
RR : 20x/mnt
Pasien mengatakan nyeri pada bekas luka
Terdapat kemerahan pada bekas luka
Pasien mengatakan perih pada lukanya
Terdapat nyeri tekan
Skala nyeri pasien 5
Wajah pasien tanpak meringis
Pasien tanpak memegangi bekas luka operasinya
Pasien menyatakan nyeri terjadi kira-kira hampir setiap 30 mnt sx
Instruksi dokter bedah:
1. Bedress
2. Makan bubur saring
3. Terapi medis:
- Remopain
- Kadacilin 2x1
- Ranitidine 2x1
- Calnex 2x1
- Ketorolak 2x1
Instruksi dokter anastesi : Tirah baring 24 jam.

D. Analisa data
Data
DS:
pasien menyatakan cemas akan
terjadi sesuatu yang tidak di
inginkan
Pasien menyatakan cemas dan
trauma menjalani operasi
sesar kembali
DO:
Wajah pasien tampak cemas
Pasien tanpak gelisah
TTV
TD : 130/100
Nadi : 92x/mnt
Suhu : 36
RR : 21x/mnt

Etiologi
Janin letak sunsang

Probblem
Ansietas

Terdapat amnion dalam


plasenta
Amnion terinfeksi bakteri
Terjadi karioamnionitis
Kontraksi uterus tak baik
Induksi servik tidak baik
Dilakukan Sc
Ansietas

Janin letak sunsang


DS:
Pasien menyatakan nyeri pada
bagian bekas operasi
Pasien menyatakan Perih pada
bagian bekas lukanya
Pasien menyatakan nyeri terjadi
hampir setiap 30 mnt sx
DO:
Wajah pasien tanpak meringis
Pasien tanpak memegangi bekas
perutnya/bekas luka operasi
Terdapat nyeri tekan
Skala nyeri 5

Terdapat amnion dalam


plasenta
Amnion terinfeksi bakteri
Terjadi karioamnionitis
Kontraksi uterus tak baik
Induksi servik tidak baik

Nyeri akut

Dilakukan Sc
Nyeri

Janin letak sunsang

DS:
Pasien menyatakan nyeri pada
bagian bekas operasi
Pasien menyatakan Perih pada
bagian bekas lukanya
Pasien menyatakan nyeri terjadi
hampir setiap 30 mnt sx
DO:
Wajah pasien tanpak meringis
Pasien tanpak memegangi bekas
perutnya/bekas luka operasi
Jumlah Leukosit 10500
Terdapat kemerahan pada sekitar
luka

Terdapat amnion dalam


plasenta
Amnion terinfeksi bakteri
Terjadi karioamnionitis
Kontraksi uterus tak baik
Resiko tinggi infeksi
Induksi servik tidak baik
Dilakukan Sc
Resiko tinggi infeksi

Anda mungkin juga menyukai