Anda di halaman 1dari 6

Dalam

keadaan
tertentu,
disarankan
dilakukan
pembedahan/operasi,
misalnya
pengambilan
rahim
(histerektomi), pengambilan kista atau myoma. Namun jika
pasien masih menginginkan memiliki keturunan, umumnya
dilakukan dulu upaya-upaya lain seperti pengobatan dengan
hormon. Karena diketahui bahwa penyakit2 ini terkait dengan
peningkatan kadar estrogen, maka pengobatannya adalah
bertujuan menekan produksi estrogen dalam tubuh.
Ada beberapa obat yang dapat mengatur level estrogen,
yang terkait dengan penyakit2 ini, misalnya : Pil
kontrasepsi
oral,
hormonProgestin/progesteron,
GnRH-analog, dan Danazol. Sedangkan untuk nyerinya
digunakan obat-obat analgesik. Pada tulisan kali ini hanya
akan dikupas 4 macam obat terapi hormonal

1. Pil kontrasepsi atau pil KB


Umumnya berisi estrogen sintetik dosis rendah dengan
progesterone.
Hanya meredakan gejala dengan menekan menstruasi
dan hambat pertumbuhan endometrium
Digunakan seperti mencegah kehamilan (dipakai 3
minggu lalu istirahat 1 minggu, dan diteruskan lagi), atau
diminum setiap hari 3-4 bulan, diikuti istirahat 1 minggu.
Berdasarkan teori: minum pil terus menerus dalam 3-4
bulan lebih efektif menekan endometriosis disbanding
seperti pencegahan kehamilan
Hentikan obat ini jika ingin hamil

Efek samping: perdarahan pervaginam yang tidak


teratur, retensi cairan, perut kembung, peningkatan
berat badan, nafsu makan meningkat, mual, sakit
kepala, nyeri payudara, dan depresi.
Mual dan nyeri payudara biasanya menetap setelah 1-2
bulan pengobatan
Efek samping hilang setelah beberapa minggu berhenti
minum pil
Menstruasi kembali dalam waktu 4-6 minggu setelah
minum tablet terakhir.

2. progesterone/progestogen
Bekerja meringankan endometriosis dengan cara menekan pertumbuhan
endometriosis.
Wanita berhenti ovulasi dan haid selama pengobatan
3-6 bulan pertama, kebanyakan wanita mengalami spotting, beberapa alami
perdarahan berat atau berkepanjangan
Kebanyakan alami haid lebih ringan dari sebelumnya, beberapa tidak alami
haid.
Haid kembali dalam waktu 4-6 minggu setelah hentikan pengobatan.
ESO: jerawat,
kembung,
perdarahan,
ketidaknyamanan payudara,
kemurungan, kelesuan, depresi, pusing, retensi cairan, sakit kepala,
perdarahan tidak teratur, kelesuan, mual, perdarahan berkepanjangan,
bercak, murah, kenaikan berat badan.

3. Agonis GnRH (Gonadotropin


releasing hormone)
Memicu sekresi follicle-stimulating hormone (FSH) dan
Luteinizing hormone (LH) yang membantu mengontrol
siklus menstruasi.
inj

Anda mungkin juga menyukai