Jenis Kelamin
(wanita 2x pria)
Obat
kontasepesi
Usia >60thn
Fungsi
tubuh &
kontrol thdp
kolesterol
Estrogen
Kolesterol
Asam ampedu
Jlh kolesterol
Aktifitas
pengosongan
empedu
Crohn&reseksi ileum
hambatan
aliran empedu
ke usus
Gangguan
sirkulasi
enterohepatik
Gangguan
output garam
empedu dan
fosfolipid
(Lecitin)
Akumulasi
musin
SUPERSATURASI
KOLESTEROL
Vesikel
radang dinding
mukosa kantung
empedu
Empedu
litogenik
Hemolisis
Hiperekskresi
bilirubin
terkojugat
Aktifitas, parenteral
total, cedera medulla
spinalis, sekresi
kolesistokinin
Infeksi
empedu
Diet Serat
Kolesterol
Garam
empedu
Vesikel berlapis-lapis
(Vsicles multilamelar)
Pembentukan
Kristal Kolesterol
Musin
semakin pekat
Batu kolesterol
kapasitas buffering
asam sialik dan
komponen sulfat
Ph
hidrolis
is
Bilirubin tak
terkojugat
defek mekanisme
asidifikasi
empedu
supersaturasi
kalsium karbonat
dan fosfat
Pembentukan batu
berpigmen hitam
KOLELITIASIS
E.coli, S. typhii,
Streptococcus, Ascaris
lumbricoides, Opisthorchis
sinensis, Clonorchis sinensis
Enzim
glukuronidase
fosfolipase A
Menghasilkan
asam lemak bebas
(terutamanya
asam stearik dan
asam palmitik).
berkompleks dengan
senyawa kalsium
Membentuk Garam
kalsium
Endapan
Garam kalsium
berkristalisasi
Batu kalsium
bilirubinat
PRE OPERASI
Intake
makanan
(terutama
lemak)
Mengatakan
cemas jika
operasinya
gagal
KOLELITIASIS
Batu terdorong
menuju duktus
sistikus
Sekresi
kolesistokinin
oleh dinding
duodenum
Obstruksi
duktus sistikus
Distensi
kantung
empedu
Kontraksi
kantung
empedu
Fundus
empedu
menyentuh
dinding
abdomen pada
kartilago koste
9 & 10
Gesekan
Peregangan
empedu dg
fleksus seliakus
dinding
abdomen
NYER
I
Pergerak
an tubuh
terbatas
Sulit
untuk
tertidur
Nyeri terutama
saat inspirasi
HAMBATA
N
MOBILITAS
FSIK
INSOMNIA
KETIDAKEFEKTIF
AN POLA NAFAS
Gangguan
aliran
empedu ke
duodenum
Mengganggu
absorbs
vitamin A, D,
E, K
Defisiensi
vitamin K
Gangguan
pembekua
n darah
normal
RISIKO
PERDARAH
AN
ANSIETAS
Aliran balik
cairan empedu
ke hepar,
melalui darah.
Peningkatan jlh
bilirubin dlm
darah
Ikterus
Terjadi
penumpuk
an bilirubin
pada
lapisan
bawah
kulit
GatalGatal
pada kulit
Kulit
digaru
k
RISIKO
KERUSAKAN
INTEGRITAS
KULIT
Iritasi dinding
duktus sisikus
akibat gesekan
dg batu
Respon
inflamasi
Permeabilitas
vasa dan
perubahan
hemodinamik
Penumpukan
cairan di
intertitial
Oedema
Tekanan
intra
abdomen
Penekanan
pada
lambung
Peradangan disekitar
hepatobilier
Pengeluaran SGPT, SGOT
(iritatif pada saluran cerna)
Merangsang
nervus vagal (N.X
Vagus)
Menekan rangsangan
sistem saraf
parasimpatis
Peristaltik usus dan
lambung
Makanan tertahan di
lambung
Produksi asam
lambung
MUAL
Anoreksia
Pengaktifan pusat
muntah (medula
oblongata)
Darah
mengalir
melalui ginjal
Tindakan Bedah,
litotripsi, atau
intervensi
endoskopik.
Kelebihan
bilirubin
disaring di
ginjal
INTRA
OPERASI
Pembedahan
Insisi pada
abdomen
Resiko
perdarahan
perdarahan
Resiko syok
hipovolemik
Pengeluara
n cairan
berlebihan
Anastesi
(SAB)
Kondisi tidak
sadar
Resiko
Ketidakefektifan
bersihan jalan
napas
Gangguan
pola napas
Kekurangan
volume
cairan
Urinn menjadi
berwarna gelap
POST
OPERASI
Efek anastesi
Mual
muntah
Kesadaran
belum kembali
penuh
Resiko jatuh
Kekurangan
volume
cairan
KERUSAKAN
INTEGRITAS
KULIT
KEKURANG
AN VOLUME
CAIRAN
Kerusakan
jaringan
pasca
bedah
Rusaknya Sistem
pertahanan
tubuh paling luar
(kulit)
Intake
makanan
tidak
adekuat
KETIDAKSEIMBANGAN
NUTRISI KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH
Luka insisi
Nyeri
Perawatan
pascaoperasi tidak
adekuat