Anda di halaman 1dari 4

1.

Konstruksi Transformator 3 Fasa

Secara umum sebuah transformator tiga fasa mempunyai konstruksi hampir sama, yang
membedakannya adalah alat bantu dan sistem pengamannya, tergantung pada letak pemasangan,
sistem pendinginan, pengoperasian, fungsi dan pemakaiannya. Bagian utama, alat bantu, dan
sistem pengaman yang ada pada sebuah transformator daya.
Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh arus pusar di dalam inti, rangkaian
magnetik itu biasanya terdiri dari setumpuk laminasi tipis.

Dalam jenis inti (core type) kumparan dililitkan disekitar dua kaki inti magnetik persegi.
Dalam jenis cangkang (shell type) kumparan dililitkan sekitar kaki tengah dari inti berkaki tiga
dengan laminasi silikon-steel. Umumnya digunakan untuk transformator yang bekerja pada
frekuensi dibawah beberapa ratus Hz. Silikon-steel memiliki sifat-sifat yang dikehendaki yaitu
murah, rugi inti rendah dan permeabilitas tinggi pada rapat fluks tinggi. Inti transformator yang
dipergunakan dalam rangkaian komunikasi pada frekuensi tinggi dan tingkat energi rendah,
kadang-kadang dibuat dari campuran tepung ferromagnetik yang dimanfaatkan sebagai
permalloy.

a.

Inti trafo
Seperti halnya pada transformator satu fasa inti besi berfungsi sebagai tempat mengalirnya
fluks dari kumparan primer ke kumparan sekunder sehingga akan didapatkan induksi medan
yang lebih kuat. Sama seperti transformator satu fasa, berdasarkan cara melilit kumparannya ada
dua jenis, yaitu tipe inti dan tipe cangkang.

Inti trafo dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis dari bahan besi silicon (Grain Oriented
Silicon Steel) yang berisolasi, yang tujuannya adalah untuk mengurnagi panas (sebuah rugi-rugi
besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current.

b.

Kumparan Transformator
Kumparan transformator terdiri dari lilitan kawat berisolasi dan membentuk kumparan. Kawat
yang dipaki adalah kawat tembaga berisolasi yang berbentuk bulat atau plat. Kumparankumparan transformator diberi isolasi baik terhadap kumparan lain maupu inti besinya. Bahan
isolasi berbentuk padat seperti kertas prespan, pertinak dan lainnya.

c.

Minyak Trafo
Sebagian besar trafo tenaga
kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam
minyaktrafo, terutamatrafo-trafo tenaga
yang
berkapasitas
besar,
karena minyak trafo
mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya

tegangan tembus tinggi) sehingga


berfungsi
sebagai
media
pendingin
dan
isolasi.Untuk mendinginkan transformator saat beroperasi maka kumparan dan inti transformator
direndam di dalam minyak transformator ,minyak juga berfungsi sebagai isolasi.Oleh karena itu
minyak transformator harus memenuhi persyaratan,sebagai berikut :
Mempunyai kekuatan isolasi (Dielectric Strength)
Penyalur panas yang baik dengan berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel kecil dapat
mengendap dengan cepat.
Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersikulasi dan kemampuan pendinginan menjadi
lebih baik.
Tidak nyala yang tinggi, tidak mudah menguap, sifat kimia yang stabil.

1.5

Hubungan pada Transformator Tiga Fasa


Secara umum ada 3 macam jenis hubungan pada transformator tiga phasa yaitu :
1. Hubungan Bintang (Y)
Hubungan bintang ialah hubungan transformator tiga fasa, dimana ujung-ujung awal atau akhir
lilitan disatukan. Titik dimana tempat penyatuan dari ujung-ujung lilitan merupakan titik
netral. Arus transformator tiga phasa dengan kumparan yang dihubungkan bintang yaitu; IA, IB,
IC masing-masing berbeda 120.
2. Hubungan Segitiga/ Delta ()
Hubungan segitiga adalah suatu hubungan transformator tiga fasa, dimana cara
penyambungannya ialah ujung akhir lilitan fasa pertama disambung dengan ujung mula lilitan
fasa kedua, akhir fasa kedua dengan ujung mula fasa ketiga dan akhir fasa ketiga dengan ujung
mula fasa pertama. Tegangan transformator tiga phasa dengan kumparan yang dihubungkan
segitiga yaitu; VA, VB, VC masing-masing berbeda 120.

3.

Hubungan Zig-zag
Transformator zigzag merupakan transformator dengan tujuan khusus. Salah satu
aplikasinya adalah menyediakan titik netral untuk sistem listrik yang tidak memiliki titik netral.
Pada transformator zigzag masingmasing lilitan tiga fasa dibagi menjadi dua bagian dan
masingmasing dihubungkan pada kaki yang berlainan.

1.6 Jenis-Jenis Hubungan Transformator Tiga Phasa


Dalam pelaksanaanya, tiga buah lilitan phasa pada sisi primer dan sisi sekunder dapat
dihubungkan dalam bermacam-macam hubungan, seperti bintang dan segitiga, dengan
kombinasi Y-Y, Y-, -Y, -, bahkan untuk kasus tertentu liltan sekunder dapat
dihubungakan secara berliku-liku (zig-zag), sehingga diperoleh kombinasi -Z, dan Y-Z.
Hubungan zig-zag merupakan sambungan bintang istimewa, hubungan ini digunakan untuk
mengantisipasi kejadian yang mungkin terjadi apabila dihubungkan secara bintang dengan beban

phasanya tidak seimbang. Di bawah ini pembahasan hubungan transformator tiga phasa secara
umum :
1. Hubungan Wye-wye (Y-Y)
Pada hubungan bintang-bintang, rasio tegangan fasa-fasa (L-L) pada primer dan sekunder
adalah sama dengan rasio setiap trafo. Sehingga, tejadi pergeseran fasa sebesar 30 antara
tegangan fasa-netral (L-N) dan tegangan fasa-fasa (L-L) pada sisi primer dan
sekundernya. Hubungan bintang-bintang ini akan sangat baik hanya jika pada kondisi
beban seimbang. Karena, pada kondisi beban seimbang menyebabkan arus netral (IN) akan
sama dengan nol. Dan apabila terjadi kondisi tidak seimbang maka akan ada arus netral
yang kemudian dapat menyebabkan timbulnya rugi-rugi. Hubungan Y-Y pada transformator tiga
phasa dapat dilihat pada Gambar 11. Pada hubungan Y-Y, tegangan masing-masing primer phasa
adalah :
Tegangan phasa primer sebanding dengan tegangan phasa sekunder dan perbandingan belitan
transformator maka, perbandingan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder pada
transformator hubungan Y-Y adalah :

2. Hubungan Wye-delta (Y-)


Transformator
hubungan
Y-, digunakan pada saluran
transmisi sebagai
penaiktegangan. Rasio antara sekunder dan primer tegangan fasa-fasa adalah 1/
3 kali rasio setiap trafo. Terjadi sudut 30 antara tegangan fasa-fasa antara primer dan
sekunder yang berarti bahwa trafo Y- tidak bisa diparalelkan dengan trafo Y-Y atau trafo -.
Hubungan transformator Y- dapat dilihat pada Gambar 12. Pada hubungan ini tegangan kawat
ke kawat primer sebanding dengan tegangan phasa primer dan tegangan kawat ke kawat
sekunder sama dengan tegangan phasa ( ), sehingga diperoleh perbandingan tegangan pada
hubungan Y- adalah :

2.

Hubungan Delta-wye (-Y)


Transformator hubungan -Y, digunakan untuk menurunkan tegangan dari tegangan
transmisi ke tegangan rendah. Transformator hubungan -Y dapat dilihat pada Gambar 2.16.
Pada hubungan -Y, tegangan kawat ke kawat primer sama dengan tegangan phasa primer dan
tegangan sisi sekundernya maka perbandingan tegangan pada hubungan -Y adalah :

4. Hubungan Delta - delta (-)


Pada transformator hubungan -, tegangan kawat ke kawat dan tegangan phasa sama
untuk sisi primer dan sekunder transformator (VRS = VST = VTR = VLN), maka perbandingan
tegangannya adalah :

Sedangkan arus pada transformator hubungan - adalah :


Dimana :
IL = arus line to line
IP = arus phasa

Anda mungkin juga menyukai