Anggota Kelompok :
1
2
3
Kata Pengantar
Yogyakarta, Oktober
2014
Penyusun
Pendahuluan
Dewasa ini riset merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia
modern untuk memenuhi kebutuhan akan pengetahuannya. Riset dikembangkan
dengan beberapa dukungan ilmu seperti sains, ilmu sosial, dan tidak terkecuali ilmu
agama. Peranan masing-maing ilmu memegang fungsi yang vital. Masing-masing
bagian ilmu pengetahuan dapat dijadikan metode terhadap ilmu lainnya sebagai
fungsi konfirmasi klasifikasi dan informasi.
Forum Kajian Islam dan Sains Teknologi (FKIST) UIN Sunan Kalijaga
merupakan suatu wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan minat penelitian (riset)
dan pengkajian antar ilmu yang berkaitan dengan perkembangan dan kebutuhan
ilmu pengetahuan yang dinamis. Dalam dunia riset dan kajian antar ilmu
pengetahuan tidak hanya dibutuhkan esensi materi tetapi bagaimana tahapantahapan dan metode yang digunakan untuk menuliskan dan menganalisis suatu
kajian dan riset hingga menjadi materi atau bahan yang dapat disalurkan sebagai
teori atau penemuan baru.
Melalui buku panduan ini, diharapkan mahasiswa khususnya anggota FKIST
lebih tertantang untuk belajar tentang riset dan menuliskan hasil penelitiannya ke
dalam tulisan yang ilmiah.
Presensi
No
Nama
Pertemuan
1
1
2
3
4
5
Pertemuan 1
Materi
A. Sejarah Singkat FKIST
FKIST adalah lembaga legal atau Badan Otonom Mahasiswa (BOM) di Fakultas
Sains dan Teknologi yang berdiri pada tanggal 26 Agustus 2008. Lembaga yang
berfokus pada riset dan kajian Islam-sains ini berusaha membangun tradisi ilmiah di
kalangan
mahasiswa dengan
jargon
Membangun kultur ilmiah civitas akademika khususnya dalam bidang riset dan
kajian islam-sains
Kata penelitian dalam Bahasa Inggris adalah Research. Dari kata ini kita
membuat istilah Riset dalam bahasa Indonesia. Kata research sering digunakan
C. Info Lomba:
No.
1.
2.
3.
Deadline
Partisipan
Ketua
Anggota
Materi Kajian
Pertemuan 2
Materi
A. Sistematika Pembuatan Esai
Secara etimologis esai berasal dari kata Esai (Perancis = mencoba, berusaha,
atau berupaya; Inggris = karangan sastra dan secara operasional mempunyai
pengertian yang bermacam-macam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
esai (Esai) merupakan karangan dalam bentuk prosa yang membahas dan
mengekspresikan sebuah topik dari sudut pandang pribadi penulisnya, sedangkan
dalam konteks ilmiah dan akademis, esai berarti komposisi sebuah prosa yang ditulis
secara singkat, tetapi dapat mengekspresikan opini penulis mengenai sebuah topik.
Pada dasarnya, esai merupakan tulisan dengan sistematika yang relatif bebas untuk
menyampaikan beragam informasi, opini, atau argumentasi atas suatu topik tertentu.
Karena sistematika dan teknik yang tidak baku, esai lebih menonjolkan kekuatan
individual. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman, pergaulan, dan wawasan
serta bahan bacaan penulis. Biasanya penulis menggunakan esai untuk melakukan
perenungan dan refleksi.
Terdapat setidaknya ada tiga jenis cara menulis Esai yang umum digunakan,
yaitu esay dalam bentuk naratif, deskriptif, dan persuasif.
Secara umum, sistematika penulisan esai terbagi menjadi tiga bagian utama,
antara lain:
1. Pendahuluan
Meliputi 5% Esai;
Berisi sudut pandang atau pikiran penulis dalam bentuk ulasan mengenai
fakta atau opini yang disajikan;
Merupakan bagian utama dari sebuah Esai yang ditunjukkan dengan bukti
bukti dalam bentuk logika penalaran pribadi, teori teori yang ada, dan
secara empiris melalui penelitian yang relevan dengan masalah yang dibahas
(kalau ada).
3. Kesimpulan
Memaparkan dan menjelaskan kembali ide-ide pokok yang telah dibahas pada
bagian sebelumnya;
Berisi ringkasan dari isi esai, berkaitan dengan bukti bukti yang dibahas
pada isi;
Berikut ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan teknik penulisan
Esai (esai), antara lain:
Memilih dan menentukan tema atau topik. Pada tahap ini penulis harus dapat
menentukan tinjauan umum dari topik yang akan diangkat dan batasan topik
secara khusus. Pembatasan ini akan mempengaruhi pembahasan dalam
lingkup yang lebih sempit dan spesifik, sehingga pembahasannya mendalam
dan berkarakter kuat.
Menentukan judul. Dalam hal ini judul tidak berupa kalimat lengkap, harus
menarik, tidak lebih dari 15 kata, tidak diakhiri dengan titik, bentuknya
piramida terbalik, fontnya harus besar dan tebal, dan spesifik pada suatu
topik/objek.
Menyusun kerangka. Kerangka esai merupakan garis besar ide yang dibahas,
sehingga esai yang dibuat akan terbih teratur, fokus, dan sistematis.
Menulis isi esai. Bagian ini bisa didahului dengan membuat paragraf pembuka
yang memancing minat baca. Penulis dapat memberikan data dan informasi
yang menjadi gambaran untuk poin penulis selanjutnya dan anekdot yang
bersifat persuasif. Lalu penulis menentukan hal-hal yang dibahas, termasuk
subtema untuk mempermudah pembaca memahami pokok pikiran penulis.
tulisannya dan meneliti dengan seksama isi, fakta, opini, teori, data, dan tata
bahasa yang digunakan.
Catatan Perkembangan
kompetisi yang diikuti:
B. Info Lomba
No.
Deadline
Partisipan
Ketua
Anggota
1.
2.
3.
Pertemuan 3
PANDUAN PEMBUATAN KARYA TULIS ILMIAH
JUDUL
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I.
PENDAHULUAN
Tujuan Penulisan
2.
Manfaat Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memuat fakta-fakta atau sebab yang relevan sebagai titik tolak dalam
merumuskan masalah penulisan dan mengemukakan alasan penentuan masalah.
Penulis dapat mengutip/mengemukakan pendapat para ahli, berita melalui media
massa, peraturan perundang-undangan yang mendukung terhadap fakta atau
fenomena yang akan ditulis. Setiap peraturan dan perundang-undangan yang
dikutip tidak ada catatan kaki, sedangkan pendapat para ahli, berita melalui
media massa harus disertai catatan kaki.
B. Perumusan Masalah
Menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin dicari
jawabannya. Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan
terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang dibahas, diakhir
pertanyaan harus memberikan tanda tanya (?).
C. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan Penulisan: Menyebutkan secara spesifik maksud yang ingin dicapai
dalam penulisan.
b. Manfaat Penulisan: Kontribusi hasil penulisan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian Teoretis
Pemaparan beberapa teori ilmiah dan temuan-temuan lain yang dianggap
perlu dan relevan dengan pokok masalah Setiap teori yang dikutip harus disertai
penjelasan dan komentar penulis tentang kaitan teori tersebut dangan masalah.
Sedangkan pada akhir dari semua teori-teori yang dikutip, penulis harus
memunculkan sebuah kesimpulan terkait dengan permasalahan.
B. Kerangka Berpikir
Argumentasi penulis yang didasari pada teori-teori ilmiah yang telah
dikemukakan dimuka. Penelitis harus menjelaskan suatu alur kerja atau saling
keterkaitan antar indikator dengan permasalahan yang dibahas. Peneliti dapat
untuk mengungkapkannya dapat menggunakan bantuan skema atau bagan
penjelasan.
C. Metodologi Penulisan
1.
Tempat
dan
waktu:
jelaskan
tempat/lokasi
observasi
dengan
Metode :
a. Sebutkan nama metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif
analisis).
b. Teknik
pengumpulan
data
(misalnya:
wawancara,
observasi,
menggunakan kuesioner).
c. Teknik Analisis Data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus
keuangan, atau model analisis lain seperti SWOT, EOQ, EVA, ABC).
BAB III PEMBAHASAN (judul bab ini harus sesui dengan topik yang diangkat)
A. Deskripsi Kasus
Mengidentifikasi kasus-kasus yang terdapat pada perusahaan (sesuai dengan
kekhususan bidang ilmu penulis). Kasus yang diidentiftkasi di mulai dengan
kasus sederhana sampai pada kasus kompleks dan rumit sesuai dengan urgensi
fenomena yang diangkat pada perumusan masalah.
Kasus yang diangkat merupakan kasus yang ditemukan di perusahaan dan
penulis terlebih dahulu melakukan konfirmasi dengan pihak perusahaan (guna
menjamin kesahihan kasus). Kasus-kasus yang bersifat rahasia tidak disarankan
untuk dibahas oleh penulis. Kasus yang diangkat dapat berupa point-point uraian
penjelasan atau berupa tabel, diagram dan sebagainya.
B. Analisis Kasus
Penulis melakukan pengkajian terhadap kasus yang dipilih sesuai urgensi
permasalahan dan berusaha mengkaitkan dengan konsep teori dan temuan-
kapital.
c. Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah ketukan
ketujuh atau mulai pada ketukan delapan.
d. Tabel dalam teks disertai nomor tabel dan judul tabel diketik dengan
huruf T kapital seperti Tabel II.1, berarti tabel Bab II yang pertama dan
seterusnya serta penempatannya di atas tabel.
e. Gambar dalam teks disertai nomor gambar dan judul gambar diketik
dengan huruf G kapital seperti Gambar III.1, berarti gambar Bab III yang
pertama dan seterusnya serta ditempatkan di bawah gambar.
f.
g. Istilah asing yang dalam teks dicetak miring (Italic) misalnya: et al.; ibid;
supply;centring; dan sebagainya.
h. Setelah tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi jarak satu ketukan dan
sebelumnya tidak perlu diberi spasi.
i.
Pemutusan kata harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan
benar.
5. Spasi
a. Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi, kecuali kalimat judul, sub
judul, sub bab, judul tabel, dan judul gambar serta judul lampiran adalah
satu setengah spasi.
b. Jarak antara judul bab dengan teks pertama isi naskah atau antara judul
bab dengan sub bab adalah empat spasi.
c. Abstrak/abstract diketik dengan jarak satu spasi; judul abstract dan
seluruh teksnya diketik dengan huruf miring (Italic).
d. Jarak spasi sumber referensi dalam Daftar Pustaka satu spasi kecuali jarak
spasi antara sumber pustaka.
e. Jarak baris pada kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel maupun
gambar 2 (dua) spasi.
B. Penomoran Halaman
No.
1.
2.
3.
Deadline
Partisipan
Ketua
Anggota
Materi Kajian
Banyak ayat Al-Quran yang menyinggung tentang pengembangan iptek, seperti wahyu pertama
QS. Al-`Alaq 1-5 menyuruh manusia untuk membaca, menulis, melakukan penelitian dengan dilandasi
iman dan akhlak yang mulia. Sedangkan perintah untuk melakukan penelitian secara jelas terdapat dalam
QS. Al-Ghasiyah, ayat 17-20:
(20)
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan langit,
bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia
dihamparkan? (QS. Al-Ghasiyah: 17-20)
Pertemuan 4
PENGGUNAAN BAHASA
Pemilihan atau penggunaan bahasa merupakan hal yang sangat krusial dalam
penulisan karya ilmiah. Hal ini bertujuan agar apa yang disampaikan oleh penulis
skripsi bisa dipahami oleh pembaca. Oleh karenanya, gunakan bahasa yang baik dan
benar.
Ketentuan penggunaan bahasa dalam penyusunan karya ilmiah adalah sebagai
berikut:
1.
2.
Kalimat yang dibuat mesti lengkap, dalam arti ada subyek, predikat, obyek
dan/atau keterangan.
3.
Satu paragraf terdiri dari minimal dua kalimat, yakni kalimat inti dan kalimat
penjelas.
4.
Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan.
5.
6.
7.
Penggunaan kata ganti orang pertama atau orang kedua (saya, aku, kami,
kita, kamu). Pada penyajian ucapan terima kasih di bagian Kata Pengantar,
istilah saya diganti dengan penulis.
Memberikan spasi antara tanda hubung atau sebelum koma, titik, titik
koma, titik dua, tanda tanya, tanda kurung, dan sejenisnya.
ilmiah.
Beberapa contoh kesalahan yang sering dijumpai dalam penyusunan skripsi
beserta koreksinya adalah sebagai berikut:
Contoh 1: Hubungan Subyek dan Predikat
Salah:
Menurut Ichlasul Amal (1994) mengatakan bahwa pemerintah Indonesia
menghadapi dilema dalam melakukan desentralisasi dan demokratisasi.
Benar:
Menurut Ichlasul Amal (1994), pemerintah Indonesia menghadapi dilema
dalam melakukan desentralisasi dan demokratisasi.
Benar:
Ichlasul
Amal
(1994)
mengatakan
bahwa
pemerintah
Indonesia
Salah:
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ( ABRI ) telah direorganisasi
menjadi Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) dan
Kepolisian Republik Indonesia ( Polri ).
Benar: (kata di dalam kurung tanpa spasi)
Indonesia (Polri).
Contoh 6: Jika-maka
Salah:
Jika pemerintah pusat tidak hanya memberi otonomi administrasitapi
juga otonomi polittik. Maka daerah otonom akan lebih leluasa dalam
menyelesaikan persolan-persoalan di daerahnya.
Benar: (tanda tanya tanpa spasi dan tidak ada titik setelah tanda tanya)
Partai
Atau:
Jika referensinya dua pengarang atau lebih, pemisahannya memakai tanda , (koma).
Contoh:
Jika referensinya dua buku dengan tahun terbit yang berbeda tapi ditulis oleh
pengarang yang sama, maka penulisannya adalah sebagai berikut:
Jika referensinya dua buku dengan tahun terbit berbeda yang ditulis oleh pengarang
yang sama dan buku lainnya oleh pengarang lain, pemisahannya memakai tanda ;
(titik koma).
Tanda baca ; (titik koma) juga dipakai untuk menghindari kekeliruan penggunaan
tanda , (koma) dalam pemisahan referensi yang satu dengan referensi yang lainnya
dan dalam referensi yang ditulis oleh tiga pengarang. Contoh:
Atau:
Jika referensinya berupa alamat website atau URL (Universal ResourceLocator) yang
pendek, running notes bisa dibuat dengan menyebut URL-nya,yang hyperlinknya
dihilangkan (remove hyperlink)3 dan dicantumkan tanggal aksesnya. Contoh:
ditiadakan sehingga tidak ada lagi alamat website (URL) berwarna selain hitam dan
atau dengan garis bawah (estetika dan konsistensi teks) dan link tersebut tidak
langsung bisa diklik. Untuk mengaksesnya, URL tersebut harus di-copy dan paste di
browser.
Catatan kaki bisa digunakan jika penulis ingin memberi penjelasan tambahan
sebuah istilah, frase, kalimat, dan sejenisnya. Pemakaian catatan kaki dengan
penjelasan bisa dilihat dalam contoh berikut:
1Dalam
http://en.wikipedia.org/wiki/Democracy#Constitutional_monarchs_and
_upper_ chambers (diakses 15 April 2008).
C. Jika jumlah kata kutipan tidak lebih dari tiga baris, kutipan tersebut diketik
dengan jarak dua spasi dan diberi tanda petik. Contoh:
b.
Jika jumlah kata kutipan lebih dari tiga baris, kutipan diketik pada garis baru,
sejajar dengan awal alinea baru, berjarak satu spasi, dan tanpa tanda petik:
Atau (jika huruf n kecil dalam kata negara diganti dengan huruf N besar
dalam kata Negara):.
[N]egara dibagi dalam sejumlah besar distrik pemilihan(kecil) yang kirakira sama jumlah penduduknya. Jumlah penduduk distrik berbeda dari satu
negara ke negara lain, misalnya di Inggris jumlah penduduknya kira-kira
500.000 orang dan India lebih dari 1 juta orang. Karena satu distrik hanya
berhak atas satu wakil, maka calon yang memperoleh suara pluralitas
(suara terbanyak) dalam distriknya menang
c.
Jika kutipan memakai bahasa asing, kutipannya ditulis dalam huruf miring. Contoh:
Berkenaan
dengan
peradaban,
Huntington
(1996:303)
Jika mengutip bukan dari buku/sumber aslinya, melainkan dari pengarang lain
(mengutip sebuah kutipan), maka tambahkan kata dalam ketika menyebut
referensinya. Contoh: Afan Gaffar menulis sebuah buku dan di dalam bukunya ia
mengutip pendapat Giovanni Sartori; penulis skripsi kemudian mengutip pendapat
Sartori yang terdapat dalam buku Gaffar tersebut; maka penulisan referensinya
adalah sebagai berikut:
Menurut Sartori (dalam Gaffar 1992:37), [t]he hegemonic partysystem
neither allows for a formal nor a defacto competition for power. Other
parties are permitted to exist, but as second class, licensed parties.
Atau:
Gelombang demokratisasi yang ada di dunia ini bisa dibagi menjadi tiga
periode, yakni demokratisasi gelombang pertama yang berlangsung antara
1828-1926, demokratisasi gelombang kedua yang terjadi antara 19431962, dan demokratisasi gelombang ketiga yang dimulai dari tahun 1974
sampai tahun1990-an (Huntington 1991). Mengingat sekarang masih
banyak rejim-rejim otoriter, apakah akan ada gelombang demokratisasi
keempat?
Kedua,
dengan
melakukan
paraphrase,
yakni
pengubahan
DAFTAR PUSTAKA
Selltiz, Claire, et al. Research Methods in Social Relations. New Cork: Holt, Rinehart &
Winston, 1959
Sukanto, et al. Business Forecasting. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Facultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1980.
Newman, William H. The Process of Management. London: Prentice Hall. Inc., 1961.
________________. Administratif Action. London: Prentice Hall. Inc., 1963.
33 Authors Guide. Englewood, Cliffs, N.J.: Prentice Hall. Inc., 1975. Scientific Method
in Business. Collage Park: University of Maryland, 1973.
Buku Berjilid/Berseri:
Edwards, James D., et al. Accounting: A Programmed Text. Vol. I. Homewood, Illinois:
Richards D. Irwin, Inc., 1967.
Suhardi Sigit. Azas-Azas Accounting. Bagian Pertama. Yogyakarta: Fa. Sarjana, 1968.
Buku Terjemahan/Saduran/Suntingan:
Booth, Anne, dan Meter McCawley. Ekonomi Orde Baru. Suntingan Sujarwadi.
Yakarta: LP3ES, 1982.
Conant, James B. Teori dan Soal-Soal Ekonomi Makro. Terjemahan Faried Wijaya.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada,
1978.
Kotler, Phlips. Marketing Management. Saduran Karyadi dan Sri Suwarsi. Surakarta:
Facultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, 1978.
Bab Yang Ditulis bukan oleh Pengarang atau Penyunting Buku yang
Bersangkutan:
Pendapatan
Dalam
Repelita
III.
Dalam
The
Kian
Wie
(Penyuntingan).
Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan: Beberapa Pendekatan Alternatif.
Jakarta: LP3ES, 1981.
Sutrisno Hadi. Efisiensi Kerja. Jilid I dari Seri Kapita Selekta Psikologi Kerja, 5 jilid.
Yogyakarta: [t.p.], [t.th].
Terman, Lewis M., dan Melita H. Olden. The Gifted Child Grows Up. Vol. 4 of the
Genetic Studies of Genius Series, Lewis M. Terman (ed.). Standford:
Stanford University Press, 1974.
Surat Kabar:
Salim, Emil. Forest Sustainability Management, The Jakarta Post. Februari 6, 1977.
Karlina. Sebuah Tanggapan: Hipotesa dan Setengah Ilmuan. Kompas. 12 Desember
1981.
Jurnal/Peberbitan Berkala:
Rahardjo, M. Dawam. Dunia Bisnis di Persimpangan Jalan, Prisma. Juli 1983, 7, hal.
1-12.
Dharmawan, Johan. Uruea dan TPS di Indonesia dalam Analisis Permintaan
Kuantitatif, Jurnal Argo Ekonomi. Mei 1982, 2, hal. 1 27.
Hasil Penelitian:
Karya ilmiah/Tesis/Disertasi:
Sarjana
(Tidak
diterbitkan).
Yogyakarta:
Fakultas
Banta, Richard E. New Harmony, Encyclopedia Britanica (1968 ed.), vol. 16, p. 305
Morris, Edward Parmelle. The Latin Language, The Encyclopedia Americana (1936
ed.), vol. 17, pp. 47 48.
Internet:
Spiszer, John M. Leadership and Combat Motivation: The Critical Task. 1999.
http://www.cgsc.army.mil /milrev/english/MayJun99/Spiszer.htm.
(Diakses tanggal 12 September 1999).
KAJIAN
Pertanyaan :
Apa hukum mengkonsumsi obat dengan tujuan pencegahan terhadap penyakit,
seperti melakukan vaksinasi?
Jawab :
Tidak masalah melakukan pengobatan preventif (pencegahan) jika khawatir
tertimpa suatu penyakit karena sedang terjadi wabah atau karena sebab lain yang
dikhawatirkan menyebabkan sakit. Dengan demikian boleh-boleh saja
mengkonsumsi obat untuk mencegah penyakit yang dikhawatirkan muncul. Dalilnya
adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang shahih,
Barangsiapa yang mengkonsumsi tujuh kurma Madinah di pagi hari, dia tidak akan
terkena bahaya sihir dan racun. (H.R Bukhari dan Muslim)
Hal ini merupakan salah satu bentuk pencegahan penyakit. Hal ini berlaku pula
apabila seseorang khawatir sakit dan dia memakan sesuatu yang dapat menolak
penyakit yang sedang mewabah di suatu kota atau di tempat lainnya. Hal itu tidak
masalah dari sisi pencegahan, sebagaimana boleh pula mengkonsumsi obat untuk
penyakit yang dia khawatirkan. Akan tetapi, tidak boleh menggunakan berbagai
macam jimat, jin, atau ain, karena larangan Nabi shallallahu alaihi wa sallam
terhadap hal-hal tersebut. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah menjelaskan
bahwa hal itu termasuk syirik kecil sehingga harus dijauhi.
Oleh Syaikh Abdul Azin bin Abdillah Bin Baaz rahimahullah.
Diambil dari kitab Jaamiu Fatawa At Thabib wal Maridh